Bab 2

Ella bangun pagi-pagi sekali, sebab hari ini ia ada presentasi dengan perusahaan Agra. Ia menoleh ke samping ranjang, tidak ada suaminya di sana.

Selesai mandi ia memakai atasan blazer berwarna navy dan rok span senada. Ella memang cantik, memiliki hidung mancung bangir, bulu mata lentik dan bibir tipis bervolume. Kulitnya putih cerah, jadi tidak perlu memoles riasan berlebihan.

Ella menuruni anak tangga dan berakhir di meja makan. Bibi sari sudah menyiapkan susu putih dan roti selesai di atas meja.

Dengan tenang Ella menyantap nya, ia tidak melihat kopi panas di sampingnya. itu artinya Andrean memang tidak pulang tadi malam.

Tak lama kemudian, bunyi notifikasi di ponsel Ella. Ia meliriknya, pesan masuk dari pak Heru. Ia membuka pesan itu.

"Jangan telat ke kantor, meeting di majukan satu jam."

"Baik!" balas Ella.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh, untuk sampai di kantor menempuh perjalanan kurang dari satu jam bila tidak macet. Tidak ingin membuat kesalahan, gegas ia meninggalkan rumah menuju kantor.

Mobil memasuki perusahaan Smith, setelah memarkirkan mobil ia berjalan cepat menuju lift, Namun saat terburu-buru Ella menabrak seseorang.

Pria itu berhenti dan mengangkat wajahnya.

"Kamu...!"

Pria itu menunjuk wajah Ella dengan kesal, lalu menepuk bahunya agar jas nya tidak kotor.

Pria itu adalah Bastian, sahabat Andrean. Pria tinggi tegap itu tidak suka pada Ella dan sering mengolok-oloknya.

"Maaf, saya terburu-buru! Balas Ella dingin.

Tidak ingin berdebat dengan pria itu, Ella buru-buru masuk kedalam yang sudah di penuhi karyawan.

"Kenapa?!"

Justin berjalan mendekati Bastian.

"Ella menabrak ku!"

"Wanita itu semakin ceroboh. Sudahlah, ayo kita temui Andrean."

Ella sudah sampai di ruangan kerjanya. Ia mulai print lembaran tugas yang ia revisi semalam.

"Ibu Ella, anda di tunggu di ruangan meeting." kata salah satu karyawan yang datang ke ruangan Ella.

Ella mengangguk "Baik!"

Selesai print, Ella mengumpulkan lembaran kertas dan di bawahnya ke ruangan meeting.

Suara langkah kaki Ella begitu cepat, hingga suara heels terdengar sampai ruangan meeting. Ia mendorong pintu yang tertutup dan semua orang menoleh padanya. Sudah ada beberapa orang yang hadir utusan dari perusahaan Agra.

Ella menjabat tangannya satu persatu dan duduk di samping pak Heru.

"Kau sudah pelajari semua nya?" bisik Heru

"Sudah pak! Kata Ella sambil menyerahkan lembaran kertas yang sudah ia print.

Tak lama kemudian pintu terbuka, masuk Direktur utama kedalam ruangan meeting. Orang-orang berdiri dan membungkuk memberi hormat.

"Selamat pagi pak Andrean." ucap mereka.

Andrean mengangguk dan duduk di kursi depan. Sekilas ia melirik kearah Ella, lalu menarik kembali pandangan nya.

"Mulai saja! Kata Andrean tanpa basa-basi.

Heru bangun dari duduk dan memberikan lembar kertas pada orang-orang di perusahaan AGRA. Tak lama kemudian Ella berjalan kearah depan dan menyalakan alat preyaktor. Ella mulai menjelaskan secara mendetail tentang perkembangan perusahaan Smith di bidang properti.

Andrean terlihat masa bodo saat Ella menjelaskan pada client. Ia lebih memilih membalas pesan di ponselnya daripada mendengarkan Ella.

Ella sempat melirik dan sekilas melihat Andrean membalas pesan pada wanita. Ia tak perduli dan meneruskan presentasi.

"Maaf, saya ada urusan penting. Kalian bisa lanjutkan pada asisten dan manager saya." kata Andrean yang langsung berdiri.

Semuanya mengangguk dan tidak mempermasalahkan Direktur perusahaan meninggalkan ruangan meeting. Ella pun sudah tahu, semua itu akan di serahkan pada asisten nya Heru.

Tiga jam kemudian, presentasi akhirnya selesai.

"Terima kasih Bu Ella, kami akan pelajari masalah kerja sama ini, lusa akan kami hubungi kembali."

"Apa anda sudah jelas, yang saya sampaikan tadi pak Johan?"

"Sangat jelas dan anda begitu profesional." pujinya

Ella mengangguk sambil tersenyum "Terima kasih pak Johan, saya tunggu kabar baiknya." kata Ella ramah.

Selesai meeting Ella masuk kedalam ruangannya. Ia baru teringat akan minta izin cuti pada Andrean. Semalam suaminya tidak pulang dan keinginan nya belum ia sampaikan. Sekarang waktu yang tepat untuk minta izin.

Ella menarik secarik keras yang sudah ia buat, lalu membawanya ke ruangan Direktur.

Saat sudah sampai di depan pintu, ia mendengar obrolan tiga orang pria. Tentu saja mereka Bastian dan Justin, sahabat Andrean saat waktu kuliah.

"Aku akan ke Malvin lusa, ada kerja sama dengan Perusahaan Mortin group, di bidang teknologi."

"Mortin group?" Ella mengerutkan keningnya.

"Nama itu seperti___?" Ella menggeleng cepat, "Semoga saja bukan."

Ella mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam ruangan Andrean, sudah pasti ia akan menjadi bahan lelucon dua sahabatnya. Akhirnya ia memutuskan kembali ke ruangannya.

"Dengar-dengar kelurga Mortin memiliki anak gadis cantik." Justin lanjut berkata

Bastian menaruh gelas yang ia minum keatas meja. "Kau benar! Vivian bukan hanya cantik dan pintar, dia memiki segudang prestasi."

"Katanya dia lulusan akademik teknologi di usia muda, dan sekarang ia sudah lulus S3." Andrean berkata seperti membenarkan omongan dua sahabatnya.

Justin menepuk bahu Andrean "Semoga kamu bisa berkenalan dengan Vivian."

Bastian terkekeh "Aku mendukung mu."

"Tunggu, bagaimana dengan Ella?" Justin menatap Andrean.

Pria itu hanya tersenyum sinis. Lalu berkata "Mari kita bersulang."

Mereka bertiga mulai mengangkat gelas untuk tos, setelah gelas bersentuhan dan menimbulkan bunyi "Ting" mereka minum bersama.

💜💜💜💜

Seperti biasa Bunda minta dukungan kalian di Novel terbaru ini.

Jangan lupa untuk LIKE, VOTE/GIFH, RATE BINTANG 5 DAN KOMENTAR POSITIF 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Umi Kulsum

Umi Kulsum

kasian amat itu istri gk di anggap banget bikin vregetan aja

2025-09-06

1

Foeah

Foeah

Sedingin itukah Andrean terhadap Ella
Biasanya nanti kalau sdh jauh baru terasa ditinggal orang yg mencintainya
Nex bunda terima kasih banyak upnya
Semoga Ella jadi peran yg kokoh mandiri dan berkelas nantinya ya bunda biar tdk kadi bahan guncingan mereka bertiga andrean bastian dan justin🙏🏻

2025-06-17

2

Aisilia Putri

Aisilia Putri

tinggalkan saja andrean Ella toh selama menikah kamu di cuekin terus dan andrean selingkuh, toh udah lama juga kamu dah nikah tapi masih seperti ini

2025-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Wanita lain
2 Bab 2
3 Party
4 Teringat masa lalu
5 Teringat masa lalu 2 (Ella kecil)
6 Kembali pulang
7 Wanita di sisi Andrean
8 Kedatangan temen lama
9 Pengganggu di kantor
10 Rubah betina
11 Pencuri perhatian
12 Pengunduran diri
13 Amarah Andrean
14 Intimidasi
15 kedatangan Darren
16 Pertemuan yang tak diinginkan
17 Party
18 Sirkuit pacuan kuda
19 Bertemu keluarga Bagas
20 Pembukaan perusahaan baru
21 pertemuan di rumah nenek Smith
22 Ramuan perangsang
23 Ulah sang Rubah
24 Berusaha tegar
25 kekesalan Darren
26 Kedatangan seseorang
27 Gaun sutra 70 milyar
28 Pengagum rahasia
29 Perhiasan Rubi biru
30 Pria penyelamat
31 Perang Ella dan Vivian
32 Permata Rubi untuk Ella
33 Ke Rumah ibu Mertua
34 Perdebatan dengan ibu mertua
35 Hadiah dari Darren
36 Sandiwara Vivian
37 Bertemu pria Asing
38 Menemui firma hukum
39 Permintaan ibu Darren
40 perdebatan Andre dan Jovan
41 Rahasia ibu Andre (Bagian 1)
42 Rahasia ibu Andre (bagian 2)
43 Kecurigaan nenek Smith
44 Tidak di perdulikan
45 Bab 45
46 Mencari informasi Soraya
47 Membawa Soraya pergi
48 Buku diary milik Soraya
49 kelurga Timothy pindah ke Perth
50 Tiga wanita licik
51 Salah siapa?
52 Menghadiri Acara perjamuan
53 Perdebatan Ella dan Vivian
54 Pahlawan dua pria
55 Jovan menangani kasus Soraya
56 Surat gugatan cerai
57 Perdebatan Jovan dan Andre
58 Permintaan nenek Smith
59 Kekaguman Andre
60 Teka-teki kematian Sarah
61 Perang di persidangan
62 Perang di Persidangan (Bagian 2)
63 Petaka yang tak terduga
64 Terjebak dalam ruangan
65 Getaran di Hati
66 Kedatangan seseorang
67 Terkuak nya rahasia Andre
68 Baca buku diary Soraya
69 Mendatangi rumah Mortin
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Wanita lain
2
Bab 2
3
Party
4
Teringat masa lalu
5
Teringat masa lalu 2 (Ella kecil)
6
Kembali pulang
7
Wanita di sisi Andrean
8
Kedatangan temen lama
9
Pengganggu di kantor
10
Rubah betina
11
Pencuri perhatian
12
Pengunduran diri
13
Amarah Andrean
14
Intimidasi
15
kedatangan Darren
16
Pertemuan yang tak diinginkan
17
Party
18
Sirkuit pacuan kuda
19
Bertemu keluarga Bagas
20
Pembukaan perusahaan baru
21
pertemuan di rumah nenek Smith
22
Ramuan perangsang
23
Ulah sang Rubah
24
Berusaha tegar
25
kekesalan Darren
26
Kedatangan seseorang
27
Gaun sutra 70 milyar
28
Pengagum rahasia
29
Perhiasan Rubi biru
30
Pria penyelamat
31
Perang Ella dan Vivian
32
Permata Rubi untuk Ella
33
Ke Rumah ibu Mertua
34
Perdebatan dengan ibu mertua
35
Hadiah dari Darren
36
Sandiwara Vivian
37
Bertemu pria Asing
38
Menemui firma hukum
39
Permintaan ibu Darren
40
perdebatan Andre dan Jovan
41
Rahasia ibu Andre (Bagian 1)
42
Rahasia ibu Andre (bagian 2)
43
Kecurigaan nenek Smith
44
Tidak di perdulikan
45
Bab 45
46
Mencari informasi Soraya
47
Membawa Soraya pergi
48
Buku diary milik Soraya
49
kelurga Timothy pindah ke Perth
50
Tiga wanita licik
51
Salah siapa?
52
Menghadiri Acara perjamuan
53
Perdebatan Ella dan Vivian
54
Pahlawan dua pria
55
Jovan menangani kasus Soraya
56
Surat gugatan cerai
57
Perdebatan Jovan dan Andre
58
Permintaan nenek Smith
59
Kekaguman Andre
60
Teka-teki kematian Sarah
61
Perang di persidangan
62
Perang di Persidangan (Bagian 2)
63
Petaka yang tak terduga
64
Terjebak dalam ruangan
65
Getaran di Hati
66
Kedatangan seseorang
67
Terkuak nya rahasia Andre
68
Baca buku diary Soraya
69
Mendatangi rumah Mortin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!