Bab 5

♡♡♡
♡♡
.
Langit mendung seperti biasa
Tapi hari ini, Arshila datang ke sekolah dengan langkah sedikit lebih ringan
Mungkin karena beberapa hari terakhir, ia merasa… dilihat. Dianggap ada
Bukan oleh guru
Bukan oleh teman-temannya
Tapi oleh seseorang yang bahkan bukan bagian dari dunia sekolah ini
Revan
Cowok itu memang aneh
Dia bukan tipe orang yang gampang dekat sama siapa pun
Tapi dengan cara yang entah bagaimana, dia berhasil duduk di dunia Arshila tanpa membuatnya panik
Pagi itu, Revan sudah menunggunya di taman belakang
Duduk santai dengan dua cup teh dan sebungkus roti sobek isi cokelat
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Nggak bosen ya tiap hari ke sini?
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Taman ini lebih nyaman daripada ruang rapat,
Arshila duduk di sampingnya
Jarak mereka cukup jauh, tapi cukup untuk mendengar detak jantung satu sama lain kalau suasana hening
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Kalau bos lo tahu lo bolak-balik ke SMA cuma buat duduk sama cewek SMA yang aneh, lo nggak takut dipecat?
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Gue bosnya
Revan nyengir kecil
Arshila terdiam
Jawaban itu membuatnya sedikit gugup
Cowok ini berbeda
Gaya bicaranya tenang tapi dalam
Seringkali tak tertebak
Dan kadang bikin jantung Arshila berdetak lebih dari seharusnya.
Hari itu, mereka ngobrol cukup lama
Tentang apa saja
Tentang teh hangat, tentang bunga di taman yang sudah mulai layu, bahkan tentang hal sepele seperti kenapa kursi taman cuma satu yang ada sandarannya.
Lalu obrolan mengarah ke hal yang lebih serius
lebih personal
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Gue pernah dirawat seminggu di rumah sakit jiwa,
Revan menoleh sebentar
tidak kaget
tidak menghakimi
Hanya menatap
mendengarkan
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Waktu itu gue lagi parah-parahnya.
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Nangis semalaman
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Nyakitin diri sendiri sampe pingsan
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Nenek panik saat itu
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Masuk IGD
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Dari situ, Psikiater mulai ikut campur
Revan masih diam
Ia tidak menyela
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Gue nggak gila, Rev.
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Tapi kadang, kepala ini… terlalu ribut
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Rasanya kayak ada yang teriak-teriak di dalam
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Dan satu-satunya cara buat tenang, ya dengan…
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Nyakitin diri sendiri
Napasnya mulai berat
Tapi dia tetap lanjut
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Kadang gue mikir, kalau gue rusak gini... orang-orang bakal ninggalin gue
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Mereka mungkin akan takut
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
jijik
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
atau bahkan kasihan
Ia menoleh
Menatap Revan untuk pertama kalinya, lama
Penuh pertanyaan
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Kalau gue rusak… apa lo masih mau tinggal?
Revan menelan ludah kasar
tatapan Arshila terlalu jujur
terlalu telanjang
Seperti meminta jawaban yang bukan basa-basi
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Gue juga rusak, Shila
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Tapi gue nggak ninggalin diri gue sendiri
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Dan lo juga jangan.
Kata-kata itu…
Seperti pelukan tak terlihat
Shila menunduk
Menahan air mata yang hampir tumpah.
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Gue takut, Rev
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Gue juga
Dan hari itu, mereka sama-sama duduk lama
Dalam diam
Dalam ketakutan yang sama
Tapi untuk pertama kalinya, mereka tahu…
Bahwa ketakutan itu tak seburuk ketika ditanggung sendirian
Saat langit mulai gelap
Revan berdiri
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Besok gue ke luar kota
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Ada urusan kantor
Shila mengangguk
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Balik lagi, kan?
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Kalau lo mau gue balik, gue pasti balik.
lalu ia pergi
Meninggalkan Shila sendiri di taman.
Tapi entah kenapa…
Hari itu Shila tidak merasa kesepian lagi
Ia menatap langit yang mulai kelam
Dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama, ia berdoa
Bukan minta sembuh
Bukan minta lupa
Tapi...
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Tolong… jangan biarkan dia pergi
♡♡♡
♡♡
.
Terpopuler

Comments

Agnes

Agnes

Penuh inspirasi

2025-08-04

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!