alarm dari ponsel milik clara berbunyi membangunkan sang pemiliknya.
Clara bangun dan menghentikan deringan alarm itu.
"hoammm,tidur ku sangat nyenyak seolah-olah beban ku hilang dan seperti nya aku melakukan sesuatu yang menarik dan mendamaikan hati"ucap Clara dengan suara serak khas bangun tidur.
Detik kemudian matanya terbuka lebar mengingat sesuatu.
"oh iya bukankah aku harus mengintip pasangan itu,apa jangan-jangan mereka sedang melakukan nya lagi??"ucap Clara lalu keluar dari kamarnya tanpa melihat ada sebuah surat yang di tuliskan oleh Livian khusus untuknya.
clara berlari mendekati kamar sang abang dan ingin membuka pintu mengintip namun bertepatan dengan Alaric yang keluar dengan setelan pakaian kantor.
"apa yang kau lakukan??"ucap Alaric.
"hehe, bagaimana bang malam kemarin?"ucap Clara lalu tanpa menunggu jawab dari sang abang Clara menepuk pundak sang abang.
"lihat kau benar-benar gagah setelah di kasih jatah oleh kak Livi hahah,oh iya btw dimana kak Livi??sebaiknya abang cepat bawakan sarapan untuk kak Livi agar tenaganya kembali"ucap Clara.
"......"
"kak Livi,loh kok gak ada??apa kak livi lagi mandi??"ucap Clara.
"Ca abang mau ngomong sesuatu dengan mu"ucap Alaric.
"serius sekali,katakan saja sambil kita menunggu kak Livi selesai mandi"ucap Clara sambil masuk ke kamar itu dan terkejut saat melihat noda itu.
Greppp.
"bang katakan dengan jujur,apa selama ini kau tidak pernah menyentuh kak Livi?itu darah lerawan kak Livi kan?"ucap clara sambil mencengkram krah baju sang abang dan menatap serius sang abang.
"ya,selama kami menikah aku tidak pernah menyentuh nya"ucap Alaric.
Pletak
"pantas saja kak Livi gak hamil-hamil kalau abang gak sentuh kak livi"ucap Clara sambil menepuk dahinya sendiri.
"kenapa bang??kalian sudah menikah 6 bulan loh??"ucap Clara menuntut penjelasan dari sang abang.
"ini akan menjadi topik pembahasan kita,Ca abang gk mencintai Livi selama ini"ucap Alaric yang sukses membuat Clara Shok mendengar nya.
"bisa kau ulangi lagi bang??lalu,lalu apa kemesraan yang kalian tampilkan di depan kami??apakah sandiwara??"ucap Clara kecewa.
"ya"
"gk mungkin ini prank kan??aku harus menanyakan dengan kak Livi"ucap clara yang ingin masuk namun terhenti saat mendengar apa yang di katakan oleh Alaric.
"dia tidak ada di dalam, dia sudah pergi karena dia sudah menandatangani surat perceraian yang sudah ku siapkan"ucap Alaric.
Clara berjalan gontai dan menepuk pundak abangnya.
"coba katakan lagi??"ucap Clara dengan kepala yang menunduk menyembunyikan matanya yang sudah berkaca-kaca.
"aku mengajukan perceraian dengan livi seminggu yang lalu dan livi meminta waktu seminggu untuk menerima kenyataan dan hari ini adalah terakhir waktu itu,tapi sepertinya dia sudah menandatangani surat cerai itu dan pergi dari mansion ini seperti surat yang telah ia tulis"ucap Alaric sambil menunjuk kertas surat yang di tulis oleh Livian.
Clara langsung membaca isi surat itu lalu sedetik kemudian suara isak tangis keluar dari bibir sang dokter muda itu.
"Ca maaf abang harus melakukan hal ini,abang tidak mencintai dia meski dia sahabat abang,abang kesal karena di paksa menikah dengannya di saat abang tidak punya perasaan dengannya.Dan kau juga telah melihat perlakuan ku kemarin,itu pasti melukainya bukan??di tambah dia pasti dalang dari menyuruh mu memasuki obat perangsang itu ke makanan...."
plak
"hiks cukup bang,kak Livi tidak salah,hiks kak Livi tidak pernah menyuruh ku memasuki obat perangsang itu,itu keinginan ku hiks kau tau aku melakukan semua itu karena mendengar ia mencurahkan betapa kau tidak memiliki waktu dengannya!!dan kau tau hiks dia mengatakan kalian sudah melakukan nya dan dia seolah-olah ingin melakukan nya lagi,tapi ternyata aku salah huhu.ternyata aku punya abang bodoh yang tak tau menghargai wanita,kau bahkan tak menyentuh nya bagaimana dia bisa hamil!!sedangkan situasi setiap saat Anggota keluarga kita pasti bertanya padanya tentang kehamilannya,itu sebuah tekanan bang kau membuat kak livi menderita!!!"ucap Clara.
"kenapa bang?? Kenapa kamu menyakiti kak Livi orang yang ku sayang layaknya kakak perempuan ku hiks kenapa kau tidak memberitahuku sejak awal?kalau kau mengetahui nya sejak awal aku tidak mau kak Livi menikah dengan pria brengsek tak punya hati seperti mu.huhu hiks aku kecewa bang,abang yang dulu menjaga, menyayangi ku sepenuh hati dan melindungi ku kini di mata ku kau berubah jadi pria yang begitu buruk,aku kecewa pada mu"ucap Clara kecewa.
"Ca maaf aku mengecewakan mu,tapi biarlah ini jadi pilihan abang"ucap Alaric lirih.
Clara menarik napas berusaha menenangkan diri.
"kau ingin menikah dengan siapa lagi??kau memiliki wanita lain??"ucap Clara.
"untuk sekarang aku tidak menikah, tetapi jika aku menemui siapa sebenarnya gadis kecil yang dulu pernah menyelamatkanku,aku akan menikahi dia sebagai bentuk balas budi"ucap Alaric.
"hahahaha luar biasa,kau sudah menandatangani surat cerai dengan kak Livi??"ucap Clara.
"belum,aku akan menandatangani nya "ucap Alaric.
"baiklah cepat tandatangan"ucap Clara.
Alaric memicingkan matanya namun ia pergi menuju kamar Livian di samping kamarnya lalu ia membuka laci nakas dan benar saja ia mendapati surat cerai dengan tandatangan Livian di sana.
Alaric mengambil pulpen ingin menandatangani surat cerai itu namun tiba-tiba Clara merampasnya.
"Caca apa yang kau lakukan??"ucap Alaric.
"haha yang ku lakukan adalah menyobeknya"ucap clara sambil menyobek surat cerai itu sampai menjadi kepingan kecil-kecil tak berbentuk.
"Caca!!"bentak Alaric.
"wow,kau berani membentak ku untuk pertama kalinya bang hahaha,ingat baik-baik bang.Aku tidak akan pernah menerima wanita lain selain kak Livi untuk masuk ke keluarga kita dengan menjadi istri mu,tidak akan.jika itu terjadi aku rela masuk penjara setelah membunuh dia di saat hari sebelum pernikahan kalian"ucap Clara.
"aah satu lagi cari kak Livi dan bawa dia kembali,karena kalian belum cerai karena surat cerainya sudah rusak dan tak berbentuk juga kamu belum menandatangani nya jangan sampai kau menelantarkan kak Livi yang mungkin saja akan mengandung anak mu dari apa yang kalian lakukan tadi malam"ucap Clara.
"caca kau..."
Plak
"kau menampar ku berkali-kali ca??"ucap Alaric.
"kau pantas mendapatkan nya bahkan itu kurang dari semua yang kau lakukan pada kak Livi"ucap Clara.
Edgar yang datang untuk menjemput Alaric datang saat mendengar keributan dari Clara dan Alaric.
"ada apa??apa yang terjadi?!"ucap Edgar.
Clara melirik tajam ke arah Edgar lalu berjalan ingin keluar dari sana namun ia berhenti di samping Edgar dan menepuk pundak Edgar.
"ajarin sepupu mu itu cara menghargai wanita,jangan sampai dia tak tau betapa brengsek nya dirinya"ucap Clara lalu pergi dari sana menuju kamarnya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments