Lorong sekolah udah mulai rame pas jam istirahat. Suara obrolan, tawa, dan langkah kaki nyampur kayak orkestra kacau di tengah gedung SMA Arunika Pradipta.
Di kelas IPS 3, Clarissa lagi beresin botol minum dan ngebaca pesan singkat dari Ketua OSIS yang... ya, bukan tipe favorit dia sih.
Daviero Aldric Mahesa
ke ruang OSIS sekarang. Perlu bahas acara.
Clarissa ngelirik Yuna dan Nayaka. Yuna cuma nyengir sambil nyemil keripik, sementara Nayaka ngangkat alis, nunggu respon.
Clarissa Vioralyn Elvaretta
Duh, tuh orang lagi
Gumam El pelan.
Yuna Felice Marendra
Ketua lemari es?
Yuna Felice Marendra
Lo hati-hati. Aura dinginnya bisa bikin AC kelas kalah, sumpah.
Clarissa cuma geleng pelan.
Clarissa Vioralyn Elvaretta
Gue balik cepet kok.
Dia jalan keluar dan sudah ada Daviero di situ, ngelewatin lorong panjang yang mulai padat sama siswa lain. Tapi semua mendadak kayak ke-pause pas liat dia dan Daviero jalan bareng di tengah lorong. semua orang langsung noleh. Bisik-bisik mulai bermunculan.
🗣️“Eh liat deh, Clarissa sama Daviero bareng.”
🗣️“Fix deh. Mereka tuh power couple sekolah.”
🗣️“Duh Daviero… patah hati sih kalau dia beneran deketin Clarissa.”
Sementara itu, di lantai dua, 6 cowok berseragam agak kusut, jaket kulit kebesaran, dan tatapan tajam, berdiri bersandar di railing balkon. Mereka bukan siswa biasa.
Di antara mereka, Revano Malik Ashendra, cowok paling dingin dan susah didekati di sekolah, berdiri diam. Matanya mantengin dua sosok yang jalan beriringan di bawah.
Axel Virestan Dhirana
Liat tuh, Daviero lagi bareng Clarissa
Dengan suara rendah tapi penuh sindiran.
Mavel Alnardo Rheimar
Lo ngeliatin mulu, Van
Sambil nyulut permen karet.
Revano Malik Ashendra
Gak ngapa-ngapain
Jawab Revano singkat.
Mavel Alnardo Rheimar
Tapi tangan lo udah ngepal dari tadi
Kalvian Jiron Astera
Clarissa manis sih. Pantes banyak yang nempel. Tapi Daviero? Beda kelas lah sama kita.
Rei Yang biasanya diem, cuma nyebut pelan
Rei Zandrel Vashura
Gue rasa… Daviero tuh beneran naksir dia.
Revano gak bilang apa-apa. Tapi matanya... gak bohong.
Ruang OSIS agak sepi siang itu. El duduk di ujung meja panjang, ngelirik tumpukan proposal yang disodorin Daviero.
Daviero Aldric Mahesa
El, bagian lomba dance-nya ada typo. Chelsea minta lo yang revisi.
Clarissa Vioralyn Elvaretta
Kenapa gak langsung ke Chelsea aja?
Daviero Aldric Mahesa
Lo yang paling teliti. Gue percaya lo
Jawab Daviero tanpa ekspresi.
Clarissa narik napas, mulai buka laptopnya. Mereka kerja dalam diam. Tapi rasa canggungnya kentara.
Clarissa Vioralyn Elvaretta
Kelihatan dari muka Lo.. Kayak ga suka sama gue yaa..
Clarissa Vioralyn Elvaretta
Atau.. cuman gue aja yang ngerasa gitu
Daviero Aldric Mahesa
Kenapa lo pikir gitu?
Clarissa Vioralyn Elvaretta
Setiap kita ketemu, lo selalu kayak… nahan sesuatu. Kayak gak nyaman.
Daviero Aldric Mahesa
Bukan gak suka. Gue cuma nahan... hal yang gak boleh gue tunjukin.
Clarissa Vioralyn Elvaretta
Maksud Lo?
Daviero Aldric Mahesa
Gue tahu banyak tentang lo, Viora. Tapi belum saatnya lo tahu semua.
Clarissa Vioralyn Elvaretta
....
Di rooftop sore itu, El duduk di pojokan. Hembusan angin ngebelai rambut panjangnya. Yuna, Nayaka, Chelsea, Zalya, dan Keysha duduk melingkar.
Yuna langsung peluk El dari belakang.
Yuna Felice Marendra
Lo kenapa, beb? Muka lo lecek banget.
Clarissa Vioralyn Elvaretta
Daviero
Gumam El.
Dia tahu nama tengah gue.
Nayaka Shireen Atmadjareen
Viora?
Tanya Nayaka pelan.
Clarissa Vioralyn Elvaretta
Gue gak pernah kasih tahu siapa-siapa soal itu, kecuali kalian… dan nenek gue.
Zalya Maricel Savindra
Bisa jadi tuh cowok udah lama perhatiin lo, el
Keysha Almira Raynara
Daviero suka lo.
tebak Keysha kalem.
Clarissa Vioralyn Elvaretta
Masalahnya… hati gue masih stuck sama orang yang bahkan gak ngeliat gue.
bisik El.
Mereka semua saling pandang. Mereka tahu siapa yang dimaksud El.
Revano.
Dan jauh di balkon atas, Revano masih berdiri, ngeliatin langit yang mulai berubah oranye.
Comments