Bab.2

  Nenek Re dan paman Chen terburu buru memasuki gubuk tua itu, dan melihat ke arah kamar Fili terlihat kosong.

 "Loh, dimana Fili berada." ucap Nenek re dengan wajah cemas dan takut nya.

 "Nyonya tua re, dimana nak Fili berada. Apa yang terjadi sebelumnya?" tanya paman Chen yang berusaha menenangkan kecemasan nyonya tua re.

 "Chen, aku tak tau. tadi dia masih berada di sini."

 Sander dan juga Sachi yang mendengar kepulangan nenek Meraka, langsung datang berlari menghampiri nenek re.

 "Nenek."pekik kedua nya dengan wajah yang senang.

"Sachi! Sander! dimana ibu kalian?"

"Nenek, wanita itu berada di sumur belakang. seperti nya sedang mandi."

"Oh, syukurlah. Aku kira dia pergi dan ingin bunuh diri lagi." ucap nenek re dengan wajah yang sudah tak cemas seperti tadi.

"Kalian tak apa apa kan. Apa ibu kalian menyakiti kalian?" tanya paman Chen yang menimpali.

 "Tidak paman, dia tak menyakiti kami. Tadi saat dia ingin ke sumur, kami berdua bersembunyi." ucap sander yang menjelaskan .

 "Chen, bisakah kau menunggu sebentar. Aku ingin meminta mu untuk memeriksa nya saat ini. aku takut wanita itu terjadi sesuatu." ucap nenek re dengan penuh harap

paman Chen buru buru menjawab, " nyonya tua re, jangan khawatir. Aku akan menunggu nya setelah selesai mandi. Kamu terlalu rendah hati nyonya tua re. padahal menantu Fili sangat kejam kepada kalian bertiga."

Nenek re merasa tak nyaman dengan ungkapan dari paman Chen. Jadi nya dia dengan sepat menjelaskan kejadian yang sebenarnya.

"Menantu Fili tak sepenuhnya salah Chen, ini salahku. Dia hanya korban yang menjadi kesepakatan ku dengan keluarga Victor saat itu. Gadis itu sebenarnya tak bersalah sama sekali."

"Semoga menantu Fili bisa berubah nyonya tua. Aku begitu prihatin dengan kondisi kalian bertiga." ucap paman chen sambil berdoa.

Sedangkan di dekat sumur yang sudah terlihat tua itu, Fili mencoba menimbah air untuk membasuh beberapa anggota tubuh nya yang sudah mulai merasa tak nyaman.

 "Ya ampun, bagaimana bisa aku hidup miskin seperti ini. Dan bagaimana bisa menimbah air dan hanya mendapatkan seember air saja." keluh nya dengan nada frustasi.

Tapi tak lama, terdengar suara Ting!

10% 20% 30%....80%90%100% berhasil.

 Ruang penyimpanan yang selama ini dianggap nya mustahil. ternyata ada. dia sampai terpaku seketika.

"Apa, bagaimana bisa?" pekik nya dengan wajah kaget.

Dia mencoba masuk ke dalam ruangan tersebut, dan terlihat di ruangan tersebut sudah tersedia berbagai makanan, minuman bahkan ruangan nya seperti minimarket yang cukup luas. Ini bener bener mustahil untuk nya. Tak hanya itu, tanah nya juga sangat luas, bisa untuk berkebun. Pikir nya langsung melihat beberapa tanah subur disana.

  "Ini bener bener ajaib, apakah aku sedang bermimpi?" ucap Fili dengan wajah tertegun nya

 Fili berjalan menuju ke arah makanan ringan dan mencoba membuka bungkus nya, dan merasa sangat bahagia sekali. Sebab ini bener bener nyata.

Setelah kekenyangan di dalam ruangan penyimpanan tersebut, Fili segera mandi, dan tak lupa pula dia mengambil sabun di ruangan penyimpanan nya itu.

   Fili mencium aroma sabun yang cocok di tubuh nya, dan tersenyum bangga."Humm, wangi." gumam nya sambil terkekeh kecil sebab sabun tersebut mengandung beberapa pencerah kulit.

"Ya ampun, kulit wanita ini sangat hitam dan kusam. aku harus merawat nya seperti tubuh ku sendiri. aku akan merawat kulit dan wajah mu Fili, mulai sekarang." gumam nya sambil bersenandung kecil di kamar mandi yang berada di luar.

Zaman kuno ini, semua kamar mandi, biasanya berada di luar. hanya orang orang kaya saja yang memiliki rumah yang besar, yang kamar mandi nya berada di dalam. Di desa ini juga , para penduduk nya hanya mengharapkan hasil panen saja. Dan berburu hewan liar di hutan dan gunung yang tak jauh dari desa Hawai.

Setelah selesai mandi, fili mulai bersiap siap berpakaian. Baju yang digunakan juga begitu sederhana dan tampak sudah sangat tak layak di pakai.

"Kalau ngambil di ruangan penyimpanan, pasti akan banyak yang curiga. Sebaiknya aku bertahan saja dengan baju baju ini dulu." gumam nya sambil berjalan menuju ke gubuk reyot yang sekarang menjadi tempat tinggal nya.

Ternyata nenek tua dan juga orang asing sudah menunggu nya sejak tadi.

"Fili, ayo duduk lah Disini, periksa dulu kondisimu saat ini. Paman Chen ini tabib desa, aku memanggil nya untuk mu."

 Fili merasa begitu bersalah, dan merasa begitu terharu dengan kebaikan nenek tua itu. padahal sudah jelas, bahwa pemilik tubuh ini suka menyakiti nya dan juga anak anak tirinya sendiri.

Dengan pasrah, Fili mengangguk dan membiarkan tabib itu memeriksa tubuh nya. "Baiklah." ucap nya dengan suara yang pelan.

Nenek re, dan juga paman Chen merasa lega, karena Fili tak melawan ataupun tak berteriak seperti biasanya.

Setelah di periksa, tabib itu mengatakan, bahwa kondisi Fili begitu serius, dia terkena amnesia atau lupa ingatan saat ini. Sedangkan Fili yang mendengar nya hanya terkekeh geli saja. Dia sudah tau semua tentang pemilik tubuh ini. Tapi tak menyangka bahwa tabib itu mengatakan kondisi nya cukup serius.

 Nenek re, hanya menghela nafas berat nya. Dia begitu kasihan dengan menantu nya itu. berharap menantu nya sembuh dan kembali normal seperti biasa nya. Tapi di satu sisi dia bersyukur, dengan begitu Fili tak memukuli cucu cucu nya lagi.

"Tabib Chen, terima kasih banyak atas bantuan mu. Kalau aku memiliki uang nanti, aku akan membayar jasa mu ini."

"Nyonya tua re, aku membantu nya dengan ikhlas, jangan membayar nya. Aku berharap menantu keluarga coksu segera pulih." ucap paman Chen dengan tersenyum tulus nya.

 mendengar ucapan tabib Chen, nenek re berterima kasih atas kebaikan darj tabib Chen, suatu hari nanti dia akan membalas nya.

Sander dan sachi, hanya berdiam diri di belakang, Mereka tak menyangka kondisi ibu tiri nya separah itu.

Fili yang masih terbengong bengong pun membuat nenek re merasa simpati, dia mengira Fili begitu berubah dan menjadi sosok yang berbeda.

"Nenek! apa kita akan makan hari ini?" tanya Sachi yang merasa perut nya kosong setelah semalaman tak makan dan hanya minum air putih saja.

Mendengar ucapan anak nya, membuat hati Fili terenyuh, sungguh dia tak menyangka kondisi keluarga ini bener bener sangat miskin.

"Nenek, akan mencari sesuatu di hutan untuk kalian. Jangan kemana mana ya, nenek akan kembali." ucap nenek re yang merasa harus mencari makan untuk cucu dan juga menantu nya yang sedang sakit itu.

"Tunggu, Bu!"

Nenek re merasa heran, kenapa Fili memanggil nya. "Fili, apa ada sesuatu yang kau inginkan?"

"Bu, biar aku saja yang akan mencari makanan hari ini, sebaiknya ibu beristirahat saja dan jaga anak anak."

Ketiga orang itu tersentak kaget, tak percaya sifat fili yang arogan sekarang berubah menjadi sangat lembut. Dan akan mencari makanan untuk Mereka. Bahkan nenek re merasa dewa telah membuat menantu nya berubah. Ini adalah hal yang sungguh mengharukan.

Terpopuler

Comments

Erna Masliana

Erna Masliana

mending pura pura hilang ingatan..biar tidak heboh tiba tiba berubah..terus minta maaf kepada semua orang dan perbaiki sikap

2025-07-28

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

kerennn banget langsung dapat ruang dimensi....karena susi ini anak baik...jadi terpilih tuk nolong anak tiri n mertua yang baik juga

2025-07-24

0

Atoen Bumz Bums

Atoen Bumz Bums

bisa nggak dijelasin kenapa tiba-tiba ada ruang dimensi dari tadinya nimba air langsung masuk ke ruang dimensi

2025-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 kecelakaan
2 Bab.2
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11 asal usul
12 Bab.12
13 Bab.13 ke kota yang.
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17 membeli kain.
18 Bab.18 perampok
19 Bab.19 kecemasan nenek tua re
20 Bab.20 Perselisihan.
21 Bab.21
22 Bab.22 Harimau kecil
23 Bab.23 berdagang kembali
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26 perhitungan toko buah Zen
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29 serangan Lala
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32 kilas balik.
33 Bab.33 rapat pemutusan hubungan keluarga.
34 Bab.34
35 BAB.35 menanam kembali bibit pohon
36 Bab.36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Bab.40 nasib sial song
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47 penangkapan wanita di desa
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51 menolong dua anak kecil
52 Bab.52
53 Bab.53 pangeran tidur
54 Bab.54
55 Bab.55 serangan balasan untuk Zen.
56 Bab.56
57 BAB.57 bakat perampok
58 Bab.58 istana story
59 Bab.59 masih tentang istana
60 Bab.60 tentang akademi
61 Bab.61 bertemu dengan guru besar
62 Bab.62
63 Bab.63
64 Bab.64
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72 kejam nya anak anak re
73 Bab.73
74 Bab.74 berita baik dan berita buruk.
75 Bab.75
76 Bab.76 mengungkapkan jati diri yang sebenarnya.
77 Bab.77 diterima
78 Bab.78
79 Bab.79 di rampok
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89 sampai di rumah
90 Bab.90 membeli kuda
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93 istana
94 Bab.94
95 Bab.95 pesta pernikahan
96 Bab.96 ingat kembali
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104 Berakhir
105 Bab.105
106 Bab.106 ajakan lamaran.
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110 menjadi seorang junzu( putri daerah)
111 BAB.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
117 Bab.117
118 Bab.118 hari pertama membuka toko kosmetik.
119 Bab.119
120 Bab.120
121 Bab.121
122 Bab.122
123 Bab.123 empat kubu
124 Bab.124
125 Bab.125 naik tahta
126 Bab.126 perencanaan ide membuat kereta api
127 Bab.127
128 Bab.128
129 Bab.129
130 Bab.130
131 Bab.131
132 Bab.132
133 Bab.133
134 Bab.134
135 Bab.135
136 Bab.136 end
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab.1 kecelakaan
2
Bab.2
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11 asal usul
12
Bab.12
13
Bab.13 ke kota yang.
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17 membeli kain.
18
Bab.18 perampok
19
Bab.19 kecemasan nenek tua re
20
Bab.20 Perselisihan.
21
Bab.21
22
Bab.22 Harimau kecil
23
Bab.23 berdagang kembali
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26 perhitungan toko buah Zen
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29 serangan Lala
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32 kilas balik.
33
Bab.33 rapat pemutusan hubungan keluarga.
34
Bab.34
35
BAB.35 menanam kembali bibit pohon
36
Bab.36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Bab.40 nasib sial song
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47 penangkapan wanita di desa
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51 menolong dua anak kecil
52
Bab.52
53
Bab.53 pangeran tidur
54
Bab.54
55
Bab.55 serangan balasan untuk Zen.
56
Bab.56
57
BAB.57 bakat perampok
58
Bab.58 istana story
59
Bab.59 masih tentang istana
60
Bab.60 tentang akademi
61
Bab.61 bertemu dengan guru besar
62
Bab.62
63
Bab.63
64
Bab.64
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72 kejam nya anak anak re
73
Bab.73
74
Bab.74 berita baik dan berita buruk.
75
Bab.75
76
Bab.76 mengungkapkan jati diri yang sebenarnya.
77
Bab.77 diterima
78
Bab.78
79
Bab.79 di rampok
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89 sampai di rumah
90
Bab.90 membeli kuda
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93 istana
94
Bab.94
95
Bab.95 pesta pernikahan
96
Bab.96 ingat kembali
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104 Berakhir
105
Bab.105
106
Bab.106 ajakan lamaran.
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110 menjadi seorang junzu( putri daerah)
111
BAB.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116
117
Bab.117
118
Bab.118 hari pertama membuka toko kosmetik.
119
Bab.119
120
Bab.120
121
Bab.121
122
Bab.122
123
Bab.123 empat kubu
124
Bab.124
125
Bab.125 naik tahta
126
Bab.126 perencanaan ide membuat kereta api
127
Bab.127
128
Bab.128
129
Bab.129
130
Bab.130
131
Bab.131
132
Bab.132
133
Bab.133
134
Bab.134
135
Bab.135
136
Bab.136 end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!