Bab 5 Karena Dia Menarik

Malam ini Almira kedatangan teman laki-laki dari sekolah lamanya. Dia adalah Arlan Raishaka, seorang ketua basket di sekolah lamanya. Malam ini Arlan ingin mengajak Almira untuk menemaninya tanding basket.

"Maaf ya nak Arlan, Almiranya agak lama soalnya dia baru beres mandi, biasalah cewek kalo apa-apa ribet, meskipun Almira ini terlihat cuek dalam hal itu hihihi" gurau bunda Almira.

"Iya gapapa tante, aku ngerti kok" senyumnya merekah saat berbicara dengan bunda temannya itu.

Arlan bersama bunda Almira terus berbincang membicarakan hal-hal random. Saat asik dalam pembicaraannya tiba-tiba....

Tak tak tak

Suara langkah dari arah tangga menginterupsi dua orang beda usia agar melirik kearahnya.

"Arlan? ada perlu apa ya?" tanya Almira saat dirinya berada di dekat Arlan.

Tak ada sahutan sama sekali karena Arlan cukup terpesona melihat penampilan santai dari Almira saat ini. Dimana Almira menggunakan dress selutut berwarna baby blue yang sangat cocok dengan kulitnya yang putih mulus itu.

"Arlan?" panggil Almira karena merasa tidak dapatkan jawaban. Saat hal itu terjadi akhirnya Arlan sadar dari lamunannya.

"Ah iya, gimana?" tanya Arlan.

"Ada perlu apa malem-malem kesini?" tanya nya kembali.

"Oh iya, gue mau ajak lo buat liat pertandingan gue malam ini" jelasnya saat dia telah mendapatkan kesadaran penuh.

"Kenapa ngajak aku?" tanya Almira karena merasa aneh saja, dia bukan lagi siswa di sana dan dia bukan apa-apa lalu kenapa harus dia yang Arlan ajak?

"Enggak apa-apa sih, cuman pengen ngajak aja. Lagian kita udah beberapa hari ini gak ada ketemu kan ya itung-itung kita ketemu aja" elaknya saat dirinya juga tidak memiliki alasan yang pasti.

"emmhhh bun gimana?" Almira rasa dia harus meminta izin pada bundanya itu.

"Boleh tapi kalo udah selesai harus langsung pulang jangan kemaleman juga bahaya."

"Okey kalo gitu aku ambil tas dulu ya" setelahnya Almira kembali ke kamarnya untuk mengambil tasnya.

Dilain tempat kini Deril sedang bersiap untuk pergi bertanding Basket di salah satu lapangan basket terkenal di kota tersebut.

"Kayaknya udah, tinggal otw" kemudian dia berjalan keluar dari kamarnya menuju keluar dengan menuruni anak tangga.

"Kamu mau kemana Der?" tanya Angga saat melihat sang anak sudah rapih dan menenteng tas basketnya.

Beliau adalah Angga Baskara ayah dari Deril, yang memiliki beberapa perusahaan di dalam dan luar negeri. Dia juga memiliki salah satu sekolah Pavorit du negaranya yaitu Deanandra High School.

"Aku mau tanding basket pah" jawabnya sambil menyalami tangan Angga. Deril ini meskipun cuek, kalo tentang adab dia lebih mengutamakan.

"Okey kalo gitu semangat dan tetap hati-hati boy" peringatnya. Hal itu hanya di jawab anggukan oleh Deril, setelahnya dia pergi menuju pintu keluar.

Kini Almira sudah berada di arena basket dan dia masih mengikuti Arlan kemana dia pergi sebelum Arlan membawa Almira ke tempat duduk penonton yang paling depan. Tanpa mereka sadari seorang gadis merasa kesal melihat adegan tersebut.

"Kok nyebelin banget sih, padahal dia udah pindah sekolah masih aja gatel sama ayang Arlan nya akuuuu" tangannya a terkepal di depan mukanya.

"Kamu tunggu aku disini ya, kalo ada apa-apa jangan lupa kabarin aku" peringatnya pada Almira. Setelahnya dia pergi dari hadapan Almira, karena mau mengganti pakaian.

Saat Arlan sudah pergi, Almira merasa dirinya perlu ke toilet, lalu dia pergi meninggalkan tempat tersebut untuk menjalankan kebutuhannya.

Di lorong menuju lapangan Deril dan seluruh temannya berjalan dengan aura dinginnya yang menusuk. Dirinya dan seluruh temannya tak sengaja melewati toilet dan di sana terdapat keributan.

Awalnya Deril bodo awat, tapi saat rambut sang gadis di siram oleh air dan sang gadis berteriak. Dia tau suara itu, dia mengenalnya, dia hapal akan suara itu. Dengan segera dia melihat muka sang gadis yang teduh, memiliki kulit yang semakin pucat tapi tubuhnya berantakan.

Tanpa sepatah katapun Deril pergi mendekat dan langsung medekap tubuh yang menggigil itu.

"Apa yang lo lakuin sama dia?" tanya Deril pada Bebi.

"Gila, ini Deril kan?" batinnya.

"Dia yang duluan kok, dia udah ngedeketin cowok gue dengan muka polosnya yang sok polos itu." Sarkas Bebi.

"No, aku gak gitu kak, bukan aku yang deketin Ar.. " belum sempat dirinya menyelesaikan ucapannya, dirinya sudah tumbang di dada bidang Deril.

"Gawat, awas lo gue cari tau apa yang terjadi sebenarnya" kemudian Deril langsung mengangkat tubuh ringkih itu ala bride style. Kemudian dia berjalan keluar niat untuk membawanya ke rumah sakit.

"Anjayyy itu si Deril? Kok dia mau-maunya gendong tuh cewek?" tanya Teo.

"Lo mau kemana?" tanya Leon.

" Gue mau bawa dia ke rumah sakit. Gue gak bisa ikut tanding kayanya mau nemenin dia dulu."

"Bentar" Leon mencekal pundak Deril. "Kenapa lo respect sama ni cewek? Gue tau lo bener-bener gak suka sama namanya cewek." hal itu di ungkapkan oleh Leon pada Deril.

"Hemm gue tau." sebelum dirinya lanjut berbicara dia memandang wajah teduh Almira yang mulai pucat.

"Tapi, karena dia menarik, gue jadi tertarik" setelahnya dia pergi meninggalkan arena basket bersama teman-teman nya.

Terpopuler

Comments

Hiro Takachiho

Hiro Takachiho

Bikin baper, deh!

2025-06-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!