"Theo sayang Tante pulang dulu ya,besok pagi Tante datang kasih sesuatu kamu bawa",ucap Lily berjongkok di depan Theo.
"Tante janji ya,kalau tante belum datang besok aku gak mau pulang sama papa"
Lily berjanji dengan bocah itu, sembari membisikkan sesuatu sehingga bocah itu yang tadi terlihat murung langsung tampak ceria dan langsung memberikan ciuman di pipi Lily beberapa kali, sehingga membuat Lily tertawa geli.
"Ya sudah Tante pulang ya,jangan nakal", ucapnya menenteng tasnya kemudian berjalan ke arah pintu yang kemudian di ikuti oleh Nolan, sementara Theo kembali bermain dengan permainan nya dengan kedua suster nya yang tidak lama kemudian masuk ke kamarnya.
***
"Saya pulang dulu pak Nolan,besok kalian akan pergi jam berapa?"
"Kau tidak berubah pikiran untuk ikut saja?", bukan nya menjawab Lily Nolan justru menanyakan pertanyaan lain sehingga membuat Lily menatapnya dengan jengah.
"Pak Nolan saya sudah bilang saya tidak bisa ikut", ketusnya kemudian mempercepat langkahnya menuju pintu keluar.
Hingga ketika Lily akan melangkah keluar pintu, Nolan yang mengikuti nya menahan tangannya seolah tidak rela membiarkan Lily pergi.
"Pak Nolan?",Lily terdiam ketika tidak bisa melepaskan tangannya dan berbalik melihat Nolan saat ini yang ternyata menatapnya dengan serius tidak seperti beberapa saat lalu yang terlihat menyebalkan."Kenapa?", cicit nya.
Nolan menghela nafas pelan,"Tidak ada,aku akan mengantar mu pulang", ucapnya kemudian membawa Lily dengan mobilnya.
"Pak Nolan bagaimana dengan mobil saya?",tanya Lily buru-buru sebelum masuk ke dalam mobil.
"Aku akan menyuruh supir untuk mengantarkan nya",jawab Nolan kemudian membukakan pintu untuk Lily membuat Lily akhirnya pasrah dan bersedia masuk ke dalam mobilnya, kemudian Ia mengitari mobil dan duduk di kursi kemudi.
Itu adalah pertama kalinya Lily melihat Nolan mengemudi mobil, karna selama ini kemanapun mereka pergi selalu menggunakan jasa supir dan mereka akan duduk di kursi belakang, begitulah setiap saat bahkan ada seorang pria berjas yang juga akan duduk di samping supir."Tapi apa yang ingin pak Nolan katakan tadi ya?,aku yakin sebenarnya tadi dia ingin mengatakan sesuatu yang penting tapi dia mengelak dengan mengatakan ingin mengantarkan ku pulang?", gumamnya sedikit melirik ke arah Nolan yang sedang menyetir.
"Eumm pak Nolan sebenarnya ada apa?,kenapa jadwal kepulangan kalian di percepat?,apa ada masalah serius?", tanyanya akhirnya memberanikan diri karena Ia merasa pria itu sedang menyembunyikan sesuatu.
Nolan tersenyum dengan senyum tipis khas nya,"Tidak ada apa-apa", jawabnya dengan santai,namun Ia tidak tau kalau Lily semakin yakin pasti ada sesuatu.
Jadi sepanjang perjalanan yang keduanya terdiam tidak ada yang memulai percakapan,Lily juga memilih diam ketika melihat wajah Nolan yang terlihat banyak pikiran dan lelah.
Tak berselang lama mereka memasuki kawasan mansion milik keluarga Regantara,tempat tinggal Lily membulat Nolan lebih dulu turun dan membukakan pintu untuk Lily.
"Terimakasih pak Nolan",ucapnya dengan senyum sedikit terpaksa karna setelah besok Ia akan melihat pria itu dalam waktu lama, meskipun waktu pertemuan mereka singkat setelah perjodohan beberapa waktu lalu banyak hal yang membuat nya merasa nyaman dan aman bersama pria itu,hingga tanpa Ia sadari hatinya mulai terbuka setelah banyak hal yang di lakukan pria itu di belakangnya untuknya tanpa sepengetahuan nya."Pak Nolan begitu tulus,dia sudah melakukan banyak hal untuk ku dan menyelamatkan ku dari orang-orang yang berniat jahat tapi dia selalu melakukan nya tanpa sepengetahuan ku", gumamnya dalam hati mengerucutkan bibirnya dengan tersenyum.
"Baiklah aku pergi sekarang, segeralah istirahat jangan lupa mengisi lambung dulu",ujar Nolan membuat Lily tertawa mendengar nya.
"Ahaha ternyata pak Nolan bisa berbicara manis, lucu pula", ucapnya tak bisa menahan tawa hingga hal itu membuat Nolan menatap nya dengan jengah ada-ada saja hal yang membuat wanita ini tertawa, pikir nya.
"Baiklah pak Nolan terimakasih sudah mengantarkan ku pulang,jadi tolong katakan pada ku jam berapa kalian akan pergi besok agar aku tidak terlambat"
Nolan tak menjawab langsung,Ia membuka pintu mobilnya dan segera akan masuk."Jam delapan,jika kau berubah pikiran untuk ikut dengan ku,maka aku bisa mengulur waktu",ucapnya dengan satu sudut bibir terangkat, kemudian langsung masuk ke dalam mobil dan segera pergi dengan kaca mobil yang terbuka sehingga membuat Lily bisa melihat wajahnya yang terlihat sedikit menyebalkan.
"Ck, pria itu sudah ku bilang aku tidak akan ikut dengannya dia masih saja",helanya kemudian masuk ke dalam kediaman itu yang langsung di sambut oleh Papa mama dan kakaknya yang sudah ada di meja makan,jadi Ia langsung ikut bergabung.
"Kau akan ikut besok ke Milan?",tanya Leonardo kakak laki-lakinya yang paling menyayangi nya namun juga yang paling jahil padanya.
Lily hanya menggeleng sebagai jawaban,karna Ia sedikit heran dengan kakaknya yang sama seperti Nolan yang menanyakan hal itu.
Sementara Fernandes papanya terlihat sedang memikirkan sesuatu, sehingga Ia hanya diam tapi sepertinya Ia sedang memiliki banyak pikiran dan sesekali melihat ke arah putrinya Lily dengan tatapan yang tak terbaca, sehingga membuat istrinya Angel mengusap lengannya dan memberikan nya senyuman sembari menggeleng kan kepala.
"Jangan memaksa adik mu jika dia tidak mau pergi Leo,dia juga banyak pekerjaan d sini",ucap Angel yang melihat kedua anaknya yang kembali beradu mulut karna Leo yang juga memaksa Lily untuk ikut ke Milan sehingga Lily yang tidak terima kakaknya yang terkesan mengusirnya akhirnya membalas ucapan kakaknya, jadilah keduanya beradu mulut seperti biasa.
"Kau tidak takut kalau tuan Nolan akan di rebut oleh wanita lain?",tanya Leonardo lagi tak jera.
"Tidak.Karna itu artinya kami memang tidak berjodoh",jawab Lily simpel namun Ia langsung merasakan sesuatu dalam dadanya ketika mengatakan hal itu,apakah Ia memang hanya akan berfikir demikian jika hal itu terjadi.
"Ya apalagi,memang hanya begitu kan kalau memang terjadi"
***
"Tuan Nolan,keluarga itu semakin tidak sabaran dan terus mendesak kita bahkan mereka sudah berani mengungkit tentang pertunangan anda dengan putri mereka ke depan media utama Milan"
"Tidak ada yang bisa memerintah atau mengancam ku, biarkan mereka mempermalukan dirinya sendiri"
"Berita ini juga sudah masuk ke media-media besar lainnya,dan pengacara keluarga mereka sudah mengirim pesan pada ku dengan surat hak asuh tuan muda,yang sudah lengkap dengan semua data-data yang di perlukan hingga kapanpun bisa naik aju banding jika saja tuan menolak pertunangan yang di tawarkan mereka",ujar Jack menjelaskan pada Nolan yang masih terlihat tenang namun sebenarnya tidak setenang itu.
"Sekeras apapun mereka mencoba, mereka tidak akan pernah berhasil menaklukkan tuan Nolan untuk tunduk pada mereka, justru mereka salah telah bermain-main dengan seorang Nolan",gumam Jack yang sudah paling tau bagaimana Nolan,karna sejak Nolan bahkan masih di dalam kandungan Ia sudah bekerja pada keluarga mereka dan menjadi orang kepercayaan keluarga nya menjadi pengawal pribadi Nolan sekaligus mengajari Nolan dalam banyak hal.
Bersambung...
Jangan lupa like komen subscribe ya, terimakasih😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
murni l.toruan
Lily sabar ya menghadapi Nolan, benar kalau jodoh pasti ketemy....semoga Lily berjodoh dengan Nolan, tentang Theo yang menjadi perebutan hak asuh pasti Tuan Nolan tidak bisa di intimidasi hak asuhnya Theo, karena dari bayi Nolan yang mengasuhnya, Theo akan menolak karena ada calon mama baru Lily
2025-06-05
1
abimasta
nolan akan melakukan apapun supaya theo tetap dlm asuhannya
2025-06-05
1