02

Happy Reading
.
Setelah Hujan, Tidak Selalu Ada Pelangi
Beberapa hari setelah pemakaman, Sahila kembali ke kota. Tapi kali ini, ia membawa Galang bersamanya. Ia menyewa kamar kos sempit di pinggiran kota. Ukurannya hanya cukup untuk dua kasur tipis dan satu kipas angin kecil. Tapi di situlah ia membesarkan adiknya, seorang diri. Pagi-pagi ia antar Galang ke sekolah negeri terdekat. Siangnya mencuci baju pelanggan tetangga kos, demi tambahan uang. Malamnya, ia mengenakan seragam hitam berenda, dan kembali bekerja di Velaris Club.
Di klub malam, Sahila bukan siapa-siapa. Hanya pelayan. Namun setiap malam, ia tetap menjaga batas. Tak pernah melayani lebih dari tugasnya. Tak pernah menjual dirinya. Tak pernah tersenyum lebih dari yang perlu
Pelanggannya banyak yang tak suka. Ada yang menyentuh, ada yang memaksa, ada yang mengancam.
Tapi Sahila bertahan. Demi adiknya. Demi amanah ibunya. Ia menahan luka, malu, dan jijik yang ia telan sendiri setiap pulang dini hari.
"Kamu bukan siapa-siapa di sini," "Tapi kamu kerja paling jujur. Aneh."
Ucap si manajer.
.
Suatu malam, ia pulang lebih awal karena pengunjung sepi. Di depan pintu kamar kosnya, ia menemukan sebuah gambar yang digambar dengan krayon warna-warni. Itu gambar ia dan Galang, berdiri di bawah pohon mangga. Di atasnya tertulis tulisan cakar ayam:
"Sahila kakak terbaik di dunia."
Tangisnya pecah malam itu. Bukan karena sedih, tapi karena ia sadar — satu-satunya alasan ia tetap hidup… Adalah adiknya.
Dan meski malam tak pernah benar-benar damai… Meski dunia menyakitinya setiap hari…
Selama Galang masih tersenyum, ia akan terus berdiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!