199 Days With Skala

NovelToon
"Bertahan lebih lama ya laut, gue ada di sini."
–199 Days With Skala–
.
.
Di taman belakang sekolah, dua orang remaja tengah bertengkar hebat.
Lavanya, menatap kecewa pada Raga.
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Aku nggak tau kamu sepengecut itu ga!
Raga Andreas
Raga Andreas
Aku nggak akan ngadu kalau kamu juga nggak buat masalah Anya!
Raga Andreas
Raga Andreas
Kamu jalan sama cowok lain!
Raga Andreas
Raga Andreas
Kamu lupa? Kamu udah punya pacar Nya!
Lavanya justru tertawa mendengar nya. Untuk kesekian kalinya ia benar-benar muak.
Bagaimana Raga bisa berkata seperti itu disaat dia juga lebih mementingkan perempuan lain bahkan di hadapannya sekalipun.
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Kau waras? Atau memang nggak punya otak?
Raga Andreas
Raga Andreas
Anya!
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Apa Ga? Apa? Mau marahin aku? Silahkan! Silahkan Ga, aku juga udah kebal.
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Marahnya kamu nggak sebanding sama marahnya ayah! Dan itu karena kamu!
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Kamu ngadu ke ayah kalau aku jalan sama cowok lain, yang disaat itu posisinya kamu juga jalan sama cewek lain.
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Nggak adil banget kan Ga?
Suara Lavanya terdengar lirih. Tatapan kecewa tak dapat dia sembunyikan lagi.
Raga mengusap wajahnya dengan kasar.
Raga Andreas
Raga Andreas
Tapi kamu yang izinin aku Nya! Kamu yang suruh aku pergi sama Gea!
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Iya. Oke, memang aku yang nyuruh. Emang kalau aku larang, kamu bakal nurut? Enggak kan?
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Kamu bakal tetap pergi Ga, bahkan di saat aku lagi butuh kamu.
Air mata tak lagi dapat di tahan. Lavanya menangis ....di depan Raga, Orang yang menjadi sumber lukanya.
Raga diam. Bibirnya terasa kelu untuk menjawab. Melihat Air mata Lavanya yang membasahi pipinya, membuatnya merasa bersalah.
Namun lagi-lagi ego kembali menguasainya. Ia hanya bertemu Gea. Temannya yang baru saja kembali. Apakah salah? Toh Lavanya sudah mengizinkannya. Jadi bukan salahnya kan?
Raga Andreas
Raga Andreas
Nya–
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Udahlah Ga. Terserah.
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Silahkan, silahkan kalau kamu mau pergi sama Gea atau apapun itu.
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Aku ....capek.
Lavanya memilih pergi dari sana. Meninggalkan Raga dengan diamnya.
Lavanya mengambil tasnya di kelas, kemudian pergi dari sana. Cuma satu yang ada di benaknya. Bolos.
Ia butuh ketenangan. Biarlah jika ada yang melaporkannya, atapun jika lagi-lagi itu Raga.
Lavanya berjalan ke luar sekolah. Tasnya terlampir di bahu. Tatapannya kosong, langkahnya tanpa tujuan.
Pikirannya kacau dan berisik. Suara-suara itu terus terngiang-ngiang di kepalanya.
Tepat saat Bell istirahat, Raga menariknya pergi dari kelas menuju taman Belakang.
Dan ....pertengkaran itu terjadi.
.
.
Jenar Almaira
Jenar Almaira
Kita nyari Anya kemana lagi?!
Jenar Almaira
Jenar Almaira
Tasnya juga nggak ada!
Jenar Almaira
Jenar Almaira
Gue khawatir!
Jenar menatap kedua temannya dengan sorot takut.
Tadinya mereka baru kembali dari kantin. Sebenarnya saat melihat Raga yang menarik Lamanya pergi, mereka ingin ikut. Namun Lainnya melarang.
Keira Tsania
Keira Tsania
Raganjing! Awas kalau sahabat gue sampe kenapa-napa!
Keira Tsania
Keira Tsania
Gue tebas anu lo ya!
Keira geram, bahkan sangat geram dengan Raga. Untuk menyebut namanya saja terkadang ia tak sudi.
Raisa Melody
Raisa Melody
Anya .... lo dimana?
Raisa bergumam. Matanya sudah berkaca-kaca. Apalagi ketika mengingat bekas tamparan di wajah Lavanya tadi pagi.
Raisa tahu, itu pasti ulah salah satu keluarganya.
Raisa Melody
Raisa Melody
(Anya, semoga lo baik-baik aja)
Keira Tsania
Keira Tsania
Apa jangan-jangan dia dibawa pergi sama Raga?
Jenar Almaira
Jenar Almaira
Enggak, Gue liat Raga balik sendirian dari taman belakang tadi.
Raisa menggigit kukunya merasa gelisah. Matanya menatap ke sana ke mari mencari sosok Lavanya–sahabatnya. Sampai ia melihat seseorang.
Raisa Melody
Raisa Melody
MAHANTA!
Mahanta, sosok pemuda yang baru saja ia kenal bersama Lavanya hari itu. Ia berjalan menghampiri Raisa dan teman-temannya.
Mahanta Skala
Mahanta Skala
Kenapa?
Raisa Melody
Raisa Melody
Kamu .....liat Anya?
Mahanta Skala
Mahanta Skala
Laut? Emang dia kemana?
Raut khawatir tercetak jelas di wajah Mahanta mendengar jika Laut-nya tidak ada.
Raisa Melody
Raisa Melody
Nggak tau ta. Kita udah cari kemana-mana, tapi nggak ketemu.
Raisa Melody
Raisa Melody
Tadi dia ke taman belakang bareng Raga, habis itu nggak tau kemana. Tasnya juga nggak ada.
Raisa Melody
Raisa Melody
Kamu bisa bantu cari dia?
Mahanta mengangguk tegas.
Mahanta Skala
Mahanta Skala
Gue cari, sekarang.
Mahanta pergi dari sana meninggalkan tatapan lega dari Raisa.
Namun berbeda dengan Jenar dan Keira. Keduanya menatap bingung pada sosok Mahanta.
Jenar Almaira
Jenar Almaira
Siapa Sa?
Keira Tsania
Keira Tsania
Temen baru lo?
Raisa Melody
Raisa Melody
Bisa dibilang gitu, temen Anya juga.
Raisa Melody
Raisa Melody
Aku yakin dia bisa bawa Anya balik.
.
.
Lavanya, duduk di sebuah kursi taman. Ntah seberapa jauh ia berjalan sampai tidak sadar ia sudah berada di taman.
Tatapannya lurus ke depan, pikirannya menerawang jauh.
Lukanya semakin lebar, bahkan tidak ada yang mengobati hingga sampai saat ini.
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Apalagi alasan aku bertahan kalau semuanya hanya sumber luka?
"Gue."
Lavanya menoleh ke samping dimana Mahanta, berdiri menatapnya lama.
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Skala?
Mahanta mengambil tempat tepat di sebelah Lavanya. Memegang kedua bahu gadis itu dan menatapnya. Lalu ....membawa gadis itu kedalam dekapannya.
Mahanta Skala
Mahanta Skala
Ada gue laut.
Mahanta Skala
Mahanta Skala
Jadiin gue alasan lo buat bertahan.
Tangis Lavanya pecah saat itu juga. Tangisan tanpa suara yang terlihat pilu bagi siapapun yang melihatnya.
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Capek Skala, aku capek.
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Mereka jahat.
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Kenapa harus aku yang dapetin ini?
Lavanya Sea
Lavanya Sea
Aku juga mau bahagia.
Mahanta semakin mengeratkan pelukannya. Mengusap sayang pucuk kepala gadis di dekapannya.
Membiarkan Lavanya mengeluarkan semua isi hatinya.
Mahanta Skala
Mahanta Skala
(Bertahan lebih lama laut.)
Mahanta Skala
Mahanta Skala
(Ketemu sama lo juga jadi alasan gue buat bangkit dari semuanya.)
Mahanta Skala
Mahanta Skala
(Hujan hari itu, pertemuan sama lo, gue sangat mensyukuri itu.)
Pertemuan nya dengan Lavanya di hujan hari itu, membuat sesuatu dalam diri Mahanta kembali bangkit. Ketika melihat Lavanya, tatapan teduhnya, air mata di pelupuk matanya, membuat perasaan ingin melindungi dan menjaga gadis itu begitu kuat.
Rasa itu semakin bertambah ketika ia tahu jika ternyata mereka satu sekolah.
Apalagi, di hari itu. Hari pertama ia memanggil Lavanya dengan 'lautnya'.
Mahanta Skala
Mahanta Skala
Lo boleh capek, lo boleh istirahat.
Mahanta Skala
Mahanta Skala
Lo boleh nangis laut.
Mahanta Skala
Mahanta Skala
Lo boleh keluarin semua isi hati lo.
Mahanta Skala
Mahanta Skala
Tapi ....lo harus bertahan laut.
Mahanta Skala
Mahanta Skala
Lo punya gue, ada gue. Jadiin gue sebagai alasan lo bertahan.
Mahanta Skala
Mahanta Skala
Gue nggak tau seberat apa masalah lo. Gue nggak tau apa yang lo rasain. Gue nggak akan suruh lo sabar atau bahkan mencoba menerima.
Mahanta Skala
Mahanta Skala
Lo boleh marah laut.
Mahanta Skala
Mahanta Skala
Lo boleh ngelakuin apapun yang lo mau.
Mahanta Skala
Mahanta Skala
Ada gue, gue di sini laut.
Rasanya begitu hangat, sampai Lavanya tak ingin melepaskan pelukan itu. Dia ingin memeluk nya lebih lama.
Ada sedikit harapan ketika mendengar kata-kata Mahanta. Ntahlah, itu memang tulus atau sekedar menenangkan.
Tapi yang pasti, saat ini Lavanya merasa–bukan dikasihani tapi ....Dicintai.
Lavanya Sea
Lavanya Sea
(Skala ....terima kasih)
Lavanya Sea
Lavanya Sea
(Untuk hari ini ...tolong kasih waktu lebih lama)
Mahanta Skala
Mahanta Skala
(Lo ....harus bertahan laut.)
.
.
Terpopuler

Comments

s_09_09_01_02

s_09_09_01_02

bawa lautmu itu pergi jauh anta biar gk ketemu raganjing sama bapaknjing lagi sakit hati banget aing liat laut nangis😭

2025-06-29

3

Wulan

Wulan

skala tau kah soal penyakit nya sea?

2025-07-14

0

Wulan

Wulan

ternyata ada kisah di balik nya 🤔🤔

2025-07-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!