Kini matahari sudah mulai meredup, warna orange dan jingga saling menyatu diatas langit sore hari ini. Kini siswa-siswi Deanandra High School sudah bubar dan sebagian ada yang pulang, sebagian ada yang santai dulu menghilangkan penat karena telah belajar seharian dan ada juga yang lanjut mengikuti ekstrakurikuler di sekolah.
Seperti halnya Almira saat ini sedang menuju gerbang untuk pulang berbarengan bersama Yura.
"Lo bawa kendaraan atau di jemput?" tanya Yura ke Almira.
"Aku dijemput. Soalnya aku belum di izinin kalo bawa kendaraan" wajahnya mulai sendu saat mengingat dia tidak diperbolehkan membawa kendaraan karena rasa khawatir dari orang tuanya.
"Oh gitu, tapi lo bisa bawa kendaraannya? motor mobil kek?"
"Aku bisa bawa mobil, motor juga bisa cuman emang ayah aku masih belum leluasa buat ngelepas aja. Malah di rumah ada kok kendaraannya"
"Okey tar kalo mobil gue udah beres di servis gue antar lo pulang deh sekalian main dulu hihihii" Yura sambil cengengesan mengajak Almira buat pulang bareng untuk lain kali.
"Berarti hari ini kamu nunggu jemputan dong?" tanya Almira, karena mendengar temannya gak bawa kendaraan.
"Iya gue kayaknya di jemput sama pak supir. Atau lo mau gue anterin aja bareng pak supir?" ajak Yura.
"Ah enggak usah soalnya ayah mau jemput aku kok mungkin sebentar lagi abis dari kantor."
"Okey kalo gitu kita nunggu depan halte aja biar gak pegel" tanpa menunggu jawaban Yura sudah menarik tangan Almira untuk berjalan menuju Halte.
Tak lama kemudian jemputan Yura sudah datang.
"Almi lo beneran gak mau bareng gue aja? alamat rumah lo dimana biar nanti supir gue yang anter" merasa gak enak meninggalkan teman barunya sendirian, apalagi ini udah sore.
"Nggak papa, nanti ayah aku jemput kok. Rumah aku di jalan Anggrek nomor X. Nanti kalo kamu mau main datang aja" jawabnya sambil tersenyum manis pada Yura.
"Ah manis banget si senyum lo, okeyyy lain kali gue datang ke rumah lo ya. bye" Yura masuk kedalam mobil kemudian melambaikan tangannya ke arah Almira.
-----
Sudah hampir setengah jam tapi ayahnya belum datang juga, sudah di kirim pesan di telpon tapi belum ada balasan apa-apa dari sang ayah.
"Ayah kemana sih? kok belum ada. Ini kan udah sore mana udah sepi lagi, di telpon gak di angkat di Chat gak di bales. Ih ayahhh" cemasnya karena ini sudah semakin sore, dan Almira takut dengan keadaan ini.
Tak lama kemudian terdapat pesan dari sang ayah yang mengatakan bahwa dirinya baru selesai meeting bersama klien. Jadi, sang ayah akan telat untuk menjemput karena baru selesai.
"Tunggu dulu ya nak, ayah berangkat sekarang. Semoga gak kemaleman." pesan dari Budi.
"Iya ayah cepetan ya yah aku takut sendiri soalnya" jawab Almira.
Kemudian Almira langsung menyimpan ponselnya ke dalam tas lagi. Tak lama dari itu, terlihat segerombolan pemuda menaiki motor sport berhenti di depan halte yang Almira duduki. Ada sekitar 5 sampai 6 orang yang berhenti di sana.
Awalnya Almira tidak takut, tapi saat salah satu dari mereka mulai mengganggu Almira. Dirinya mulai was was. Takut akan di perlakukan tidak baik oleh mereka. Melihat penampilannya yang urakan, sebagian ada yang bertato dan rambut yang di warnai, menunjukan sisi keburukan mereka.
"Hi cantik, sendirian aja" goda salah satu dari mereka sambil menggigit pipi bagian dalamnya dan tatapan yang susah diartikan.
"Mau apa kalian?" tanya nya sengit. Dirinya mulai menjaga jarak dari mereka tapi, mereka malah mendekat.
"Hei calm down cantik, kita gak ngapa-ngapain kok cuman paling apain aja gak sampe ngapa-ngapain" seringai penuh nafsu keluar dari matanya.
"Jangan mendekat!"
Tak menghiraukan ucapan Almira mereka mendekat dan salah satu dari mereka mencekal tangan Almira.
"Wow mulus banget kulitnya cantik" tangannya menyusuri kulit tangan Almira dengan sensual.
"Kayaknya dia masih polos deh, liat aja mukanya imut lugu gitu" tebak salah satu dari mereka.
"Wah bahan bersegel nikmat nih kalo langsung digilir kayaknya hahahaa" tawa mereka pecah kala mendengar ucapan tersebut.
Tapi berbeda halnya dengan Almira, dirinya takut akan apa yang di lakukan oleh mereka. Sampai tiba-tiba tangannya kini tercekal oleh dua orang. kemudian dirinya mulai di sudutkan ke ujung halte.
"Tolong jangan apa-apain aku" kini air matanya mulai mengalir karena rasa takut.
"Awas gue dulu sebagai ketua. Kalian antek-antek nanti bekas gue aja" sang ketua mulai mendekati Almira dan mulai mengambil alih tubuh Almira dari teman-temannya. Tanpa penolakan teman-temannya pun memberikan tubuh itu pada bosnya.
Tangan sang ketua kulai memeluk tubuh Almira dari belakang, tubuhnya merapat ke tubuh Almira yang memiliki bokong sintal, sehingga saat sang ketua meraba nya, rasa empuk dirasakan.
"Ahhh ehhh" desah Almira saat bokongnya di sentuh oleh ketua genk motor tersebut.
"Tolong jangan apa-apain aku. Tolong Tolong heuuu" Teriak Almira dan dia juga berontak akan perlakuan ketua genk motor tersebut.
Tapi ketua genk motor tersebut malah mendekatkan wajahnya dan wajahnya mulai terbenam di ceruk leher Almira menghirup tubuh Almira. Kemudian saat dia akan mencium leher tersebut. Tiba-tiba....
Bugh
Suara pukulan terdengar, dan dia membalikan badan melihat apa yang terjadi. Saat membalikan badan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Setsuna F. Seiei
Bikin baper 😍
2025-06-18
0