Jika biasanya Kay selalu menunduk saat berangkat sekolah. Kali ini dia berani mengangkat kepalanya dengan percaya diri.
Wajahnya terlihat sangat sombong, apalagi saat dirinya berpapasan dengan teman sekelasnya yang selalu mengejeknya tidak punya ibu.
"Selamat pagi Kay." seorang guru datang dan menyapa muridnya itu.
"Pagi Bu guru." jawab Kay dengan semangat. Guru itu tersenyum lebar saat menyadari anak muridnya itu sangat bersemangat hari ini. Berbeda sekali dengan hari-hari sebelumnya.
Dia tahu alasannya. "Pagi bapak, ibu." Kevin tersenyum kecil saat guru itu menyapa, Alexa tersenyum manis pada guru itu.
"Hari ini Kay terlihat sangat senang ya?" guru itu menundukan tubuhnya agar menyamai tubuh muridnya itu.
Kay mengangguk dengan semangat. "Kay senang Bu guru, akhirnya ibu Kay ikut mengantarkan Kay Sekolah." ucap anak itu polos.
Deg...
Jantung Alexa terasa tersentil. Dia memang tidak tahu bagaimana kehidupan Alexa yang dulu, tapi jika dia amati selama beberapa hari ini, sepertinya pemilik tubuh ini sangat bermasalah.
"Ah begitu, kebetulan ada yang ingin Bu guru bicarakan dengan ibu Kay, Kay masuk dulu ya ke kelas." ujar Bu guru itu sembari mengelus kepala Kay.
Anak itu mengangguk paham, dia kemudian melepaskan tangan ayah dan ibunya. "Ayah, ibu, Kay mau sekolah dulu ya." ucapnya dengan lucu. Alexa ingin sekali menggigit pipi bulat itu.
"Jadilah anak baik Kay, jangan nakal." ujar Kevin yang sudah menyamakan tingginya dengan anak itu. Kay mengangguk dan langsung memeluk tubuh ayahnya.
Sekarang Kay sudah berhadapan dengan ibunya.
Eh.
Alexa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Apa dia harus berpamitan juga.
"Ibu." panggil Kay sembari menarik-narik baju ibunya, membuat Alexa langsung tersadar dari lamunannya. Dia segera berjongkok dan memeluk anak itu erat. "Belajar dengan baik ya, jadilah anak yang pintar." ucapnya sedikit kaku.
Kay mengangguk dan balik memeluk ibunya dengan girang. Dia tidak mau pelukan itu terlepas.
"Kay, sudah waktunya masuk sayang." Bu guru itu tersenyum geli saat pertama kali melihat muridnya itu sedang bermanja-manja dengan ibunya.
Dengan tidak rela anak itu melepaskan pelukannya. Dia jadi tidak suka dengan sekolah.
Kevin menggelengkan kepalanya melihat raut sedih anaknya itu.
Setelah memastikan anak itu masuk ke kelas guru itu segera menyuruh Alexa dan Kevin masuk ke ruangan guru.
Alexa duduk dengan kaku disamping Kevin.
"Jadi langsung saja ya pak Kevin dan Bu Alexa." Kevin melirik jam tangannya, sebenarnya dia tidak memiliki banyak waktu lagi, hari ini dia harus menghadiri rapat penting dengan kliennya.
"Mengenai Kay, ini pertama kalinya saya melihatnya sangat bahagia, ternyata itu karena dia diantar ibunya." lanjut guru itu.
"Maaf Bu, apa anak saya sering mendapatkan perundungan dari teman-temannya?" tanya Kevin yang ingin memastikan kebenaran dari ucapan Kay tadi pagi.
Guru itu mengangguk kaku. "Ini yang ingin saya bicarakan dengan anda pak Kevin, awalnya kami pikir em maaf, Kay memang tidak memiliki ibu." ucapnya takut sembari menatap Alexa tidak enak.
Alexa merutuki pemilik tubuh ini. Bisa-bisanya membiarkan anaknya itu kena perundungan. Bahkan guru-gurunya mengira Kay tidak memiliki ibu.
Haish.
"Baiklah saya paham Bu, dan apa ada lagi yang ingin ibu bicarakan?, karena saya sedang mengejar waktu untuk bekerja." ucap Kevin dengan datar.
"Itu pak, mengenai acara hari ibu yang akan dilaksanakan pada minggu depan, pihak sekolah ingin mengundang orangtua siswa untuk mengikuti beberapa lomba yang sudah kami siapkan, apa bapak dan ibu berkenan untuk datang?"
Kevin diam, Minggu depan ya. Sepertinya dia ada waktu luang. Kemudian dia melirik ke arah Alexa yang masih diam.
"Saya bisa." jawab Kevin cepat. Guru itu tersenyum lebar dan langsung menatap Alexa, menunggu jawaban dari wanita itu.
"Saya juga bisa."
....
Kantor
Kevin terpaksa membawa istrinya ke kantor, dia tidak memiliki waktu lagi untuk mengantar wanita itu pulang.
"Diam disini dan jangan mengacau." ujar Kevin setelah membawa Alexa kedalam ruangannya.
Wanita itu mengangguk paham.
Kevin menatap istrinya dengan tatapan ragu. Tapi dia tidak memiliki waktu lagi untuk memerhatikan Alexa. Dia segera bergegas pergi keluar dan meninggalkan wanita itu sendirian disini.
Setelah pria itu tidak terlihat. Alexa langsung berteriak.
"JADI DIA BOSKU." Astaga dunia ini sangat sempit ternyata.
Alexa berjalan mondar mandir diruangan ini. Seumur hidupnya dia belum pernah bertemu dengan bosnya dan sekarang dengan izin Tuhan, dia bisa masuk kedalam tanpa harus membawa pekerjaannya.
Astaga bagaimana ini.
Ruangan Kevin berada dilantai sepuluh, sedangkan ruang kerjanya dulu di lantai empat. Berarti teman liciknya itu ada disini.
"Apa ini kesempatanku untuk membalas dendam?" gumamnya kesal. Dia masih ingat, partner kerjanya yang memfitnah dirinya melakukan korupsi hingga dirinya didepak alias dipecat dari perusahaan ini.
Dan, dia ingat selingkuhan ayahnya juga bekerja di sini. Wanita ular itu membuatnya menjadi broken home dan dirinya ingin sekali mengacak-ngacak wajahnya.
Haruskah dia turun.
Tapi bagaimana jika Kevin marah.
....
Kevin menatap ke arah jam tangan yang melekat pada pergelangan tangannya. Sudah tiga jam dia meninggalkan istrinya diruangan nya. Sebenarnya ada rasa was-was didalam hati, takutnya wanita itu mengacak-ngacak ruangannya.
"Ada apa pak Kevin?" tanya bawahannya yang merasa bosnya itu sedang tidak fokus pada rapat mereka.
"Tidak ada apa-apa, lanjutkan penjelasannya." rapat itu kembali berjalan hingga setengah jam berlalu dan sekarang mereka sudah selesai.
Dengan langkah cepat, Kevin bergegas pergi kembali ke ruangannya. Beberapa karyawan menyapa namun tidak dia hiraukan. Disini dia dikenal dengan sifat dinginnya dan tidak tersentuh oleh siapapun, jadi beberapa karyawan hanya maklum saat tidak digubris olehnya.
Brak...
Dia membuka pintu ruangannya dengan keras. Matanya memincing saat melihat sosok Alexa yang tertidur pulas di atas kursinya.
Perlahan dia mendekat dan mengamati ekspresi istrinya.
"Jika sedang tidur wajahmu terlihat seperti malaikat, tapi saat bangun wajahmu seperti iblis." gumamnya lirih.
Setelah ini dia tidak memiliki pekerjaan lagi. Jadi dia memutuskan untuk duduk diatas sofa. Menunggu wanita itu bangun.
....
"Kay." panggil seorang wanita muda yang merupakan babysitter dirumah Kevin.
Kay tersenyum kecil dan menghampiri wanita itu. "Sus, kapan ayah dan ibu pulang?" tanyanya setelah menyerahkan tas miliknya pada wanita itu.
"Eh, memangnya tadi ayah pergi sama ibu?" tanya wanita muda itu.
Kay mengangguk semangat. "Hari ini ayah sama ibu mengantarkan Kay Sekolah." ucap anak itu dengan polos. Bahkan anak itu tidak menyadari wajah sus nya yang sudah berubah masam.
"Sus, mulai besok jangan jemput Kay pulang ya, biar ibu yang menjemput Kay." ucap anak itu setelah masuk ke dalam mobil.
"Memangnya Kay sudah tidak takut dengan ibu?"
Kay terdiam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments