Dilema

"Assalamualaikum ma,"

"Wa'alaikum salam Na..." suara mamah terdengar ceria di seberang sana

"Gimana kabarnya ma?"

"Alhamdulillah mamah sehat nak, " jawab mamah.

"Ma, Na mau kasih kabar kalau lebaran besok gak bisa ikut kumpul. Keluarga bapak di kampung mau ada acara nikahan. Na terpaksa harus ikut mudik tahun ini."

Tak ada jawaban dari mamah. Pasti mamah kecewa. Lebaran kali ini kami sudah merencanakan akan ikut halal bihalal di keluarga besar mamah. Semenjak papa meninggal, hanya keluarga mamah yang selalu berkunjung ke rumah. Terlebih ketika aku menikah setahun kemarin. Mereka sangat sibuk mempersiapkan dan membiayai acara pernikahanku.

"Ma..." aku memanggil mamah dengan suara pelan.

"Ya Na, gak apa," suara mamah terdengar parau.

" Kamu baik-baik di sana ya... Jaga dirimu. Pasti lebih banyak saudara yang datang di acara besok," mamah mengingatkan.

"Iya ma," jawabku singkat.

Tin! Tin!..

"Handi... Itu di buka gerbangnya. Mas mu datang!" teriakkan ibu mertua membuyarkan lamunanku tentang mamah

Aku mengintip dari balik gorden jendela kamar mas Handi berlari ke arah pintu gerbang dan membukakan pintu untuk kakaknya. Ibu mertua berdiri di depan teras dengan wajah sumringah. Kalau aku boleh mengumpamakan bukan seperti seorang ibu yang menyambut anaknya, tapi seperti asisten rumah tangga yang menyambut majikannya.

Tahun ini mas Yoga membeli mobil baru lagi. Entah berapa gaji yang di dapat tiap bulannya sampai dia bisa gonta ganti beli mobil baru 2 kali dalam setahun. Mba Lita memang bekerja, tapi setahuku dia fokus membiayai adik adiknya kuliah. Sementara mas Handi sudah tidak bekerja karena imbas perampingan perusahaan. Parahnya dia sudah tak ingin bekerja di perusahaan dengan alasan takut kena PHK lagi. Dia memilih untuk wiraswasta walaupun dia sendiri belum tahu apa keahliannya

"Erina... Sudah siap barang barang yang mau di bawa?" mas Handi masuk ke dalam kamar mengambil tas ransel miliknya

"Sudah mas. Ini tasnya" ku letakkan tas milikku yang berisi baju dan lain lainnya.

"Langsung bawa ke mobil. Taruh di bagasi,"

Tersentak juga mendengar ucapannya. Kenapa bukan dia yang membawakan tas ini. Kenapa dia cuma membawa tas ransel miliknya

"Iya mas." jawabku patuh

Aku mengangkat tas besar yang berisi hanya pakaianku. Sementara mas Handi sedang cuap cuap dengan bapak dan kakaknya. Ku lihat mba Lita sudah duduk manis di kursi depan mobil barunya. Sementara Dito si bocil petakilan asik menonton kartun di layar tv kecil yang ada di dalam mobil.

"Syukurlah dia gak turun." gumamku.

Aku, mas Handi, mba Maya dan bapak duduk di 1 mobil milik bapak. Sementara pastinya ibu naik mobil mas Yoga. Duduk di kursi belakang sambil menikmati pemandangan sepanjang jalan menuju tanah kelahiran bapak mertua di Jawa Timur.

"Dek, kita berenti di rumah makan yang biasa kita datengin ya. Udah laper," suara mas Yoga terdengar jelas dari hp mas Handi.

"Iya mas,"

"Ini ayam gorengnya pak," sepiring ayam goreng utuh di sajikan di atas meja panjang lesehan.

Tak lama kemudian datang lagi nasi dan lauk pauk juga teh hangat plus jus jambu.

Ini baru kali pertama aku makan bersama keluarga mas Handi di rumah makan. Dan baru pertama juga aku di buat kaget melihat adegan yang membuatku malu.

"Makanan apa ini ibu! Ito gak mau makan dicini. Ito mau makan di mol. Ini cemuanya gak enak!"

Tiba tiba si anak trouble maker naik ke atas meja, berdiri sembari menghentakkan kaki.

"Ssstttt... Duduk Dito. Malu di liatin orang itu,"mba Lita langsung menarik tangan Dito

"Gak mau makan di cini. Makanannya gak enak!" teriak Dito sambil bertolak pinggang

"Iya, nanti kita makan di mol ya... Sekarang minum jus jambunya dulu. Dito suka jus jambu kan?" Ibu mertua ikut membujuk Dito.

Dito meminum jus jambu miliknya dan tak berapa lama dia memuntahkan jus jambu dari dalam mulutnya ke mangkok besar berisi sayur sop daging yang ada di atas meja lesehan

"Astaghfirullah...." spontan aku berteriak melihat kelakuan Dito

Tapi ternyata aku malah di bentak balik oleh ibu mertua, karena teriakkanku membuat Dito menangis

"Ndak perlu teriak gitu Erina! Namanya anak-anak memang begitu kelakuannya!" suara ibu yang kencang mengundang perhatian orang sekitar yang sedang menunggu makanan datang.

Terpopuler

Comments

Suzy❤️Koko

Suzy❤️Koko

Keren! Bagus banget ceritanya.

2025-06-11

1

lihat semua
Episodes
1 Menahan
2 Anak tersayang
3 Dilema
4 Semakin jelas
5 Kejadian hari ini
6 Keputusan
7 Keyakinan
8 Maafkan mamah...
9 Semoga baik-baik saja
10 Masalah baru
11 Berharap
12 Berusaha menerima
13 Tiada hari tanpa masalah
14 Ayo kita pergi
15 Loloskan dulu
16 Asal mula
17 Penampilan
18 Semangat Handi
19 Terlatih mandiri
20 Uang pertama untuk ibu
21 Menyapa asa
22 Hanya menyimak
23 Perlakuan
24 Akal-akalan
25 Strategi mas Yoga
26 Tekad Nekat
27 Jangan ragu
28 Berkunjung
29 Kita ikuti maunya ibu
30 Penjelasan
31 Sindiran
32 Masih ada harapan
33 Mau tak mau
34 Kenapa ini...
35 Kerja bakti
36 Terharu
37 Perubahan
38 Satu sama
39 Memulai Aktifitas
40 Kamu salah Erina...
41 Tak berdaya
42 Kost an gratis
43 Dengar cerita
44 Kacau
45 Ketemu
46 Tenangkan fikiran
47 PDKT
48 Pakai saja dulu
49 Saran bapak
50 Belanja bersama mamah
51 Gak masuk akal
52 Ritual awal
53 Luapkan emosi
54 Tak pulang semalam
55 Gak biasanya
56 Cepat jalan...
57 Di selesaikan bapak
58 Senangnya Lita
59 Tumbang juga
60 Keceplosan
61 Kebaikan bu Indah
62 Hari yang cerah
63 Kunjungan setelah pindah
64 Sindiran ibu
65 Mutasi kerja
66 Emosi Yoga
67 Bu Sumi merajuk
68 Alasan Handi
69 Ada yang aneh
70 Putusan Sumi
71 Pulang
72 Cari cara...
73 Dobrak kamar Yoga
74 Baru di mulai
75 Kurang tidur katanya....
76 Mengulur waktu
77 Tunggu aku kak...
78 Pertemuan terakhir
79 Perhatian mba Maya
80 Obrolan malam
81 Selamat jalan bapak...
82 Pick up buat Yoga
83 Aku tunggu mas
84 Sudah izin
85 Gangguan mental
86 Rencana bu Sumi
87 Handi makin menjadi
88 Kecurigaan sahabat Bibi
89 Putusan bu Sumi
90 Uang milik ku
91 Hari penuh haru
92 Rencana
93 Pulang lagi
94 Jalan-jalan sore
95 Seseorang yang di kenal
96 Lelaki itu memang suamiku
97 Demam
98 Saling berbohong...
99 Gagal total
100 Di terima....
101 Pengumuman Radi
102 Sepakat keluarga
103 Sarapan di tetangga
104 Sebungkus nasi uduk
105 Mata-mata
106 Masih bisa menghindar
107 Sah
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Menahan
2
Anak tersayang
3
Dilema
4
Semakin jelas
5
Kejadian hari ini
6
Keputusan
7
Keyakinan
8
Maafkan mamah...
9
Semoga baik-baik saja
10
Masalah baru
11
Berharap
12
Berusaha menerima
13
Tiada hari tanpa masalah
14
Ayo kita pergi
15
Loloskan dulu
16
Asal mula
17
Penampilan
18
Semangat Handi
19
Terlatih mandiri
20
Uang pertama untuk ibu
21
Menyapa asa
22
Hanya menyimak
23
Perlakuan
24
Akal-akalan
25
Strategi mas Yoga
26
Tekad Nekat
27
Jangan ragu
28
Berkunjung
29
Kita ikuti maunya ibu
30
Penjelasan
31
Sindiran
32
Masih ada harapan
33
Mau tak mau
34
Kenapa ini...
35
Kerja bakti
36
Terharu
37
Perubahan
38
Satu sama
39
Memulai Aktifitas
40
Kamu salah Erina...
41
Tak berdaya
42
Kost an gratis
43
Dengar cerita
44
Kacau
45
Ketemu
46
Tenangkan fikiran
47
PDKT
48
Pakai saja dulu
49
Saran bapak
50
Belanja bersama mamah
51
Gak masuk akal
52
Ritual awal
53
Luapkan emosi
54
Tak pulang semalam
55
Gak biasanya
56
Cepat jalan...
57
Di selesaikan bapak
58
Senangnya Lita
59
Tumbang juga
60
Keceplosan
61
Kebaikan bu Indah
62
Hari yang cerah
63
Kunjungan setelah pindah
64
Sindiran ibu
65
Mutasi kerja
66
Emosi Yoga
67
Bu Sumi merajuk
68
Alasan Handi
69
Ada yang aneh
70
Putusan Sumi
71
Pulang
72
Cari cara...
73
Dobrak kamar Yoga
74
Baru di mulai
75
Kurang tidur katanya....
76
Mengulur waktu
77
Tunggu aku kak...
78
Pertemuan terakhir
79
Perhatian mba Maya
80
Obrolan malam
81
Selamat jalan bapak...
82
Pick up buat Yoga
83
Aku tunggu mas
84
Sudah izin
85
Gangguan mental
86
Rencana bu Sumi
87
Handi makin menjadi
88
Kecurigaan sahabat Bibi
89
Putusan bu Sumi
90
Uang milik ku
91
Hari penuh haru
92
Rencana
93
Pulang lagi
94
Jalan-jalan sore
95
Seseorang yang di kenal
96
Lelaki itu memang suamiku
97
Demam
98
Saling berbohong...
99
Gagal total
100
Di terima....
101
Pengumuman Radi
102
Sepakat keluarga
103
Sarapan di tetangga
104
Sebungkus nasi uduk
105
Mata-mata
106
Masih bisa menghindar
107
Sah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!