Bab.3

 "Fili, tapi kondisi mu masih tak baik baik saja. Sebaiknya istirahat lah, biar aku yang mencari makanan untuk kalian." ucap wanita tua itu dengan penuh kelembutan.

 Fili tertegun, mendengar nya, dan mana bisa dia membiarkan wanita tua itu pergi ke hutan sendirian. "Ibu, aku sudah baik, baik saja. ibu nanti kelelahan, biar aku saja yang mencari makanan untuk kalian." ucapnya dengan tersenyum tipis, berusaha menyakinkan.

 nenek re ga bisa berbuat apa apa lagi, selain menuruti kemauan menantu nya itu. dengan harapan semoga Fili tetap bersifat lembut terus seperti ini.

"Nak, hati hati ya. Disana masih banyak hewan buas yang mematikan." ucap nenek re yang tak ingin menantunya terjadi sesuatu di hutan.

 Fili berjalan menuju ke arah ke arah tas keranjang nya. Dan tersenyum tipis ke arah kedua anak nya. Mereka masih ketakutan saat melihat Fili.

"Ibu janji, akan membawakan makanan yang enak untuk kalian berdua. Jaga nenek kalian dulu ya. Ibu pergi dulu."

Kedua anak itu tertegun, mendengar nya, apakah ibu nya sudah berubah. Apakah ibu nya bener bener sudah berubah. Ini pertama kali nya mereka diperlakukan lembut oleh ibu tirinya. Sachi, gadis kecil itu menatap penuh harap, kasih sayang ibu tirinya sendiri.

"Apakah kamu tak menyakiti kami lagi?" ucap nya dengan polos.

Fili yang tertegun mendengar nya, langsung berjongkok, dan mengelus rambut gadis kecil itu dengan penuh kasih sayang. walaupun di dunia modern dulu, dia tak memiliki seorang anak. Tapi dia begitu menyukai anak anak, sehingga saat bertransmigrasi ke tubuh wanita itu, dia harus menjalin hubungan yang baik dengan kedua anak anak tirinya itu itu.

 "Sachi, sander. Maafin ibu ya. Maaf telah membuat kalian merasakan kesakitan saat ibu memukul kalian dulu. Ibu berjanji, tak akan melakukan hal tersebut lagi. Ibu akan menyayangi kalian seperti putri dan putra kandung ibu sendiri. Ibu minta maaf ya."

Sachi mendengar ucapan itu, langsung tersenyum manis, dan berharap ibu nya akan terus seperti ini.

 "Ibu, Sachi sudah memaafkan mu. apakah ibu akan menyayangi Sachi seperti bibi soe?"

Dalam ingatan pemilik tubuh ini, bibi Soe itu adalah orang yang selalu memberikan makanan kepada kedua anak anak nya. sifat nya juga begitu baik kepada si kembar. Sehingga membuat Fili berhutang Budi dengan wanita itu.

"Ibu janji." ucap nya dengan nada lembut membuat Sachi tersenyum lebar. akhirnya ibu nya menyayangi nya. ini adalah berita yang membuat nya sangat bahagia.

 Sementara sander masih menatap, ibu tirinya , dia berharap wanita itu tak lagi menyakiti dia dan adiknya. walaupun usia mereka 4 tahun, tapi sander memiliki keberanian, dan juga kepintaran dari anak anak seusia nya.

 Sachi memeluk erat tubuh Fili, sedangakan sander hanya terdiam saja tanpa mengatakan apapun.

Fili yang melihat putra nya, masih terlihat ragu pun, hanya tersenyum tipis saja, tanpa memaksa nya.

 "Yaudah, ibu pergi dulu, kalian jaga rumah dengan baik ya nak." ucap nya dengan senyum menawan membuat nenek re tertegun mendengar ucapan menantu nya itu.

 Sejak melihat cucu perempuan nya mulai tak takut dengan menantu nya itu, nenek re bernafas lega. bolehkan dia berharap menantu nya terus seperti ini saja. Tanpa sadar air mata nya ikut menetes, seolah ini adalah hari yang begitu baik bagi keluarga nya.

Fili berjalan menuju ke arah hutan yang tak jauh dari desa Hawai, dengan sedikit ingatan pemilik tubuh ini, dia menyusuri setiap jalan dengan tatapan datarnya.

 "Hei wanita gila! Mau kemana kamu?" ucap seseorang bermulut pedas yang berpapasan dengan nya.

Fili yang mendengar ucapan wanita itu, merasa begitu emosi, dan menatap tajam ke arah wanita gemuk yang berkulit hitam itu. dalam ingatan pemilik tubuh ini, dia adalah istri dari seorang juragan kebun di desa ini. Namanya Bibi loya. Sifat nya yang kejam, dan suka menindas orang yang tak memiliki apapun, membuat nya begitu di benci warga desa ini, tapi mereka tak berani berbuat apa apa selain diam. Karena pengaruh suaminya, dia menjadi wanita yang begitu arogan dan sangat pemarah.

"Apa kau tuli. Berani berani nya kau menatapku seperti itu, ingat nenek tua re berhutang 20 koin perunggu kepada ku!" ucap nya dengan wajah mengejek.

 Seingatnya, nenek re, hanya meminjam 20 koin perak. Tapi wanita itu begitu licik, dan menggandakan utang keluarga coksu.

"Rentenir." gumam nya menatap benci. Fili tak menyangka, sifat orang jaman ini bener bener sangat buruk. mereka yang memiliki kedudukan bangsawan, atau pejabat daerah. Akan bertindak seenaknya dan menindas rakyat kecil, contohnya bibi loya. Yang suka meminjamkan uang kepada warga desa Hawai, tetapi bayaran nya harus dua kali lipat. mereka tak berani bersuara, sebab bibi loya memiliki orang orang yang pandai bertarung.

"Bukan urusanmu!" ucap Fili dengan pandangan dingin nya.

"Dasar jalang, berani nya kau membantah ku!' teriak nya dengan suara keras membuat warga desa melihat itu terkejut. Menantu keluarga coksu melawan penguasa desa ini, sungguh wanita itu memiliki keberanian yang membuat mereka berdecak kagum.

 "Pengawal! beri pelajaran wanita murahan itu, berani berani nya dia bertindak seenaknya kepada ku!" murka bibi loya dengan tatapan tajam.

 Fili tersenyum smirk, tentu saja dia memiliki kemampuan karate. Sebab dulu dia salah satu murid di pondok bela diri. Orang tua angkat nya memberikan nya fasilitas yang baik, sehingga dia begitu rajin belajar, untuk membalas Budi kedua nya. Tapi naas umur nya tak sampai lama, sehingga dia tersesat di sini. Dan harus menghadapi cobaan seperti ini.

"Bugh...bugh...bugh tangkisan demi tangkisan pengawal bibi loya membuat Fili merasa kelelahan. mungkin pemilik tubuh ini jarang berolahraga, sehingga membuat nya gampang kelelahan.

"Wah, luar biasa. Sejak kapan menantu coksu jago beladiri?" pekik mereka yang menonton.

 Tapi wajah bibi loya menjadi sangat jelek melihat wanita itu baik baik saja. Dia juga kaget saat wanita itu melawan, dan tak seperti biasanya.

"Bagaimana mungkin?" ucap nya yang terbata melihat pengawal terbaik nya jatuh di tanah semua. Ini sungguh mustahil.

 "Kau!" teriak nya penuh kebencian.

 "Dengar bibi loya, aku akan membayar utang keluarga coksu kepada mu, tapi beri aku waktu sampai besok. Jadi jangan menganggu keluarga ku lagi. Kalau sampai kau berani mengusik kami, maka aku akan mematahkan tulang punggung mu!' ucap Fili dengan penuh penekanan.

Bibi loya bergetar mendengar nya, dengan spontan dia mengangguk dan langsung beranjak pergi dari sana. Dia takut Fili akan membuat nya seperti pengawal nya itu.

Dengan tersenyum tipis Fili pergi dari sana, tanpa memperdulikan orang orang yang memuji kehebatan nya. Anak buah bibi loya langsung berlari terbirit-birit. Karena malu, dan takut dengan perlawanan wanita itu.

Terpopuler

Comments

Ai Sri Kurniatu Kurnia

Ai Sri Kurniatu Kurnia

ceritanya menarik,,, semoga seru ceritanya lanjut thor

2025-06-10

3

Dewi Nafiah

Dewi Nafiah

lanjutkan

2025-06-17

0

Wanita Aries

Wanita Aries

Lanjut thor

2025-06-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!