Episode 4 – “Tenda-tenda dan Rasa yang Tumbuh”
[SCENE 1 – KAMPUS – PAGI HARI, DI AULA PENGUMUMAN]
(Mahasiswa berkumpul di aula kampus. Ada suara gaduh. Alvin dan teman-temannya berdiri di antara kerumunan.)
MC Kampus:
Selamat pagi! Kami umumkan, mulai minggu depan akan ada program tahunan “Camp Mahasiswa Baru” di hutan pinus Desa Sukalembah!
Perkemahan akan berlangsung selama 7 hari. Wajib untuk seluruh mahasiswa tingkat satu!
Reihan Agustinus
Hah? Seminggu di hutan? Mana bisa gue gak bawa colokan!
Imanuel Alvin Bhayangkara
Jangan-jangan kamu takut nyamuk ya, Reihan?. //(tersenyum kecil)
Reihan Agustinus
Nyamuk? Gak seganas mantan gue, Vin.
Semua tertawa. Laura masuk dengan wajah serius, membawa map.)
Chyntia Laura Andhara
Aku juga ikut? Tapi... aku alergi serangga.
Ketua Panitia:
Semua mahasiswa tingkat satu ikut, kecuali punya surat medis resmi.
(Laura tampak canggung. Alvin memperhatikannya sekilas dari jauh.)
---
[SCENE 2 – HALAMAN BELAKANG KAMPUS – SIANG HARI]
(Alvin sedang membantu memuat logistik untuk acara kampus. Laura mendekat dengan ragu-ragu.)
Chyntia Laura Andhara
Kamu Alvin, kan? Yang kemarin di taman...
Imanuel Alvin Bhayangkara
Iya, kamu Laura? Si pelukis bunga aneh itu.//(menoleh)
Chyntia Laura Andhara
Bunga itu bukan aneh. Itu bunga Yarrow, simbol keberanian dalam diam.//(tersenyum tipis)
Imanuel Alvin Bhayangkara
Keren. Kamu banyak tahu ya... Kamu ikut kemah juga?//(sedikit kagum)
Chyntia Laura Andhara
Iya, meski agak takut. Tapi aku pikir... mungkin bisa jadi awal yang baru.
Imanuel Alvin Bhayangkara
Kalau gitu... jangan takut. Kalau kamu tersesat, aku bisa bantu cari jalan pulang. Asal jangan suruh aku gambar bunga.
Keduanya tertawa kecil. Ada momen hening yang hangat.)
---
[SCENE 3 – RUMAH KONTRAKAN ALVIN – MALAM HARI]
(Alvin sedang memperbaiki motor di depan rumah kontrakan. Ibunya keluar membawa teh hangat.)
Mira Chandrawathi
Vin, kamu yakin ikut kemah itu? Gak capek?
Imanuel Alvin Bhayangkara
Capek sih, Bu... Tapi aku juga mau ngerasain dunia di luar bengkel. Siapa tahu aku bisa belajar hal baru. Atau ketemu orang baru.
Ibunya tersenyum lirih.
Mira Chandrawathi
Kamu itu baik, Vin. Jangan takut jatuh... karena orang baik selalu punya alasan untuk bangkit lagi.
SCENE 4 – RUMAH MEWAH LAURA – MALAM HARI]
(Laura sedang menyiapkan perlengkapan kemah. Adik laki-lakinya, Dion, masuk ke kamar.)
Peter Fernandez Harahap
Kak, kenapa sih harus ikut kemah segala? Kamu kan bisa beli hutan sendiri.
Chyntia Laura Andhara
Tapi aku gak bisa beli perasaan orang supaya nerima aku, Peter.//(tertawa kecil)
Peter menunduk, lalu memeluk kakaknya.
Peter Fernandez Harahap
Aku selalu nerima Kakak. Dan Kakak pasti bisa temuin teman yang beneran sayang.
SCENE 5 – TRANSISI: MINGGU BERIKUTNYA – PERJALANAN MENUJU HUTAN]
(Semua mahasiswa menaiki bus menuju lokasi perkemahan. Laura duduk sendiri di bangku belakang. Alvin melihat dari kejauhan, lalu memutuskan duduk di sebelahnya.)
Imanuel Alvin Bhayangkara
Gak bawa boneka bunga?
Chyntia Laura Andhara
Enggak. Tapi aku bawa satu harapan...
Imanuel Alvin Bhayangkara
Harapan?
Chyntia Laura Andhara
...Buat bisa bertahan. Di hutan... dan di hati.
Alvin terdiam, lalu tersenyum kecil, menatap keluar jendela bus.)
---
🎵 Ending Song mulai terdengar pelan... dengan lirik menyayat hati
🎬 To Be Continued
Comments