Bab 5. Meninggalkan Kota Kelahiran

Setelah berpamitan dengan tetangganya, Aisyah langsung menuju ke bandara. Dia akan menuju kota P. Akan menetap dan tinggal di kota itu.

Kenapa Aisyah lebih memilih kota P, karena sebenernya dia masih keturunan dari sana. Sewaktu kecil pernah diajak ke kota kelahiran ayahnya tersebut.

Dengan pergi ke kota P, yang jaraknya sangat jauh, Aisyah berharap tak akan bertemu lagi dengan Ammar lagi. Dalam pikirannya, tak mungkin pria itu akan sampai ke kota yang dia tuju saat ini.

"Selamat tinggal. Semoga kita akan menjadi pribadi yang lebih baik dalam versi masing-masing. Dan kita tak akan pernah dipertemukan lagi dalam keadaan apa pun. Aku tak pernah menyesali pertemuan kita dulu. Aku bahagia pernah mengenalmu, karena itu memberikan banyak pelajaran untukku. Walau pada akhirnya kita kembali menjadi dua orang asing."

Pesawat yang membawa Aisyah sudah mulai terbang landas meninggalkan kota kelahirannya. Wanita itu kembali meneteskan air mata. Tapi, bukan untuk Ammar, melainkan untuk kedua orang tuanya.

"Ayah, Ibu, aku terpaksa meninggalkan kalian di kota ini. Aku pergi dengan ribuan tetesan air mataku. Tidak ada rasa yang lebih sakit dari kehilangan ayah dan ibu. Untuk ayah dan ibu yang telah tiada terlebih dahulu, bisakah kau hadir menenangkan riuh rindu pada buih masa lalu? Datanglah nanti sekejab dalam tidur di mimpiku. Tiada cinta setulus cintamu, ayah dan Ibu. Tiada pelukan sehangat pelukanmu, ayah dan Ibu. Aku titipkan doa pada Allah, bahwa aku merindukanmu. Sekarang hanya sepucuk doa yang aku punya. Semoga kau tenang di alam sana. Sampai jumpa di surga, Ayah dan Ibu."

Sembilan Puluh menit di udara, akhirnya pesawat mendarat di kota P. Tujuan pertama bagi Aisyah adalah hotel. Dia akan menginap sambil mencari tempat tinggal nantinya.

Aisyah berjalan keluar ruang kedatangan dengan jalan sedikit tergesa untuk mensejajarkan petugas yang membawakan barang-barang?

"Yang mana taksinya, Pak?" tanya Aisyah.

"Itu, Mbak," tunjuk petugas itu ke arah seberang jalan. Aisyah menjawab dengan menganggukan kepalanya.

Gadis itu lalu mengaktifkan kembali gawainya. Dia berjalan menuju taksi. Dengan penuh percaya diri, Aisyah membuka pintu mobil dengan mata yang masih terus membaca pesan yang masuk.

Setelah pintu dibuka, Aisyah langsung masuk, saat akan duduk, dia merasa agak aneh. Kenapa tidak empuk dalam hati gadis itu.

Aisyah lalu melihat ke samping, ternyata dia duduk dipangkuan seorang pria. Bukannya di kursi belakang mobil itu.

"Kamu siapa? Keluar! Aku yang duluan yang pesan taksi ini!" seru Aisyah.

Aisyah mendorong tubuh pria itu. Lalu dia dengan rasa percaya diri tinggi kembali duduk di kursi belakang mobil itu. Sementara pria itu masih menatap gadis itu tanpa kedip, karena masih bingung.

"Kenapa lihat-lihat? Tak pernah lihat orang cantik?" tanya Aisyah melihat pria itu terus menatapnya.

Supir mobil itu juga ikut memandang ke arah Aisyah. Sehingga wanita itu menjadi sedikit keheranan.

"Pak, bukankah saya yang pesan taksi ini duluan. Kenapa Bapak mengizinkan orang lain masuk juga?" tanya Aisyah dengan suara sedikit kesal.

"Maaf, Mbak. Ini bukan taksi ...."

"Bukan taksi gimana? Bapak jangan macam-macam, saya bisa laporkan Bapak, loh!"

Pria yang berada di samping Aisyah itu tampaknya mulai gerah. Dia menarik napas dalam.

"Hei, Nona. Apa kamu tak bisa membedakan taksi dengan mobil pribadi? Ini mobilku, sebagus ini kamu samakan dengan taksi!" seru pria itu.

Aisyah lalu memandangi mobil itu setelah mendengar ucapan dari pria muda itu. Dia baru sadar, jika memang yang dia duduki bukanlah taksi, tapi sebuah mobil mewah.

Gadis itu menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia lalu tersenyum dengan malu.

"Maaf, Pak. Saya yang salah. Sekali lagi maaf," ucap Aisyah dengan suara pelan, karena malu.

"Bapak ... Siapa yang kamu panggil Bapak? Apa tampang saya tua?" tanya pria muda itu.

Aisyah menatap wajah pria itu. Dia baru menyadari jika lelaki itu masih muda. Dia juga sangat tampan.

"Maaf, Mas."

"Saya bukan orang Jawa!" seru pria itu lagi. Sepertinya dia sengaja untuk membalas Aisyah.

"Terus aku harus manggil apa? Bapak tak terima, Mas salah!" seru Aisyah dengan nada sedikit tinggi.

"Kenapa kamu yang jadi marah? Seharusnya saya! Kamu telah duduk dipangkuan saya. Telah masuk mobil saya tanpa izin, memanggil saya Bapak ...."

"Maaf, maaf, maaf, maaf. Apakah sudah cukup?" tanya Aisyah.

"Untuk saat ini saya anggap cukup. Semua karena saya harus cepat kembali ke kantor. Lain kali kalau kita bertemu lagi, aku akan minta kompensasi atas tindakan kamu yang masuk ke mobil saya tanpa izin, sekaligus marah-marah," jawab Pria itu.

"Semoga kita tak bertemu lagi," ucap Aisyah dengan lirih, tapi dapat di dengar pria itu.

"Semoga saya juga tak bertemu wanita seperti kamu lagi," balasnya.

Aisyah cepat-cepat keluar dari mobil itu. Dia tak mau berurusan lebih lama lagi dengan pria itu.

Petugas bandara yang tadi membawa barang milik Aisyah menjadi lega melihat gadis itu. Dia langsung menghampirinya.

"Mbak, kemana aja. Saya sudah mencari-cari. Di kira sudah pergi dengan taksi yang lain," ucap Bapak itu.

"Maaf, Pak. Saya salah masuk taksi. Ini untuk Bapak," ucap Aisyah. Dia lalu masuk ke taksi yang teman menunggunya.

Di dalam mobil Aisyah menjadi tersenyum sendiri. Malu karena salah masuk mobil.

"Kenapa aku bisa salah masuk tadi? Semoga tak pernah bertemu dengan orang itu lagi," gumam Aisyah dalam hatinya.

Dia meminta supir untuk membawanya menuju ke hotel R. Tubuhnya sudah ingin beristirahat.

Aisyah kembali membuka gawainya. Dia mencoba mengirim kembali surat lamaran kerjanya melalui email.

"Semoga kali ini aku bisa diterima," ucap Aisyah dalam hatinya.

Aisyah lalu membuka aplikasi Noveltoon dan melanjutkan tulisannya di platform tersebut. Kemarin dia tak sempat rilis bab terbaru.

Di mobil lain, pria yang tadi bersama Aisyah tersenyum sendiri. Dia teringat dengan kejadian yang barusan dia alami.

"Dasar cewek ceroboh. Bisa-bisanya salah masuk mobil. Untung tak salah masuk kamar orang," gumamnya pada diri sendiri sambil tersenyum.

Supirnya diam-diam memperhatikan pria itu. Dia ikut tersenyum melihat bosnya bahagia.

"Sudah lama tak melihat senyum Pak Alby. Apakah wanita tadi yang membuat Pak Alby bisa kembali tersenyum?" tanya supir tersebut dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

Dini Anggraini

Dini Anggraini

Semoga di tempat baru nie kamu bisa menjadi wanita karir yang sukses dan jangan mudah percaya lagi sama mulut manis buaya kayak orang2 seperti amar lagi ya Aisyah jadikan masa lalu pelajaran yang berharga agar ke depannya kamu bisa menjadi wanita terbaik. 🥰🥰🥰

2025-07-30

3

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

🤣🤣🤣 kok bisa ais salah masuk mobil 🤭🤭 makanya lw jalan tuh jangan sambil buka hp jadi salah masuk kan untung cuma salah masuk mobil bukan kamar kata si alby 🤭🤭

2025-07-30

2

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

kita g tau juga ais dia kan seorang abdi negara jadi dia siap ditugaskan kemanapun termasuk ke tempat di mana kamu tinggal

2025-07-30

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Memutuskan Hubungan
2 Bab 2. Hubungan Berakhir
3 Bab 3. Bertemu dengan Orang Tua Ammar
4 Bab 4. Memutuskan Pergi
5 Bab 5. Meninggalkan Kota Kelahiran
6 Bab 6. Bertemu Kembali
7 Bab 7. Tempat Tinggal Baru
8 Bab 8. Cincin Pertunangan
9 Bab 9. Maaf Pak Alby
10 Bab 10. Minum Kopi Segelas Berdua
11 Bab 11. Akad Nikah
12 Bab 12. Salah Sebut Nama
13 Bab 13. Tuhan, Bantu Aku Untuk Melupakannya
14 Bab 14. Makan Siang
15 Bab 15. Ada apa denganku?
16 Bab 16. Positif Hamil
17 Bab 17. Nama Yang Kau Sebut
18 Bab 18. Di Apartemen Alby
19 Bab 19. Salah Sebut Lagi
20 Bab 20. Sarapan Buatan Alby
21 Bab 21. Apakah Masa Lalu selalu jadi pemenang?
22 Bab 22. Makan Siang Di Rumah Alby
23 Bab 23. Bulan Madu Yang Gagal
24 Bab 24. Mia dan Aisyah
25 Bab 25. Ke Dokter Kandungan
26 Bab 26. Cinta Karena Kasihan
27 Bab 27. Penampilan Baru
28 Bab 28. Menikah Siri
29 Bab 29. Lamaran Diterima
30 Bab 30. Sah
31 Bab 31. Bukan Donatur
32 Bab 32. Sarapan Pagi yang Istimewa
33 Bab 33. Pegangan Hidup
34 Bab 34. Berbohong
35 Bab 35. Menantu Yang Mama Inginkan
36 Bab 36. Aisyah vs Luna
37 Bab 37. Menuju Kota B
38 Bab 38. Bertemu Masa Lalu
39 Bab 39. Ke Makam Ayah dan Ibu
40 Bab 40. Persalinan
41 Bab 41. Zavier Putra Adiwangsa
42 Bab 42. Mirip Ammar
43 Bab 43. Menyiapkan Sarapan Pagi
44 Bab 44. Siapa Aisyah?
45 Bab 45. Tasyakuran Aqiqah Zavier
46 Bab 46. Di Taman
47 Bab 47. Mengetahui Kebenarannya
48 Bab 48. Mengganti Dokter
49 Bab 49. Dokter Reni
50 Bab 50. Apa Maksudmu, Mia?
51 Bab 51. Apa Benar Aisyah Hamil Anakku?
52 Bab 52. Jalan-Jalan Pertama Zavier
53 Bab 53. Bertemu Dokter Mia
54 Bab 54. Mengatakan Siapa Mia
55 Bab 55. Akhirnya Buka Puasa
56 Bab 56. Menjemput Ibu
57 Bab 57. Rencana Ibu
58 Bab 58. Apa Benar Suami Aisyah Seorang CEO?
59 Bab 59. Jejak yang Mulai Terungkap
60 Bab 60. Kejutan Ulang Tahun Aisyah
61 Bab 61. Dia Milikku
62 Bab 62. Luka Hati Mia
63 Bab 63. Pertemuan Alby dan Ammar
64 Bab 64. Alby vs Ammar
65 Bab 65. Masa Lalu Alby
66 Bab 66. Bayangan Masa Lalu
67 Bab 67. Mengatakan Kebenaran
68 Bab 68. Telepon Dari Ammar
69 Bab 69. Janji Bertemu Ammar
70 Bab 70. Bertemu Ammar
71 Bab 71. Ancaman Ammar
72 Bab 72. Pertengkaran Ammar dan Mia
73 Bab 73. Membujuk Mia
74 Bab 74. Menghadap Komandan
75 Bab 75. Hari Yang Berbeda
76 Bab 76. Positif Hamil
77 Bab 77. Pertengkaran Ammar dan Mia
78 Bab 78. Bertemu Aisyah
79 Bab 79. Telepon Dari Dokter Mia
80 Bab 80. Maaf
81 Bab 81. Bab Baru Kehidupan
82 Bab 82. Periksa Kandungan
83 Promo Novel Baru
84 Bab 83. Kedatangan Ammar
85 Bab 84. Kisah Akhir
86 Bab 85. Bonus Chapter
87 Promo Novel Susanti31
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1. Memutuskan Hubungan
2
Bab 2. Hubungan Berakhir
3
Bab 3. Bertemu dengan Orang Tua Ammar
4
Bab 4. Memutuskan Pergi
5
Bab 5. Meninggalkan Kota Kelahiran
6
Bab 6. Bertemu Kembali
7
Bab 7. Tempat Tinggal Baru
8
Bab 8. Cincin Pertunangan
9
Bab 9. Maaf Pak Alby
10
Bab 10. Minum Kopi Segelas Berdua
11
Bab 11. Akad Nikah
12
Bab 12. Salah Sebut Nama
13
Bab 13. Tuhan, Bantu Aku Untuk Melupakannya
14
Bab 14. Makan Siang
15
Bab 15. Ada apa denganku?
16
Bab 16. Positif Hamil
17
Bab 17. Nama Yang Kau Sebut
18
Bab 18. Di Apartemen Alby
19
Bab 19. Salah Sebut Lagi
20
Bab 20. Sarapan Buatan Alby
21
Bab 21. Apakah Masa Lalu selalu jadi pemenang?
22
Bab 22. Makan Siang Di Rumah Alby
23
Bab 23. Bulan Madu Yang Gagal
24
Bab 24. Mia dan Aisyah
25
Bab 25. Ke Dokter Kandungan
26
Bab 26. Cinta Karena Kasihan
27
Bab 27. Penampilan Baru
28
Bab 28. Menikah Siri
29
Bab 29. Lamaran Diterima
30
Bab 30. Sah
31
Bab 31. Bukan Donatur
32
Bab 32. Sarapan Pagi yang Istimewa
33
Bab 33. Pegangan Hidup
34
Bab 34. Berbohong
35
Bab 35. Menantu Yang Mama Inginkan
36
Bab 36. Aisyah vs Luna
37
Bab 37. Menuju Kota B
38
Bab 38. Bertemu Masa Lalu
39
Bab 39. Ke Makam Ayah dan Ibu
40
Bab 40. Persalinan
41
Bab 41. Zavier Putra Adiwangsa
42
Bab 42. Mirip Ammar
43
Bab 43. Menyiapkan Sarapan Pagi
44
Bab 44. Siapa Aisyah?
45
Bab 45. Tasyakuran Aqiqah Zavier
46
Bab 46. Di Taman
47
Bab 47. Mengetahui Kebenarannya
48
Bab 48. Mengganti Dokter
49
Bab 49. Dokter Reni
50
Bab 50. Apa Maksudmu, Mia?
51
Bab 51. Apa Benar Aisyah Hamil Anakku?
52
Bab 52. Jalan-Jalan Pertama Zavier
53
Bab 53. Bertemu Dokter Mia
54
Bab 54. Mengatakan Siapa Mia
55
Bab 55. Akhirnya Buka Puasa
56
Bab 56. Menjemput Ibu
57
Bab 57. Rencana Ibu
58
Bab 58. Apa Benar Suami Aisyah Seorang CEO?
59
Bab 59. Jejak yang Mulai Terungkap
60
Bab 60. Kejutan Ulang Tahun Aisyah
61
Bab 61. Dia Milikku
62
Bab 62. Luka Hati Mia
63
Bab 63. Pertemuan Alby dan Ammar
64
Bab 64. Alby vs Ammar
65
Bab 65. Masa Lalu Alby
66
Bab 66. Bayangan Masa Lalu
67
Bab 67. Mengatakan Kebenaran
68
Bab 68. Telepon Dari Ammar
69
Bab 69. Janji Bertemu Ammar
70
Bab 70. Bertemu Ammar
71
Bab 71. Ancaman Ammar
72
Bab 72. Pertengkaran Ammar dan Mia
73
Bab 73. Membujuk Mia
74
Bab 74. Menghadap Komandan
75
Bab 75. Hari Yang Berbeda
76
Bab 76. Positif Hamil
77
Bab 77. Pertengkaran Ammar dan Mia
78
Bab 78. Bertemu Aisyah
79
Bab 79. Telepon Dari Dokter Mia
80
Bab 80. Maaf
81
Bab 81. Bab Baru Kehidupan
82
Bab 82. Periksa Kandungan
83
Promo Novel Baru
84
Bab 83. Kedatangan Ammar
85
Bab 84. Kisah Akhir
86
Bab 85. Bonus Chapter
87
Promo Novel Susanti31

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!