menantang

ESEOKAN PAGI – RUMAH VIOLA
NovelToon
Sinar matahari pagi menembus tirai tipis jendela kamarnya. Suara burung di luar bercampur dengan aroma roti panggang yang samar-samar menyusup ke dalam kamar.
abidar ali bamantahar
abidar ali bamantahar
"Violaaa… ayo bangun, kamu kuliah pagi, kan?" (suara kakaknya terdengar dari luar kamar.)
Viola menggeliat pelan, masih setengah sadar. Mata yang terasa berat perlahan terbuka. Ia duduk di atas kasur sambil menghela napas panjang. Tubuhnya lelah, tapi pikirannya tetap dipenuhi bayangan mata pria asing itu.
NovelToon
viola olive bamanthara
viola olive bamanthara
“Mimpi semalam… bukan cuma mimpi biasa. Tapi kenapa aku merasa seperti itu nyata?” (dalam hari viola)
Ia turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi, mencoba mengusir sisa-sisa kantuk. Setelah bersiap, ia turun ke ruang makan, di mana salah satu kakaknya—Dokter—sudah duduk sambil membaca berkas pasien di laptop.
NovelToon
Abnar miler bamanthara
Abnar miler bamanthara
"Kamu nggak tidur nyenyak, ya?" (tanya sang kakak tanpa menoleh, suaranya tenang tapi perhatian)
viola olive bamanthara
viola olive bamanthara
(Viola hanya mengangguk kecil.) "Sedikit pusing… kayak kebanyakan mikir. Tapi kayanya ya lebih ga nyenyak tidur itu kamu deh ka. jam segini udah liat laptop buat nyatet berkas berkas pasien, emmm aku juga mau dong jadi pasien cowo ganteng. (tertawa kecil sambil mengejek)
tiba tiba dia di kejukan oleh suara yang meledek nya balik, tapi itu bukan ka abnar melainkan ka abidar
abidar ali bamantahar
abidar ali bamantahar
"Jangan diforsir. Kamu ada kelas bareng Dario lagi hari ini, kan? Jangan sampe kamu pingsan di depan dia," (goda kakak lainnya sambil nyengir.)
Viola melempar pandangan malas, tapi tidak menyangkal.
viola olive bamanthara
viola olive bamanthara
"apa sih!....ikut campur aja deh" (ucap nya kesal sambil memanyun kan bibir nya sedikit)
Abnar miler bamanthara
Abnar miler bamanthara
"udah udah, kalian tu ya ribut mulu, tapi nanti kalo salah satunya ilang pasti bakal kangen aneh." ( hanya bisa berceramah sampai mereka diam)
mereka tertawa bersama dan memakan sarapan nya bersama dengan tenang syahdu
abidar ali bamantahar
abidar ali bamantahar
"kaka yang anter ya de, ke kampus nya" (ucap nya sambil minum kopi yang ia punya)
viola olive bamanthara
viola olive bamanthara
"iya ka....ya udah ayo berangkat aku takut telat" (ucap nya sambil berdiri dan mengambil tas nya)
abidar ali bamantahar
abidar ali bamantahar
"oke cantik" (saut nya ceria)
Abnar hanya tersenyum melihat ke harmonisan kaka dan adik nya itu, abidar dan viola pun pergi ke kampus menggunakan mobil milik kaka nya.
KAMPUS – PAGI HARI
NovelToon
Suasana kampus mulai ramai. Mahasiswa lalu-lalang, beberapa membawa map besar, lainnya dengan kopi di tangan. Viola berjalan menuju gedung seni, ransel di punggung. Ia tampak tenang dari luar, meski pikirannya masih terikat pada perasaan aneh semalam.
NovelToon
Di sisi lain, di pelataran gedung BEM, Zey—temannya yang ceria dan aktif—tengah sibuk mempersiapkan acara orientasi jurusan. Sambil tersenyum, ia melambai ke arah Viola dari kejauhan.
zey adrian
zey adrian
Violaaa! Good morning, sleepyhead!" (ucap nya ceria)
Viola hanya tersenyum kecil dan mengangguk
Namun tak jauh dari situ, di sudut kampus dekat taman kecil—seorang mahasiswa tinggi dengan hoodie hitam berdiri. Ia tampak mengamati suasana sekitar, tapi matanya berhenti cukup lama pada satu sosok. Sosok Viola yang tidak menyadari bahwa sejak ia melangkah ke gerbang pagi itu... seseorang mulai memperhatikannya.
RUANG KELAS – PAGI HARI
Suasana kelas cukup ramai. Beberapa mahasiswa duduk santai sambil menunggu dosen datang. Viola duduk di bangku dekat jendela, membuka catatannya, bersiap untuk mata kuliah komunikasi visual.
NovelToon
Dario duduk di dua baris depan, sempat menoleh ke arah Viola.
dario marco alessandro
dario marco alessandro
"Viola! Duduk sini bareng aku, banyak tempat kosong." (ucapnya sambil menepuk bangku di sebelahnya)
Viola hanya tersenyum tipis, tapi menggeleng.
viola olive bamanthara
viola olive bamanthara
"Aku di sini aja, Dar. Udah nyaman."
Dario tertawa pelan, lalu kembali menghadap ke depan. Di saat itu, pintu kelas terbuka. Seorang dosen wanita paruh baya masuk, diikuti oleh seorang pria muda yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
dosen
dosen
"Selamat pagi semuanya. Sebelum kita mulai kuliah hari ini, saya ingin memperkenalkan mahasiswa baru yang akan bergabung di kelas ini mulai sekarang. Silakan perkenalkan diri."
Pria itu melangkah ke depan. Postur tubuhnya tegap, wajahnya datar namun matanya tajam. Suara hujan yang semalam menggema di kepala Viola entah kenapa seolah kembali terdengar. Ia mendongak, matanya langsung terkunci pada pria itu.
Gaharu riven ravindra
Gaharu riven ravindra
"Nama saya Gaharu... Saya baru saja kembali dari studi luar negeri. Semoga bisa beradaptasi dan belajar bersama kalian di sini." (ucap nya cuek)
Beberapa mahasiswa langsung berbisik pelan, sebagian terkesima karena penampilannya yang tenang dan aura dinginnya yang kuat. Tapi Viola hanya menatapnya dalam diam.
Febri
Febri
"Ganteng benget ya?" (berbisik pada teman sebelahnya)
Stefanny
Stefanny
"aaaa sumpah bisa ga ya dia jadi milik gue?" (nadanya centil)
viola olive bamanthara
viola olive bamanthara
“Itu... dia. Yang semalam...” (dalam hati viola)
Tapi ia cepat-cepat mengalihkan pandangannya ke catatan, seolah tak terjadi apa-apa.
Gaharu berjalan melewati deretan kursi dan tanpa ragu duduk di bangku tepat satu baris di belakang Viola. Entah kebetulan atau tidak.
dosen
dosen
"Baik, kita mulai. Hari ini kita akan membahas konsep dasar semiotika visual..."
Viola mencoba fokus. Tapi ia bisa merasakan tatapan dari belakangnya. Tegas, tidak mengganggu, tapi seolah… menyelami.
Ia menulis catatan, tapi jari-jarinya sedikit gemetar.
viola olive bamanthara
viola olive bamanthara
"...kenapa kamu ada di sini..." (gumam nya pelan)
SELESAI KELAS – KAMPUS, SIANG MENJELANG SORE
Suasana kampus mulai lengang, beberapa mahasiswa berjalan keluar dari kelas masing-masing. Viola keluar ruangan sambil membawa tas dan case biolanya. Tak jauh dari gedung fakultas, di taman kecil tempat biasa mereka duduk-duduk, terlihat Zey, Narala, dan Falala sedang duduk santai di bangku.
NovelToon
zey adrian
zey adrian
"Viola! Sini dulu! Jangan langsung latihan, istirahat dulu bentar!" (zey melambai)
Viola tersenyum kecil dan mendekat. Ia duduk di samping Falala, lalu meletakkan case biola di samping kakinya.
falala kitty emillia
falala kitty emillia
"Kamu masih rutin banget ya latihan. Gila sih… segigih itu." (Falala menatap case-nya)
narala mentari
narala mentari
"Eh tapi serius Vi, kamu tuh beda. Main biolanya tuh kayak… ada perasaan. Nggak cuma teknis." (Narala mengunyah biskuit)
zey adrian
zey adrian
"Aku jadi curiga, jangan-jangan kamu tuh punya masa lalu misterius kayak di film gitu." (mengangkat halis nya sedikit)
viola olive bamanthara
viola olive bamanthara
"Kalau kubilang iya, kalian pasti ngakak." (ucap nya usil)
falala kitty emillia
falala kitty emillia
"Nggak bakal! Aku justru makin penasaran." (ucap falala dengan santai)
Tiba-tiba, dari arah lorong belakang gedung seni, seorang mahasiswi tingkat akhir lewat. Gayanya elegan, dengan rambut panjang dikuncir rapi dan mengenakan blazer kampus. Ia menatap ke arah Viola sebentar, lalu menoleh ke teman di sampingnya dan berbisik. Tidak terlalu keras, tapi cukup untuk terdengar.
zelen putri baskoro
zelen putri baskoro
"Anak baru jago main biola dikit, langsung kayak diva." (ucap nya sinis sambil jalan bersama geng nya)
Viola menoleh sekilas, tapi memilih diam. Zey dan Narala saling pandang, lalu Zey bangkit.
zey adrian
zey adrian
Zey (berbisik ke Viola): "Biarkan aja, Vi. Dia emang gitu dari dulu. Gengsi tinggi, skill pas-pasan."
Viola hanya tersenyum. Ia mengangkat case biolanya.
viola olive bamanthara
viola olive bamanthara
"Yuk, aku ke studio dulu. Mumpung masih sepi." ( ucap nya lembut)
zey adrian
zey adrian
"oke. Sukses latihan nya ya" (sambil senyum ke viola)
narala mentari
narala mentari
"Jangan bikin orang makin sirik aja, Vi!" (teriak nya sambil mengunyah biskuit)
Viola hanya melambaikan tangan, lalu berjalan ke arah gedung seni, langkahnya tenang tapi mantap.
SISI LAIN – RUANG KERJA KELUARGA VIOLA SORE HARI
Di sebuah ruangan luas bernuansa hangat dengan interior kayu klasik, terdengar suara lembut percakapan. Ayah dan ibu Viola sedang duduk berhadapan, di antara mereka terdapat dokumen-dokumen dan layar laptop yang menampilkan grafik bisnis.
NovelToon
bram ashton bamanthara
bram ashton bamanthara
Aku sudah kirim proposal merger ke pihak Jepang. Mereka minta kita ekspansi lebih cepat dari yang direncanakan.(ucapnya tenang tetapi tegas)
namira vansha bamanthara
namira vansha bamanthara
(mengangguk pelan): "Kalau itu disetujui, artinya Viola juga harus lebih siap. Cepat atau lambat dia akan tetap terlibat."
bram ashton bamanthara
bram ashton bamanthara
"Dia terlalu fokus dengan hobi-nya. Kita harus perlahan bimbing dia. Jangan langsung dorong ke dunia yang—kita sendiri tahu—keras."
namira vansha bamanthara
namira vansha bamanthara
(sambil menyesap teh): "Biarkan dia berkembang dengan cara dan waktunya. Tapi tetap… aku ingin dia tahu siapa dirinya sebenarnya."
Mereka saling bertukar pandang dengan diam penuh makna, seolah menyimpan rahasia besar yang belum saatnya diungkapkan pada Viola.
GEDUNG SENI – RUANG LATIHAN MUSIK, SISI VIOLA
Ruang latihan biola kosong dan kedap suara. Dinding-dindingnya dilapisi peredam, dan lampu putih hangat menyinari lantai kayu yang bersih. Viola berdiri di tengah ruangan, matanya terpejam, jemarinya menari di senar biola. Melodi klasik mengalun, lembut tapi penuh emosi.
NovelToon
Tangannya bergerak luwes, tubuhnya menyatu dengan nada. Ia tidak sadar bahwa dari celah kecil pintu yang tak sepenuhnya tertutup, sepasang mata memperhatikannya.
SILUET PRIA DI BALIK CELAH PINTU
NovelToon
Bayangan itu berdiri diam. Nafasnya tenang, tapi sorot matanya tajam—penasaran. Ia mengenakan hoodie hitam, wajahnya tidak terlihat jelas. Namun, ekspresinya menunjukkan intensitas aneh… seolah sedang mencoba memahami sesuatu tentang Viola.
Tangannya menekan ponsel di sakunya, tapi tidak merekam. Ia hanya menatap. Diam. Terlalu lama untuk sekadar lewat.
Viola tiba-tiba berhenti memainkan biolanya. Ia merasa ada sesuatu. Matanya terbuka, ia menoleh ke arah pintu. Tapi saat ia melangkah ke sana dan membukanya…
NovelToon
Kosong. Lorong sunyi.
Viola berdiri diam, napasnya tertahan sesaat.
viola olive bamanthara
viola olive bamanthara
(berbisik) "Perasaan tadi… seperti ada yang mengamati."
Ia menoleh ke dalam ruangan, lalu kembali ke posisi semula. Perlahan, ia menurunkan biola dan memutuskan untuk menyudahi latihan hari itu. Ia menarik napas dalam, lalu memutuskan untuk pulang. Ia membereskan barang-barangnya dan berjalan keluar dengan langkah pelan.
NovelToon
Di lorong panjang gedung seni itu, tidak ada siapapun. Tapi kamera CCTV di pojok langit-langit sempat menangkap siluet seseorang keluar melalui tangga darurat hanya beberapa detik sebelum Viola membuka pintu.
SISI LAIN – RUANG PRIVAT DI BAR, MALAM HARI
NovelToon
Lampu temaram. Suara musik jazzy samar mengisi ruangan kecil eksklusif. Duduk di sofa merah marun, seorang pria bersetelan mewah dengan postur santai tapi mata menyala—Dario Marco Alessandro.
Ia memainkan korek api, menyalakan cerutu tapi tidak dihisap. Di hadapannya ada dua pria berpakaian formal, berbicara dengan nada hati-hati.
Erick
Erick
"Target masih belum menyadari. Tapi ada pihak ketiga yang mulai mendekat. Anak baru. Kami belum tahu siapa dia."
dario marco alessandro
dario marco alessandro
(tersenyum miring) "Anak baru? Yang mukanya kayak patung itu?"
Ferry
Ferry
"Iya. Gaharu Riven Ravindra."
Dario tertawa pendek. Ia menyender santai lalu memutar cerutunya.
dario marco alessandro
dario marco alessandro
"Lucu. Baru muncul sebentar udah ngincar cewek gue. Tapi gapapa..."
Ia mencondongkan badan ke depan, senyum miringnya menghilang, terganti tatapan gelap.
dario marco alessandro
dario marco alessandro
"Aku suka permainan yang susah. Apalagi kalau taruhannya... Viola."
~ selesai~ gimana ya kelanjutan nya? oh iya gimana ke adaan viola kan dia masih ada di kampus baru selesai latihan biola
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!