Antara Janji Dan Kenyataan
Luka Yang Terungkap
Suasana kelas, jam pelajaran kosong. Sebagian anak asyik dengan hp, sebagian ngobrol. Geng Liam kumpul di pojokan.
Chloe
(ngeliat Liam yang masih murung) "Li, gimana semalam? ada ngobrol sama nyokap bokap?"
Liam
(ngelamun, terus geleng pelan) "Gue malah tidur di kamar, ngeri dengerin mereka berantem. pagi ini juga udah pada pergi kerja"
Audrey
"duh, jadi ikutan sedih gw dengernya"
Ethan
"sabar ya, Li. mungkin mereka butuh waktu juga buat mikir"
Lana
(menatap Liam dengan empati) "tapi jangan diumpet sendiri, Li. kita di sini, kapan aja lo butuh didengerin."
Finn
"bener banget, Li. lo ga sendirian"
Tiba-tiba, Aprilia berteriak kecil dari barisan bangku depan.
Aprilia
"Astaga! tugas Bahasa Indonesia gue mana?!"
Al yang duduk dibelakangnya langsung panik, Pura-pura nyari pulpen, padahal matanya lirik Aprilia.
Al
(dalam hati) aduh, pengen bantu tapi takut salah tingkah.
Gita
(Datang ke meja Aprilia dengan gaya angkuh) "kenapa sih, Pril? kayak kesurupan."
Cindy
(Sambil main kuku) "mungkin jatuh kali, Pril. keteledoran lo aja"
Michael yang di bangku belakang cuma ngeliatin sambil masang earphone
di kantin, jam istirahat kedua. Geng Liam lagi makan, tapi obrolan mereka masih serius.
Audrey
(makan bakso sambil ngeluh) "Gue kemarin pulang sekolah, rumah sepi banget. udah kayak rumah hantu, jadi males pulang"
Ethan
(ngangguk-ngangguk) "sama, Drey. gue kemaren disuruh jemput adek gue di les. orang tua gue pada sibuk ngurusin biaya kuliahan abang gue. rasanya kayak gue ini pengasuh"
Chloe
(naruh sendok) "kalian tahu? kemarin gue diem-diem ikut lomba desain poster online tapi gak bilang bokap nyokap. takut banget kalo ketahuan, nanti dimarahin."
Liam
(melihat Chloe) "Tapi itu passion lo, Chlo. harusnya bokap lo ngerti."
Chloe
"itu masalahnya, Li. dia selalu bilang seni itu gak menjanjikan. dia mau gue fokus akademik aja biar masuk kedokteran."
Lana
"kalo gue, nyokap maksa les ini itu, padahal gue udh capek banget, nilai gue juga gak ada yang jelek-jelek amat, tapi selalu dibandingin sama nilai kaka gue yang selalu perfect"
Finn
"tekanan kayak gitu emang berat banget. tapi lo ga boleh nyerah, Na. lo punya bakat sendiri"
Jack lagi duduk di kantin, nungguin Cindy yang lagi beli minum
Cindy
(datang dengan dua gelas es teh) "ini buat lo, Jack. Makasih ya kemaren udah nemenin"
Jack
(muka sumringah) "Sama-sama, Cin. kapan aja siap kok"
Cindy
(senyum manis, tapi dalam hati) modus dikit biar gampang dimanfaatin lagi "Jack nanti temenin gue ke mall, ya? ada promo skincare"
Jack
"siap, Cin! nanti gue jemput"
Gita dan Aprilia lewat, Gita melihat Jack dan Cindy
Gita
"dih sih Jack bucin banget sama Cindy, gak sadar apa dia dimanfaatin"
Aprilia
(cuek, tapi matanya ngelihat Al yang lagi ngumpet dibalik tiang, berusaha dengerin)
Al
(dalam hati) Aprilia makin manis kalau lagi cuek gitu. tapi gimana ya caranya ngomong sama dia? gue pengecut banget.
Michael masih dengan earphone-nya, sibuk dengan dunianya sendiri
Di lorong, Michael gak sengaja nabrak Aprilia. barang bawaan Aprilia jatuh semua
Michael
(kaget, melepas earphone-nya) "ehh maaf banget, Pril! Gak sengaja." (Dia bantu ambil barang-barang Aprilia, termasuk sebuah diary kecil yang terbuka)
Aprilia
(cepat-cepat ngerebut diary-nya) "Gak apa-apa, Michael." (wajahnya sedikit panik)
Michael
(melirik diary itu sebentar, dia sempat melihat tulisan "Rahasia Hati") "Maaf ya, Pril."
Al yang ngelihat kejadian itu dari jauh langsung cemberut
Al
(dalam hati) kurang ajar si Michael! kenapa dia duluan yang bisa ngobrol sama Aprilia?!
Michael kembali ke kelas, duduk di bangkunya, dan tiba-tiba dia menyadari ada secarik kertas jatuh dari barang-barang Aprilia tadi. itu adalah lembaran tugas Bahasa Indonesia Aprilia!
Michael
(melihat kertas itu, berpikir sejenak. lalu dia melihat ke arah geng Liam yang lagi ngobrol. dia tahu Aprilia sering jail ke mereka, tapi entah kenapa, dia merasa perlu mengembalikan tugas itu)
setelah jam sekolah berakhir, Michael mendatangi Aprilia yang lagi nunggu jemputan.
Michael
"Pril, ini punya lo, kan?" (menyodorkan lembaran tugas Bahasa Indonesia)
Aprilia
(kaget, matanya melotot) "Astaga! iya! dari mana lo dapet?"
Michael
"tadi jatuh pas kita nabrakan. gue ga sengaja lihat"
Aprilia
(Wajahnya berubah dari kaget jadi sedikit malu dan lega) "makasih banyak, Michael! Gue udah panik banget"
Michael
(mengangguk canggung, lalu pergi)
Gita, Cindy, dan Al melihat kejadian itu dari jauh
Gita
"Dih, sih Michael kok jadi baik sama Aprilia?"
Cindy
"Pencitraan kali, Ta."
Al
(Cemberut makin dalam) sekarang Michael juga? kurang ajar!
disisi lain Liam, Chloe, Ethan, Audrey, Finn, dan Lana berjalan bersama menuju gerbang sekolah
Liam
"Gue gak tahu deh bakal gimana nanti di rumah"
Chloe
"apapun yang terjadi, lo harus kuat, Li. dan ingat, kita selalu ada buat lo"
Audrey
"Yup! kapanpun lo butuh kita, panggil aja!"
Ethan
"Atau butuh temen main game biar lupa masalah!"
Lana
"atau sekedar dengar cerita lo"
Finn
"kita adalah support system terbaik yang lo punya"
mereka saling rangkul, menunjukkan bahwa di tengah badai masalah keluarga yang mereka hadapi, persahabatan adalah jangkar yang kuat
Comments