Di dimensi waktu yang berbeda.
Di sebuah persidangan terbuka.
Seorang terdakwa wanita tampak duduk dengan tenang di kursi terdakwa.
Meski tubuh indah nya berbalut seragam orange,tetapi kepala tetap tegak saat menatap para Hakim dan Jaksa.
"Saudari Kanina,apakah saudari menyesal karna telah melakukan perencanaan pembunuhan terhadap saudara Luhan,yang tidak lain adalah suami anda sendiri?"
Pertanyaan sang Hakim tidak membuat Kanina,si terdakwa gentar.
Dengan penuh kepercayaan diri,dia menjawab Hakim itu dengan penuh lantang.
"Sama sekali tidak, Yang Mulia.Jika saja saya ketahun tiga puluh menit lebih lama,maka saya pasti sudah membunuh jalang nya juga.Sayang sekali,sepertinya Tuhan terlalu menyayangi jalang itu."
Jawaban diluar dugaan itu tentu saja mengejutkan semua yang menghadiri persidangan tersebut,terutama keluarga korban.
"Dasar pembawa sial! Sudah benar aku tidak merestui pernikahan mu dengan Putra ku.Namun Putra ku mesih kekeh mempertahankan mu,sekarang lihat!!!! Putra ku yang malang.Kau memilih monster sebagai istri mu."
Seorang Ibu tampak menangis begitu putus asa.Mata tua nya sudak membengkak sejak semalam.
Kanina hanya melirik sebentar lalu kemudian membuang pandangan nya dari wanita tua itu,yang tidak lain adalah Ibu mertuanya sendiri.
"Lalu,jika hari ini diputuskan bahwa anda akan dijatuhi hukuman mati.Maka satu permintaan yang anda buat adalah...?"
Sang Hakim kembali bertanya kepada Kanina,si terdakwa.
"Saya ingin memiliki kesempatan menjadi seorang Ibu,Yang Mulia.Tetapi hal itu sepertinya sangat mustahil di dalam hidup ini.Karna rahim saya sudah di rusak oleh suami bajingan saya dan jalang nya."
"Tidak hanya berselingkuh,tetapi mereka juga kompak membunuh bayi saya yang masih didalam perut,serta merusak rahim saya sehingga sampai kapan pun saya tidak akan pernah menjadi seorang Ibu."
Penjelasan Kanina mendapatkan respon berbeda dari semua orang.
Banyak para wanita yang mendengar cerita nya menjadi iba terhadap Kanina.
Dia yang diselingkuhi,dia yang kehilangan anak,dan dia juga yang kehilangan hak nya untuk menjadi seorang Ibu selama hidup nya.
"Jika aku jadi terdakwa,aku tidak hanya akan membunuh suami bajingan itu.Tetapi juga akan membunuh pasangan pezina nya."
"Aku mendukung tindakan terdakwa.Karna hanya sesama perempuanlah yang mengerti penderitaan perempuan lain."
"Berikan keadilan."
"Tegakkan keadilan."
Banyak sesama wanita yang langsung bersorak mendukung Kanina.
Namun banyak juga yang tidak setuju terhadap tindakan nya,terutama kedua keluarga korban.
"Sekali pembunuh tetaplah pembunuh.Hukum harus di tegakkan."
"Dia yang tidak mampu menjaga suami nya sehingga tergoda wanita lain,tetapi dia juga yang berteriak sebagai korban."
"Hukum penjahat nya."
"Hukum dengan hukuman yang berat."
Teriakan dari pihak keluarga korban semakin menambah ricuh ruang sidang.
Hakim berusaha menenangkan ruang sidang kembali.
"Tenang,tenang saudara-saudara."
Tok tok
Palu bahkan di ketukkan berulang kali tanda agar keributan tidak semakin membesar.
"Sebelum jatuh nya sidang keputusan,Saudari Kanina.Kami memberikan kesempatan bagi anda untuk meminta maaf atau memberikan kata-kata terakhir ke keluarga anda."
Hakim memberikan Kanina waktu dan kesempatan.
Kanina segera menatap kamera wartawan dengan tajam.
"Untuk keluarga besar ku,jika ada kehidupan selanjutnya maka aku tidak keberatan menjadi bagain keluarga kalian lagi.Aku berjanji akan membuat kalian semua mati muda karna marah."
"Dan untuk jalang yang masih sempat selamat.Selamat untuk mu,karna meskipun kau tidak mati tetapi kau juga kehilangan anak dan rahim mu.Wajah mu juga rusak.Dan yang paling utama adalah baik kau maupun aku tidak ada yang memiliki Luhan dengan utuh."
"Oh...tidak.Sebentar lagi aku dan Luhan akan bertemu di neraka,jadi pemenang nya tetap aku.Selamat."
Bukan saja tidak mendapat simpati,kata-kata Kanina malah membuat banyak orang tertawa.
Begitu saja, sesuai dengan pasal yang berlaku.Kanina dijatuhi hukuman mati karna kasus pembunuhan berencana.
Dia dieksekusi satu bulan setelah sidang keputusan di jatuhkan.
Namun bukan nya bertemu Raja Yama,jiwa Kanina malah terlempar ke jaman kuno.Menempati tubuh wanita yang bernama sama dengannya.Dimana pada masa itu derajat wanita selalu lebih rendah dari pria.
♧♧♧♧♧♧
Huuu
Ayah berhentiiiiii
Toloooong
Jeritan ketakutan yang bercampur tangisan mewarnai siang hari yang panas di Desa Makmur.
Rehan berhenti memukuli Kanina,setelah dirasa Kanina tidak bergerak lagi.
"Lain kali kau berani mempermalukan Ibu ku,mati kau."
Cuih
Rehan kembali meludahi tubuh Kanina yang sudah tidak bergerak lagi.Lalu tanpa belas kasihan dia meninggalkan istri dan anak-anak nya yang ketakutan begitu saja.
Misi nya untuk melampiaskan rasa kesal Ibu nya telah selesai,sekarang waktu nya dia kembali ke rumah Ibu nya untuk melaporkan bahwa misi nya selesai.
Yang tidak di ketahui oleh Rehan adalah Kanina, istrinya benar-benar telah mati ketika dia menganiaya nya barusan.
Tubuh yang kosong itu kini di huni oleh jiwa yang baru.
Huuuu
"Ibu, bangun Buk.Jangan tinggalkan kami Buk."
Nanda langsung mengguncang tubuh Ibu nya yang sudah dipenuhi dengan lebam dan darah dari luka-lukanya.
Amara dan Lue yang masih ketakutan pun,segera mendekat kearah tubuh Kanina yang tergeletak tidak berdaya.
Jiwa Kanina yang baru menempati raga kosong ini,seketika merasakan rasa sakit yang luar biasa.
Dia memaksakan mata nya agar terbuka,perlahan tapi pasti mata Kanina yang membengkak perlahan terbuka walau lemah.
Buram
Itulah hal yang dapat dilihat oleh nya.Tubuh nya sangat sakit luar biasa,dan saat dia ingin mengulurkan tangan untuk menepuk tubuhnya sendiri.Rasa sakit yang tajam langsung menusuk otaknya.
Berbagai memori yang bukan milik nya segera membanjiri kepala Kanina.
Wanita muda,lemah cantik dan tidak berdaya.Memiliki tiga orang anak dan seorang suami.Keluarga suami yang patriaki.
Ingatan-ingatan itu seketika memenuhi memori otak Kanina sehingga dunia menjadi gelap sekali lagi.
Kali ini Kanina terbangun di tempat yang aneh,tempat itu tampak kosong dan sepi.
Tempat apa ini???
Batin nya bertanya-bertanya.
Kanina bangkit dari duduk nya dan mulai berkeliling tempat itu.
Kanina melihat sebuah kolam mata air kecil yang jernih.
Melihat mata air yang meluap,ditambah rasa haus.Kanina tanpa pikir panjang meminum air itu.
Manis dan harum.
Rasa sakit yang tadinya hinggap di tubuh nya juga menghilang.
"Air spiritual?? Tapi apa mungkin??"
Kanina berpikir lagi,namun tangan nya tetap terulur untuk meraih air itu lagi dan kemudian meminum nya kembali.
"Transmigrasi???,jari emas???." bisik Kanina pada dirinya sendiri.
Didetik berikutnya yang terjadi adalah...
Ha ha ha ha ha
"Bahkan Tuhan tidak mampu menghukum ku.Aku terlahir kembali dengan Jari Emas.Ha ha ha ha"
Kanina tertawa terbahak-bahak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Murni Dewita
nyimak
2025-07-31
0