Forbidden Bloom --KookV--
Bab 1: Mata yang Menarik Perhatian
Suara lift berdenting pelan, menandakan Jungkook sudah tiba di lantai paling atas Jeon Group
Pagi di kantor pusat selalu sama: aroma kopi mahal, deru mesin pendingin yang konstan, dan bisikan-bisikan karyawan yang langsung bungkam saat ia lewat
Jeon Jungkook melangkah dengan aura yang begitu kental, jas hitamnya membingkai tubuh tegap, dan wajahnya dingin tak terbaca
Sebagai pewaris tunggal Raven's Eye dan pucuk pimpinan Jeon Group, setiap gerakannya adalah perintah, setiap tatapannya adalah penegasan kekuasaan
Ia baru saja selesai rapat maraton dengan kepala divisi keuangan, membahas proyek properti ambisius di Busan
Otaknya masih penuh angka dan strategi saat ia berjalan di koridor sepi menuju ruangannya, melewati pintu-pintu kaca bertuliskan nama divisi yang berbeda
Pandangannya kosong, sudah terbiasa dengan pemandangan yang sama setiap hari.
Namun, di lorong menjelang tikungan terakhir, pandangannya terhenti
Pintu divisi pemasaran sedikit terbuka, dan dari celah itu, ia melihatnya. Seorang pria sedang berdiri di dekat water dispenser, punggungnya menghadap Jungkook
Tubuhnya ramping namun ada kesan kuat, dan rambut cokelatnya sedikit berantakan
Pria itu tertawa pelan, mungkin sedang bercanda dengan rekan kerjanya, suaranya lembut dan renyah, seperti suara lonceng angin
Entah mengapa, Jungkook berhenti. Bukan karena suara itu terlalu keras atau mengganggu, justru sebaliknya
Ada sesuatu yang begitu alami dan murni di dalamnya, sesuatu yang jarang ia temui di lingkungan korporat yang penuh intrik ini
Ia tak pernah peduli dengan karyawan biasa, mereka hanya roda penggerak dalam mesin raksasa Jeon Group
Pria itu berbalik, dan pandangan mereka bertemu
Mata Jungkook yang dingin dan tajam langsung bertubrukan dengan sepasang mata cokelat terang yang melebar sedikit, memancarkan sedikit rasa terkejut dan mungkin, ketakutan yang samar
Wajah Taehyung merona tipis, senyumnya yang tadi ceria langsung luntur, digantikan ekspresi canggung dan hormat
Ia membungkuk dalam, hampir sembilan puluh derajat
Kim Taehyung
Ma-maaf, Tuan Jeon. Selamat siang
Jungkook hanya mengangguk tipis, rahangnya mengeras
Ia tak mengatakan apa-apa. Biasanya, ia akan langsung berlalu. Namun, kali ini, ia tetap di sana, mengamati Taehyung
Cara pria itu menelan ludah, bagaimana jari-jarinya sedikit gemetar saat menggenggam gelas air
Ada sesuatu yang polos namun juga memikat dari semua itu
Jeon Jungkook
Apa yang kau lakukan di sini?
Tanya Jungkook, suaranya lebih serak dari yang ia duga
Taehyung mengangkat kepalanya perlahan, matanya yang indah menatap Jungkook
Kim Taehyung
Saya... saya baru saja mengambil minum, Tuan
Kim Taehyung
Dari divisi pemasaran
Ia menunjuk pintu di belakangnya dengan ibu jari
Jungkook mengikuti arah telunjuknya, kemudian kembali menatap Taehyung
Jeon Jungkook
Kau Kim Taehyung?
Kim Taehyung
Be-benar, Tuan. Bagaimana Anda tahu nama saya?
Ia hanya terus menatap Taehyung, membiarkan keheningan yang sedikit menegangkan menyelimuti mereka
Senyum tipis, tawa renyah, dan bahkan cara pria itu menggenggam gelas air... semua detail kecil itu tiba-tiba terasa penting
Ada sesuatu yang menariknya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya
Jeon Jungkook
Kembalilah bekerja,
Perintah Jungkook akhirnya, suaranya kembali datar. Ia berbalik dan melanjutkan langkahnya menuju ruangannya
Kim Taehyung
Baik, Tuan Jeon
Pintu ruangan Jungkook tertutup, namun bayangan Kim Taehyung masih terpatri dalam benaknya
Aroma samar yang melekat di udara, senyum canggung itu, dan sepasang mata yang penuh ketulusan namun juga sedikit rasa takut
Jungkook tidak tahu apa ini, tapi ia tahu ia ingin lebih
Comments