199 Days With Skala : Lisa Ft Jake Enhypen
199 Days With Skala
"Kalau itu buat lo sakit, lepasin. Hati juga butuh istirahat."
Raisa dan Lavanya terlihat asik menikmati makanan mereka masing-masing, sampai dua orang perempuan datang menghampiri mereka.
???
Nggak nungguin lo berdua!
Raisa Melody
Keira! Kamu kan bisa mesen!
Raisa cemberut, membuat Keira tertawa kecil.
Keira Tsania
Sorry Sa, je pesen gih.
Jenar Almaira
Ogah, pesen aja sendiri.
Lavanya Sea
Emang kamu nggak makan?
Jenar Almaira
No! gue lagi diet.
Ketiganya tertawa kecil. Itu adalah kata-kata yang sering mereka dengar dari Jenar.
Jenar Almaira
Berat gue naik dua kg.
Keira Tsania
Si anjing, baru juga dua kg.
Raisa Melody
Tau, padahal aku lebih berat dari kamu loh Je. Anya juga.
Jenar Almaira
Raisa sayang... Lo sama Anya kan lebih tinggi dari kita.
Jenar Almaira
Ya nggak keliatan lah.
Lavanya tertawa kecil melihat perdebatan itu. Sejenak ia melupakan masalahnya ketika bersama mereka.
Itu Raga. Tiba-tiba saja ia menghampiri Lavanya di kantin.
Lavanya melihat kegugupan Raga. Sikap yang tak jarang Lavanya lihat sejak Gea hadir.
Sikap yang selalu raga tunjukkan ketika ia akan membahas sesuatu yang pasti akan menyangkut dirinya, Raga, dan... Gea.
Raga Andreas
Aku.. em.. maaf Sayang, nanti–
Lavanya Sea
Kita nggak jadi makan es krim?
Raga terdiam. Katanya menatap lurus pada Lavanya.
Lavanya Sea
Nggak papa, pergi aja.
Lavanya Sea
Gea pasti lebih butuhin kamu kan?
Bibir Raga terasa kelu. Tenggorokannya mendadak kering. Semua kata yang ingin ia sampaikan mendadak hilang seketika.
Keira Tsania
Ga, gue mau tanya deh.
Keira Tsania
Sebenarnya yang pacar lo itu Anya atau si Gea-Gea itu?
Lavanya mengisyaratkan Keira untuk tidak membahas itu.
Namun Keira tetaplah Keira, si gadis pemberani yang akan menentang sesuatu jika itu salah.
Raga Andreas
Gea sahabat gue.
Ucapan yang terdengar jelas tanpa ragu.
Raga Andreas
Dia cuma butuh bantuan gua, nggak lebih.
Jenar Almaira
Dia nggak punya temen? Tetangga? Orang tua? Saudara?
Jenar Almaira
Kenapa harus lo? I know dia sahabat lo dari kecil, tapi posisinya sekarang lo udah punya pacar, yang otomatis prioritas lo bukan dia lagi.
Jenar Almaira
Tapi Lavanya.
Raisa Melody
Coba pikir deh Ga, Sejak ada Gea udah berapa kali kamu lupain Anya? Berapa kali kamu ingkari janji ke Anya?
Raisa Melody
Anya pacar kamu, tapi Gea pemenangnya.
Lavanya hanya diam. Membiarkan teman-temannya berbicara. Lagi pula itu memang benar adanya.
Sesekali buka suara... tidak papa kan?
Lavanya Sea
Emang kalau aku bilang nggak, kamu bakal nurut?
Lavanya Sea
Nggak kan? Toh kamu tetap pergi ke Gea.
Raga Andreas
Anya bukan gitu.
Raga Andreas
Gea sendiri di kota ini. Orang tuanya nitipin dia ke aku.
Raga Andreas
Aku cuma jalanin amanah dari mereka Nya. Kamu nggak perlu khawatir, aku sama Gea nggak ada hubungan apa-apa.
Raga Andreas
Tolong jangan kaya anak kecil Nya. Tolong ngerti.
Jenar Almaira
Nggak habis pikir gue.
Lavanya Sea
Pergi Ga, kamu bisa ke Gea.
Lavanya Sea
silahkan Ke Gea.
Lavanya tersenyum tipis. Kemudian mengangguk
Raga Andreas
Makasih sayang.
Lavanya menatap punggung Raga yang perlahan menjauh. Sosok
Lavanya berjalan dalam diam. Menghela nafas berulang kali.
Lavanya Sea
Andai aja papa nggak ada hutang budi sama keluarga Raga, aku pasti bisa sedikit bahagia kan?
Lavanya Sea
setidaknya dalam hubungan percintaan..
"Bagus, Perusahaan papa masih berhutang dengan keluarga Raga."
Ucapan Harry seolah menjadi alarm di kepala Lavanya ketika ada keinginan untuk mengakhiri hubungan dengan Raga.
Lavanya memilih duduk di bangku yang ada di trotoar.
Menatap jalan raya dengan pandangan kosong.
???
Lo emang hobi ngelamun?
Lavanya menoleh ke belakang.
Lavanya Sea
Nama kamu kan?
Mahanta mengangguk, kemudian melompat ke depan lalu duduk.
Mahanta Skala
Nggak salah sih, cuma agak asing aja.
Mahanta Skala
Lo orang pertama yang panggil gue dengan Skala.
Lavanya hanya tersenyum, sesekali melirik Skala yang tengah membuka bungkus es krim.
Mahanta Skala
Ambil sea, ini buat lo.
Ragu-ragu Lavanya mengambil es krim itu dari tangan Mahanta.
Mahanta Skala
Lo suka coklat kan? Soalnya gue belum tau lo suka rasa apa.
Lavanya menunduk, tersenyum tipis.
Lavanya Sea
Makasih Skala.
Lavanya mulai memakan es krim pemberian Mahanta. Sesekali melirik pemuda di sebelahnya yang hanya diam menatap ke depan.
keduanya sama sama diam. Baik Mahanta ataupun Lavanya tidak ada yang memulai pembicaraan.
Mahanta Skala
Oh ya, lo suka laut?
Mahanta Skala
Lo cantik-cantik lemot ya. Gue tanya, lo suka laut?
Lavanya Sea
Suka, that's my favorite place.
Mahanta Skala
Berarti sesuai sama nama lo.
Ia menatap Lavanya yang sibuk memakan es krim. Ia tertawa kecil, Lavanya itu unik. Lihat saja sekarang, dia memakan es krim tapi tidak dengan cone es krimnya.
Mahanta Skala
Setelah ini mau kemana?
Lavanya Sea
Pulanglah, kemana lagi emang.
Mahanta Skala
Pantai, mungkin?
Lavanya menggeleng. Menatap lurus ke depan.
Lavanya Sea
Ayah bisa marah kalau aku pulang telat.
Mahanta Skala
Kalau gitu gue anter.
Lavanya Sea
Nggak ngerepotin?
"Aku gak bisa, Gea lagi butuh aku."
"jangan ngerepotin dong Nya! kamu kan bisa sendiri."
"Jadi cewe mandiri dong."
Lavanya Sea
Kamu beneran nggak keberatan?
Mahanta terkekeh kecil mendengarnya.
Mahanta Skala
Sea, gue sama sekali nggak keberatan oke?
Mahanta mengulurkan tangannya ke hadapan Lavanya. Tersenyum menatap gadis itu yang tampaknya ragu.
Namun akhirnya, ia menerima uluran tangan Mahanta.
Mahanta Skala
Oke, kalau gitu karena ini perdana kita temenan, gue bakal anterin lo.
Lavanya memiringkan kepalanya bingung.
Mahanta Skala
Sea, artinya laut kan?
Mahanta Skala
itu panggilan kesayangan.
Mahanta menggenggam tangan Lavanya kemudian menariknya pergi.
Mahanta Skala
Ke motor gue laut, ya kali gue nganterin lo jalan kaki.
Lavanya Sea
Skala, kamu punya pacar?
Mahanta Skala
Tiba-tiba banget. Kenapa?
Lavanya sempat terdiam sejenak, menatap Skala ragu.
Lavanya Sea
Aku nggak mau pacar kamu ngerasa nggak nyaman. Atau–
Mahanta Skala
Gue nggak punya pacar.
Lega, itu yang dirasakan Lavanya. Setidaknya ia tidak akan menyakiti siapapun kan?
Raga Andreas
Kita mau kemana lagi Ge?
Gea Miranda
Pulang aja deh Ga, aku udah capek.
Raga Andreas
Siap tuan putri.
Gea tertawa kecil. Menatap raga yang tengah menyetir di sebelahnya.
Gea Miranda
(Nggak papa kan kalau aku masih berharap sama kamu?)
Gea Miranda
(Aku masih simpen perasaan itu Ga.)
Gea Miranda
(Tapi kenapa kamu malah berhubungan sama cewek lain?)
Gea Miranda
(Aku nggak Terima Ga.)
Raga Andreas
Jangan ngelamun Gea.
Sebenarnya Raga masih sama, masih peduli dan selalu menjaganya. Namun Gea tetap merasa jika itu kurang.
Gea ingin Raga menjadi miliknya. Menjadi kekasih nya, bukan milik orang lain.
Gea Miranda
Itu bukannya Anya?
Raga menoleh sebentar ke kiri, melihat seorang pemuda dan seorang cewek yang akan naik ke motor.
fokus raga jatuh kepada cewek yang akan naik ke motor itu.
Nada kesal bercampur geram.
Hatinya seolah terbakar melihat sang kekasih bersama cowok lain.
Raga Andreas
(Beraninya kamu pulang sama cowok lain!!)
Comments
gyulis 🌷
YEEE SADAR DIRI LOH AJA BISA JALAN SAMA DEA MASA SEA GBPLEH JALAN SAMA CWO LAIN GEBLEK
2025-06-14
4
s_09_09_01_02
INI KUBELAH KEPALAMU ITU😤
2025-06-14
1
LisaBP XBoy
bikin skala sama lavanya bareng mulu ya Thor biar raga-raga itu sadar bukan dia aja yang bisa ngeutamakan teman tapi lavanya juga bisa
2025-06-20
0