3. Jackpot pagi hari dan drama kantor

Matahari pagi menyelinap masuk melalui celah tirai kamar kontrakan Lyra yang kecil namun hangat. Lyra membuka mata perlahan, menguap panjang sambil menggeliat.

Sejenak ia memandang langit-langit kosong, otaknya masih loading.

“...Eh, iya! Aku bukan Lyra yang kemarin. Aku transmigrasi! Dan aku punya sistem!”

“Zen…” panggil Lyra dengan suara pelan, sedikit ragu.

(Ding! Selamat pagi, Lyra. Apakah ingin check-in hari ini? Ya/Tidak.)

“Ya, mau dong!” jawab Lyra sambil duduk tegak.

(Ding! Selamat, Lyra mendapatkan uang tunai Rp10.000.000, sebuah vila nomor 10 di Starlight, dan 1 poin!)

Sejenak Lyra hanya melongo. Lalu matanya membesar, mulutnya terbuka lebar.

“APA?!”

Ia melompat turun dari kasur, membuka ponsel, mengetik “Vila Starlight harga”.

Begitu melihat harga per meter yang mencapai puluhan juta, Lyra nyaris jatuh terduduk.

“ZEN… INI BENERAN?! Aku… aku baru bangun tidur dan langsung jadi orang kaya?!”

(Ding! Sudah dipastikan asli, Lyra.)

Lyra menutup mulutnya dengan kedua tangan, wajahnya campuran antara shock, euforia, dan tawa gila.

“Aku… aku punya vila seharga miliaran… HAHAHAHA!”

Ia berguling di kasur seperti anak kecil, memeluk bantal sambil ngakak tidak terkendali.

Butuh lima menit sampai akhirnya Lyra bisa bernapas normal. Ia mengusap pipinya yang sampai pegal karena terlalu banyak tertawa.

“Zen, buka data diri!”

(Ding! Membuka data diri.

Nama: Lyra Kandiswara

Umur: 19 tahun

Tinggi: 161+ cm

Penampilan: 71+ (cantik)

IQ: 111+ (normal)

Keterampilan: Mengemudi, Membaca

Aset: Rp10.200.000 + Vila Starlight

Poin: 1)

Lyra tersenyum puas. “Hmm… poinnya baru satu. Oke, aku simpan dulu deh. Kita harus strategi!”

(Ding! Zen mengingatkan bahwa pemilik tubuh asli masih bekerja di kantor. Host harus bersiap.)

Lyra mematung. “Oh iya… aku hampir lupa kalau aku masih punya kerjaan.”

Ia mendesah panjang, lalu berdiri. “Baiklah… saatnya berangkat kerja. Tapi kali ini, aku bukan Lyra yang dulu.”

...----------------...

Lyra bersiap rapi. Kemeja navy, celana kerja hitam, sedikit liptint, sunscreen, dan semprotan parfum wangi lembut. Rambutnya kini terlihat sehat dan indah, membuatnya tampak seperti orang baru.

Saat naik bus kota, Lyra duduk di dekat jendela, menikmati musik lewat earphone.

Tiba-tiba ia merasakan gerakan di sebelahnya. Seorang nenek duduk di kursi sampingnya.

Nenek itu menatap Lyra dengan ramah. “Mau ke mana, Nak?”

Lyra melepas earphonenya. “Kerja, Nek. Kalau Nenek?”

“Ah, Nenek mau ke supermarket. Kamu cantik sekali, Nak. Siapa namamu?”

“Lyra.”

Nenek itu tersenyum makin lebar. “Lyra, ya? Mau nggak sama cucu Nenek? Dia ganteng, kaya, baik, pokoknya idaman!”

Lyra hampir tersedak. “Ehh?! Nggak, Nek! Kasihan cucunya kalau nggak tau apa-apa…”

Nenek itu malah mengeluarkan kertas dan bolpoin, menulis nomor telepon. “Ini nomor Nenek. Nama cucu Nenek… Adrian Martadinata.”

Nenek itu turun di halte berikutnya, melambaikan tangan sebelum menghilang di antara kerumunan.

Lyra hanya bisa menatap kertas di tangannya, wajahnya merona karena shock.

(Ding! Nama Adrian Martadinata terdeteksi sebagai karakter penting dalam jalur cerita utama.)

Lyra menahan napas. “Serius? Tokoh utama cowok yang bikin pemilik tubuh asliku mati itu? Ih… gila. Aku nggak mau deket-deket!”

Setelah sampai kantor, Lyra absen dan duduk di mejanya. Baru beberapa detik ia bernapas lega, suara menyebalkan itu muncul.

“Nih, kerjain semua ya, Junior. Harus selesai hari ini.”

Ria senior yang paling Lyra benci meletakkan tumpukan berkas setinggi gunung di mejanya sambil tersenyum penuh kesombongan.

Beberapa rekan kerja melirik. Ada yang senyum simpul, ada yang pura-pura tak melihat.

Lyra menatap Ria dengan datar. “Ini bukan tugas aku. Kenapa aku yang harus kerjain?”

“Sebagai junior, kamu harus berterima kasih! Aku kasih tugas biar kamu terbiasa kerja keras. Anggap aja latihan.”

Lyra memiringkan kepalanya, menatap Ria seperti melihat badut sirkus. “Oh begitu…”

Ia berdiri, melangkah mendekat. “Ambil nggak.”

“Kalo nggak, kenapa?” Ria melipat tangan, menantang.

Lyra tersenyum tipis. “Ambil. Sekarang.”

Suasana kantor mendadak hening. Rekan-rekan lain mulai saling berbisik.

Ria mendengus, menepis berkas-berkas itu hingga jatuh berserakan di lantai. “Huh! Lihat aja nanti, kamu bakal nyesel!”

Beberapa menit kemudian, Ria kembali… dengan seorang pria yang Lyra kenal pacar Ria yang kemarin di taman.

“Sayang, dia berani sama aku!” ucap Ria manja sambil memeluk lengan pria itu.

Pria itu, Ardan Salindra, anak pemilik perusahaan, menatap Lyra dingin.

“Lyra, ini nggak pantas. Terlepas dari dia senior, kamu harus patuh.”

Lyra terdiam sebentar, lalu tersenyum tipis.

“Heh… sama-sama bodoh.”

“Apa?!”

“Untuk apa aku mengerjakan tugas yang bukan tugasku? Ada di kontrak kerja nggak aturan harus patuh sama Ria?”

Beberapa karyawan yang biasanya ikut membela Ria mulai terlihat gelisah.

“Hanya orang bodoh yang nurut seenaknya,” lanjut Lyra, nadanya dingin dan menusuk.

“Berani-beraninya kamu bicara begitu ke atasanmu!”

Lyra tersenyum lebih lebar. “Mantan atasan. Mulai detik ini… saya mengundurkan diri.”

Ia meraih tasnya, berjalan keluar dengan langkah anggun tanpa menoleh sedikit pun.

“KAU—KELUAR DARI SINI!” teriak Ardan dengan wajah merah padam.

...----------------...

Begitu pintu kantor tertutup di belakangnya, Lyra menarik napas panjang.

“Ahhh… udara di luar jauh lebih segar. Bye-bye drama kantor.”

(Ding! Host terlihat sangat puas.)

Lyra tertawa pelan. “Zen, hari ini aku resmi bebas. Kita mulai hidup yang baru, oke?”

(Ding! Siap, Lyra. Besok akan ada misi baru menantimu.)

Lyra berjalan pergi dengan langkah ringan, sementara di kejauhan, beberapa pasang mata yang tak ia kenal menatapnya penuh minat.

Sebuah mobil hitam mewah berhenti tak jauh dari sana. Jendela mobil sedikit terbuka, memperlihatkan mata seorang pria yang tengah mengamati Lyra dengan penuh rasa ingin tahu.

Terpopuler

Comments

♞ ;3

♞ ;3

Jangan biarkan kami menunggu lama-lama, update please~~

2025-07-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!