Forbidden Bloom --KookV--
Bab 3: Awal yang Baru
Pagi berikutnya, Taehyung bangun dengan perasaan campur aduk
Ada kegugupan yang menggerogoti, namun juga antusiasme yang membuncah
Ia tak menyangka akan mendapat kesempatan seperti ini, sebuah proyek seni yang sepenuhnya pribadi dan langsung dari Jeon Jungkook
Pukul delapan tepat, sebuah mobil hitam mewah berhenti di depan apartemennya. Supir berseragam rapi membuka pintu belakang untuknya
Supir Pribadi [Jeon]
Selamat pagi, Tuan Kim,
Sapa sang supir dengan hormat
Supir Pribadi [Jeon]
Saya akan mengantar Anda ke lokasi proyek
Perjalanan terasa singkat
Mereka memasuki kawasan elit di pinggir kota Seoul, yang didominasi oleh rumah-rumah besar dengan taman luas
Mobil berhenti di depan sebuah properti megah yang tampak seperti kombinasi arsitektur modern dan tradisional Korea
Gerbangnya tinggi, dan dikelilingi pagar batu yang kokoh
Supir Pribadi [Jeon]
Silakan, Tuan Kim,
Taehyung turun dengan tas kerja di tangan. Udara pagi terasa sejuk dan bersih
Saat ia melangkah menuju pintu utama, pintu itu sudah terbuka
Berdiri di ambang pintu, dengan setelan kasual namun tetap elegan, adalah Jeon Jungkook
Jeon Jungkook
Selamat pagi, Taehyung
Sapa Jungkook, suaranya lebih lembut dari biasanya
Ada senyum tipis di bibirnya yang membuat Taehyung sedikit terkesiap
Ini adalah sisi Jungkook yang belum pernah ia lihat di kantor
Kim Taehyung
Selamat pagi, Tuan Jeon,
Jeon Jungkook
Jangan terlalu formal di sini. Panggil saja aku dengan nama
Mata Taehyung sedikit membelalak
Memanggil Jeon Jungkook dengan namanya? Itu terasa sangat tidak biasa
Kim Taehyung
Ba-baik, Tuan... Jungkook,
Ia mencobanya, dan rasanya aneh di lidah
Jeon Jungkook
Masuklah. Aku akan tunjukan ruangannya
Interior rumah itu luas dan minimalis, didominasi warna netral dengan sentuhan kayu dan batu alam
Jungkook memimpin Taehyung menyusuri koridor panjang yang dihiasi lukisan abstrak berukuran besar
Jeon Jungkook
Ini dulunya adalah ruang pertemuan utama
Jeon Jungkook
Ukurannya cukup besar untuk galeri
Jeon Jungkook
Aku ingin kau mengubahnya menjadi tempat di mana seni bisa bernapas,
Jelas Jungkook sambil membuka pintu ganda yang tinggi
Ruangan itu memang sangat luas, dengan langit-langit tinggi dan jendela-jendela besar yang mengarah ke taman belakang
Cahaya matahari pagi membanjiri ruangan
Kim Taehyung
Ini.... Menakjubkan
Bisik Taehyung, Matanya berbinar
Ia bisa langsung membayangkan bagaimana ia akan mengisi ruang ini dengan cahaya, tekstur, dan karya seni
Jeon Jungkook
Aku percaya padamu untuk membuat tempat ini istimewa
Kata Jungkook, berdiri di sampingnya
Jeon Jungkook
Bagaimana menurutmu, dari mana kita harus mulai?
Taehyung berbalik menghadap Jungkook, antusiasmenya tampak jelas di wajahnya
Kim Taehyung
Aku perlu melihat seluruh properti ini dulu, Jungkook
Kim Taehyung
Untuk memahami aliran cahaya, suasana, dan bagaimana galeri ini bisa menyatu dengan arsitektur rumah secara keseluruhan
Kim Taehyung
Setelah itu, aku bisa mulai membuat sketsa konsep awal dan mood board
Jeon Jungkook
Aku akan menemanimu berkeliling
Jeon Jungkook
Ada pertanyaan yang ingin kau ajukan sekarang?
Taehyung berfikir sejenak
Kim Taehyung
Apakah ada tema atau genre seni tertentu yang kamu inginkan untuk galeri ini, Jungkook?
Kim Taehyung
Atau jenis seniman tertentu?
Jungkook berjalan mendekati salah satu jendela
Jeon Jungkook
Aku ingin sesuatu yang pribadi. Sesuatu yang merefleksikan... diriku
Ia terdiam sebentar, tatapannya menerawang ke luar jendela
Jeon Jungkook
Tapi aku juga tidak ingin sesuatu yang terlalu gelap atau suram
Jeon Jungkook
Aku ingin sesuatu yang memiliki... harapan
Taehyung mengangguk, mencatat dalam pikirannya
Kim Taehyung
Harapan. Baik. Itu akan menjadi panduan yang bagus
Selama sisa pagi itu, Jungkook menemani Taehyung menjelajahi setiap sudut properti
Mereka berbicara tentang arsitektur, sejarah rumah, bahkan sedikit tentang preferensi pribadi Jungkook dalam seni dan desain
Taehyung menemukan bahwa di balik aura CEO'nya yang dingin, ada sisi Jungkook yang lebih humanis, lebih... rentan
Pria itu menyimak setiap ide Taehyung dengan saksama, sesekali mengajukan pertanyaan cerdas
Kim Taehyung
Bagaimana dengan dinding ini?
Taehyung menunjuk dinding kosong di salah satu lorong
Kim Taehyung
Mungkin bisa untuk instalasi seni yang lebih besar, atau mural?
Jungkook menyentuh dinding itu
Jeon Jungkook
Mungkin. Aku menyerahkan sepenuhnya padamu
Jeon Jungkook
Kau lapar? Sudah waktunya makan siang. Aku sudah menyiapkan makan siang di dapur
Kim Taehyung
Terima kasih, Jungkook. Kebetulan sekali, aku memang sudah merasa lapar
Mereka menuju dapur, yang ternyata adalah dapur chef profesional, lengkap dengan peralatan modern
Sebuah meja makan kecil sudah tertata rapi dengan dua porsi makan siang yang tampak lezat
Jungkook menuangkan air ke dalam dua gelas
Jeon Jungkook
Ini bukan masakan dari chefku,
Kata Jungkook, menyodorkan gelas kepada Taehyung
Jeon Jungkook
Aku memasaknya sendiri. Ku harap kamu suka
Kim Taehyung
Kamu memasak Jungkook?
Jeon Jungkook
Hanya sesekali. Aku tidak ingin bergantung pada orang lain untuk semuanya
Ia duduk di hadapan Taehyung
Taehyung mengambil garpu dan mencicipi. Matanya membulat
Kim Taehyung
Ini... enak sekali, Jungkook! Aku tidak menyangka kamu bisa memasak seenak ini
Jungkook hanya menatapnya, senyumnya sedikit melebar
Jeon Jungkook
Syukurlah. Makanlah yang banyak
Suasana makan siang terasa nyaman, jauh dari formalitas kantor
Mereka berbicara tentang hal-hal ringan, hobi, dan bahkan sedikit tentang masa lalu
Jungkook tak banyak bercerita tentang dirinya, namun ia mendengarkan Taehyung dengan penuh perhatian saat pria itu berbagi cerita tentang studinya, ketertarikannya pada seni modern, dan mimpinya suatu hari nanti memiliki studionya sendiri
Saat Taehyung menceritakan kisah lucu tentang kegagalannya membuat patung di kampus, Jungkook tertawa kecil
Tawa itu dalam dan hangat, dan itu membuat hati Taehyung berdesir. Rasanya seperti melihat sisi lain dari gunung es yang selama ini ia kenal
Setelah makan siang, mereka kembali bekerja. Taehyung mulai mengambil banyak foto, membuat sketsa kasar, dan mencatat ide-ide di notebooknya
Jungkook tetap di sisinya, menawarkan bantuan atau sekadar mengamati dalam diam. Hari pertama ini, yang seharusnya hanya tentang pekerjaan, justru terasa seperti permulaan sebuah hubungan yang lebih dalam, lebih pribadi
Saat hari mulai gelap, sopir kembali datang
Jeon Jungkook
Sudah waktunya pulang,
Jeon Jungkook
Kau sudah mendapatkan gambaran awal?
Taehyung mengangguk, merasa bersemangat
Kim Taehyung
Sudah, Jungkook. Aku akan mulai menyusun konsep besok. Akan aku kirimkan update setiap hari
Jeon Jungkook
Tidak perlu setiap hari,
Jeon Jungkook
Kirimkan kalau sudah ada sesuatu yang signifikan. Atau kalau kau ingin bertanya sesuatu, kau bisa menghubungiku langsung
Jeon Jungkook
Ponselku akan selalu aktif untukmu
Ada jeda singkat diantara mereka
Tatapan Jungkook begitu intens, membuat Taehyung merasakan sensasi aneh di perutnya
Kim Taehyung
Ba-baik, Jungkook
Kata Taehyung, suaranya nyaris berbisik
Jeon Jungkook
Sampai jumpa besok
Taehyung mengangguk, lalu berbalik dan naik ke mobil. Sepanjang perjalanan pulang, pikirannya dipenuhi sosok Jeon Jungkook
Bukan Jungkook si CEO dingin, tapi Jungkook yang memasak makan siang untuknya, yang tertawa, dan yang menatapnya dengan intensitas yang tak bisa ia pahami
Perasaan aneh itu semakin kuat. Benih cinta terlarang itu kini mulai menumbuhkan batang, siap mencari sinar matahari
Comments