Keesokan harinya Angel yang biasanya bangun tujuh untuk membantu para pelayan menyiapkan sarapan justru di buat terkejut dengan Lily yang justru saat ini sudah duduk di meja makan dengan menikmati roti.
"Lily tumben?",tanya nya menghampiri putrinya itu dan ikut duduk karna sarapan sudah tertata rapi di meja makan.
"Pagi ma,hari ini Pak Nolan dan Theo akan kembali ke Milan,dia bilang akan berangkat jam delapan pagi",jawab Lily terus menghabiskan sisa rotinya.
Angel melihat ke sebelah Lily dimana ada tas ransel kecil,"Itu apa?"
Seorang pelayan datang menghampiri meletakkan sesuatu ke meja makan sembari tersenyum,"Nyonya besar tau tidak kalau nona Lily bangun jam lima tadi,nona Lily memasak beberapa jenis biskuit,dan bolu-bolu kecil lucu", ujarnya dengan senyum lebar membuat Angel yang mendengar nya terkejut tidak percaya,tapi melihat Lily yang diam saja membuatnya percaya.
"Nona Lily juga memberikan saya menyicipi dan rasanya enak sekali nyonya",tambah nya lagi sehingga membuat Angel lebih terkejut,Ia sebagai ibu Lily jelas tau kalau putrinya itu tidak tau memasak sama sekali sejak dulu.
Mendapatkan tatapan tidak yakin dari sang mama membuat Lily menghela nafas,"Mama gak yakin banget deh,semenjak aku menikah dengan Bara dulu aku belajar masak setiap hari dari mulai makanan berat,ringan,kue-kuean,biskuit,donat-donat,dessert,ddan banyak lagi yang sudah ku pelajari dan tentu saja aku bisa memasaknya sendiri rasa yang nikmat", ucapnya dengan bangga.
Angel tersenyum mendengar nya,Ia terharu mendengar putrinya yang sejak dulu Ia manjakan,tak pernah memegang alat-alat dapur sejak kecil ternyata melakukan semuanya ketika dia menikah dulu.
"Ya sudah ma aku berangkat dulu ya", ucapnya tanpa melihat Angel yang menyembunyikan air matanya karna terharu dengan nya.
"Aku meninggalkan beberapa untuk mama dan papa cicip,dan kak Leo jika dia mau muach babay", ucapnya langsung pergi ketika sudah memberi ciuman di pipi sang mama.
"Hati-hati sayang",teriak Angel yang di jawab jempol oleh Lily kemudian melambaikan tangannya.
Lily mengemudi sendiri dengan mobilnya dan melaju cepat ke perumahan tempat Nolan dan Theo beberapa hari ini.Hingga tak berselang lama Ia sampai dan langsung di sambut oleh Theo yang seperti nya sengaja menunggu nya.
"Tante Lily!", teriaknya seperti biasa langsung berlari ke arah nya dan langsung memeluk nya.
Nolan yang juga ada di sana menatap dengan datar,semalam bocah itu mengejeknya dan membanggakan diri karna sudah mencium Lily dan di bela oleh Lily,bahkan pagi tadi bocah itu belum selesai dengan terus merasa menang dari nya dengan kejadian semalam,dan sekarang dia juga memeluk Lily dan setelah ini dia pasti akan membanggakan diri lagi padanya.
Theo terkejut saat tiba-tiba kerah belakang bajunya di tarik cukup kuat sehingga pelukan nya lepas bukan hanya Theo,Lily juga terkejut dengan Nolan yang menarik Theo.
"Papa!",kesal Theo menatap Nolan dengan tatapan permusuhan.
"Kau masih belum memakai Pampers mu,cepat pergi pakai",suruh Nolan kemudian memberikan Theo kepada dua suster nya yang sejak tadi ada di sana membujuk Theo untuk memakai pampres tapi bocah itu terus menolak sebelum Lily datang.
"Papa!"
Lily tak bisa menahan tawanya melihat perdebatan ayah anak itu, apalagi mendengar Theo yang harus di paksa memakai Pampers memakai pampres sungguh membuat humor nya tak bisa tertahan lagi.
"Apakah itu sangat lucu?",sarkas Nolan yang melihat ke arah Theo dengan tertawa.
Lily tidak bisa tertawa namun berusaha menjawab pertanyaan Nolan,"Ya,dia begitu lucu"kekeh nya.
"Baiklah,bagaimana?.Kau tidak akan ikut dengan ku ke Milan?",tanya Nolan yang memalingkan perhatian Lily.
"Pak Nolan saya tidak ingin membahas hal ini,hari ini saya datang sesuai janji semalam dan aku juga membawa cemilan untuk Theo makan jika sampai nanti",ujar Lily mengangkat ransel kecil ke depan mata Nolan dengan tinggi sesuai pria itu, kemudian berjalan melewati nya tapi baru beberapa langkah Ia kembali di tahan.
"Lily,kau tidak membuatkan untuk ku?",tanyanya seolah tidak terima karna Lily hanya memperhatikan Theo dan selalu mengabaikan nya.
Lily heran,"Pak Nolan kenapa anda harus cemburu pada anak kecil, lagipula kalian bisa berbagi kan"
Tidak tau saja Lily kalau selama ini Theo lah yang selalu berusaha membuat Nolan cemburu dengan dekat dengannya,anak itu bisa berbagi dengannya?tentu saja tidak bahkan makanan biasa saja dia selalu menghabiskan untuk dirinya sendiri apalagi jika ini dari orang yang spesial bagi keduanya.
"Baiklah",ya Nolan akhirnya pasrah Ia tidak ingin melanjutkan perbebatan itu lagi karna hanya akan membuat Lily berfikir dia kekanakan.
Sementara Theo sekarang sudah begitu bangga,selain Lily yang tidak ilfil dengannya karena memakai pampres,Lily juga memberikan nya cemilan."Tante Lily adalah mama idaman ku", gumamnya tersenyum lembut ketika Lily memberikan nya ransel kecil,itu bukan senyuman yang di buat-buat hanya agar terlihat manis di depan Lily,namun itu adalah senyuman tulus yang selalu muncul ketika Lily dekat dengannya,dimana Ia bisa merasakan kasih sayang seorang ibu yang sebenarnya.
Sudut bibir Nolan melengkung melihat Lily yang saat ini membantu Theo memakaikan pampers karna sejak tadi Theo masih menolak,dan Ia tau kalau Theo pasti malu pada Lily jika tau Ia masih memakai pampres jika bepergian.
***
Tepat jam delapan pagi pesawat jet pribadi keluarga Nolan sudah standby di bandara,semua masuk ke dalam jet,kedua suster Theo dan beberapa bodyguard Nolan yang memang selalu ikut dengan nya kemanapun pergi, selain itu ada juru masak yang selalu ikut kemanapun pergi karna baik Nolan ataupun Theo tidak suka makan-makanan yang lain daripada masakan juru masak merek.
"Jaga dirimu"
Sebelum ikut masuk ke dalam pesawat,Nolan masih sempat berbicara dengan Lily yang ikut mengantar mereka ke bandara.
Lily mengangguk dengan tersenyum tipis dengan Nolan yang menepuk kepalanya dengan lembut,dan hal itu entah kenapa membuat nya semakin sedih dan tak rela membiarkan pria itu pergi, hari-hari yang mereka lewati di sini begitu terasa singkat dan dengan kesibukan mereka masing-masing, mungkin mereka akan berjumpa dalam waktu yang cukup lama.
"Lily aku selalu siap kapanpun kau bersedia menikah dengan ku,aku akan selalu menunggumu"
Deg...
Jantung Lily berdegup mendengar nya,Nolan sangat jarang menyinggung hal itu.
Nolan tersenyum dengan Lily yang terdiam,Ia tau wanita itu pasti belum siap dan Ia tidak akan memaksa nya."Baiklah aku masuk sekarang", ucapnya kemudian berbalik pergi, tapi Lily tiba-tiba memanggil namanya.
"Pak Nolan!"
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Teh Euis Tea
nunggu apa lg sih ly, kapan km membuka hati untuk nolan, apa km nunggu nolan di jodohin sm tantenya theo x ya
2025-06-05
1
Tiara Bella
jangan² Lily mw ikut ya
2025-06-05
2
Kamiem sag
tunda aja terus Ly biar Nolan digaet tantenya Theo
2025-06-05
1