Forbidden Bloom --KookV--
Bab 4: Bayangan Hitam dan Kehangatan yang Terlarang
Hari-hari di properti pinggir kota berlalu dengan cepat, diwarnai tawa pelan Taehyung dan senyum tipis Jungkook
Galeri seni pribadi itu perlahan mulai terbentuk, cerminan jiwa Jungkook yang tersembunyi, yang hanya Taehyung mampu melihatnya
Setiap diskusi tentang palet warna, material, atau penempatan sebuah patung terasa seperti membangun jembatan antara dua dunia mereka
Jungkook, yang biasanya dingin dan tegas, menunjukkan sisi sabar dan penuh perhatian
Ia akan mengamati Taehyung yang asyik menggambar sketsa, sesekali mendekat, menanyakan detail kecil yang membuat Taehyung merasa dihargai
Kim Taehyung
Bagaimana jika kita menggunakan marmer Carrara untuk alas patung ini, Jungkook?
Taehyung bertanya suatu sore, menunjukkan contoh di tabletnya
Kim Taehyung
Warnanya yang putih bersih akan membuat patung perunggu itu menonjol
Jungkook mencondongkan tubuh, bahunya hampir bersentuhan dengan bahu Taehyung
Jeon Jungkook
Kedengarannya bagus. Aku suka kontrasnya
Aroma lembut Taehyung—campuran sandalwood dan citrus—kembali menyeruak, membuat jantung Jungkook berdesir
Sudah menjadi kebiasaan baru baginya untuk menikmati setiap momen kecil bersama Taehyung, momen yang terasa begitu jauh dari hingar-bingar dunia Raven's Eye
Namun, kehangatan itu tak bisa mengusir bayangan gelap yang mulai menyelimuti
Sebuah pesan terenkripsi mendarat di ponsel Jungkook saat ia sedang menikmati makan siang buatan Taehyung
Raven's Eye sedang menghadapi masalah
Black Serpent, sindikat mafia saingan yang dipimpin oleh seorang mantan letnan ayahnya, Lee Dong-Wook, mulai menunjukkan taringnya
Mereka berani menyerang beberapa aset Jeon Group, termasuk gudang logistik di Incheon
Jungkook segera kembali ke wujud aslinya: sang mafia muda yang kejam
Ia meminta Taehyung untuk beristirahat sebentar, lalu mengunci diri di ruang kerja sementara. Suara telepon dan perintah tegasnya menggema dari balik pintu
Jeon Jungkook
📞 : Cari tahu siapa yang bertanggung jawab di gudang itu! Aku ingin mereka membayar mahal!
Taehyung yang sedang membersihkan sisa makan siang, mendengar semuanya
Suara Jungkook yang biasanya lembut padanya, kini berubah menjadi keras dan penuh ancaman. Ia tahu Jungkook adalah mafia, ia tahu apa itu Raven's Eye
Tapi mendengar sisi gelap itu begitu dekat, melihat perubahan drastis dalam diri Jungkook, membuat ketakutan samar itu kembali mencengkeram
Beberapa jam kemudian, Jungkook keluar dari ruang kerja, wajahnya tegang. Ia melihat Taehyung sedang mengatur beberapa buku seni di rak
Panggilnya, suaranya sedikit serak
Kim Taehyung
Ada apa? Kamu terlihat... tidak baik
Jungkook berjalan mendekat, tatapannya lelah
Jeon Jungkook
Ada masalah di kantor. Urusan bisnis
Ia tidak ingin berbohong pada Taehyung, tapi ia juga tak bisa menceritakan detailnya
Jeon Jungkook
Aku harus pergi ke kota sebentar. Mungkin sampai larut malam
Kim Taehyung
Apakah itu serius?
Tanya Taehyung, nadanya khawatir
Jeon Jungkook
Tapi jangan khawatir,,
Jeon Jungkook
Semuanya akan baik-baik saja
Ia berhenti di depan Taehyung, mengangkat tangan dan menyentuh pipi Taehyung dengan ibu jarinya
Sentuhan itu ringan, namun cukup untuk membuat Taehyung membeku
Jeon Jungkook
Kau aman di sini
Jeon Jungkook
Ada pengawal yang akan menjagamu
Taehyung merasakan pipinya memanas. Sentuhan itu begitu tak terduga
Jeon Jungkook
Aku harus pergi,
Potong Jungkook, menjauhkan tangannya. Ia menatap mata Taehyung sejenak, seolah ingin menyampaikan sesuatu yang tak terucap, sebelum berbalik dan pergi
Malam itu, Taehyung merasa sangat kesepian di rumah yang begitu besar. Ia tahu Jungkook sedang menghadapi bahaya, berhadapan dengan dunia gelap yang mengerikan
Sepanjang malam ia mencoba fokus pada sketsa galerinya, namun pikirannya terus melayang pada Jungkook
Bisakah cinta mereka, yang baru saja mekar, bertahan di tengah badai kekerasan dan pengkhianatan?
Atau apakah bayangan Black Serpent akan menelan mereka berdua?
Comments