Antara Janji Dan Kenyataan
Rintangan Baru dan Hati yang Terbuka
Pagi hari disekolah, suasana agak ramai, Geng Liam baru datang dan berkumpul di lorong dekat loker
Liam
(menghela napas panjang) "Gue semalam ga bisa tidur nyenyak. bokap nyokap malah makin dingin. sekarang mereka jarang ngobrol satu sama lain di rumah"
Chloe
(mengusap punggung Liam) "gue ngerti, Li. itu pasti berat banget. tapi lo ga sendirian kok"
Audrey
"gue juga, Li. kemarin nyokap telpon, bilang mau ikut bokap keluar kota lagi. Rasanya kayak anak tunggal yang ditinggal sendirian terus"
Ethan
"duh, drey. kok bisa sih orang tua lo kayak gitu? sabar ya"
Lana
"aku kemarin ketahuan nyokap ikut les tambahan yang ga dia setujui. dimarahin abis-abisan. dibilang buang-buang uang padahal aku cuma pengen belajar hal baru. giliran kaka gue aja semuanya di support."
Finn
(menenangkan Lana) "gak apa-apa, Na. lo udah berusaha. jangan dengerin omongan negatif"
di kelas, pelajaran Sejarah dimulai. guru menunjuk Liam untuk menjawab pertanyaan sulit
Guru Sejarah
"Liam, coba jelaskan mengapa Revolusi Industri memiliki dampak yang signifikan pada masyarakat Eropa?"
Liam terlihat gelisah, pikirannya masih kacau karena masalah di rumah
Liam
(gagap) "eh... itu... karena..."
Gita dan Cindy saling berbisik, menertawakan Liam
Gita
"dih, si Liam tumben loading"
Cindy
(sinis) "pasti lagi galau urusan pribadi, makanya otaknya tumpul"
Al yang duduk di dekat Aprilia, melirik ke arah Liam dengan raut wajah khawatir. tapi dia tidak berani ikut campur
Aprilia
(melirik Gita dan Cindy dengan dahi berkerut, merasa tidak nyaman dengan ejekan mereka)
Michael yang duduk di bangkunya, hanya menatap Liam. ada sedikit rasa simpati dimatanya
Chloe
(berbisik ke Liam) "fokus, Li. lo bisa"
Liam
(menghela napas, berusaha konsentrasi) "Revolusi Industri itu... mengubah sistem produksi dari manual jadi mesin, dampaknya itu... banyak banget perubahan sosial, ekonomi, sama politik di Eropa"
Guru Sejarah
"betul, Liam. lain kali lebih fokus ya"
Jam istirahat. Michael sedang membaca buku di taman sekolah, agak menyendiri. Aprilia lewat dan melihat Michael
Aprilia
(mendekati Michael) "makasih banget ya Michael, tugas Bahasa Indonesia gue kemarin. Lo nyelamatin gue banget"
Michael
(menutup buku, sedikit canggung) "santai aja, Pril. gak sengaja kok"
Aprilia
"tapi gue beneran kaget lo bisa baik gitu, kirain lo.... ya gitu deh"
Michael
(tersenyum tipis) "emangnya gue gimana?"
Aprilia
"Ya... lebih banyak diem, terus kayak gak peduli sama sekitar"
Michael
"kadang emang gitu. males aja ikut campur drama"
tiba-tiba Al muncul dan melihat Aprilia ngobrol sama Michael
Al
(dalam hati, kesal) kurang ajar! kenapa mereka bisa akrab gitu sih?!
Cindy menghampiri Jack yang sedang makan di kantin
Cindy
"Jack, nanti pulang sekolah, gue mau hunting barang diskon di toko sebelah. temenin ya? nanti gue traktir kopi deh"
Jack
(mata berbinar) "siap, Cin! pasti dong!"
Gita lewat, melirik Cindy dengan senyum sinis
Gita
(berbisik keteman sebelahnya) "dasar Cindy, pinter banget manfaatin orang, Si Jack ga sadar apa?"
Jack tidak mendengar perkataan Gita, dia terlalu senang bisa menghabiskan waktu dengan Cindy. Namun, diam-diam Jack menyadari dompetnya mulai menipis karena sering menuruti permintaan Cindy.
Jack
(Dalam hati) duh, kok dompet gue udah mau abis ya?
Liam dan gengnya berkumpul di pojokan kantin
Liam
"gue gak tau harus gimana lagi. rasanya kayak gue ini beban di rumah"
Chloe
"jangan ngomong gitu Li, lo itu berharga, apapun yang terjadi sama orang tua lo, ini bukan salah lo"
Audrey
"denger ya, Li. kita semua punya masalah keluarga. gue juga capek dianggurin terus. tapi kita ga boleh nyerah"
Ethan
"setuju banget, drey. kita harus kuat, kita punya satu sama lain"
Lana
"aku kemarin sempat mikir buat berhenti les-lesan yang nyokap paksa. tapi aku takut nanti dia makin marah dan kecewa"
Finn
"lo harus berani ngomongin perasaan lo, Na. pelan-pelan aja. yang penting lo udah jujur sama diri sendiri"
Liam memandang teman-temannya, sebuah kekuatan baru muncul dari dalam dirinya
Liam
"kalian bener. gue gak bisa terus-terusan kayak gini. Gue harus coba bicara sama nyokap bokap. apapun hasilnya"
Chloe
"nahh gitu dongg, ini baru Liam yang kita kenal!"
di akhir jam sekolah, Michael melihat Liam dan gengnya tertawa bersama di depan gerbang. dia merasa sedikit cemburu, tapi juga ada perasaan hangat yang aneh
Michael
(dalam hati) mereka beneran akrab. tapi kenapa ya Aprilia
Aprilia yang baru keluar dari kelas, berjalan melewati Michael. Michael menatapnya. Michael ingat sekilas dia melihat tulisan "Rahasia Hati" di diary Aprilia kemarin. apakah itu tentang perasaannya pada seseorang? atau masalah lain?
disisi lain, Al melihat Aprilia dan Michael dari jauh Al merasa frustasi
Al
(dalam hati) kurang ajar! kenapa gue gak bisa ngomong sama Aprilia kayak sih Michael? gue harus gimana biar dia notice gue?
Liam, Chloe, Ethan, Audrey, Finn, dan Lana berjalan bersama, tapi bayangan masalah keluarga masih terbayang-bayang, tetap kini ada sedikit harapan dan kekuatan baru yang didapatkan dari persahabatan mereka yang tak tergoyahkan
Comments
taa🌺
bagus lanjutin season nya lagi dongg
2025-06-05
1