Luka

Luka itu,masih saja terasa di hati dan tubuh Alisya.Saat kakinya menginjakan di sebuah halaman yang cukup luas,tiba-tiba saja sebuah pot melayang hampir mengenai kepalanya.Jika saja telat menghindar,sudah di pastikan kepalanya akan bocor.

Alisya diam mematung,tangan kirinya mengusap pelipis yang terkena ujung pot.Kulit tangannya terasa basah,matanya menatap noda merah di tangannya karena sudah di pastikan pelipisnya kembali terluka.

Alisya menghela nafasnya lelah,bayangan nyamannya kasur serta nikmatnya nasi goreng yang ia beli seketika menguar lenyap terbawa angin."Ma..."

"Hei anak pembawa sial! Dari mana saja kau ?Jam segini baru pulang,kamu habis ngelac*r dimana ?"

Alisya tertegun sesaat,bukan karena suara teriakan sang ibu namun kata-kata yang keluar dari mulut sang ibu begitu terdengar menyayat hati.Sudah sering ia dengar,namun rasanya masih saja sama.

Tak lama seorang wanita paruh baya tergopoh-gopoh menghampiri keduanya "Ya Allah non Sya " Wajahnya terlihat syock saat melihat darah yang mengalir dari pelipis nona mudanya "Ya Allah non itu keningnya terluka,non maafkan mbok ya.Tadi mbok sedang di air jadi tidak melihat nyonya keluar "

Alisya tersenyum "Tidak apa mbok,sya gak apa-apa ko " .Dengan mata teduh namun penuh luka,Alisya melihat sang ibu yang masih berkacak pinggang.Penampilannya memang terlihat modis,bahkan jika orang yang pertama kali bertemu mereka tidak akan percaya jika sang ibu sedang sakit.Jiwa nya masih merasa jika dirinya seorang model terkenal membuat Ayudia selalu merias diri bahkan baju-baju saat menjadi model,selalu ia pakai walaupun hanya berdiam diri di kamar.

"Non ayo mbok obati lukanya "

"Tidak usah mbok,biar nanti Sya obati sendiri saja.Mbok bisa minta tolong bawa mama ke kamar "

"Iya non,mbok bawa nyonya ke dalam ya.Non jangan lupa obati lukanya,biar tidak infeksi ". Mbok Mi menatap sedih anak majikannya,bekerja sebagai pembantu sejak Sya bayi membuat mbok Mi menganggap Sya sebagai cucu nya.Ia begitu menyayangi Sya,namun ia juga merasa bersalah karena telah gagal menjaga sang anak majikan yang sering terluka akibat perlakuan sang ibu kandung.Mbok Mi hanya bisa mengelus punggung sang nona jika sedang bersedih,mbok Mi menjadi saksi hidup betapa pahitnya kehidupan yang di jalani sang nona muda.

Sejak kecil tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua,punya ibu tapi serasa hidup sebatang kara.Dulu saat sang ibu masih aktif menjadi model,sang ibu selalu sibuk dan tidak pernah ada waktu untuk Sya kecil.Jarang ada di rumah,datang kerumah hanya untuk mengambil atau menyimpan pakaian selebihnya ia akan sibuk di luar rumah.Bahkan keduanya tidak pernah duduk bersama di meja makan,kalaupun bersama pasti pada saat sang ibu memarahi atau menyiksanya,melampiaskan kekesalannya melalui Sya.Namun dengan sabar Sya selalu diam tidak pernah membalas apalagi mengelak.

Alisya melihat pantulan wajahnya di cermin,luka di pelipisnya cukup panjang namun tidak terasa sama sekali.Ada luka lain yang begitu sakit ia rasakan,tangannya perlahan menepuk-nepuk dadanya "Sakit banget Tuhan "

Barulah air matanya mengalir di kedua pipinya "Ini sering terjadi tapi kenapa rasanya selalu sama,jika aku tidak pantas bahagia tolong jemput aku Tuhan.Biarkan aku pergi ke syurga untuk bertemu ayah yang selama ini aku rindu,aku yakin walaupun aku tidak tahu rupa ayah tapi aku percaya Kau akan mempertemukan ku dengan ayah di syurga sana "

Alisya mengusap kedua matanya,satu jam sudah ia menangis dalam diam.Jam di dinding sudah menunjuk angka 10,perutnya terasa perih ia baru ingat jika Alisya belum makan dari siang.Kepalanya langsung melihat bungkusan kecil di atas sofa,nasi goreng yang ia beli tadi saat pulang kerja sepertinya sudah dingin.Namun ia harus tetap memakannya.

Bagaimanapun dirinya harus bisa menjaga tubuhnya agar tidak sakit,masih ada sang ibu yang harus ia jaga.Ia juga harus bekerja lebih keras lagi untuk biaya hidupnya saat kuliah nanti.

Alisya menatap layar laptop di depannya,senyumnya terus terpatri di wajahnya.Sebuah pengumuman yang membuat dirinya begitu bahagia tak terhingga.

Terpampang dengan jelas nama dirinya menjadi salah satu penerima beasiswa full di sebuah Universitas Negeri yang begitu besar dan terkenal prodi kedokteran.

Alisya langsung bersujud syukur,di balik luka yang ia dapat hari ini terselip kebahagiaan yang tiada tara.Buru-buru Alisya menyiapkan semua keperluan untuk daftar ulang hari esok.Semangat hidupnya kembali membara,Alisya berjanji akan kuliah dengan sungguh-sungguh dirinya akan menjadi dokter sukses yang kelak akan menyembuhkan sang ibu.

...****************...

Terpopuler

Comments

Nurgusnawati Nunung

Nurgusnawati Nunung

bagus..

2025-08-20

0

lihat semua
Episodes
1 Hening
2 Luka
3 Hari baru
4 Hari kedua
5 Pagi yang hangat
6 Bertemu lagi
7 Luka itu lagi
8 Masalah baru
9 Penghinaan Sesil
10 Di toilet
11 Bertemu Sesil
12 Tamu bikin kaget.
13 kehangatan di ndalem
14 Kejadian Mengejutkan
15 Bercerita pada sahabat
16 Tragedi Kantin
17 Hasutan Ivan dan Radit
18 Acara kampus
19 Seminar kampus
20 Kejadian tak terduga
21 Rumah Sakit
22 Ruang Rawat Alisya
23 Masih belum sadar.
24 Alisya Sadar
25 Memulai obrolan serius 1
26 Penolakan Alisya dan rencanya
27 Kedatangan Arkana
28 Kedatangan keluarga Al
29 Kembali ke bengkel
30 Curahan Hati Alisya
31 Kejutan #1
32 Kejutan #2
33 Alisya terluka
34 Kondisi Alisya
35 Fakta baru
36 Finally A & A
37 After "SAH!"
38 Melihatmu untuk pertama kali!!
39 Akhirnya....
40 Terungkap
41 Suasana hangat
42 Pulang
43 Malam berdua
44 Pagi yang hangat
45 Di pondok Al-Hikmah
46 Amplop merah muda
47 Perkara Amplop merah muda
48 Kembali ke Kampus
49 Pesan Cinta
50 Ikut ke bengkel
51 Rencana pindah
52 Pondok Pesantren Al-Hikmah
53 Awal yang manis
54 Masih di pondok
55 Suasana genting
56 Kabar Mengejutkan
57 Memperkenalkan Alisya
58 Pagi hangat di rumah pondok
59 Mengenang Cerita manis
60 Bertemu Clara
61 Masakan Alisya
62 Rutinitas pagi
63 Rapat pengurus pondok
64 Dr.Tedy
65 Malam pertama yang tertunda
66 Membalas dengan elegan
67 Kecewa untuk pertama kalinya
68 Penjelasan
69 Permintaan Sang Opa.
70 Rencana Alisya
71 Masalah baru
72 Pertemuan tak terduga
73 Ketakutan Alisya
74 Berita suka dan duka
75 Alisya juga bahagia
76 Keanehan Al
77 Lagi-lagi Arkana dan Al
78 Arkana vs Syifa
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Hening
2
Luka
3
Hari baru
4
Hari kedua
5
Pagi yang hangat
6
Bertemu lagi
7
Luka itu lagi
8
Masalah baru
9
Penghinaan Sesil
10
Di toilet
11
Bertemu Sesil
12
Tamu bikin kaget.
13
kehangatan di ndalem
14
Kejadian Mengejutkan
15
Bercerita pada sahabat
16
Tragedi Kantin
17
Hasutan Ivan dan Radit
18
Acara kampus
19
Seminar kampus
20
Kejadian tak terduga
21
Rumah Sakit
22
Ruang Rawat Alisya
23
Masih belum sadar.
24
Alisya Sadar
25
Memulai obrolan serius 1
26
Penolakan Alisya dan rencanya
27
Kedatangan Arkana
28
Kedatangan keluarga Al
29
Kembali ke bengkel
30
Curahan Hati Alisya
31
Kejutan #1
32
Kejutan #2
33
Alisya terluka
34
Kondisi Alisya
35
Fakta baru
36
Finally A & A
37
After "SAH!"
38
Melihatmu untuk pertama kali!!
39
Akhirnya....
40
Terungkap
41
Suasana hangat
42
Pulang
43
Malam berdua
44
Pagi yang hangat
45
Di pondok Al-Hikmah
46
Amplop merah muda
47
Perkara Amplop merah muda
48
Kembali ke Kampus
49
Pesan Cinta
50
Ikut ke bengkel
51
Rencana pindah
52
Pondok Pesantren Al-Hikmah
53
Awal yang manis
54
Masih di pondok
55
Suasana genting
56
Kabar Mengejutkan
57
Memperkenalkan Alisya
58
Pagi hangat di rumah pondok
59
Mengenang Cerita manis
60
Bertemu Clara
61
Masakan Alisya
62
Rutinitas pagi
63
Rapat pengurus pondok
64
Dr.Tedy
65
Malam pertama yang tertunda
66
Membalas dengan elegan
67
Kecewa untuk pertama kalinya
68
Penjelasan
69
Permintaan Sang Opa.
70
Rencana Alisya
71
Masalah baru
72
Pertemuan tak terduga
73
Ketakutan Alisya
74
Berita suka dan duka
75
Alisya juga bahagia
76
Keanehan Al
77
Lagi-lagi Arkana dan Al
78
Arkana vs Syifa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!