Teringat masa lalu 2 (Ella kecil)

Seorang sosok wanita paruh baya berjalan kearah Ella dengan sebuah tongkat di tangannya.

"Nenek...!"

Ella berjalan mendekat dan memeluk wanita renta tersebut.

"Nenek ada di sini juga?"

"Aku tahu dari paman mu, kalau kau datang ke Marola. Sudah satu minggu nenek menginap disini."

Ella mengangguk bersamaan senyuman bahagia di bibir nya. Sudah lama ia tidak bertemu nenek dari pihak ibunya. Padahal nenek Timothy juga tinggal di Perth, hanya berjarak tiga jam dari rumah Ella.

Mereka berbincang sambil berjalan, menyusuri ruangan tamu yang luas.

"Pantas saja, rumah ini begitu rapih dan bersih nek."

"Nenek menyuruh orang untuk membersihkan rumah ini, agar tetap terawat."

"Nenek punya sesuatu untuk mu."

Wanita paruh baya itu berjalan kesebuah lemari besar, lalu mengambil sebuah kotak panjang. Nenek menyuruh Ella untuk membukanya. Wanita cantik berhati lembut itu membuka kotak yang terbuat dari kayu. Seketika matanya berbinar.

"Biola?"

Ella mengambil dan mengamati biola tersebut. "Nek, bukankah biola ini sudah rusak?"

Ia sangat terkejut, biola itu sudah rusak selama bertahun-tahun dan ia tidak pernah menyentuhnya lagi.

"Nenek yang sudah bawa ke tempat perbaikan biola. Nenek tahu kamu tidak mau biola yang baru."

Ella memang mahir bermain biola, seperti ibunya Soraya. Sejak usia enam tahun Ella selalu di ajak bermain biola dan ikut pentas bersama sang ibu. Namun petaka itu datang saat Soraya di tuduh berselingkuh dan membunuh seorang pria dari status sosial yang tinggi.

Setahun setelah Soraya di penjara, Bagas membawa pulang ibu sambung dan saudara tiri perempuan yang usianya setahun di bawah Ella.

Awalnya Siska baik dan perhatian pada Ella, Namun setelah sekian lama tinggal serumah, sikapnya berubah kasar. Seringkali Siska membela anak kandung nya meskipun ia berbuat salah. Padahal Bagas tidak pernah pilih kasih antara anak Siska dan Ella.

Ella yang cerdas dan berprestasi di sekolah membuat Vivi iri, anak itu bukan hanya pintar bermain biola dan piano tetapi juga juara kelas di sekolah nya, seringkali Ella ikut pentas perlombaan biola dan selalu juara. Vivi pun tidak mau kalah, ia masuk sekolah musik biola.

Hingga pada suatu hari...

("Berikan biola mu!")

Gadis itu merebut biola dari tangan Ella.

("Kamu juga sudah punya biola sendiri, kenapa merebut punya ku!")

("Tapi aku suka biola ini!") balas Vivi sambil tersenyum

Ella merebutnya kembali dari tangan Vivi ("Ini biola pemberian ibu ku, kenapa kamu suka sekali barang-barang milikku.")

("Aku tidak suka kamu lebih baik dari ku, Ella!)

Vivi kembali merebut biola Ella, namun Ella mempertahankan miliknya. Dua gadis berusia 9 dan 10 tahun itu saling tarik-menarik.

("Apa-apaan ini, kenapa kalian bertengkar?!") Siska datang dan menarik tubuh Ella agar menjauh dari Vivi. Hingga pegangan biola terlepas, Vivi berhasil mendapatkan biola itu.

("Vivi kembalikan biola ku!") seru Ella

("Ella! Kenapa kamu selalu pelit pada adik mu, Vivi hanya pinjam biola itu.")

("Tapi Vivi selalu merusak barang yang aku miliki Tante! Biola itu pemberian hadiah dari ibu.")

Siska melipat kedua tangannya di dada seraya menatap benci pada Ella ("Tidak usah sebut-sebut ibumu. Aku muak mendengar nya!")

(Tante..") Ella menggoyangkan tubuh Siska sambil menangis tersedu ("Tolong mintakan biola ku pada Vivi, siang ini aku akan lomba.")

Siska menghempaskan tangan Ella ("Masih ada biola yang lain bukan? Jangan pernah minta barang yang sudah Vivi pegang.")

Setelah berbicara, Siska melangkah pergi tanpa perduli kesedihan Ella, sementara Vivi tersenyum penuh kemenangan.

Ella mencoba mengambil biola dari tangan Vivi.

Ella.. ("Kembalikan milik!")

Vivi.. ("Tidak akan ku berikan!")

Vivi berlari, Ella mengejarnya dan tak ingin barang miliknya di rebut kembali oleh saudara tirinya.

Tiba-tiba...

"Prak...'

Vivi melempar biola Ella dari lantai atas, biola itu jatuh ke bawah hingga terdengar suara nyaring.

("Vivi....!") seru Ella.

("Kau jahat!) Ella berlari menuruni anak tangga dan menghampiri biola yang sudah hancur di lantai. Ia menangis sambil memeluk biola kesayangan nya.

("Ella... Ada apa?")

Bagas datang dari arah pintu.

("Ayah... Biola ku rusak." hiks...) kata Ella sedih

("Sayang... Kamu sudah pulang.") Siska menghampiri Bagas seraya cipika-cipiki, lalu meraih tas kerja Bagas dengan suara lembut.

Wanita itu menatap Ella sambil berkata lembut ("Ella kan sudah Tante bilang, nanti akan Tante belikan yang baru, yang lebih bagus dari punya mu yang lama.")

Ella menggeleng lemah ("Ini biola pemberian ibu.")

Bagas bertanya pada Siska ("Ada apa sebenarnya sayang?")

("Hanya masalah anak-anak saja, tak sengaja biola Ella terjatuh.")

Vivi berlari dan menghampiri Bagas dengan ekspresi sedih ("Ayah, aku tidak sengaja menjatuhkan biola Ella, hukum saja aku Ayah.")

("Anak baik, tidak ada hukuman untuk mu.") Bagas mencubit pipi Vivi gemes.

("Tapi Ayah___")

Bagas memotong ucapan Ella ("Sudah-sudah tidak usah di bahas lagi, nanti ayah belikan biola yang baru untuk Ella dan Vivi.") kata Bagas menyudahi permasalahan.

("Aku sudah masak untuk mu sayang.") Siska merayu Bagas dengan ekspresi menggoda.

Bagas tersenyum ("Aku juga sudah lapar.")

Bagas dan Siska berjalan menuju ruangan makan, sementara Vivi tertawa dengan bangga sambil berlari mengikuti ibu dan ayahnya.

"Ella...."

Nenek Timothy menepuk bahu Ella yang sedang mengusap lembut biola miliknya.

"Nenek, terima kasih sudah membetulkan dan menjaga biola ku."

"Istrahat lah Ella, pasti perjalanan mu sangat melelahkan."

"Iya Nek."

"Paman apa ada di Marola?"

"Ia sudah pulang dari perjalanan dinas ke Montala. Kapan kamu akan menemui Ramon?"

"Besok aku akan berkunjung kesana."

"Ohya Nek, apa sudah menengok ibu? Bagaimana keadaannya."

Nenek Timothy duduk di sebuah kursi kayu, ia meraih gelas yang tertutup, setelah membuka tutupnya ia meneguk air putih di dalamnya.

"Nenek tidak tega melihat kondisi ibu mu."

Nenek Timothy menghela nafas panjang seraya menaruh gelas di atas meja.

"Bila teringat sikap Bagas yang hanya menyalahkan ibu mu, nenek sungguh terluka. setelah ia menikah lagi, tidak perduli padamu."

Ella terdiam. Ia tahu kenapa nenek dan kelurga ibunya sangat membenci Bagas. karena sikap ayahnya yang terlalu memanjakan Vivi dan lebih percaya kata-kata Siska. Terlebih Bagas menikah dengan Siska tanpa sepengetahuan Soraya. Selagi Soraya di penjara, ia malah menikah lagi hingga Soraya depresi.

Di usia Ella 12 tahun, nenek Timothy dan pamannya Ramon membawa Ella pergi dari kelurga Bagas, karena pria itu tidak adil pada anak kandungnya sendiri.

Setelah Ella hidup bersama nenek dan pamannya, Bagas pindah rumah ke kota Malvin. Rumah itu sempat ingin di jual, tetapi Ramon murka dan mengambil alih rumah tersebut atas nama Ella.

Setelah lulus sekolah, Ella mengambil universitas jurusan teknologi. Pada usia 20 tahun ia telah mendapat gelar Doktor atas pencapaian nya, saat usia 23 tahun duduk di bangku S3 tiba-tiba ia memilih menikah, semua teman dan dosennya menyayangkan tindakan Ella yang berhenti kuliah.

💜💜💜💜

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

kalo melihat kronologinya sepertinya Soraya difitnah dengan kejam yah ini

2025-06-21

1

Jeng Ining

Jeng Ining

jangan² yg mw ditemui Andrean adl sodara tiri Ella🤭

2025-07-19

0

Jeng Ining

Jeng Ining

apakah ini benang merah masalalu antara Andrean dn Ella🤔

2025-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 Wanita lain
2 Bab 2
3 Party
4 Teringat masa lalu
5 Teringat masa lalu 2 (Ella kecil)
6 Kembali pulang
7 Wanita di sisi Andrean
8 Kedatangan temen lama
9 Pengganggu di kantor
10 Rubah betina
11 Pencuri perhatian
12 Pengunduran diri
13 Amarah Andrean
14 Intimidasi
15 kedatangan Darren
16 Pertemuan yang tak diinginkan
17 Party
18 Sirkuit pacuan kuda
19 Bertemu keluarga Bagas
20 Pembukaan perusahaan baru
21 pertemuan di rumah nenek Smith
22 Ramuan perangsang
23 Ulah sang Rubah
24 Berusaha tegar
25 kekesalan Darren
26 Kedatangan seseorang
27 Gaun sutra 70 milyar
28 Pengagum rahasia
29 Perhiasan Rubi biru
30 Pria penyelamat
31 Perang Ella dan Vivian
32 Permata Rubi untuk Ella
33 Ke Rumah ibu Mertua
34 Perdebatan dengan ibu mertua
35 Hadiah dari Darren
36 Sandiwara Vivian
37 Bertemu pria Asing
38 Menemui firma hukum
39 Permintaan ibu Darren
40 perdebatan Andre dan Jovan
41 Rahasia ibu Andre (Bagian 1)
42 Rahasia ibu Andre (bagian 2)
43 Kecurigaan nenek Smith
44 Tidak di perdulikan
45 Bab 45
46 Mencari informasi Soraya
47 Membawa Soraya pergi
48 Buku diary milik Soraya
49 kelurga Timothy pindah ke Perth
50 Tiga wanita licik
51 Salah siapa?
52 Menghadiri Acara perjamuan
53 Perdebatan Ella dan Vivian
54 Pahlawan dua pria
55 Jovan menangani kasus Soraya
56 Surat gugatan cerai
57 Perdebatan Jovan dan Andre
58 Permintaan nenek Smith
59 Kekaguman Andre
60 Teka-teki kematian Sarah
61 Perang di persidangan
62 Perang di Persidangan (Bagian 2)
63 Petaka yang tak terduga
64 Terjebak dalam ruangan
65 Getaran di Hati
66 Kedatangan seseorang
67 Terkuak nya rahasia Andre
68 Baca buku diary Soraya
69 Mendatangi rumah Mortin
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Wanita lain
2
Bab 2
3
Party
4
Teringat masa lalu
5
Teringat masa lalu 2 (Ella kecil)
6
Kembali pulang
7
Wanita di sisi Andrean
8
Kedatangan temen lama
9
Pengganggu di kantor
10
Rubah betina
11
Pencuri perhatian
12
Pengunduran diri
13
Amarah Andrean
14
Intimidasi
15
kedatangan Darren
16
Pertemuan yang tak diinginkan
17
Party
18
Sirkuit pacuan kuda
19
Bertemu keluarga Bagas
20
Pembukaan perusahaan baru
21
pertemuan di rumah nenek Smith
22
Ramuan perangsang
23
Ulah sang Rubah
24
Berusaha tegar
25
kekesalan Darren
26
Kedatangan seseorang
27
Gaun sutra 70 milyar
28
Pengagum rahasia
29
Perhiasan Rubi biru
30
Pria penyelamat
31
Perang Ella dan Vivian
32
Permata Rubi untuk Ella
33
Ke Rumah ibu Mertua
34
Perdebatan dengan ibu mertua
35
Hadiah dari Darren
36
Sandiwara Vivian
37
Bertemu pria Asing
38
Menemui firma hukum
39
Permintaan ibu Darren
40
perdebatan Andre dan Jovan
41
Rahasia ibu Andre (Bagian 1)
42
Rahasia ibu Andre (bagian 2)
43
Kecurigaan nenek Smith
44
Tidak di perdulikan
45
Bab 45
46
Mencari informasi Soraya
47
Membawa Soraya pergi
48
Buku diary milik Soraya
49
kelurga Timothy pindah ke Perth
50
Tiga wanita licik
51
Salah siapa?
52
Menghadiri Acara perjamuan
53
Perdebatan Ella dan Vivian
54
Pahlawan dua pria
55
Jovan menangani kasus Soraya
56
Surat gugatan cerai
57
Perdebatan Jovan dan Andre
58
Permintaan nenek Smith
59
Kekaguman Andre
60
Teka-teki kematian Sarah
61
Perang di persidangan
62
Perang di Persidangan (Bagian 2)
63
Petaka yang tak terduga
64
Terjebak dalam ruangan
65
Getaran di Hati
66
Kedatangan seseorang
67
Terkuak nya rahasia Andre
68
Baca buku diary Soraya
69
Mendatangi rumah Mortin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!