GODAAN SANG TANTE Danu dan tante Imelda

Ke esokan harinya...

Danu

Joko... Ayo, katanya mau kemana? <Udah selesai nyuci, mandi dan sebagainya.

Joko

Cepat amat nyucimu Danu? <Bersiap siap.

Danu

Buat apa lama lama, orang cuma baju buat kerja aja ko?

Joko

Ayo..kalau gitu? <Berjalan menghampiri Danu.

Kemudian Danu dan Joko, berjalan keluar dari proyek rumah tingkat dua itu.

Danu

Kita mau kemana ini? <Sambil jalan.

Joko

Ke Mall aja yuk, sambil ngadem? <Berjalan di samping Danu.

Danu

Ayo lah... Mumpung libur juga!

"Titttt... Titttt... "

Tiba tiba datang sebuah mobil masuk ke halaman rumah yang baru setengah jadi itu. Ketika Danu dan Joko baru saja sampai halaman.

Mobil berhenti tepat di dekat Danu dan Joko yang berdiri di tengah halaman rumah itu.

Dan kaca mobil bagian depan terbuka...

Imelda istri pak Budiman

Mas...! Apa mandornya ada? <Bertanya sama Danu dan Joko.

Danu

Enggg.. Enggak ada Bu? <Gelagapan. Melihat yang punya rumah datang.

Joko

Pak mandornya lagi mudik katanya bu? <Menjelaskan

Imelda istri pak Budiman

Owh... Ini, kalian berdua mau kemana? <Melihat ke arah Danu dan Joko bergantian.

Danu

Tidak kemana mana bu.. Cuma mau beli sepatu?

Imelda istri pak Budiman

Begini...! Aku butuh satu orang buat memperbaiki keran air yang bocor...! Kalian ada yang bisa nggak? <Melihat ke arah Danu.

Joko

Danu bisa tuh bu? <Menunjuk Danu.

Danu

<Nyikut Joko

Imelda istri pak Budiman

Bener kamu bisa? <Melihat Danu lagi.

Danu

Bi... Bisa Bu?

Imelda istri pak Budiman

Ya sudah, kamu ikut saya sekarang! Maaf ya mas, temennya saya bawa dulu? <Melihat ke Joko.

Joko

Iya Bu nggak apa apa? <Balik melihat Bu Imelda.

Joko

Udah sana, kamu ikut Bu Imelda dulu. Nyari sepatunya gampang nanti? <Menyuruh Danu.

Tidak lama kemudian, Danu sudah di dalam mobil bersama majikannya itu.

Dalam perjalanan.

Imelda istri pak Budiman

Nama kamu siapa tadi.. Danu? <Duduk menyetir mobil.

Danu

Iya Bu? <Duduk di kursi samping setir mobil.

Imelda istri pak Budiman

Jangan panggil Bu lah, terdengar seperti ibu ibu akunya?

Imelda istri pak Budiman

Panggil Tante saja?

Danu

I.. iya..Maaf Tante?

Imelda istri pak Budiman

Nah, gitukan terdengar lebih enak?

Imelda istri pak Budiman

Kampung kamu dimana Danu? <Melirik ke Danu.

Danu

Aku dari Jawa tengah Tante? <Melihat ke Tante Imelda.

"Deg, deg, deg" Bunyi detak jantung Danu begitu melihat kontan ke arah Tante Imelda.

Danu

Duhhh.. Sexy nya? <Di otak Danu.

Imelda istri pak Budiman

Kamu sudah berapa lama ikut Mandor Tarjo, Danu? <Fokus menyetir.

Danu

Baru satu bulan ini Tante? <Melirik ke kaki Imelda.

Imelda istri pak Budiman

Ohhh...! Memang sebelumnya dimana? <Masih fokus menyetir.

Danu

Di kampung aja Tante, bantu Bapak bertani? <Melirik lagi. Kali ini ke arah paha.

Danu

Duhhh... Mulusnya...? <Di otak Danu.

Imelda istri pak Budiman

Ohhh... Jadi orang tua kamu bertani ya? <Melihat Danu. Dan tersenyum.

Danu

Astaga... apa dia melihat arah mataku ya? <Dalam otak Danu.

Danu

Iya Tante, orang tua aku bertani? <Menunduk.

Imelda istri pak Budiman

Owh...?

Imelda istri pak Budiman

Oke... Sudah sampai?

Di hadapan Danu, terlihat rumah yang cukup besar, dengan halaman yang luas.

Danu

Ini kah rumah Pak Budiman dan Tante Imelda...! Udah punya rumah sebagus dan sebesar ini, kenapa bikin rumah lagi ya? <Dalam otak Danu.

Imelda istri pak Budiman

Ayo mas turun? <Melihat Danu hanya diam saja.

Danu

I... Iya tante? <Bergerak turun dari mobil.

Imelda istri pak Budiman

Ayo...? <Mengajak Danu masuk rumah.

Danu mengikuti Tante Imelda memasuki rumahnya.

Sesampainya di dalam rumah, Danu langsung di ajak ke Wastafel yang kerannya bocor, oleh tante Imelda.

Imelda istri pak Budiman

Danu... Itu keran yang bocor. Kira kira bisa di perbaiki atau tidak, kalau tidak biar ganti yang baru saja? <Menunjuk ke arah wastafel.

Danu

Saya lihat dulu ya Tante? <Berjalan ke arah wastafel.

Danu memeriksa wastafel tersebut.

Setelah di periksa, ternyata yang bocor bukan kerannya, melainkan pipa pembuangannya.

Mau tidak mau Danu Masuk ke kolong wastafel untuk memperbaiki saluran pembuangan itu.

"Jeduggg... "

Danu

Aduhhhh...? <Keningnya kejedot.

Imelda istri pak Budiman

Kenapa Danu? <Menghampiri Danu dan merunduk.

"Deggg.. "

"Apa itu yang menggantung"

Danu

Tii... Tidak apa apa tante? <Melihat yang menggantung itu.

Imelda istri pak Budiman

Kepala kamu kejedot ya? <Makin merunduk. Melihat Danu di bawah kolong wastafel.

Danu

Ohhh.. Tuhan.. Indah banget Engkau ciptakan itu? <Di dalam otak Danu. Masih melihat benda yang menggantung. Sambil usap usap kening.

Danu

Iya tante... Tapi nggak apa apa ko?"

Imelda istri pak Budiman

Coba sini Tante lihat... Barangkali bengkak, itu Tante punya balsem? <Merunduk dan wajah mendekat muka Danu.

"Deg, deg, deg, deg, deg"

Detak jantung Danu seakan mau copot, mendapati wajah Tante Imelda hanya beberapa jengkal di wajahnya.

Imelda istri pak Budiman

Kenapa Danu.. Ko bengong saja?

Danu

Tii... Tidak apa apa Tante? <Kaget dan gelagapan.

Dan dengan reflek bergerak, hingga kepala Danu kembali kejedot.

"Jedug.. "

Danu

Aduhhh...! <Sambil meringis

Imelda istri pak Budiman

Hati hati Danu...? <Bergerak mundur.

Kembali Danu melihat dua benda yang menggantung dari diri Tante Imelda.

Tante Imelda sepertinya tau, hanya di biarkan saja Danu memandanginya.

Imelda istri pak Budiman

Tante ambilin balsem ya? <Bergerak mundur lagi.

Danu

Tidak usah Tante, Danu tidak apa apa ko? <Wajah menghadap Tante Imelda.

Imelda istri pak Budiman

Beneran nih nggak apa apa? <Bergerak mundur lagi, dan.

"Jeduggg... "

Kepala belakang Tante Imelda, kejedot punggung wastafel.

Dan secara reflek membuat wajah Tante Imelda bergerak maju.

Pada akhirnya wajah Danu bertemu dengan wajah Tante Imelda, dan....?

Imelda istri pak Budiman

Emmmttt...?

Danu

Emmmttt...

Mereka berciuman.