Party

Selesai presentasi dengan perusahaan Agra, Ella sudah tidak ada kerjaan lain. Ia tinggal menunggu waktu dua hari untuk melanjutkan pekerjaan baru.

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, Ella beres-beres untuk pulang. Saat melewati ruangan Andrean ia berhenti sejenak, berharap Andrean masih ada di kantor dan surat cuti nya bisa langsung di tandatangani Andrean.

Pintu ruangan Presdir terbuka, ternyata office boy yang keluar.

Ella bertanya. "Apa pak Andrean ada?"

"Tidak ada Bu, beliau sudah pergi bersama rekannya siang tadi."

Ella mengangguk "Terima kasih."

Wanita berparas cantik berhati lembut itu melangkah pergi. Tiba-tiba ponselnya berdering, ia meraih ponsel dalam tas dan mengangkatnya.

"Iya Raisa."

"Ella, nanti malam ada party anak dari bos ku di sebuah night clubs. Apa kamu bisa ikut."

Ella terdiam sesaat sambil berpikir sejenak, besok pekerjaannya tidak terlalu padat, akhirnya dia setuju.

"Baiklah!"

"Oke, aku jemput jam delapan."

"Oke."

Selesai berbincang, Ella memasukkan kembali ponselnya kedalam tas, lalu masuk kedalam mobil.

Sesampainya di rumah, bI sari sudah menyiapkan hidangan di atas meja, karena malam ini ia akan keluar, jadi ia menolak untuk makan.

"Aku mau keluar, siapkan saja kalo Andrean pulang."

"Baik Nyonya."

Ella naik ke lantai dua untuk mandi.

Karena party nya di night clubs, jadi ia memakai gaun dress sebatas lutut. Setelah memoles sedikit riasan ia turun ke bawah menunggu Raisa jemput.

Sepuluh menit kemudian Raisa sudah sampai di depan gerbang. Ella masuk kedalam mobil dan duduk di samping Raisa.

Mobil melaju meninggalkan kediaman Ella.

Menempuh perjalanan kurang dari satu jam, mobil sudah sampai di night clubs. Tempat itu kebanyakan di datangi orang-orang berkelas dengan status sosial kelas tinggi.

Mereka berdua masuk sambil membawa kartu undangan.

Hingar bingar di dalam clubs terlihat jelas, tempat sudah di padati banyak tamu. Raisa menarik tangan Ella untuk berjabat tangan dengan anak dari bos nya."

"Selamat ulang tahun Alda."

"Terima kasih." balasnya acuh tak acuh.

"Kenalkan teman ku."

Wanita itu terdiam, lalu menatap Ella dari atas sampai bawah "Alda! Jawab nya tanpa mau berjabat tangan.

"Ella! Balasnya sambil tersenyum.

"Silakan nikmati hidangan kami." kata Alda yang terlihat sibuk menerima tamu.

Ella dan Raisa mengangguk. "Terima kasih."

Setelah beramah tamah sebentar Ella dan Raisa menjauh.

"Kau jangan tersinggung Ella, anak bos suka arogan."

"Tidak masalah. Ayo kita kesana.'

Mereka berdua berjalan ke meja prasmanan.

Tiba-tiba mata Ella melihat sosok Andrean, Justin dan Bastian. Mereka juga ada di acara tersebut. Ia membuang pandangan nya dan pura-pura tidak melihat.

Setelah mengambil beberapa potong kue dan buah, Ella berasa ingin membuang air kecil

"Raisa, aku ke toilet sebentar."

"iya!"

Ella melangkah pergi menuju toilet, sialnya ia bertemu dengan Justin yang baru Keluar dari toilet pria. Pria itu terkejut lalu berkata.

"Wah.. Wah.. Ternyata kamu ada disini juga."

Ella menatap sinis, dan membalas ucapan Justin dengan dingin "Itu bukan urusan mu."

Saat Ella mau melangkah, Justin melanjutkan kata-katanya.

"Masih juga jadi penguntit Andrean, apa tidak ada pekerjaan lain?" sindir Justin.

Ella menoleh "Apa kebiasaan Tuan Justin selalu ingin tahu urusan orang?"

Ella tidak ingin berdebat dengan pria yang selalu mencari masalah. pria itu sahabat Andrean, sudah pasti berada di pihak suaminya

"Permisi! Ucapnya seraya melangkah pergi.

Justin tidak menimpalinya lagi, ia berjalan pergi masuk ke area party dengan wajah kesal.

"Kenapa wajah mu terlihat muram." Bastian bertanya seraya meneguk anggur merah di tangan nya.

"Ella mengikuti Andrean."

Kening Bastian berkerut "Wanita itu bisa masuk ke party ini? Mana mungkin."

"Apa kamu pikir aku berbohong?!"

"Siapa yang telah membawanya masuk?" Bastian masih penasaran

"Aku tidak tahu! Sahut Justin yang masih terlihat kesal.

"Sudahlah kita kesana, Andrean sedang berbincang dengan tuan Albert ayah dari Alda."

"Oke!

Sementara Ella sudah masuk ke area party ia mencari Raisa. Namun ia tidak menemukan sahabatnya itu, Ella menuju tempat minuman untuk mengambil air putih, namun tanpa sengaja di berpapasan dengan Andrean.

Pria itu sedikit terkejut melihat Ella disana, lalu ekspresi nya berubah dingin. Tanpa bicara Andrean mengambil anggur merah yang tersedia di atas meja, lalu melangkah pergi tanpa menoleh.

Ella menghela nafas panjang, ia tidak jadi mengambil minum. lalu meraih ponsel dalam tasnya dan menghubungi Raisa.

"Iya Ella."

"Kamu dimana?"

"Aku sedang ngobrol dengan teman, ku di dalam berisik. Sebentar lagi aku kesana."

Ella menutup telepon.

"ibu Ella disinii juga?"

Dari samping seseorang menyapanya, Ella menoleh. Tentu saja Ella mengenali pria berjas hitam yang berjalan mendekat kearahnya.

"Pak Johan."

Pria itu mengulurkan tangan pada Ella.

"Bapak juga hadir di sini."

"Iya, Pak Albert ayah nona Alda, temen bisnis perusahaan Agra."

"Ohh..." kata Ella merespon

Ella dan Johan membicarakan masalah meeting tadi pagi.

Acara party semakin meriah, semua tepuk tangan saat Alda meminta Andrean untuk berdansa dengan nya.

Pria tampan penuh pesona itu terdiam sesaat lalu mengangguk. Banyak orang tahu siapa Andrean Smit, ia adalah seorang pengusaha hebat yang memiliki banyak anak perusahaan dari mulai properti, technology dan masih banyak perusahaan lain di kotanya. Sangat sulit bagi orang biasa untuk mendekati keluarga Smit. Sebab ia memiliki status sosial yang tinggi. kekayaan dan kekuasaan Albert masih di bawah Andrean.

Andrean merima uluran tangan Alda, mereka mulai berdansa di iringi musik remix. Semua orang yang hadir disana terpukau dengan permainan dansa mereka berdua tanpa canggung.

Bahkan mereka tak percaya, seorang pria berkelas dengan status sosial tinggi bisa berdansa begitu hebat.

"Ternyata tuan Andrean sangat mahir berdansa." puji Johan yang melihat ke lantai dansa.

Sebenarnya Ella malas untuk melihat acara tersebut, tetapi setelah Johan menyebut nama Andrean, Ella menoleh ke belakang. ia melihat Andrean sedang berdansa dengan Alda dengan wajah senang.

Andrean mengangkat tubuh Alda dan memutar di atas kepalanya mengikuti irama musik. Semua orang bertepuk tangan dan terlihat suka.

Tidak ingin lama-lama berada di sana, Ella meminta izin untuk pergi pada Johan. Pria itu mengangguk dan mengucap perpisahan.

"Sampai jumpa."

Ella tersenyum dan melangkah pergi dengan cepat.

Justin dan Bastian yang melihat kepergian Ella tersenyum sumringah, mereka begitu senang melihat kesedihan Ella.

Saat sudah di depan, Ella melihat Raisa berjalan kearah pintu masuk.

"Raisa!" panggil Ella.

Wanita itu menoleh dan berjalan mendekat

"Ella kamu di sini? Ayok masuk.'

"Aku ingin pulang!"

"Kenapa?" acaranya belum selesai."

Ella membuat alasan "Aku tidak enak badan."

"Kalau begitu, aku antar kamu pulang."

"Tidak usah, aku bisa naik taksi."

Raisa tidak enak hati pada Ella, ia berpikir pasti ada sesuatu yang membuat Ella tidak betah. Akhirnya ia juga memutuskan pulang.

"Aku pamit dulu pada pak Albert. Kamu tunggu saja di mobil."

Ella mengangguk "Iya!"

Tak lama kemudian Raisa sudah kembali ke mobil dan meninggalkan night clubs. Sejam kemudian Ella sudah sampai di rumah. Raisa berpamitan setelah Ella turun.

Seperti biasa bi sari membukakan pintu untuk Ella, lalu ia berkata.

"Tuan Andrean belum pulang nyonya."

Ella menghentikan langkahnya

"kalau begitu tidak usah di tunggu, ia tidak akan pulang malam ini."

Ella tahu kalau Andrean tidak akan pulang, Apalagi di acara party, banyak orang-orang pembisnis yang datang, Andrean juga terlihat begitu senang.

Setelah berbicara dengan ART nya, Ella naik kelantai atas untuk membersihkan diri.

💜💜💜💜

BANTU LIKE, VOTE, GIFH, RATE BINTANG 5 DAN KOMENTAR POSITIF NYA YA GUESS....

Seee you 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

jadi menunggu apa sih yang melatari si Andrean sangat membenci si Ella🙄🙄🙄

2025-06-18

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

kira" apa yang membuat si Ella masih bertahan di sisi si Andrean selama ini yah

2025-06-18

1

boma

boma

moga aku kuat bacanya ya bun,kayanya ceritanya bakal banyak meremas remas hati😁

2025-06-18

1

lihat semua
Episodes
1 Wanita lain
2 Bab 2
3 Party
4 Teringat masa lalu
5 Teringat masa lalu 2 (Ella kecil)
6 Kembali pulang
7 Wanita di sisi Andrean
8 Kedatangan temen lama
9 Pengganggu di kantor
10 Rubah betina
11 Pencuri perhatian
12 Pengunduran diri
13 Amarah Andrean
14 Intimidasi
15 kedatangan Darren
16 Pertemuan yang tak diinginkan
17 Party
18 Sirkuit pacuan kuda
19 Bertemu keluarga Bagas
20 Pembukaan perusahaan baru
21 pertemuan di rumah nenek Smith
22 Ramuan perangsang
23 Ulah sang Rubah
24 Berusaha tegar
25 kekesalan Darren
26 Kedatangan seseorang
27 Gaun sutra 70 milyar
28 Pengagum rahasia
29 Perhiasan Rubi biru
30 Pria penyelamat
31 Perang Ella dan Vivian
32 Permata Rubi untuk Ella
33 Ke Rumah ibu Mertua
34 Perdebatan dengan ibu mertua
35 Hadiah dari Darren
36 Sandiwara Vivian
37 Bertemu pria Asing
38 Menemui firma hukum
39 Permintaan ibu Darren
40 perdebatan Andre dan Jovan
41 Rahasia ibu Andre (Bagian 1)
42 Rahasia ibu Andre (bagian 2)
43 Kecurigaan nenek Smith
44 Tidak di perdulikan
45 Bab 45
46 Mencari informasi Soraya
47 Membawa Soraya pergi
48 Buku diary milik Soraya
49 kelurga Timothy pindah ke Perth
50 Tiga wanita licik
51 Salah siapa?
52 Menghadiri Acara perjamuan
53 Perdebatan Ella dan Vivian
54 Pahlawan dua pria
55 Jovan menangani kasus Soraya
56 Surat gugatan cerai
57 Perdebatan Jovan dan Andre
58 Permintaan nenek Smith
59 Kekaguman Andre
60 Teka-teki kematian Sarah
61 Perang di persidangan
62 Perang di Persidangan (Bagian 2)
63 Petaka yang tak terduga
64 Terjebak dalam ruangan
65 Getaran di Hati
66 Kedatangan seseorang
67 Terkuak nya rahasia Andre
68 Baca buku diary Soraya
69 Mendatangi rumah Mortin
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Wanita lain
2
Bab 2
3
Party
4
Teringat masa lalu
5
Teringat masa lalu 2 (Ella kecil)
6
Kembali pulang
7
Wanita di sisi Andrean
8
Kedatangan temen lama
9
Pengganggu di kantor
10
Rubah betina
11
Pencuri perhatian
12
Pengunduran diri
13
Amarah Andrean
14
Intimidasi
15
kedatangan Darren
16
Pertemuan yang tak diinginkan
17
Party
18
Sirkuit pacuan kuda
19
Bertemu keluarga Bagas
20
Pembukaan perusahaan baru
21
pertemuan di rumah nenek Smith
22
Ramuan perangsang
23
Ulah sang Rubah
24
Berusaha tegar
25
kekesalan Darren
26
Kedatangan seseorang
27
Gaun sutra 70 milyar
28
Pengagum rahasia
29
Perhiasan Rubi biru
30
Pria penyelamat
31
Perang Ella dan Vivian
32
Permata Rubi untuk Ella
33
Ke Rumah ibu Mertua
34
Perdebatan dengan ibu mertua
35
Hadiah dari Darren
36
Sandiwara Vivian
37
Bertemu pria Asing
38
Menemui firma hukum
39
Permintaan ibu Darren
40
perdebatan Andre dan Jovan
41
Rahasia ibu Andre (Bagian 1)
42
Rahasia ibu Andre (bagian 2)
43
Kecurigaan nenek Smith
44
Tidak di perdulikan
45
Bab 45
46
Mencari informasi Soraya
47
Membawa Soraya pergi
48
Buku diary milik Soraya
49
kelurga Timothy pindah ke Perth
50
Tiga wanita licik
51
Salah siapa?
52
Menghadiri Acara perjamuan
53
Perdebatan Ella dan Vivian
54
Pahlawan dua pria
55
Jovan menangani kasus Soraya
56
Surat gugatan cerai
57
Perdebatan Jovan dan Andre
58
Permintaan nenek Smith
59
Kekaguman Andre
60
Teka-teki kematian Sarah
61
Perang di persidangan
62
Perang di Persidangan (Bagian 2)
63
Petaka yang tak terduga
64
Terjebak dalam ruangan
65
Getaran di Hati
66
Kedatangan seseorang
67
Terkuak nya rahasia Andre
68
Baca buku diary Soraya
69
Mendatangi rumah Mortin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!