Episode 4: Perempuan Itu Menarik

Kakek Man
Kakek Man
Bersiaplah kau, Nak
Kakek Man langsung menyerang perempuan itu dengan tongkat yang ia bawa. Angin berhembus cepat mengikuti pergerakannya.
Perempuan itu mundur sedikit, menahan tongkat, mendorongnya.
Ia langsung menangkis, melakukan serangan. Jakek melihat mereka cengo. Kakek-kakek dan seorang gadis cantik ... dingin yang membuat ia kesal, namun mereka seimbang. Sama-sama kuat.
Jakek
Jakek
(bergumam) Aku masih gak terima... Ini tempat apa?
Jakek
Jakek
Aku ditempat apa woy!
Jakek
Jakek
Aku masih di dalam sumur, kan? Aku mimpi, kayaknya mimpi,
Pertarungan semakin sengit.
Kakek Man
Kakek Man
Hanya itu kemampuanmu?
Seperti dikendalikan, air menjadi senjata kakek tua itu. Air menghantam perempuan itu saat lengah,
ia langsung terpental,
Kakek Man
Kakek Man
Kalahkan aku, kau bisa ke tanah balik air (senyum)
???
???
Jangan menyesal
Pedang terbang sendiri, mengarah ke Kakek Man. Perempuan yang sempat terpental, kini kembali berdiri tegak lagi—wajahnya masih tetap dingin.
Kakek Man yang sudah berusia lanjut itu tidak terkejut dengan serangan pedang yang tiba-tiba datang.
Dengan gerakan yang cepat dan lincah untuk usianya, dia mengangkat tangannya dan mengeluarkan energi pelindung yang kuat, membuat pedang itu terpental kembali.
Perempuan dengan wajah dingin itu tidak terpengaruh oleh kegagalan serangannya.
Dia mengangkat tangannya lagi, dan pedang itu kembali terbang menuju Kakek Man. Namun, kali ini, Kakek Man tidak hanya bertahan.
Dia mengeluarkan energi dari tangannya dan membuat pedang itu berubah arah, mengarah kembali ke perempuan itu.
Jakek
Jakek
Kayak orang dungu Aku gak bisa apa-apa
Perempuan itu tersenyum dingin dan mengangkat tangannya, membuat pedang itu berhenti di depannya.
???
???
Kamu tidak cukup kuat untuk mengalahkan aku, Kakek Man (suara yang dingin)
Kakek Man tersenyum dan mengangguk.
Kakek Man
Kakek Man
Aku tidak perlu mengalahkanmu, aku hanya perlu membuatmu tidak bisa menyerang aku.
Lalu, dia mengeluarkan energi yang lebih kuat dan membuat perempuan itu terpental kembali. Kali ini lebih keras.
???
???
Sialan (meringis)
Perempuan itu terpental kembali.
Dia melayang di udara, dan matanya masih terpaku pada Kakek Man. Tiba-tiba, dia mengeluarkan energi yang sangat kuat, membuat udara sekitarnya bergetar.
Kakek Man yang sudah siap untuk menyerang kembali, terkejut dengan kekuatan energi perempuan itu.
Dia mencoba untuk bertahan, tapi energi itu terlalu kuat. Kakek Man terpental, dan kali ini, dia jatuh ke tanah.
Perempuan itu melayang turun, dan berdiri di atas Kakek Man.
Jakek
Jakek
😧😍😍 (melongo)
???
???
Kamu tidak cukup kuat untuk mengalahkan aku
katanya lagi, dengan suara yang masih dingin.
Kakek Man mencoba untuk bangun, tapi perempuan itu menginjakkan kakinya di dadanya.
???
???
Masih belum mengaku kalah? (dengan senyum dingin di wajah)
Kakek Man
Kakek Man
Anak muda tak sopan
Kakek Man
Kakek Man
Aku belum mengakui
Kakek Man
Kakek Man
Ayo, serang akh lagi (nada berat, kesal)
Dalam hati Kakek Man menggerutu. “Sewaktu muda tidak ada yang meremehkan ku, apalagi menginjak ku. Anak ini ... cukup kuat diusia seperti ini. Aliran pedang yang kuat.”
Perempuan itu dan Kakek Man terus bertarung dengan sengit, tidak ada yang mau mengalah.
Mereka berdua mengeluarkan serangan yang sangat kuat, membuat tanah retak dan batu-batu di sekitarnya hancur.
Kakek Man mengeluarkan teknik pamungkasnya, sebuah serangan energi yang sangat kuat yang dapat menghancurkan gunung sekalipun.
Tapi perempuan itu tidak gentar, dia mengeluarkan serangan balik yang lebih kuat, membuat energi Kakek Man terpental kembali.
Kakek Man terkejut dengan kekuatan perempuan itu, tapi dia tidak menyerah.
Kakek Man
Kakek Man
(bergumam) Auranya begitu kuat
Dia mengeluarkan semua energinya untuk melakukan serangan terakhir, tapi perempuan itu sudah siap. Dia mengeluarkan teknik terkuatnya,
Sebuah serangan yang dapat menghancurkan segala sesuatu.
Serangan itu mengenai Kakek Man dengan keras. Napasnya mulai ngos-ngosan, energinya mulai habis.
Kakek Man mencoba untuk bangun, tapi dia sudah tidak bisa bergerak lagi. Perempuan itu telah mengalahkannya dengan serangan terakhirnya, dan sekarang dia berdiri sebagai pemenang.
Jakek
Jakek
Yuhuu!
Perempuan itu berdiri disampingnya Jakek sekarang—masih dengan ekspresi dingin.
Jakek
Jakek
😍😍 Ajari saya mbak...
Jakek
Jakek
Saya bisa apapun loh
Jakek
Jakek
Siapa namamu?
Jakek
Jakek
Aku pikir bakal lama tempurnya
Jakek
Jakek
Keren, kalian! Kayak di zaman kuno era Prabu Siliwangi 🤩
???
???
(melirik) Apa maksudmu?
Kakek Man
Kakek Man
(masih meringis) Seumur hidupku disini ... Meskipun banyak yang mengepungku, kali ini aku dikalahkan oleh satu orang. Bahkan anak perempuan
Kakek Man
Kakek Man
(Memalukan 😤😵‍💫)
Jakek
Jakek
Kakek Man, kau baik-baik saja?
Jakek hendak turun dari batu besar, menghampiri Kakek tua itu.
Kakek Man
Kakek Man
(menggeleng) Aku... Aku baik-baik saja
Kakek Man membenahkan bajunya.
Kakek Man
Kakek Man
Kalian layak mendapatkan ini
Di telapak tangannya ada daun semanggi berwarna perak. Daun itu melayang, mengarah ke Jakek dan Perempuan itu.
...
╼ Bersambung ╾

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!