Pertemanan?
Suara Bu Yurin mengetuk pintu kamar Kaylee.
Ucap Kaylee dari dalam kamarnya.
Yurim (Pembantu)
Ada temen yang cariin diluar non.
Kaylee membuka pintu kamarnya.
Yurim (Pembantu)
Gak tau non, soalnya bukan saya yang liat.
Yurim (Pembantu)
Yang liat itu Pak Bima, dan dia bilang temen sekolah nona ada diluar.
Kaylee
Yaudah bi, makasih.
Kaylee berjalan menuruni anak tangga dari kamarnya menuju ke arah pintu keluar rumahnya.
Ucap Kaylee pada Pak Bima yang sedang mengelap kaca mobil.
Bima
Saya lupa namanya non, tapi nanti tau kok.
Kaylee
Tapi kok gak disuruh masuk?
Bima
Soalnya udah malam non.
Bima
Nanti juga ngerti, saya masuk dulu non.
Ucap Kaylee yang masih bingung.
Kaylee lalu berjalan ke arah pagar rumahnya dan membukanya.
Kaylee
Bukan, maksud aku...
Kaylee
Kok kamu tau rumahku?
Kaylee
Karena tau rumahku?
Alvaro
Bukan, tapi soal tadi siang.
Ucap Kaylee yang mengingat kejadian di kantin.
Kaylee menatap wajah Alvaro yang terlihat menyesali perbuatannya.
Kaylee
Makasih, sudah mau minta maaf.
Alvaro menatap Kaylee yang melihatnya sambil tersenyum.
Kaylee
Cuma mau bilang itu aja?
Alvaro
Sana masuk, gue mau balik.
Kaylee
Pergi aja, aku cuma mau liat.
Kaylee
Clare, aku mau ke perpustakaan buat kembaliin buku dulu ya?
Kaylee
Gak usah, aku bisa sendiri kok.
Kaylee berjalan ke perpustakaan dan sesampainya di sana ia mengembalikan buku yang ia pinjam dan berjalan kembali ke kelas.
Kaylee berbalik ke sumber suara yang memanggil saat ia sedang berjalan di koridor sekolah menuju kelasnya.
Kaylee berjalan ke arah Bu Grace.
Grace (Guru)
Ibu mau nanya, sekarang ini jadwal mengajarnya Pak Han di kelas kamu kan?
Kaylee
Iya Bu, tapi Pak Han izin gak masuk karena tiba-tiba ibunya jatuh sakit.
Grace (Guru)
Iya, ibu juga dapat kabarnya.
Grace (Guru)
Berarti sekarang jadwal kamu kosong kan?
Grace (Guru)
Kalau gitu ibu boleh minta tolong buat jaga ruang UKS gak?
Grace (Guru)
Soalnya Bu Shin juga izin, jadi gak ada yang jaga ruang UKS.
Grace (Guru)
Terus ibu lagi ada kelas sekarang.
Grace (Guru)
Hanya sampai pelajaran pertama selesai kok, bisa kan?
Grace (Guru)
Yaudah, ibu pergi dulu ya?
Kaylee berjalan ke ruang UKS dan terjadilah kejadian dimana ia bertemu Alvaro.
Kaylee berjalan ke arah Alvaro.
Alvaro
Gue bisa urus sendiri.
Kaylee
Ngga, ini tugas aku.
Kaylee
Karena sekarang yang bertugas jaga UKS itu aku.
Alvaro
*Menatap tidak percaya*
Kaylee
Soalnya Bu Shin izin.
Kaylee
Iya, soalnya Pak Han Izin karena tiba-tiba ibunya jatuh sakit.
Kaylee
Gak tau kenapa kebetulan gitu.
Alvaro
Bukan kebetulan, tapi karena saudara.
Kaylee
Tapi marganya beda.
Alvaro
Soalnya bukan saudara kandung.
Kaylee
Pantesan, aku kira kebetulan.
Kaylee kembali melihat tangan Alvaro yang memegang bagian kiri perutnya.
Kaylee
Sekarang udah bisa aku periksa kan?
Kaylee
Tangannya di minggirin dulu, aku mau periksa lukanya.
Ucap Kaylee yang mengganggap diamnya Alvaro sebagai bentuk persetujuan.
Alvaro melakukan apa yang dikatakan Kaylee.
Setelah itu, Kaylee mengangkat sedikit baju Alvaro untuk memeriksa lukanya.
Kaylee
Lukanya ditekan dulu, aku mau ambil alat dan bahan buat obatin.
Alvaro melakukan apa yang dikatakan Kaylee, sedangkan kaylee mencari alat dan bahan yang ia butuhkan.
Kaylee dengan mudahnya menemukan tempat dimana alat dan bahan yang ia butuhkan berada.
Alvaro
Kok Lo dapatnya cepet?
Kaylee
Jangan duduk dilantai, sini di kasur pasien.
Ucap Kaylee yang meletakkan alat dan bahan yang tadi ia kumpulkan di atas meja samping kasur pasien.
Alvaro berdiri dan berjalan ke arah kasur pasien untuk duduk.
Alvaro
Pertanyaan gue belum dijawab.
Kaylee
Cuma nebak aja, terus kebetulan dapat.
Ucap Kaylee sambil mencuci tangannya.
Alvaro
Emang itu bisa jadi alasan?
Kaylee
Iya, soalnya aku percaya banget sama firasatku.
Ucap Kaylee yang berjalan ke arah Alvaro.
Kaylee
Oke, aku mulai pengobatannya.
Ucap Kaylee yang telah memakai sarung tangan ditangannya.
Kaylee
Aku minta tolong kamu angkat dan pegangin baju kamu.
Alvaro melakukan apa yang dikatakan Kaylee.
Alvaro
Lo bisa jahit luka?
Kaylee memulai pengobatannya, pertama-tama ia membersihkan luka Alvaro secara perlahan dengan cairan steril.
Lalu memberikan suntikan bius agar Alvaro tidak merasa sakit saat lukanya dijahit.
Setelah itu, Kaylee menjahit luka Alvaro.
Sedangkan Alvaro hanya diam menatap Kaylee yang sedang fokus menjahit lukanya dan tidak mengucapkan sepatah katapun hingga Kaylee menyelesaikan jahitannya.
Alvaro
Belajar dari siapa?
Ucap Kaylee sambil menutup luka Alvaro.
Alvaro
Biar gue yang balut di sekeliling pinggang.
Kaylee lalu memberikan perban yang ia pegang pada Alvaro.
Dan Alvaro mulai membalut lukanya dengan perban.
Kaylee
Jangan lupa, perbannya harus diganti setiap hari.
Kaylee
Kalau kamu gak ganti, aku gantiin.
Kaylee
Bukan, sekarang aku itu dokter.
Alvaro
Alasan, bilang aja mau liat terus pegang-pegang tubuh gue.
Kaylee
Aku itu sekarang dokter bukan wanita.
Kaylee
Dan kamu bukan pria tapi pasien.
Alvaro
Dokter juga punya gender.
Kaylee
Ngga, saat berhadapan dengan pasien dokter tidak punya gender.
Kaylee
Kalau gak mau di gantiin, ingat ganti sendiri.
Kaylee
Nanti bakal aku periksa.
Kaylee memperhatikan luka Alvaro.
Kaylee
Kamu diserang lagi?
Alvaro
Iya, kalau udah tau gak usah nanya.
Kaylee menatap luka Alvaro.
Kaylee
Kalau butuh bantuan, kamu bisa cari aku.
Kaylee
Walaupun kelihatan kayak pemula, tapi aku lumayan jago ngobatin orang.
Alvaro
Gak usah, gue bisa urus diri sendiri.
Kaylee
Gak mungkin, kemarin-kemarin juga gak bisa urus diri.
Kaylee
Sama aja gak di urus kan?
Alvaro
Itu karena cuma luka ringan.
Kaylee
Luka ringan juga luka, jadi perlu di obatin.
Alvaro
Gue udah biasa, jadi gue biarin.
Kaylee
Jangan terbiasa sama luka, gak baik.
Alvaro
Gak usah peduli, urus aja diri sendiri.
Alvaro
Iya iya, nanti gue panggil kalau butuh.
Kaylee
Alvaro, aku dengar kamu selalu juara umum di sekolah.
Kaylee
Kalau gitu, mau temenin aku beli buku?
Kaylee
Aku mau di kasih rekomendasi buku untuk aku pelajari.
Alvaro
Jurusan gue IPS, bukan IPA.
Kaylee
Aku tau, tapi katanya Clare kamu sering ikut lomba terkait jurusan IPA.
Kaylee
*Menatap dengan wajah memelas*
Alvaro
Jam 10 pagi di Mall Glory.
Kaylee menjauh dari Alvaro.
Ia lalu menatap kasur pasien disebelah kasur Alvaro.
Kaylee
[...Aku juga istirahat dulu deh...]
Kaylee berjalan ke kasur pasien disebelah Alvaro, lalu memasang alarm untuk pengingat dan membaringkan tubuhnya.
Beberapa menit kemudian...
Kaylee membuka matanya dan memeriksa jam pada ponselnya.
Kaylee bangun dari tidurnya dan membuka perlahan tirai pembatas antara kasur tempatnya tidur dengan kasur Alvaro.
Kaylee melihat Alvaro yang berbaring di kasur dengan matanya yang menutup.
Suasana ruangan itu hening, dan Kaylee hanya diam menatap Alvaro.
Kaylee
Alvaro, aku mau nanya.
Kaylee
Kamu suka wanita yang seperti apa?
Alvaro tiba-tiba membuka matanya dan melihat ke arah Kaylee.
Mereka berdua saling menatap dengan wajah terkejut.
Comments
Lah_
Akhirnya nemu juga cerita indonesianya yang keren kayak gini! 🤘
2025-06-25
1