Tante Imelda buru buru mengambil HP nya yang ia letakkan di atas meja...
"Tuttt... "
Imelda istri pak Budiman
Halo...? <Mengangkat telpon.
Pak Budiman Suami Imelda
Bagaimana Ma.... Sudah ada yang memperbaiki wastafel apa belum? <Di seberang telpon.
Imelda istri pak Budiman
Sudah ada ini Pa....! Sedang di perbaiki wastafelnya?
Pak Budiman Suami Imelda
Ohh... ! Ya sudah kalau begitu...! Oya Ma, kamu sudah ketemu dengan Mandor Tarjo apa belum?
Imelda istri pak Budiman
Tadi Mama dari rumah proyek, kata anak buahnya mandor Tarjo lagi mudik Pa...?
Pak Budiman Suami Imelda
Hemm... gitu ya?
Pak Budiman Suami Imelda
Ya sudah kalau gitu....! Oo.. iya.. satu lagi Ma. Sepertinya Papa belum bisa pulang, soalnya masih ada urusan yang belum selesai Ma...?
Imelda istri pak Budiman
Dihhh papa...! Terus kapan pulangnya Pa...?
Pak Budiman Suami Imelda
Begitu urusannya sudah selesai, papa langsung pulang ma...?
Imelda istri pak Budiman
Ya sudah...! Papa hati hati di sana ya...! Da, da, papa...?
"Tutttt...!
Telfon di matikan oleh Tante Imelda.
Kemudian Tante Imelda mendekati Danu kembali, yang masih berada di Bawah Wastafel dan sedang memperbaiki saluran pembuangan yang rusak.
Imelda istri pak Budiman
Bagaimana Danu...! Apa sudah bisa? <Berdiri di dekat wastafel.
Danu
Sebentar lagi Tante...? <Fokus dengan kerjaannya.
Imelda istri pak Budiman
Owh... Syukurlah kalau bisa...!
Danu
Tante...! Coba Tante Nyalakan kerannya, tapi pelan pelan dulu?
Imelda istri pak Budiman
Oke! <Bergerak menyalakan keran air.
Imelda istri pak Budiman
Bagaimana Danu... Apa masih bocor?
Danu
Sudah tidak bocor lagi Tante? <Melihat ke arah Tante Imelda berdiri.
Dan......
Di hadapan Danu terlihat bentuk kaki yang sangat indah yang milik Tante Imelda, yang saat itu mengenakan baju kebaya pendek sebatas paha.
Danu
Oh Tuhannn...! Kenapa Engkau tunjukkan ini di hadapanku? <Dalam pikiran Danu
Imelda istri pak Budiman
Syukurlah kalau begitu...! Berarti sudah selesai ya Danu? <Merunduk melihat Danu.
Jrengggg...!
Wajah Danu dan Wajah Tante Imelda bertemu kembali.
Tante Imelda melihat tatapan Danu menuju ke arah benda yang menggantung di dadanya. Tapi ia biarkan saja.
Kemudian Tante Imelda berdiri kembali, di ikuti Danu yang keluar dari bawah Wastafel.
Danu
Sudah selesai Tante...? <Jongkok di dekat kaki Tante Imelda, membersihkan bekas bekas kerjaannya.
Imelda istri pak Budiman
Iya...! Tante ambil minum dulu sebentar? <Berjalan menuju arah kulkas berada, dan mengambil satu botol minuman dingin.
Danu Hanya diam saja dan masih fokus membersihkan sisa sisa pekerjaannya.
Begitu Danu sudah selesai, tiba tiba Tante Imelda sudah berada si samping Danu kembali dan menyodorkan satu botol minum dingin yang tadi ia ambil dari kulkas.
Danu
Makasih Tante...? <Melihat ke arah Tante Imelda.
Imelda istri pak Budiman
Sama sama Danu...? <Melihat ke Danu yang masih jongkok si sebelah kakinya.
Danu membuka tutup botol minuman itu, lalu meneguknya dengan sedikit mendongakkan kepala.
Saat itu lah tatapan mata Danu tertumbuk pada sesuatu di antara paha Tante Imelda, hingga air yang ia teguk sebagian tumpah di badannya.
Imelda istri pak Budiman
Hati hati minumnya Danu? <Melihat ke arah Danu.
Danu
I... Iya Tante? <Gelagapan.
Danu merasa berat untuk berdiri.
Rasanya kalau berdiri akan ada sesuatu keindahan yang hilang, yang mungkin tidak akan datang ke dua kalinya.
Tapi bagaimanapun juga dia tetap harus berdiri. Tidak mungkin juga ia akan nongkrong terus seperti ini, sedang pekerjaannya sudah selesai.
Dan Akhirnya Danu pun berdiri telat di sebelah Tante Imelda.
Comments