Bayangan Di Balik Pintu Kelas!?
Bab 1
Yuk langsung ke ceritanya.
Hujan turun deras sore itu. Sekolah SMA Wijaya Kusuma hampir kosong, hanya terdengar bunyi rintik air yang menghantam genteng dan jendela. Di pojok perpustakaan, lima siswa duduk melingkar di atas karpet abu-abu yang mulai lusuh, dikelilingi tumpukan buku dan lembar kerja yang belum selesai.
Gavin adyaka
"Aku nggak ngerti bagian ini, sumpah." gumam jaya sambil menunjuk soal fisika di kertasnya
Laura fermonica
“Nggak usah terlalu serius, kita kerja kelompok kok, bukan olimpiade,” sahut laura sambil tersenyum kecil, lalu melihat ke arah jam dinding. Sudah hampir pukul lima.
Kimberly velyncia
“Eh, ini terakhir ya? Setelah ini kita pulang,” kata kim, berusaha terdengar tegas tapi suaranya tetap lembut seperti biasa. Dia melirik laura sejenak, tapi segera kembali menatap bukunya.
Mereka berlima — laura, kimberly, gavin, cristhin, dan keandra — adalah siswa kelas 11. Tidak terlalu dekat, tapi cukup kompak saat soal tugas kelompok. Perpustakaan adalah tempat biasa mereka berkumpul karena sepi dan... agak menyeramkan, menurut gavin.
Keandra berdiri dan berjalan ke rak buku untuk mengambil buku, lalu dia nyeletuk.
Keandra sebastian
Eh kalian tau nggak?
Keandra sebastian
Ada ruang kelas kosong di ujung koridor belakang,Katanya dulu itu kelas eksperimen, tapi sekarang dikunci terus.
Cristhin angelica
"Yang dekat ruang musik itu??" tanya nya dengan suara datar
Cristhin angelica
Aku pernah lihat. Pintu kayunya aneh, tua banget. Ada cap tangan bekas debu di kacanya.
Gavin adyaka
"Cap tangan?" gavin tertawa dengan canggung "Jangan ngarang deh. Kita lagi hujan, sore pula. Ini situasi ideal buat makhluk halus muncul."
Laura tertawa pelan, tapi diam-diam penasaran. Ia berdiri dan melirik ke arah jendela besar perpustakaan yang mengarah ke koridor belakang.
Laura fermonica
Penasaran juga sih. Yuk, kita lihat sebentar. Kalau cuma kelas kosong, paling cuma ada laba-laba.
Kimberly velyncia
"laura ini udah sore. Lagian dilarang ke area belakang,” kata kim cemas.
Namun rasa ingin tahu lebih kuat dari larangan. Lima menit kemudian, mereka berlima menyusuri lorong belakang sekolah yang sepi. Lampu di lorong berkedip-kedip, membuat suasana makin tidak nyaman.
Dan di sanalah mereka berdiri — di depan pintu kayu tua bertuliskan “Kelas 13A”, yang bahkan tidak tercatat di denah sekolah manapun.
keandra mencoba menarik gagang pintunya. Terkunci. Tapi saat laura mendekat, mereka semua mendengar sesuatu dari balik pintu itu..
Satu... dua... tiga kali. Pelan, tapi jelas. Seperti seseorang di dalam... meminta untuk dibuka.
terima kasih yang membacanya.
Mari perkenalan dengan tokoh utamanya.
Laura fermonica si pemimpin, pintar tapi keras kepala, punya rahasia tentang masa lalu keluarganya di sekolah ini.
Kimberly velyncia pintar, sensitif, dan diam-diam menyukai keandra. Punya insting tajam.
Gavin adyaka lucu, santai, tapi menyimpan trauma soal bullying.
Cristhin angelica misterius dan pendiam, tapi ternyata tahu lebih banyak daripada yang lain.
Keandra sebastian sahabat Raka sejak kecil, namun lambat laun jadi mencurigakan.
Comments