Kan dalam pengaruh obat, Ezra.. siapapun itu ga akan menyadari siruasinya, mau menikmati, mengerang, menjerit ga akan sadar karena drugs itu... terkecuali kamu sendiri yg memang menikmatinya, mengenangnya, malam yg dasyat bersama Nadia, diampan baik baik dalam rak buku yg suatu saat bisa dibuka kembali 🤭
2025-08-09
16
Sleepyhead
Sakit hatiku ka Ra melihat moment ini, seperti Hari Mingguku yg harus berpisah lagi dengan anak dan suamiku karena tugas, selalu menangis.... Mengingat lagi kesedihan Rivan, aku mah tetap objektif. Setiap manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan. Sebagai Papah yang pernah membesarkan Rivan sendirian, pasti dia merasakan kepedihan dan perjuangan yang luar biasa.
Dah lah untuk kali ini mengalah dr keegoisan kalian, demi anak-anakmu, Ezra, mungkin saatnya untuk mengalah dan membuka ruang dialog yang konstruktif dengan Nadia
2025-08-09
6
Agnezz
what Nadia menikmatinya, emang Ezra gak tau kalo Nadia dalam pengaruh obat saat itu. Gak mungkinlah gak tau, kejam sekali mulutmu Ezra pingin tak kruwes. Sebenarnya kenapa Erza begitu marah, katanya mencintai Nadia seharusnya senang Nadia kembali dan bisa dekat dengan anak2 nya terutama Rivan. Ego Erza lebih besar daripada rasa cinta sehingga yang keluar adalah kemarahan. Marah karena dulu Nadia pergi meninggalkan diinya dan Rivan. Seharusnya yg paling berhak marah adalah Rivan. Tetapi nyatanya Rivan menerima Nadia dengan penuh kehangatan. Walaupun Rivan tidak tau Nadia adalah ibu kandungnya. Tapi kontak batin tidak bisa dibohongi. Well Erza apa.kamu mau gedein Egomu? Tidak lihatkah anakmu yg sedih karena kehilangan Bibi Na? Emangnya bisa diganti dengan pengasuh lain? Kita lihat aja nanti
Comments
Sleepyhead
Kan dalam pengaruh obat, Ezra..
siapapun itu ga akan menyadari siruasinya, mau menikmati, mengerang, menjerit ga akan sadar karena drugs itu...
terkecuali kamu sendiri yg memang menikmatinya, mengenangnya, malam yg dasyat bersama Nadia, diampan baik baik dalam rak buku yg suatu saat bisa dibuka kembali 🤭
2025-08-09
16
Sleepyhead
Sakit hatiku ka Ra melihat moment ini, seperti Hari Mingguku yg harus berpisah lagi dengan anak dan suamiku karena tugas, selalu menangis....
Mengingat lagi kesedihan Rivan, aku mah tetap objektif. Setiap manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan. Sebagai Papah yang pernah membesarkan Rivan sendirian, pasti dia merasakan kepedihan dan perjuangan yang luar biasa.
Dah lah untuk kali ini mengalah dr keegoisan kalian, demi anak-anakmu, Ezra, mungkin saatnya untuk mengalah dan membuka ruang dialog yang konstruktif dengan Nadia
2025-08-09
6
Agnezz
what Nadia menikmatinya, emang Ezra gak tau kalo Nadia dalam pengaruh obat saat itu. Gak mungkinlah gak tau, kejam sekali mulutmu Ezra pingin tak kruwes. Sebenarnya kenapa Erza begitu marah, katanya mencintai Nadia seharusnya senang Nadia kembali dan bisa dekat dengan anak2 nya terutama Rivan. Ego Erza lebih besar daripada rasa cinta sehingga yang keluar adalah kemarahan. Marah karena dulu Nadia pergi meninggalkan diinya dan Rivan. Seharusnya yg paling berhak marah adalah Rivan. Tetapi nyatanya Rivan menerima Nadia dengan penuh kehangatan. Walaupun Rivan tidak tau Nadia adalah ibu kandungnya. Tapi kontak batin tidak bisa dibohongi. Well Erza apa.kamu mau gedein Egomu? Tidak lihatkah anakmu yg sedih karena kehilangan Bibi Na? Emangnya bisa diganti dengan pengasuh lain? Kita lihat aja nanti
2025-08-09
8