3

Hari-hari berjalan begitu cepat dan berlalu seperti biasanya sampai akhirnya besok adalah tepat habisnya seminggu waktu yang di minta oleh Livian.

Sore itu livian menyiapkan makan malam dan seperti biasa Livian mengajak dan menawarkan makan malam seperti biasanya namun Alaric selalu menolaknya.

"aku sudah makan di kantor,makan lah sendiri"ucap Alaric datar.

"hey enak saja bang,hargain napa kak Livi udah capek-capek masak buat makan malam"ucap Clara yang sambil menuruni tangga.

"Caca,ka-kamu ngapain di sini??"ucap Alaric.

"yaelah rumah abang rumahnya adek juga, lagian aku kangen sama kak livi dan Abang.kenapa emang??abang menyembunyikan sesuatu dari ku??"ucap clara sambil mendekatkan wajahnya dan mengintimidasi sang kakak.

"tidak"ucap Alaric.

"baguslah ayok makan bersama,aku tidak suka penolakan"ucap Clara lalu menyeret Alaric untuk bergabung makan malam bersama.

Alaric menghela napas lalu mengikuti maunya adiknya itu,ia duduk di samping Livian dan Livian mengambilkan Makanan untuk Alaric dan di sambut oleh ucapan manis yang hanyalah topeng belaka.

"terimakasih sayang"ucap Alaric.

"hum,makan lah"ucap Livian.

Keduanya selalu romantis saat di depan keluarga Alaric,agar tidak ada yang tau bahwa ada batas di dalam hubungan mereka.

Clara hanya menjadi obat nyamuk namun ia menahan rasa kesalnya demi membantu sang kakak ipar.

"bang,emang padat benget yah jadwal abang di kantor??"ucap clara.

"iya Ca"ucap Alaric.

"huuumm pantas saja dia hampir gak punya waktu buat kak Livi menjadi balon"gumam Clara.

"kau tadi bicara apa Ca??"ucap Alaric.

"ahh tidak, sebaiknya abang jangan terlalu kelelahan bekerja,yaahh kasih juga waktu luang kebersamaan buat kak Livi,aku, mommy,sama Daddy"ucap Clara.

"ahh baiklah"ucap Alaric.

Clara melirik ke arah Livian dan Livian juga ikut menatap clara.Clara mengedipkan sebelah matanya seolah-olah mengode bahwa ia akan menjalankan rencana.

"ehh iya bang,bentar yah bang,aku mau ngambil sesuatu"ucap Clara lalu pergi ke dapur mengambil sesuatu.

"jangan lupa besok hari terakhir mu,jangan karena ada Caca kau bisa menunda waktu.tepati janji mu"ucap Alaric datar.

"ya,aku akan menepati janji ku"ucap Livian sambil tersenyum manis penuh kepahitan yang tersembunyi.

"kau mengatakan perpisahan kita pada Caca??"ucap Alaric.

"tidak,aku tidak membicarakan nya kok"ucap Livian.

"baguslah"ucap Alaric.

tak berselang lama Clara datang dengan membawa tiga buah roti yang sudah ia panggang dan juga jus stroberi.

"tada makan penutup buat kita,sssuuuttttt jangan mengucapkan kata-kata yang membuat hati adikmu ini tersakiti Abangku, jarang-jarang sekali dokter muda ini mau menyiapkan makanan penutup untuk abang nya dan kakak ipar ku"ucap Clara yang menghentikan saat melihat Alaric yang ingin membantah ucapannya.

"sudah sayang kita makan saja, kita hargai apa yang telah dilakukan oleh Caca"ucap Livian.

"huuff baiklah, kalau itu yang sudah dikatakan oleh istriku"ucap Alaric sambil tersenyum manis kepada Livian.

Livian tersenyum kecil

"andai ucapan ini bukanlah bagian dari sandiwara. mungkin aku menjadi wanita yang paling bahagia saat mendengar kata-kata romantis ini dari suamiku" batin Livian.

Livian dan Clara mengambil bagian mereka masing-masing dan mulai memakannya.

Alaric tanpa menaruh rasa curiga juga langsung mengambil bagiannya dan memakannya.

Clara yang melihat sang Abang telah memakan umpannya senyum kecil terukir di wajahnya.

"makan yang banyak bang,biar nanti abang makan kak Livi dengan lahap dan memberikan ku si comel" batin Clara.

mereka sedikit berbincang sampai berapa menit kemudian Alaric merasa tubuhnya panas dan terasa aneh.

"bang,kenapa bang??kok telinga Abang merah tuh"ucap clara.

"tidak apa-apa,aku terlalu lelah.aku istirahat lebih dulu,selamat malam"ucap Alaric lalu bangkit dari kursinya dan pergi menuju kamarnya.

"sukses,ayok kak cepat susul.Abang butuh kakak untuk mengobati efeknya"ucap Clara sambil menitipkan sebelah matanya kepada Livian.

"baiklah,Ca. kakak berhutang Budi dengan kamu. terima kasih Ca"ucap Livian dengan wajah yang memerah malu.

Flashback on.

enam hari yang lalu saat livian datang ke kantor Clara yang ada di rumah sakit, livian Alaric lama tidak menyentuhnya karena banyak pekerjaan yang Alaric lakukan.

jadi Livian meminta bantuan kepada adik iparnya itu agar mereka bisa menghabiskan malam agar cepat mendapat momongan.

"kakak kapan terakhir haid??"ucap Clara.

"baru selesai beberapa hari yang lalu"ucap Livian.

"wah bagus tu,masa subur nih.Nanti caca temanin kakak untuk mengambil obat penyubur rahim dan penguat rahim.untuk beberapa hari ke depan kakak konsumsi itu setelah itu baru deh bercocok...."

"aiisss Ca, kamu nggak bisa di filter, malu sekali mendengarnya"ucap Livian.

"yaelah kak, ngapain malu loh kak, lagian kakak sama abang kan sering melakukannya selama pernikahan kalian"ucap Clara.

Livian tersenyum kecil lalu mengangguk.

"ca andai kau tau apa yang sebenarnya terjadi..." batin Livian.

"tapi ca,AL sepertinya yang sedang sibuk dengan pekerjaannya, kalau aku memintanya mungkin saja dia menolak karena pekerjaannya sangat padat"ucap Livian.

"apa kamu mempunyai saran??"ucap Livian.

"eeemm kalau begitu paksa aja kak, dengan sihir tak kasat mata"ucap Clara.

"sihir tak kasat mata??"beo Livian.

"tenang saja, aku akan membantu kakak. dan aku jamin kalian akan puas"ucap Clara.

"ba-baiklah,kalau bisa dalam Minggu ini"ucap Livian.

"hey ngebet banget kamu kak,haha baiklah-baiklah ini demi kebaikan dan kebahagiaan keluarga ku dan kakak ipar tercinta ku"ucap clara yang membuat livian sangat malu.

Flashback off.

Clara dan Livian pergi menuju kamar milik Alaric,livian ingin membuka pintu itu namun tak bisa di buka.

"tid.."

"tenang saja,ini solusinya"ucap Clara sambil menunjukkan kunci cadangan yang ada di tangannya.

Clara membuka pintu kamar Abang nya dan membukanya,setelah itu ia mendorong clara masuk dan memberi kan isyarat semangat kepada kakak iparnya.

Livian menatap isi kamar itu dan tidak mendapati Alaric di sana namun,bunyi gemercik air membuat jantung Livian semakin bergelora.

Livian dengan jantung yang berdegup kencang ia berjalan menuju kamar mandi namun saat ingin masuk Alaric keluar dan menatap livian dengan mata yang berkabut.

"kau,kenapa kau di sini"ucap Alaric.

namun sebelum Livian menjawab Alaric langsung mencium livian karena tubuhnya sudah tak terkontrol karena sesuatu yang di masukkan oleh clara ke dalam makanan Alaric.

Alaric membopong tubuh Livian ke atas kasur dan menindihnya.

"ini ulah mu??"ucap alarik dengan napas yang terengah-engah.

"kenapa??apa aku tidak boleh mendapatkan hak ku sebagai istri mu??lagian aku ingin merasa sebagi istri seutuhnya yang pertama dan terakhir nya"ucap livian sambil membelai wajah Alaric.

"kalau begitu terima konsekuensinya"ucap Alaric lalu mencium livian dengan penuh napsu dan malam itu keduanya menyatu untuk pertama kali sebelum perpisahan.

"aakkhhh"Livian tersentak saat laras panjang dan kokoh sang suami menembus pembatas surganya.

"maaf aku ingin memiliki dia untuk menemani ku tanpa diri mu" batin livian sambil menahan rasa perih dan sakit di intinya dan perasaan aneh dan geli saat Alaric mulai berkerja.

TBC

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

bikin nyesel dan galau 7 tahun nantinya itu 😂

2025-06-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!