Bab 4 ~ Kepedulian

Hingga akhirnya Nadira pun tertidur di bahu Kendrick.

Kendrick pun tersentak kaget karena bahunya dengan seketika terguncang oleh kepala Nadira, hingga membuat kedua matanya terbuka dan memicingkan matanya ke arah samping.

Ternyata kau tertidur, tidurlah aku akan menemanimu. batin Ken dengan senyuman yang merekah.

Tangannya pun terulur memeluk bahu Nadira yang sedang tertidur lelap di atas bahunya.

Entah kenapa Kendrick merasa ada kenyamanan tersendiri ketika bersama dengan Nadira, padahal dia selalu merasa kesal saat bekerja dengan Nadira, wanita koas ini yang sangat lemot saat disuruh olehnya hingga membuatnya selalu naik pitam.

Namun kini rasa emosi dan segala hal yang terdapat dalam diri Kendrick tentang Nadira itu pun seakan lenyap, dia merasakan ada sesuatu dibalik hatinya saat berada di dekatnya.

Akhirnya Kendrick pun tertidur dengan lelap dengan memegang bahu Nadira, namun ketika subuh menjelang sebelum adzan berkumandang tangan Kendrick pun terlepas begitu saja dan tak lama dari itu Nadira pun terbangun bersamaan dengan Adzan subuh berkumandang.

Ketika Nadira terbangun dia kaget karena dia telah tertidur di bahu Kendrick, dengan posisi Kendrick sedari malam tidak berubah. Nadira pun dengan segera berdiri dari duduknya kemudian keluar dari ruangan itu hanya untuk mengambil wudhu.

Nadira pun kembali memasuki ruangan kemudian melaksanakan salat subuh dalam ruangan tersebut. Saat setelah selesai shalat Nadira pun menangis mendoakan Bapaknya yang masih dalam berbaringannya yang belum sadarkan diri.

Kendrick yang mendengar suara tangisan itu pun langsung terhenyak kaget, namun saat hendak terbangun tiba-tiba lehernya seakan kaku dan terasa sangat nyeri, "Aduh ...! "Ringis Kendrick dengan memegang lehernya.

Nadira yang mendengar suara Kendrick pun dengan cepat menyelesaikan doanya dan menghapus air matanya dengan segera, kemudian membuka mukenanya dan melipat sajadahnya.

"Bapak tidak apa-apa?" Nadira dengan panik mendekati Kendrick.

"Kamu sendiri bisa melihatnya bukan? kenapa harus bertanya?" Kembali Kendrick berbicara dengan nada juteknya.

"Bapak ini, saya kan bertanya baik-baik, tidak bisakah bapak berbicara dengan lembut?, selalu aja ketus kepada saya, Apa salah saya sih?" Protes Nadira dengan menjauhi Kendrick.

Kendrick mendengar keluhan Nadira tentang dirinya, namun dia menghiraukan omongan Nadira. Karena Kendrick merasakan sakit di lehernya, dan terus mencoba menggerak-gerakan lehernya ke kiri dan ke kanan namun sungguh Dia merasakan kebas, hingga sulit sekali untuk di gerakkannya.

Bagaimana ini, kalau leherku seperti ini terus? aku akan sangat kesulitan sekali untuk bekerja!. Batin Kendrick dengan tangannya yang terus memegang lehernya.

"Ini Pak gunakan salep ini, Semoga ini bisa membantu bapak!" Ujar Nadira dengan memberikan sebuah salep hangat yang dapat mengobati leher sang Dokter.

Kendrick pun langsung mengoleskan lehernya dengan salep tersebut, Kendrick langsung terdiam karena sangat terasa sakit untuk menggerakkannya. Namun tanpa terasa obat itu meresap ke dalam kulit lehernya hingga akhirnya tanpa dia sadari dia pun dapat menggerakkan kedua lehernya.

Kendrick tersenyum dan penuh rasa syukur dalam hatinya. "Ini salepnya terima kasih," ucap Kendrick dengan langsung berjalan menuju arah pintu.

Nadira pun mengerutkan keningnya sambil menatap sang Dokter keluar dari ruangan tersebut.

Nyebelin banget itu Dokter Ken, nggak ada manis-manisnya sedikitpun. Kesel banget gue liat mukanya, nggak bisa apa dia senyum sedikit? karena gue ... dia bisa menggerakkan lehernya. protes Nadira dengan penuh rasa kesal terhadap Dokter Ken.

Tak terasa waktu bekerja pun telah di mulai, Kendrick dan Nadira telah bersiap untuk bekerja. kebetulan mereka pun kembali bekerja dengan bersama-sama.

Namun Kendrick melihat wajah Nadira, yang masih bersedih dan terlihat tidak begitu bersemangat untuk bekerja.

"Jika bekerja itu, belajarlah untuk profesional!" Seru Dokter Kendrick dengan nada yang sudah tidak asing terdengar oleh Nadira.

"Bagaimana saya bisa tenang?, Bapak di sana tidak ada yang menjaga selain saya," protes Nadira dengan menahan air matanya.

Kendrick terdiam sesaat, hatinya terenyuh. "Kerjakanlah dahulu pekerjaanmu ini!" Seru Kendrick dengan penuh ketegasan, lalu berjalan menjauhi Nadira.

Dengan berdecak kesal Nadira pun mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh Kendrick.

Kendrick pun meninggalkan Nadira, dan ketika Nadira selesai bertugas, dia pun keluar dari ruangan tersebut.

Nadira pun terdiam sejenak, saat ada perawat yang mendorong brankar melewati Nadira tepat dihadapannya.

"Bapak?" Tanya Nadira dengan segera mengikuti arah para perawat itu yang sedang membawa Bapaknya.

Tak lama dari itu, Nadira pun terdiam mematung, saat Bapaknya memasuki sebuah ruangan.

"Kenapa berhenti? kamu menghalangi jalanku!" Seru Kendrick yang menyadarkan Nadira.

"Pak tunggu!" Nadira pun memegang tangan Dokter Kendrick yang hendak melangkahkan kakinya.

Ken pun menoleh kepada Nadira tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Pak, kenapa Bapak bawa Bapakku ke ruangan ini? saya tidak akan mampu membayarnya," keluh Nadira dengan menatap sang Ayah ke dalam ruangan.

"Sengaja agar kamu bisa bekerja dengan fokus, dan dapat memantau Bapakmu kapan saja!" Ucap Ken sambil berusaha melepaskan tangannya yang sedari tadi Nadira menahan tangannya.

"Ta-tapi Pak-" sanggah Nadira yang terpotong karena Ken yang terus melangkahkan kakinya menjauhi dirinya.

Dokter kurang asem, gue lagi ngomong malah terus jalan kaya gitu, ga ada dikit aja menghargai gue? sumpah nyebelin banget. Batin Nadira dengan geram.

Tak lama dari emosinya itu, Nadira pun melangkahkan kakinya memasuki ruangan VIP tersebut.

Sumpah dari mana gue bisa bayar ini ruangan? makan aja gue bingung apalagi mesti bayar ruangan segede gaban ini. Batin Nadira saat matanya memindai seisi ruangan tersebut.

"Ken, gimana?" Tanya Thomas secara tiba-tiba saat memasuki ruangan tersebut, yang membuat Nadira terlonjak kaget dan tersadar dari lamunannya.

"Eh Dira, kenapa? kaya kaget gitu? apa aku buat kamu kaget? sorry ya!" sapa Thomas dengan bersahabat.

"Eh i-" kembali Nadira berbicara terpotong oleh Ken.

"Ada apa gimana?" Tanya Ken sambil mengecek kondisi Bapaknya Nadira.

"Pasien ini, amankan di bawa ke sini?" Tanya Thomas.

"Aman!" sahut Ken singkat.

"Gimana kondisinya?" Tanya Thomas.

"Masih sama," jawab singkat Ken.

"Mau ke mana?" Tanya Thomas.

"Ke ruangan," sahut Ken singkat.

"Si singkat ngomong, ga bisa apa kalau ngomong aga panjang dikit," kelakar Thomas dengan tawa ringannya.

"Bener kaga Ra?" Tanya Thomas sambil memandang ke arah Nadira mencoba menghiburnya.

"Hehe Dokter ini, ada-ada saja," sahut Nadira dengan senyum ramahnya.

"Ngomong-ngomong udah makan belum?" Tanya Thomas kembali.

"Makan yu temani gue!" ajak Thomas.

"Terimakasih Dok," sahut Nadira dengan senyuman.

Greget gue, sama senyum lo. Batin Thomas.

"Ya udah gue pergi dulu ya, ini cacing udah meronta-ronta minta di isi," pamit Thomas dengan melambaikan tangannya.

Thomas pun keluar dari ruangan tersebut, dan di perjalanan dia bertemu dengan Ken.

"Eh lo, mau ke mana?" Tanya Thomas pada Kendrick penuh rasa kepo yang menggelora.

"Idih di tanya kaga di jawab, udah kaya kereta aja lo," protes Thomas sambil nyengir kuda lalu melanjutkan langkahnya.

Thomas pun sampai di tukang nasi goreng,

"Hai Pak," sapa Thomas pada si tukang nasi goreng dengan duduk di bangku.

"Eh Dokter Thomas, pesan biasa Dok?" Tanya sang penjual yang sudah hapal akan pesanan Thomas.

"Iya, biasa jangan terlalu pedas, jangan pake sayur ijo," jawabnya dengan santai.

"Siap, di kira tadi Dokter Ken pesan 2 buat Dokter Thomas, eh ternyata bukan, Dokter Thomas ternyata ke sini juga." Penjual nasi sambil memasukkan telur dan lainnya ke dalam wajan.

"Ken beli nasi 2 Bungkus, Tumben? buat siapa?" Tanya Thomas dengan mengerutkan keningnya.

Bersambung ...

Episodes
1 Bab 01 ~ Hari pertama co-ass
2 Bab 2 ~ Hari yang buruk
3 Bab 3 ~ Di temani si manusia kutub
4 Bab 4 ~ Kepedulian
5 Bab 5 ~ Menikah
6 Bab 6 ~ Meninggal
7 Bab 7 ~ Pemakaman
8 Bab 8 ~ Prank
9 Bab 9 ~ Obrolan Cewek
10 Bab 10 ~ Kegalauan Nadira
11 Bab 11 ~ kekhawatiran Nadira
12 Bab 12 ~ Pasien Bandel
13 Bab 13 ~ Kejutan
14 Bab 14 ~ Sang Kutub Mencair
15 Bab 15 ~ POS
16 Bab 16 ~ Ketakutan Nabila
17 Bab 17 ~ Modus
18 Bab 18 ~ Thomas Emosi
19 Bab 19 ~ Kedatangan Oliya
20 Bab 20 ~ Ken terbakar api Cemburu
21 Bab 21 ~ Membujuk Ken
22 Bab 22 ~ Kepedulian Teman
23 Bab 23 ~ Perhatian Kendrick
24 Bab 24 - Sarapan bersama
25 Bab 25 ~ Thomas Alergi
26 Bab 26 ~ Nyawa hampir melayang
27 Bab 27 ~ Abang Jojo
28 Bab 28 ~ Menemani di rumah Nadira
29 Bab 29 - Tejebak situasi
30 Bab 30 - Penjelasan
31 Bab 31 ~ Administrasi
32 Bab 32 ~ Bertemunya keluarga Oliya
33 Bab 33 - Sepenggal cerita tentang Ken
34 Bab 34 - Rumah Ken
35 Bab 35 - Persiapan Dinas
36 Bab 36 ~ PMS
37 Bab 37 - Gangguan Oliya di pedesaan
38 Bab 38 ~ Obrolan tanpa kejelasan
39 Bab 39 ~ Jebakan Oliya terhadap Nadira
40 Bab 40 ~ Di lindungi 2 Pria
41 Bab 41~ Sibuk dengan pemikirannya masing-masing
42 Bab 42 ~ Nadira meminta keadilan
43 Bab 43 ~ Mencoba Romantis
44 Bab 44 - First Kiss
45 Bab 45 ~ Pertanyaan Random
46 Bab 46 ~ Bermimpi
47 Bab 47 ~ Keadilan bagi Nadira
48 Bab 48 ~ Flashback
49 Bab 49 ~ Pak Ken is Hero
50 Bab 50 ~ Penyenderaan Perawat Gadungan
51 Bab 51 ~ Ken menegur Nadira
52 Bab 52 ~ Ken mengembalikan Mood Nadira
53 Bab 53 ~ Ken melepas pakaian Nadira
54 Bab 54 ~ Kejutan di kamar Ken
55 Bab 55 ~ Ken dan Nadira bertengkar
56 Bab 56 ~ Ray menemukan kei
57 Bab 57 ~ Nabila tercengang
58 Bab 58 ~ Ray dan Nabil terjebak dalam ruangan
59 Bab 59 ~ Pelukan Kerinduan
60 Bab 60 ~ Penyesalan dan Usaha Ken
61 Bab 61 ~ Penyelidikan TKP
62 Bab 62 ~ Tangisan kekecewaan
63 Bab 63 ~ Rayhan membawa pergi Nadira
64 Bab 64 ~ Setibanya di kediaman Rayhan
65 Bab 65 ~ Ancaman Ken
66 Bab 66 ~ Frederick mencari Nadira
67 Bab 67 ~ Rayhan Melow
68 Bab 68 ~ Rayhan menemani tidur Nadira
69 Bab 69 ~ Kepolosan Nadira
70 Bab 70 ~ Mulai Bekerja
71 Bab 71~ Uji Kompetensi
72 Bab 72 ~ Nadira menghindari Ken
73 Bab 73 ~ Kejujuran Ken pada Rayhan
74 Bab 74 ~ Rencana Frederick dan Rayhan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 01 ~ Hari pertama co-ass
2
Bab 2 ~ Hari yang buruk
3
Bab 3 ~ Di temani si manusia kutub
4
Bab 4 ~ Kepedulian
5
Bab 5 ~ Menikah
6
Bab 6 ~ Meninggal
7
Bab 7 ~ Pemakaman
8
Bab 8 ~ Prank
9
Bab 9 ~ Obrolan Cewek
10
Bab 10 ~ Kegalauan Nadira
11
Bab 11 ~ kekhawatiran Nadira
12
Bab 12 ~ Pasien Bandel
13
Bab 13 ~ Kejutan
14
Bab 14 ~ Sang Kutub Mencair
15
Bab 15 ~ POS
16
Bab 16 ~ Ketakutan Nabila
17
Bab 17 ~ Modus
18
Bab 18 ~ Thomas Emosi
19
Bab 19 ~ Kedatangan Oliya
20
Bab 20 ~ Ken terbakar api Cemburu
21
Bab 21 ~ Membujuk Ken
22
Bab 22 ~ Kepedulian Teman
23
Bab 23 ~ Perhatian Kendrick
24
Bab 24 - Sarapan bersama
25
Bab 25 ~ Thomas Alergi
26
Bab 26 ~ Nyawa hampir melayang
27
Bab 27 ~ Abang Jojo
28
Bab 28 ~ Menemani di rumah Nadira
29
Bab 29 - Tejebak situasi
30
Bab 30 - Penjelasan
31
Bab 31 ~ Administrasi
32
Bab 32 ~ Bertemunya keluarga Oliya
33
Bab 33 - Sepenggal cerita tentang Ken
34
Bab 34 - Rumah Ken
35
Bab 35 - Persiapan Dinas
36
Bab 36 ~ PMS
37
Bab 37 - Gangguan Oliya di pedesaan
38
Bab 38 ~ Obrolan tanpa kejelasan
39
Bab 39 ~ Jebakan Oliya terhadap Nadira
40
Bab 40 ~ Di lindungi 2 Pria
41
Bab 41~ Sibuk dengan pemikirannya masing-masing
42
Bab 42 ~ Nadira meminta keadilan
43
Bab 43 ~ Mencoba Romantis
44
Bab 44 - First Kiss
45
Bab 45 ~ Pertanyaan Random
46
Bab 46 ~ Bermimpi
47
Bab 47 ~ Keadilan bagi Nadira
48
Bab 48 ~ Flashback
49
Bab 49 ~ Pak Ken is Hero
50
Bab 50 ~ Penyenderaan Perawat Gadungan
51
Bab 51 ~ Ken menegur Nadira
52
Bab 52 ~ Ken mengembalikan Mood Nadira
53
Bab 53 ~ Ken melepas pakaian Nadira
54
Bab 54 ~ Kejutan di kamar Ken
55
Bab 55 ~ Ken dan Nadira bertengkar
56
Bab 56 ~ Ray menemukan kei
57
Bab 57 ~ Nabila tercengang
58
Bab 58 ~ Ray dan Nabil terjebak dalam ruangan
59
Bab 59 ~ Pelukan Kerinduan
60
Bab 60 ~ Penyesalan dan Usaha Ken
61
Bab 61 ~ Penyelidikan TKP
62
Bab 62 ~ Tangisan kekecewaan
63
Bab 63 ~ Rayhan membawa pergi Nadira
64
Bab 64 ~ Setibanya di kediaman Rayhan
65
Bab 65 ~ Ancaman Ken
66
Bab 66 ~ Frederick mencari Nadira
67
Bab 67 ~ Rayhan Melow
68
Bab 68 ~ Rayhan menemani tidur Nadira
69
Bab 69 ~ Kepolosan Nadira
70
Bab 70 ~ Mulai Bekerja
71
Bab 71~ Uji Kompetensi
72
Bab 72 ~ Nadira menghindari Ken
73
Bab 73 ~ Kejujuran Ken pada Rayhan
74
Bab 74 ~ Rencana Frederick dan Rayhan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!