Bagaimana pun juga Aisyah masih tanggung jawab Naufal. Tak mungkin Naufal meninggalkan istrinya hanya di paksa dorong untuk menjadi penjaga Sekar.
Apakah salah jika Sekar yang menjaga kesehatan Aisyah? Rasanya badan Naufal mulai pegal, ngantuk. Seharian bekerja di perusahaan milik papanya tidak ada kata istirahat. Dipaksa untuk bekerja, karena papanya ingin nantinya Aisyah senang. Papanya menginginkan nanti jika Aisyah memiliki keturunan akan membuat papanya senang dan gembira.
Tak lama kemudian, Naufal yang lagi-lagi menelpon Sekar untuk berganti menjaga kesehatan Aisyah. Sekar yang licik, seorang wanita yang hanya menginginkan segalanya. Bermuka manis di depan keluarga Veni dan tahu-tahu ingin melenyapkan keluarga suaminya. Apapun kemauan Sekar, ia tak segan-segan untuk melenyapkan Naufal karena cinta matinya hanya untuk Naufal.
Telepon itu mati, hati siapa tak bergembira? Melihat kondisi yang lebih terpuruk akan menjadi ramai dengan pengunjung. Namun tidak begitu pulak, ibu- ibu itu malah melarang Naufal untuk menjaga Aisyah.
"Gimana ni Bapak satu ini, janganlah kau suruh oranglain untuk menjaga istrimu, istrimu itu sedang sakit hanya membutuhkan dirimu saja, siapa lagi Sekar? Atau Sekar hanya madu mu saja, jawab Pak!"
"Ibu-ibu harap tenang dulu, kenapa kalian semuanya ikut campur dalam urusan rumah tanggaku. Sekar itu hanya teman kerja, saya. Ibu-ibu mohon keluar dulu, tidak baik ibu-ibu ada disini. Nanti suami ibu-ibu sedang mencari, gimana?" selidik Naufal menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Naufal malah di serang ibu-ibu yang selalu berupaya untuk menjaga istrinya. Namun, Kenapa ibu-ibu itu semakin perduli dengan kondisi istrinya. Apakah mereka kenal dengan Aisyah, padahal Aisyah, seorang perempuan yang jarang keluar rumah. Ataukah mereka hanya iseng-iseng saja atau bagaimana.
Tak perlu didengar, kini Sekar sudah datang dengan pakaian terbuka. Namun, sebaliknya Naufal tak memandang lekuk tubuh Sekar yang kurang bahan. Apakah Sekar tidak melihat jika posisinya sekarang ada di RS, bukanlah ada di karaoke, atau diskotik. Namun Ibu-ibu malah melirik kearah Sekar yang baginya Sekar salah tempat untuk meletakkan sesuatu baginya.
"Aduh, neng cantik mau kemana sih! Pakaian seharusnya yang tertutup, ga malu auratnya di buka. Masih mending neng aurat tadi untuk suami, awas neng nanti nyesel loh," cibir ibu sebelahnya dengan hijab pendek berdandan menor juga tak kalah dengan Sekar.
"Ibu kok nyocot sih! Suka saya dong mau pakai apa. Timbang ibu, udah berhijab masih aja menor. Ga malu, ingat ibu saya berpenampilan seperti ini untuk mendapatkan perhatian lebih dari suaminya saya, ga usah ikut campur urusan saya," ucap Sekar yang tak perduli tanggapan mereka.
"Dasar di kasih tahu tidak terima! Akhlaknya dibagusin dikit biar ga penasaran nantinya. Udah yuk buk, malu deh dengan tetangga."
Sekar lama-lama gerah tidak betah dengan situasi yang di RS. Secepatnya menelpon ponsel suaminya namun tak diangkat. Sekar hanya frustasi, rasa empati terhadap Sekar tidak ada. Sekar yang tidak ingin berprasangka buruk kepada suaminya. Tiba-tiba ia tak sengaja melihat jika mantan pacarnya ada disini.
Sekar menutup wajahnya mengunakan masker, tetapi ia lupa membawa baju ganti untuk supaya tidak ketahuan dengan mantan pacarnya.
Segala cara agar tidak terjadi hal-hal yang Sekar lakukan. Mencari cara agar mantan pacarnya pergi dari sini. Tanpa disadari, Mantan pacarnya bertemu dengan suaminya disana.
Ada apa dengan mereka? Kedekatan mereka sangat akrab membuat Sekar malah tak ingin jika tahu, Sekar dulu ada hubungan dengan Mantan pacarnya.
Tak lama Sekar malah menjerit kesakitan, hanya berpura-pura tidak menjadi bahan pembicaraan diantara mereka. Naufal sangat hafal dengan suara itu, berusaha pergi dan mencari arah sumbernya.
"Yaa Allah Sekar! Apa yang terjadi, jadi manusia jangan ceroboh. Kalau tadi seperti ini gimana, mana lagi kamu pakai baju terbuka seperti ini, siapa saja akan kagum dengan dirimu, Sekar," pintanya sambil mengendong tubuh Sekar dan kini diantar ke mobilnya.
Sekar berhasil menaklukkan hati Naufal, bagaimana tidak Naufal itu terlalu suka dengan wanita yang suka mengumbar auratnya hingga menampakkan lekuk tubuhnya yang Naufal inginkan. Atas apa yang Sekar lakukan ingin selalu mendapatkan perhatian dari suaminya.
Tapi sampai kapan Sekar akan seperti ini? Dia ingin menikah secara sah dan agama. Sekar yang tidak mau dinikahi secara siri. lagian, kenapa Naufal lama sekali menceraikan istri pertamanya.
Sudah nyaman dan ingin sekali Sekar menciumi bibir yang setiap ucapan Naufal berkata kepadanya. Namun sebaliknya Naufal justru tidak muncul saat ia beralih ke RS tersebut.
"Mana sih Mas Naufal. Malah ditinggal sendiri, udah tahu kalau istrinya lagi butuh Mas. Apa tidak bisa jika satu hari saja Mas Naufal itu berpengaruh padaku, bukan Aisyah."
Suara ponsel milik Sekar berbunyi, satu pesan Mertuanya yang membuat Mertua panik. Tidak hanya itu, kini Mama Veni ingin secepatnya kedua pasangan tersebut pulang. Tetapi, masih ada rasa cinta di dalam diri Naufal. Tak mungkin saat ini Aisyah di tinggalkan hanya dengan di paksa oleh Mertuanya. Tapi melihat empunya sakit, Sekar turun dengan mencari Suaminya yang tak muncul saat-saat ini.
Saat Sekar tidak sakit dengan kakinya, ia malah di pukul pundaknya oleh mantan pacarnya. Bernama, Aryo Tejo walaupun namanya deso tetapi Arya seorang anak dari bukan sembarang dan kini ia bekerja dengan papanya di sebuah perusahan yang sama dengan Naufal.
Akankah menjadi saingan antara Naufal juga Arya? Tetapi Arya tidak ingin lagi kembali dengan Sekar. Baginya Perempuan inilah yang dulu menghina jika kelurganya sangat miskin. Namun apa yang terjadi, kondisi ini berubah drastis. Tak pernah ada kata ingin berubah. Yakni, kini Arya malah tak percaya dengan omongan Sekar yang dirinya selalu ingin di nikahi oleh Pria Kaya.
"Apa kabar nona cantik, senang bisa lagi bertemu denganmu, dengar-dengar kalau kamu udah di nikahi dengan Naufal, tapi kok nikah nya siri, seharusnya di nikahi dengan secara sah dan agama menurut undang-undang yang berlaku."
"Kamu ga usah perduli lagi denganku! Kamu urusin diri kamu yang miskin. Ga usah belagu, menjadi orang kaya sungguhan. kalau kaya, mana buktinya," serga jika Sekar ingin tahu apakah mantan pacarnya seorang pria kaya.
"Haha! kamu tak perlu tahu indentitas diriku, Terimakasih atas pengkhianatan dirimu selama ini. Tapi kalau aku kaya bukan kamu lagi yang aku inginkan, ada satu wanita yang cantik, bahkan hatinya selembut sutra yang belum dipakai. Sayangnya wanita seperti dirimu pasti akan terlempar juga, ingat jangan senang dulu dengan orang yang suka merebut kebahagian diatas bahagia orang lain, semoga dirimu tidak merasakan hal itu," jawab nya kembali melangkah kaki ke depan untuk segera pergi dari wanita seperti Sekar.
"Apa yang dia katakan?"
Tak percaya, jika kaki Sekar sudah bisa jalan padahal Naufal pergi sebentar untuk membeli obat juga minyak agar di basuh di permukaan kaki Sekar yang sakit. Melihat empunya datang, Malah kini Sekar akting dengan cara yang lebih parah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments