Setiba di hutan, Fili memanfaatkan situasi untuk masuk ke ruangan penyimpanan tersebut, untuk mengambil beberapa bahan makanan dan daging untuk anak anak nya. Dia tau pasti orang orang di rumah nya sudah, menahan lapar.
Fili melihat kondisi ruangan penyimpanan yang masih berada di level 1. jadi barang barang nya masih terlihat sangat sedikit. dia harus meningkatkan toko di ruangan tersebut, Agar kelak kehidupan nya, di jaman ini menjadi wanita kaya raya.
Fili mengambil beras, tepung, dan garam untuk kebutuhan di rumah nya. Dan mengambil jeratan untuk menangkap kelinci yang tadi dilihat nya.
"Sudah cukup, sebaiknya aku keluar, sebelum ada orang yang melihat." ucap nya sambil berjalan menuju ke lereng perbatasan lereng hutan tersebut.
Dia pun memasang jeratan untuk para bintang seperti babi hutan, kelinci dan rusa yang kemungkinan akan menguntungkan nanti nya.
Dengan hati hati, dia menentukan letak nya, dan memasang umpan Agar buruan nya tertangkap.
"Udah cukup, sebaiknya aku menunggu saja. aku harus menanam bibit buah, untuk di panen nanti nya." ucap nya sambil masuk kembali ke ruangan penyimpanan. Rencana nya nanti, dia akan menanam jenis buah dan sayur, agar tak dicurigai orang orang.
Setelah keluar, dia melihat jebakan nya terlebih dahulu, dan melihat babi hutan yang masih terlihat kecil terperangkap di sana. Senyum nya begitu cerah, dan langsung berjalan menuju ke tali tersebut.
"Oink..oink..oink..
Suara anak babi itu begitu ketakutan melihat nya, tapi bagi Fili, itu adalah sebuah keberuntungan. Dengan begini dia akan menghasilkan uang.
"Babi kecil, aku akan memasak mu hari ini, maafkan aku ya." ucap nya sambil mengambil kayu, dan mengikat kaki kaki babi itu di sana, agar mudah di bawak.
Para penduduk sekitar yang melihat nya kaget, wanita itu berhasil menangkap hasil buruan. Ini adalah pekerjaan yang biasa di lakukan oleh para pria. Tapi melihat keluarga coksu yang berhasil menangkap anak babi itu, membuat mereka begitu iri.
Daging di jaman itu, sangat susah di dapatkan. Mereka hanya makan sayur sayuran liar yang tumbuh tak jauh dari hutan. karena di desa Hawai, sebagian penduduk hanya seorang petani kecil yang menggantungkan hidupnya ke hasil panen sayur yang mereka tanam.
"menantu coksu, kau sungguh hebat, berhasil menangkap babi hutan." puji beberapa wanita yang duduk sambil menyulam.
Biasanya hasil sulam mereka, akan dijual di pasar, dan menjadi tambahan ekonomi keluarga.
"Terima kasih bibi. Aku permisi dulu" ucap nya secara singkat.
Mereka begitu iri melihat hasil buruan menantu coksu, andai suami Mereka juga bisa di andalkan. pasti akan bisa makan daging setiap harinya.
"cih, sombong sekali Fili kepada kita, andaikan dia membagi daging babi itu kepada kita, pasti sangat menyenangkan. tapi dia begitu pelit." ucap wanita itu yang menatap tak suka kepada Fili yang sudah menjauh dari pandangan nya.
"Sudahlah, jangan berkhayal terlalu tinggi. menantu coksu sangat kejam, apalagi dia telah menyakiti anak dan nenek tua re."
"Bener, tapi aku melihat dia seperti nya mulai berubah."
"Itu tak mungkin, sebab dia kan membenci keluarga coksu, karena telah membeli nya dan menikahi nya dengan anak bungsu keluarga coksu. Apalagi pernikahan itu terjadi begitu cepat. Kalau aku menjadi Fili, juga merasa marah, di usia yang masih terlalu muda, sudah menjadi seorang janda."
"Sudahlah, sebaiknya kita selesaikan tugas menyulam itu. Biar cepat di jual ke pasar besok."
mereka mulai melanjutkan aktivitas nya. Sedangkan wanita yang tak lain bibi song, merasa tak puas dengan perkataan mereka. Dia tak menyukai keluarga coksu sejak lama. Dia ingin para warga membenci keluarga coksu, dan mengucilkan Mereka.
"Aku harus bisa membuat mereka berada di pihak ku!" ucap nya dengan tersenyum licik.
Fili berjalan melewati pintu belakang, tapi saat ingin membuka pintu, hampir saja tubuh nya terpukul oleh nenek re yang sedang memegang tongkat kayu, hendak memukul seseorang yang menyelinap dari arah belakang.
"Ibu, kenapa ingin memukul ku?" ucap Fili bernafas lega.
"Menantu, kenapa kau berjalan melewati pintu belakang, aku hampir saja memukul mu. Aku mengira ada pencuri yang masuk."
"Ibu, aku Fili, bukan pencuri, sebaiknya turunkan tongkat mu itu." ucap Fili sambil mengelus dada nya yang sudah berdebar. Kalau tidak kepala nya sudah benjol. Untunglah dia selamat.
"Eh, babi kecil." ucap nenek re yang kaget dengan babi itu yang sudah lemas di bawah tanah.
"Ibu, aku akan memasak daging hari ini, tolong bantuin potong babi itu ya. Aku masih takut memotong hewan."
"dari mana kau mendapatkan nya menantu?"
"Ibu, aku menjerat nya di hutan tadi. Kita akan makan daging hari ini."
Nenek re berkaca kaca mendengar nya, dia merasa Dewi sedang begitu baik dengan nya, membuat menantu nya telah berubah menjadi lebih baik.
dengan cekatan, fili memotong babi itu menjadi bagian kecil kecil, sehingga membuat Fili begitu senang. Dia sudah menyiapkan bumbu untuk membuat babi itu semakin enak saat dimakan.
Nenek re begitu senang, akhirnya dia bisa makan daging sepuasnya. masakan spesial yang di masak oleh Fili membuat hidung mereka merasa sangat tak sabar untuk mencicipi nya. Terutama si kembar yang menahan diri untuk tak melakukan kesalahan hari ini, agar tak di pukuli oleh ibu tirinya itu.
Fili masih sibuk menyiapkan makanan hari ini, dengan perasaan senang nya. rencana nya nanti akan menanam beberapa bibit buah dan sayur, untuk dijual dan bisa mencukupi kebutuhan keluarga ini.
"Nenek, apa yang wanita itu buat?" tanya sander yang begitu penasaran.
"Ibu mu sedang menyiapkan makanan, apa sander sudah begitu lapar?" tanya nenek re sambil mengelus rambut bocah itu.
"Sander lapar nenek, tapi apa wanita itu mau memberikan kita Makanan. Aku masih takut nek." ucap nya dengan pelan. Tapi Fili mendengar nya, karena indra Pendengaran nya tiba tiba menjadi tajam.
"Ibu mu sudah berubah nak, jangan khawatir, dia akan memberikan kalian berdua Makan enak hari ini."
"Nenek, apakah bener wanita itu telah berubah, bagai mana kalau nanti hanya sandiwara nya saja?" ucap sander yang masih belum terlalu percaya.
Fili merasa begitu bersalah kepada kedua anak itu, pasti mereka mengalami trauma kepada perlakuan Fili yang asli.
"Fili, kau adalah ibu yang kejam. Bagaimana bisa kau menyiksa anak anak kecil itu." gumam nya sambil terus menatap daging babi yang sudah di oleh menjadi babi kecap.
Tentu saja diam diam tadi, dia mengambil kecap di ruang penyimpanan, dan beberapa bumbu masakan agar terlihat gurih dan lezat saat di santap nanti nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Wahyuningsih
critanya bagus thor bikin fili badas abis thor
d tnggu upnya yg buanyk n hrs tiap hri sellu
jga keshtn 💪💪💪💪💪💪💪
2025-06-11
2