Bab 3

♡♡♡
♡♡
.
Revan Mahardika Azzura bukan tipe orang yang gampang penasaran.
Di dunia bisnis, dia belajar untuk cepat mengenali orang, membaca situasi, lalu melupakan apa pun yang nggak penting.
Tapi entah kenapa, sejak seminar pagi itu, wajah seorang siswi SMA terus muncul di pikirannya.
Wajah pucat
Mata sayu
Tatapan takut yang anehnya… familiar.
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Tadi pagi itu siapa ya?
Revan duduk di ruang kerjanya, menatap laptop yang isinya presentasi merger.
Tapi otaknya malah muter ke cewek itu
Cewek yang buru-buru lari, seolah kehadirannya bikin trauma.
Revan gelisah
Untuk pertama kalinya, dia kepikiran seseorang yang bahkan nggak tahu namanya.
***
Sementara itu
Arshila duduk di taman belakang sekolah
Tempat sepi yang cuma dia dan beberapa anak OSIS yang tahu.
Tangannya gemetar kecil, masih teringat suara cowok tadi
Revan
Namanya saja sudah bikin dada sesak.
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Kenapa tu orang nanya gitu sih?
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Kenapa dia ingat gue, padahal gue duduk di pojok?
Ia meremas buku catatannya
Ada sesuatu dalam nada suara cowok itu
Dingin, tapi ada rasa ingin tahu di baliknya. Dan itu... bikin Arshila takut.
Karena biasanya, orang seperti itu cuma dua jenis:
Yang ingin menyelamatkan
Atau yang akan menuntut balasan nanti
dan Asrhila sudah cukup kenyang dengan keduanya
***
Keesokan harinya, sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan pagar sekolah
Sopirnya membuka pintu belakang, dan dari dalam keluar sosok tinggi, rapi, dengan kemeja putih bersih dan jam tangan mahal di pergelangan.
Revan datang lagi
Kali ini bukan sebagai pembicara.
Tapi sebagai tamu ‘sosial’ yang katanya ingin “mendekatkan perusahaan dengan generasi muda.” Padahal alasan sebenarnya cuma satu:
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Saya cuma pengin ngobrol sama siswi kemarin. Yang duduk di pojok
Semua guru bingung
Siapa?
Tapi Revan cukup keras kepala
Dia tunjuk langsung dari daftar panitia yang kemarin dikasih. Nama itu muncul:
Arshila Ayara Putri
***
Shila nyaris menjatuhkan nampan makan siangnya saat diberi tahu guru BK bahwa ‘ada tamu’ yang ingin bertemu dengannya.
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Siapa?
?
Tamu dari Mahardika Group
Jantungnya langsung nyeri
Sial
Cowok itu lagi
Dengan langkah pelan dan kepala tertunduk, Shila memasuki ruang BK
Dan benar saja, Revan duduk santai sambil memainkan ponselnya.
Saat pintu ditutup, mereka hanya berdua di ruangan itu.
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Hai
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Lo masih takut?
Shila hanya menunduk tidak menjawab
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Nama lo, Arshila kan?
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Iya...
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Gue, Revan.
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Tapi kayaknya Lo udah tau
Suara cowok itu tenang
Tapi tetap terdengar dingin
Seolah dia sedang membaca laporan keuangan, bukan ngobrol sama manusia.
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Gue cuman penasaran
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Kenapa waktu itu lo malah lari
shila terdiam
Lalu lirih menjawab
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Lo bentak gue
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Gue paling nggak bisa di bentak
Revan menatapnya
lama
Sesuatu dalam tatapan gadis itu membuatnya kehilangan kata.
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Maaf
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Maaf kalau gue kemarin bikin lo takut
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Gue udah biasa takut
Revan mengangguk pelan
Dia nggak tahu harus ngomong apa lagi
Tapi dia juga nggak ingin pergi
tapi tidak sekarang
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Lo sering duduk di taman belakang ya?
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Kok lo bisa tau?
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Insting seorang CEO
Untuk pertamakalinya sudut bibir Arshila terangkat
***
Setelah obrolan singkat itu, Revan pulang.
Tapi di dalam mobil, dia berkata pada dirinya sendiri:
Revan Mahardika Azzura
Revan Mahardika Azzura
Dia bukan cwek biasa
Dan di sisi lain, Arshila berdiri diam di dekat pintu ruang BK, memegangi dadanya yang berdebar tak karuan.
Arshila Ayara Putri
Arshila Ayara Putri
Kenapa tatapan dia bikin gue ngerasa dilihat ya?
Hari itu, dua hati yang tadinya asing mulai mengenal rasa yang tak bisa dijelaskan.
Dan untuk pertama kalinya, Arshila bertanya dalam hati:
Apakah dia berbahaya?
Atau justru satu-satunya yang bisa mengerti?
.
.
♡♡♡
Terpopuler

Comments

Asnisa Amallia

Asnisa Amallia

Ngga nyangka, seru banget!

2025-08-03

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!