Saingan

Happy reading 😊

🍀🍀🍀

Nolan menghela nafas panjang,Ia tidak bisa marah melihat keduanya saat ini yang memasang wajah menggemaskan dan tatapan berbinar hingga pada akhirnya Ia menyerah.

"Sekali ini saja,selanjutnya tidak bisa makan eskrim lagi"

"Baik papa"

Lily yang mendengar itu dan melihat Theo yang pasrah namun terlihat jelas kesedihan di mata bocah kecil itu membuat nya merasa bersalah dan sedih untuk nya,"Kasihan sekali anak ini dan pak Nolan?,dia sangat keras para anak kecil benar-benar ya", gumamnya dalam hati tapi tidak bisa melakukan apa-apa untuk membelanya karna ini semua juga karna nya meski eskrim itu sama sekali tidak berbahaya untuk anak-anak karna Ia membelinya secara khusus untuk eskrim balita mengingat usia bocah itu yang masih 3.5 tahun.

Nolan berjalan ke arah meja dan meletakkan nampan yang berisi minuman dan cemilan,namun sebelum Ia kembali kepada kedua nya Lily tiba-tiba menghampiri nya dan menarik tangannya sedikit menjauh dari Theo.

"Pak Nolan maaf bukan saya ingin menggurui anda,tapi saya pikir sikap bapak cukup keras untuk anak yang masih kecil seperti itu,anak dengan usia sekecil itu seharusnya di sayangi dan jika berbicara dengan nya seharusnya dengan kata-kata lembut dan penuh pengertian agar psikis nya tidak terganggu!"

"Jika kau selalu memperlakukan nya seperti itu maka psikologis nya juga akan terganggu, mental nya akan terganggu pak Nolan,ayolah aku sudah beberapa kali melihat mu melakukan ini pada Theo dia masih kecil."Ya,Lily benar-benar tidak tahan lagi sehingga mengumpulkan keberanian untuk protes dengan sikap Nolan pada Theo yang cukup keras dalam mendidik nya,bahkan bicara pun seperti sedang berbicara pada anak berusia 10 tahun,sungguh Ia merasa iba pada anak sekecil itu yang tidak pernah merasakan kasih sayang ibu dan ayah atau keluarga lengkap mendapatkan perlakuan seperti itu.

"Padahal dia anak yang tidak memiliki kedua orang tua sejak kecil,dan sekarang juga tidak pernah merasakan kasih sayang orangtua sungguh malang sekali nasib anak sekecil itu",gumamnya dengan suara kecil dan air mata yang mulai mengalir deras dari pelupuk matanya.

Yah,Theo bukanlah anak kandung Nolan melainkan anak dari kakak perempuan nya yang sejak Theo lahir sudah meninggal begitupun dengan suaminya, sehingga Theo di titipkan padanya dan Ia merawat Theo sampai saat ini, sehingga orang-orang yang tidak tau berfikir kalau dia adalah duda anak satu namun pada kenyataannya dia bahkan belum pernah menikah dengan usianya yang saat ini 32 tahun.

Nolan terkejut melihat Lily yang menangis,apa karna hal itu?

"Kau tidak perlu khawatir,dia mempunyai psikolog pribadi yang hebat dan selalu berkonsultasi dengan psikiater setiap minggunya,dan satu lagi yang harus kau tau Lily kalau dunia ini terlalu keras untuk mendidik anak dengan lembut, terlebih Ia akan bergelut dalam dunia bisnis nantinya itu bahkan lebih keras dari ini, jadi dia harus di biasakan sejak kecil",ucap Nolan menegaskan melihat air mata Lily yang justru tidak bisa berhenti meski sang pemilik air mata terus berusaha menghapus air matanya.

"...,aku mengerti tapi dia juga harus di iringi kasih sayang, bagaimana mungkin dia di didik dengan keras sepanjang hidupnya tanpa memberikan nya kasih sayang yang tak pernah Ia dapatkan",ujar Lily.

Nolan menghembuskan nafas perlahan kemudian dengan gerakan lembut Ia menghapus air mata Lily,"Berhenti menangis,kau tidak tau saja bagaimana nakalnya bocah polos itu,dia hanya berpura-pura lembut dan kasihan di depan mu,kau tidak perlu mengasihani nya"

Lily sedikit mundur karna Nolan yang mepet ke depannya,pria itu bisa saja melihat wajahnya yang sudah seperti kepiting rebus sekarang karna ulahnya yang dengan sembarang menghapus air matanya,Ia juga tidak bisa berkata-kata lagi setelah mendengar ucapan pria itu jadi Ia berfikir kalau parenting setiap orang itu berbeda dan siapa dirinya sekarang yang bahkan tidak mempunyai hubungan apa-apa."Pak Nolan bisa saja kesal pada ku karna terlalu mengurusi parenting nya",gumamnya tapi jauh di lubuk hatinya yang tidak berani Ia ungkapkan sekarang kalau suatu hari nanti Ia menjadi istri Nolan dan menjadi ibu untuk Theo Ia berjanji akan melimpahkan kasih sayang pada bocah itu.

Tidak tau saja Lily dengan posisinya saat ini yang membelakangi ke arah Theo, bocah itu justru megejek Nolan karna dirinya di bela olehnya,tapi Nolan hanya diam saja melihat tingkah bocah itu yang ketara sekali megejek nya dan merasa bangga.

"Kau sudah makan malam?"

Lily tersadar dari lamunannya,"Belum pak,tadi saya pulang kerja langsung mampir ke sini karna hanya sebentar saja, lagipula saya belum pernah main kemari semenjak kalian pindah kemari bahkan sekarang sudah mau kembali lagi", ucapnya sembari menyindir pria itu yang dua hari lalu mengatakan padanya nya kalau akan pulang minggu depan.

Nolan sedikit terkejut mendengar ucapan Lily, dari mana Lily tau padahal Ia belum memberi tau kan hal itu padanya,"Siapa yang memberitahu mu kalau kami akan kembali besok?"tanyanya.

"Bapak tidak perlu tau,tapi yang saya tau bapak bohong pada saya",ucap Lily dengan sedikit nada kecewa,ya Ia tidak sadar kalau Ia sendiri tidak rela mereka harus pergi secepat itu.

Nolan tersenyum tipis,"Kenapa?,apa kau tidak rela kalau kita berpisah hm?"

"Aku...aku hanya tidak rela berpisah dengan Theo,kalau pak Nolan yah kalau mau pergi ya pergi saja asal Theo bisa tinggal dengan ku", jawabnya cepat dan langsung menghindari Nolan dengan berbalik ingin kembali pada Theo,tapi sebelum Ia melangkah Nolan langsung menahan tangannya.

"Aku tidak mungkin meninggalkan Theo,tapi kau bisa ikut dengan ku ke Milan jadi kita tidak akan berpisah"

Lily membolakkan matanya dengan wajah yang sudah begitu merona dan panas,Ia kembali berbalik hingga tubuh mereka hampir menabrak,"Siap yang tidak ingin berpisah dengan mu pak Nolan,aku mengatakan hanya tidak ingin berpisah dengan Theo bukan dengan mu,lagipula aku juga tidak mungkin ikut dengan mu, untuk apa aku ikut"ketusnya dengan wajah mendongak melihat pria yang ternyata di balik wajah tampan dan datarnya itu sangat menyebalkan.

Nolan terkekeh gemas melihat wajah wanita itu yang sangat lucu ketika marah dengan wajah merah nya dan sok galaknya padahal sama sekali tidak menakutkan di matanya,"Tentu saja karna kau adalah calon istri ku", ucapnya dengan begitu santainya.

Lily tak ingin melanjutkan lagi karna hal ini hanya membuat jantung nya tidak aman,Ia berbalik dan buru-buru ke kembali kepada Theo yang sejak tadi melihat mereka dengan tatapannya yang saat ini begitu polos dan masih dengan wajah kasihan nya, padahal itu hanya wajah sandiwara untuk menarik perhatian Lily agar di sayangi.

Ya,Ayah dan anak itu sebenarnya adalah saingan untuk merebut perhatian Lily bahkan terkadang Nolan takut nanti jika Ia menikah dengan Lily Theo justru akan merebut nya darinya.

Bersambung...

Jangan lupa like komen subscribe ya😘

Terpopuler

Comments

murni l.toruan

murni l.toruan

Ya ampun...perjaka tua bersaing sama anak kecil...ampun deh

2025-06-04

1

Tiara Bella

Tiara Bella

ternyata ya theo nakal jg....namanya bocah gk ada mmh papahnya sejak kecil ditinggalkan ya gitu jdnya

2025-06-04

2

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

namanya jg anak kecil apa lg ga punya ortu pasti nyari perhatian senakalnya anak umur 3,5thn ya ga bakal kelewatan sih

2025-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!