Bab 2

.
.
Happy reading
.
Ketukan itu berhenti. Tidak ada suara lain. Tidak ada angin. Tidak ada bayangan. Hanya keheningan yang menggantung seperti jaring laba-laba, menjerat siapa pun yang mendekat.
Gavin mundur beberapa langkah, nyaris tersandung karpet kusam di lorong.
Gavin adyaka
Gavin adyaka
Gue bilang juga apa. Ini tempat nggak bener, Laura! Kita pulang aja, yuk!
Laura menatap pintu itu lekat-lekat.
Laura fermonica
Laura fermonica
Apaan sih...gak bakal ada apa-apa kok, palingan suara pintu retak atau suara nya pipa air.
Cristhin angelica
Cristhin angelica
"Kamu tadi dengar sendiri kan?" sahut cristhin "itu suara ketukan, tiga kali bertempo, tidak mungkin suara retak kayu atau suara pipa air bertempo seperti ketukan."
Kim merapatkan jaketnya sambil menggigit bibirnya dan semua orang juga merasa merinding karena ini juga pertama kalinya berbicara agak panjang.
Kimberly velyncia
Kimberly velyncia
Kita beneran harus balik sekarang. Ini udah hampir malam.
Namun sebelum mereka sempat bergerak, kertas kecil meluncur dari celah pintu, tergulung dan basah oleh lembap udara. keandra yang pertama kali melihat. Ia memungutnya dengan ragu, lalu membuka gulungan itu perlahan.
Tulisan tangan dengan tinta hitam, agak miring ke kiri:
“Jangan ulangi apa yang sudah dikubur. Satu sudah cukup. Kau berikutnya?”
Mereka semua terdiam. Tidak ada yang berbicara. Dan di pojok kertas itu... ada nama. “Deandra.”
Laura fermonica
Laura fermonica
Laura mengerutkan kening. “Deandra? Anak kelas 11 IPA 2? Yang sering ngelamun itu?”
Kimberly velyncia
Kimberly velyncia
Kim langsung mengangguk “Iya. Tapi... dia nggak masuk dari kemarin. Kata guru BK, dia sakit.”
Cristhin angelica
Cristhin angelica
"Bukan sakit, dia hilang"
Bisik cristhin, semua pun menoleh padanya.
Cristhin menarik nafas panjang
Cristhin angelica
Cristhin angelica
“Aku denger dari kakakku yang kerja jadi staf TU. Polisi udah datang diam-diam hari Senin. Deandra terakhir terlihat di ruang UKS. Tapi waktu guru datang, kamarnya kosong. Cuma ada bekas sepatu basah dan... coretan di cermin.”
Laura fermonica
Laura fermonica
Coretan??
Cristhin angelica
Cristhin angelica
"Ya seperti simbol huruf D di coret silang"
Hening kembali melingkupi mereka.
Keandra buru-buru mengembalikan kertas ke celah pintu.
Keandra sebastian
Keandra sebastian
“Kita pergi sekarang. Serius. Ini bukan tugas sekolah lagi. Ini serem, Laura.”
Laura memandangi pintu itu sekali lagi, lalu mengangguk.
Laura fermonica
Laura fermonica
“Oke. Tapi kita bahas ini lagi besok. Di perpustakaan.”
Mereka bergegas meninggalkan lorong itu. Tapi saat sudah cukup jauh, tanpa mereka sadari, pintu Kelas 13A perlahan bergerak. Berderit, terbuka sedikit. Dan dari celah gelapnya... sesuatu mengawasi punggung mereka.
.
.
NovelToon
Mari lanjut bab 3
Terpopuler

Comments

Edna

Edna

Menggugah hati

2025-06-25

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!