Jati

Sama seperti Mas dan adiknya, Jati juga beranggapan mendiang Sang Rakyan adalah sosok ayah yang sempurna. Ia melihat Sang adalah seorang ayah yang adil. Sang sangat mempercayai Damar Wicaksana, anak sulungnya. Itu sebabnya Damar tumbuh menjadi sosok kakak tertua yang bijaksana dan berani. Bagi Gendhis Pertiwi, memang Sang terlihat paling menyayanginya sebagai satu-satunya anak perempuan. Namun, tidak ada yang iri, karena Gendhis tumbuh sebagai sosok penyayang tetapi tidak manja. Ia mendapatkan cinta dari Sang dengan penuh dan lengkap. Begitu juga bagi dirinya, Jati Wirawan. Ia adalah sosok dimana Sang begitu terbuka. Keduanya adalah pasangan ayah-anak yang paling sering berbagi. Itu pula sebabnya jati menjadi sosok yang terbuka dan mewarisi sifat ayahnya yang supel dan memiliki kemampuan sosial mumpuni itu.

Sebagai anak bungsu, Jati yang paling terlambat mengenal rekan-rekan kerja ayahnya dibanding Damar dan Gendhis. Namun, tetap saja, waktu telah cukup diberikan untuknya mengetahui secara utuh siapa mereka.

Berbeda dengan Gendhis yang mengidolakan Sia Sia, sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar, ia melihat Ernawati Juang sebagai sosok perempuan tercantik di muka bumi.

“Hai, anak ganteng. Sedang nunggu Papa, ya? Mau jalan-jalan kemana akhir minggu ini? Mau ikut Tante Juang aja?” ujar Ernawati Juang ketika melihat Jati duduk berdampingan bersama Damar, Gendhis dan Florentina di kantor DisPLAY Media. Mereka saat itu sedang berencana pergi bersama keluar kota bersama Sang. Namun, Sang harus mampir dahulu ke kantor, membahas press release satu berita penting di website mereka. Sang sedang bersama Sia Sia, Adijaya dan beberapa staf di dalam ruangan kantornya.

Jati tersenyum lebar, terpana. Hatinya yang polos ingin sekali mengatakan bahwa ia rela dibawa atau diculik sekalian oleh Ernawati Juang. Kalau sang tante mau menunggunya dewasa, Jati pun ingin mencoba meraih hatinya, menjadi pacar sang idola.

“Loh, Tante nggak ikut rapat?” tanya Gendhis.

“Wah, iya nih. Baru mau nyusul. Sabar ya kalian, Papa sebentar aja rapatnya,” ujar Ernawati Juang. Ia menyapa Florentina dan melambaikan tangannya ke semua anggota keluarga Sang Rakyan.

Jati tahu Gendhis tidak terlalu suka dengan Juang. Waktu itu ia tidak terlalu paham makna kata-kata kakak perempuannya itu yang menyebut Juang sebagai perempuan yang ‘genit’ dan ‘terlalu menggoda’. Otak SD Jati hanya bisa menyinonimkan dua kata dan frasa itu dengan ‘cantik’ dan ‘memesona.

Untungnya, setelah dewasa, tidak ada lagi kecurigaan semacam itu kepada Juang, dan tidak satupun kepada teman-teman kerja ayah mereka. Juang yang menikah, kemudian sempat berpindah tugas ke Singapura. Ia hadir kembali ke negerinya untuk memberikan laporan kerja setiap beberapa kali dalam setahun. Juang pun beranak bercucu banyak, menjadikannya salah satu sosok yang paling dekat dengan Sang serta keluarganya. Ketidaksukaan Gendhis luruh seluruhnya.

Sebaliknya, Jati tak pernah berhenti mengagumi keberadaan sosok Juang.

“Jadi, cinta monyetmu itu sama Tante Juang masih ada sampai sekarang? Kamu udah punya istri, lho, Jat,” ujar Damar bertahun-tahun yang lalu.

“Ah, Mas iki. Ya nggak lah. Lagian itu namanya cinta monyet, ya kayak monyet, lompat-lompat aja.”

“Hmm … tapi kalau Mas perhatikan, sepertinya Juni, istrimu itu, memang mirip-mirip Tante Juang, ya?”

“Eh, apaan, sih, Mas. Kalau kedengeran Juni, mampus aku,” jawab Jati panik.

Damar tertawa terpingkal-pingkal melihat reaksi adik bungsunya itu. “Bercanda, Jat, bercandaaa ….”

Namun, walau menggemari seorang Juang, jujur Jati tidak mencari istri yang serupa dengannya. Jadi, kata-kata Damar memang ditujukan untuk menggodanya. Juni tidak memiliki kesamaan dengan Juang kecuali keduanya sama-sama cantik.

Harus diakui oleh Jati bahwa ayahnya adalah sosok yang tampan, good-looking. Ia masih ingat wajah ayahnya sewaktu masih muda, juga foto-foto lamanya sewaktu masih berpacaran dengan Florentina serta di awal pernikahan mereka. Sang Rakyan adalah laki-laki Jawa tulen yang keluarganya sudah terekspos dengan agama Katolik beberapa generasi sebelumnya, sampai di zaman pendudukan Belanda.

Ayah Jati yang asal Semarang itu berpacaran dengan Florentina Sumardi Durand, gadis Minahasa asal Manado yang memiliki paras cantik, seimbang dengan Sang Rakyan.

Keluarga Florentina berlatar belakang pemeluk agama Kristen Protestan, yang mana cukup awam sebagai agama mayoritas yang dianut warga Sulawesi Utara tersebut. Florentina juga bukan berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Selain berasal dari keluarga yang cukup berada, bila dirunut ke belakang, ia memiliki darah Eropa dari buyutnya yang merupakan orang Belanda.

Sang Rakyan sendiri, seperti cerita kedua orang tua Jati itu, sebenarnya berasal dari keluarga biasa saja. Tidak kaya, pun tidak bisa dianggap terlalu miskin. Kedua Mbah Kung dan Mbah Putri Jati bekerja di sektor pendidikan yayasan Katolik di Semarang sana. Itu yang membuat latar belakang dan landasan pendidikan Sang Rakyan telah kuat sehingga berguna bagi karirnya di masa depan.

“Kamu tahu seberapa sulitnya menikahi Mama kamu?” ujar Sang kepada Jati remaja.

“Lah, bukannya gampang, Pa? Kan Papa Mama sudah pacaran dari SMA.”

“Kalau itu sih karena memang kami suka sama suka dari awal. Masalahnya, Papa bukan berasal dari keluarga yang setingkat kaya dan terpandanganya dengan Opa Omamu itu. Kedua, Papa kan katolik, sedangkan Mama kamu dulu Protestan.”

Jati sadar bahwa perbedaan ini bukan permasalahan sederhana. Bagi umat non-Kristiani, sepertinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua agama tersebut. Namun, walau sama-sama mengimani Yesus Kristus, ada alasan mengapa Katolik dan Protestan dibedakan menjadi dua agama di negeri ini, bersanding dengan 4 agama lain yang diakui secara formal.

Masalah sosial kompleks dan rumit mengenai isu perbedaan kedua agama yang bersaudara ini cenderung bersifat budaya dan politis. Apalagi di daerah Timur negeri ini, dimana khusus untuk Sulawesi Utara, mayoritas warga adalah penganut Protestan, sedangkan di Nusa Tenggara Timur, Katolik mendominasi.

Pernikahan di antara kedua orang dari latar belakang agama ini kerap menimbulkan ketegangan. Anak-anak yang dihasilkan dari pernikahan tersebut kerap menjadi ‘rebutan’ keluarga untuk dididik dengan cara yang mana, Katolik atau Protestan.

“Jadi, bayangkan. Opa Oma kamu yang Protestan tulen itu, membawa pola pikir dan budaya mereka sewaktu masih di Manado ke Semarang.”

“Jadi, Opa Oma melarang pernikahan Papa Mama?”

Sang mengangguk. “Cuma nggak terlalu lama.”

“Kok bisa?”

“Tanya Mama kamu. Katanya karena Papa yang paling ganteng dibanding cowok-cowok Protestan yang mendekati Mama bahkan sampai Mama selesai kuliah. Jadi, Opa Oma tidak punya pilihan.” Sang terkekeh.

Jati menggelengkan kepalanya tidak setuju. Menurutnya, hal paling mungkin yang bisa menyatukan pernikahan mereka, dimana Mama pun berkorban untuk meninggalkan iman Protestannya dan beralih ke Katolik, adalah karena cinta. Ya, cinta adalah alasan terkuat yang bisa membuat siapapun melakukan hal-hal mustahil dan mewujudkannya.

Jati, yang paling banyak berbagi dan mendapatkan cerita-cerita serta kisah-kisah luar biasa dari ayahnya, akhirnya mempraktikkan perilaku ayahnya tersebut. Cinta menjadi andalannya di dalam membina bahtera rumah tangga.

Terpopuler

Comments

LᴀSᴇɴᴏʀɪTᴀ_❷❶ℓ🇮🇩

LᴀSᴇɴᴏʀɪTᴀ_❷❶ℓ🇮🇩

Ketiga anak Sang taunya selama hidupnya Sang itu seorang ayah yg perfect. klopun akhirnya ketahuan salah satu kekurangan Sang, seenggaknya Sang udah nggak ada. gitu kali yaa.


ini true story bkn pak Niko 😂

2025-08-05

1

🏡s⃝ᴿ 𝕸y💞🅰️nny 🇮🇩🍁❣️

🏡s⃝ᴿ 𝕸y💞🅰️nny 🇮🇩🍁❣️

aku memang awam soal ini.. tetapi seberapa berbeda kah Katholik dan Protestan itu?

2025-08-08

0

🏡s⃝ᴿ 𝕸y💞🅰️nny 🇮🇩🍁❣️

🏡s⃝ᴿ 𝕸y💞🅰️nny 🇮🇩🍁❣️

ya benar sekali... yg kita tau mereka sama-sama beribadah di gereja , sama-sama merayakan Natal, mengimani Tuhan yang sama

2025-08-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!