BAB 4 SAKIT LUAR DALAM

Cassanova terus berteriak meminta tolong dan memohon agar para pemuda-pemuda durjana itu melepaskan nya. Ia terus memberontak, kakinya menendang nendang pemuda-pemuda itu dan berusaha untuk menyelamatkan diri. Namun semua usaha nya hanya sia sia. Pemuda-pemuda durjana itu malah semakin bertambah brutal.

Empat pria itu memegang tangan nya dengan kuat. Dan Casanova terus menendang, memukul, menggigit, dan melakukan segala cara untuk melawan mereka. Namun kekuatan mereka terlalu besar. Hingga Cassanova pun tak berdaya.

Dalam sekejap, tubuhnya pun lemas tak berdaya. Salah satu dari mereka menyumpal mulutnya dengan kain, membuatnya hanya bisa menangis dalam diam. Ia tahu bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi padanya malam ini.

"Sreeettt... (baju Cassanova pun koyak)

Salah satu dari mereka merobeknya dengan paksa. Sehingga tampak lah kulit Casanova yang menonjol dibagian dadanya. Kulit yang putih mulus tanpa celah sedikit pun, yang membuat jiwa para pemuda-pemuda durjana itu ingin segera menikmatinya.

"Wow... mulus bro. Ini mah rezeki nomplok. "ucap salah seorang pemuda dengan berusaha payah untuk menelan ludahnya.

Mereka pun tampak seperti binatang buas yang sedang kelaparan saat melihat dada Casanova. Dengan ketidak berdayaan Casanova, mereka pun mulai menyentuh, mencium dan mencumbui tubuh itu. Hingga ia hanya bisa pasrah menangis dan terisak dengan aksi bejad yang dilakukan mereka.

Kini tubuh Casanova lunglai tak berdaya dan tak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. ia hanya bisa menahan sakit dan menangis setiap kali mereka menggilir tubuhnya secara bergantian.

Kini semuanya yang terasa bagai mimpi buruk. Mereka merenggut kendali atas tubuhnya, merobek martabat dan rasa amannya. Dalam gelap, hanya cahaya senter yang menyinari wajah-wajah lelaki lelaki durjana itu. Casanova menggeliat, berteriak tanpa suara, air matanya bercucuran tiada henti, namun tak ada satu pun yang mendengar.

Sakit terlalu sakit itu yang dirasakan Cassanova saat ini. Bukan hanya sekadar luka fisik, tapi rasa hancur yang merayap pelan dari dalam dadanya. Cassanova tergeletak lemas di tanah yang dingin dan basah. Tubuhnya bergetar, bukan hanya karena udara malam, tapi karena trauma yang baru saja terjadi.

Matanya terus mengalirkan air mata yang terus bercucuran dipelipis matanya. Masa depannya yang dulu ia impikan kini terasa begitu jauh. Ia pernah bermimpi menjadi Hafizah, mengabdikan hidup untuk kebaikan dan ilmu agama. Ingin menjadi seorang ustazah yang ahli mengaji.

Tapi malam ini, impiannya hanya tinggal kenangan. Mahkota yang ia jaga begitu baik semuanya terasa seperti telah direnggut paksa dan tanpa ampun. Bukan hanya kehormatan, tapi juga harapan, harga diri, dan rasa aman yang selama ini ia genggam erat telah sirna dan musnah.

Di kejauhan, suara tawa beberapa pemuda itu masih terdengar seperti cambuk di telinganya. Tawa yang tak manusiawi, puas, liar, seperti binatang buas yang baru saja memangsa korbannya. Mereka tak bicara banyak, hanya sesekali terdengar potongan kalimat.

"Sudah beres. Sekarang dia pingsan. Gila ya tu cewek buta buta tapi legit bro. Eehmmm... menggemaskan. Tak sia sia gue rela hujan hujanan malam ini demi mendapatkan nya. "ucap salah seorang pemuda dengan tertawa puas.

"Lu... memang perkara beginian paling cepat bro. Apalagi barang free. " jawab seorang teman lagi dengan tertawa.

"Jangan lama-lama kita di sini. Kita harus pergi sebelum ada yang melihat. Orang orang kampung kenal sama gue. Bahaya kalau orang tau ini semua angkara kita. Sudah ayo cepat gerak. " jawab Rendi salah satu warga situ.

Mereka pun berdiskusi sebentar tentang bagaimana menutupi jejak, tentang risiko jika perbuatannya ketahuan. Tak satu pun dari mereka menunjukkan penyesalan. Yang tersisa hanya suara langkah yang menjauh dan lampu senter yang redup semakin kecil.

Cassanova masih tak bergerak. Satu-satunya hal yang membuatnya tetap hidup adalah detak jantungnya sendiri walau lemah, namun belum berhenti. Dalam gelap, ia mengumpulkan sisa kekuatannya. Ia tahu malam ini akan menjadi bekas luka yang tak akan pernah hilang. Tapi jika ia masih bisa bernapas, maka ia masih bisa bertahan.

“Sepertinya sudah dulu untuk malam ini jangan diterusin lagi. Lagian kita semua sudah puaskan menikmati tubuhnya. Tinggalkan saja dia! Dia kan tidak bisa melihat kita, dia itu kan buta,” ujar salah satu pemuda dengan nada enteng.

“Kalau pun nanti dia bisa pulang kerumahnya, dia pasti tidak bisa mengenali kita satu per satu. Jangan takut dech. Sudahlah, tinggalkan saja dia disini. "ucap pemuda itu lagi.

“Bener juga. Dia kan tidak bisa melihat. Ya sudah yuk, cepatan kita cabut dan gerak sekarang! Jangan lama lama,” sahut yang lain.

Empat pemuda itu lalu beranjak pergi dari kebun kosong yang sunyi, meninggalkan sosok gadis yang terkulai tak berdaya. Nafasnya pelan, wajahnya memar, dan tubuhnya kotor oleh tanah dan hujan yang turun begitu deras.

Ketika semuanya berakhir, tubuh Casanova tergeletak lemah. Luka dan lebam menghiasi kulitnya, dan sisa-sisa kekejian masih melekat di tubuh dan batinnya. Banyak bekas bekas love bite dileher dan dada bahkan hampir diseluruh tubuh indahnya.

Para pemuda-pemuda bejad itu pun akhirnya pergi, meninggalkannya dalam kegelapan yang jauh lebih mencekam dari malam itu sendiri. Ia hanya bisa menangis, berusaha mengumpulkan kembali serpihan dirinya yang tercerai-berai.

Kilatan petir menyambar langit. Suara gemuruh menggelegar bersamaan dengan turunnya hujan yang deras. Tubuh Casanova terguyur derasnya air yang jatuh dari langit. Suhu dingin menyentuh kulitnya, membuat tubuhnya menggigil dan dengan perlahan mengembalikan kesadarannya.

“Hu...Hu…” gumamnya lirih dengan isak, yang nyaris tak terdengar.

Rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya, membuatnya nyaris tak mampu menggerakkan tubuhnya sendiri.

Dengan tertatih dan sisa tenaga yang ia miliki, Cassanova mencoba meraih potongan pakaian yang berserakan di sekitarnya.

Dengan perlahan ia meraba dan mencari-cari pakaian pakaiannya yang tercecer entah dimana. Dengan matanya yang buta ia pun mulai meraba-raba. Ia pun menemukan semua pakaian nya itu. Hanya kerudung nya saja yang entah hilang kemana, mungkin terbawa air hujan yang deras.

Dengan tangannya yang gemetar hebat ia pun berusaha memakai baju nya dan mencoba untuk mengancingkan kembali dengan perlahan-lahan. Banyak kancing yang sudah terlepas karena ditarik paksa oleh para durjana itu. Membuat nya sulit untuk menutupi bagian dada nya. Bibirnya pecah dan masih mengeluarkan darah, tapi ia tak menyerah.

"Duaaarrr...

"Duaaarrr...

"Duaaarrr...

Terdengar suara petir yang menyambar nyambar. Ia pun mencoba berteriak lagi untuk meminta tolong.

"To... To... looonggg...." ucapnya.

Suaranya yang lirih nyaris tak terdengar karena suara hujan dan petir. Meski pandangannya gelap dan tubuhnya lemah, hatinya masih berdenyut dengan sisa-sisa kekuatan. Tubuhnya begitu sakit untuk berdiri pun sangat susah. Apalagi berjalan.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Afriyeni Official

Afriyeni Official

kasihan sekali kamu Casanova /Sob/

2025-08-13

1

Keano

Keano

kejam sekali

2025-08-21

1

Uthie

Uthie

keji sekali mereka 😡

2025-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. GELAP MALAM YANG ANEH
2 BAB 2 PARA PEMUDA YANG DURJANA
3 BAB 3. CASANOVA TERNODAI
4 BAB 4 SAKIT LUAR DALAM
5 BAB 5. DENDAM KU BERMULA
6 BAB 6. KEKHAWATIRAN SANG IBU
7 BAB 7 CASSANOVA PULANG
8 BAB 8. HATI YANG TERIRIS
9 BAB 9. DESAS-DESUS TETANGGA
10 BAB 10 MULUT MULUT CELAKA
11 BAB 11 MENCARI KEADILAN
12 BAB 12 INGIN MEMBALAS JALAN SESAT
13 BAB 13 TEKAD BU RAHMI
14 BAB 14 MINTA TOLONG PAK KADES
15 BAB 15 HINAAN DAN EJEKAN
16 BAB 16 HATI YANG TERLUKA
17 BAB 17 TERTANGKAP BASAH
18 BAB 18 HILANG NYA KAYANO
19 BAB 19 KABAR DUKA
20 BAB 20 DENDAM CASANOVA
21 BAB 21 MENOLAK PAK KADES
22 Bab 22 KEDATANGAN RAMPOK
23 Bab 23 ASUMSI TETANGGA
24 Bab 24 BU RAHMI MENDADAK SAKIT
25 Bab 25 SAKIT KIRIMAN
26 Bab 26 KOTAK KERAMAT NENEK
27 Bab 27 AROMA BUSUK DAN BERNANAH
28 Bab 28 BU RAHMI KRITIS
29 Bab 29 BU RAHMI MENINGGAL
30 Bab 30 BISIKAN GHOIB
31 Bab 31 AWAL KEBANGKITAN
32 Bab 32 ILMU SESAT (NYI LENGGINI)
33 Bab 33 BERITA HILANGNYA CASANOVA
34 Bab 34 PEMBALASAN DENDAM DIMULAI
35 Bab 35 CASANOVA KEMBALI
36 Bab 36 MEMBURU EMPAT PRIA DURJANA
37 Bab 37 RITUAL MEMANGGIL NYI LENGGINI
38 Bab 38 KORBAN PERTAMA
39 Ba 39 KENCAN DIPOHON PISANG (21+++)
40 Bab 40 KORBAN PERTAMA SELESAI
41 Bab 41 PENEMUAN MAYAT
42 Bab 42 SELLY MENJADI TERSANGKA
43 Bab 43 TERTAWA PUAS
44 Bab 44 KORBAN SELANJUTNYA
45 Bab 45 PERINGATAN UNTUK TIKA
46 Bab 46 ARWAH RIKO TAK TENANG
47 Bab 47 MERAYAP RAYAP DIDINDING
48 Bab 48 SELLY KERASUKAN
49 Bab 49 TEROR AYAM MATI TANPA KEPALA
50 Bab 50 TEROR MULAI BERDATANGAN
51 Bab 51 RENCANA PENGASINGAN SELLY
52 Bab 52 TEROR SETAN DIPUKESMAS
53 Bab 53 MINTA TOLONG MBAH WIRO
54 Bab 54 MELAMAR CASANOVA
55 Bab 55 MULAI MERASA KETAKUTAN
56 Bab 56 TEROR SAWAH HABIS TERBAKAR
57 Bab 57 PAK RT TERKEJUT
58 Bab 58. KEMARAHAN BU KADES
59 Bab 59 FIRASAT TAK BAIK
60 Bab 60 DESIS NYI LENGGINI
61 Bab 61 KORBAN KEDUA
62 Bab 62 KETAKUTAN RENDI
63 Bab 63 MINTA BANTUAN KI KUSUMO
64 Bab 64 MENCARI SELLY DAN ANDI
65 Bab 65 KETAKUTAN CITRA
66 Bab 66. GANGGUAN MAHKLUK TAK KASAT MATA
67 Bab 67 KORBAN KEDUA SELESAI
68 Bab 68 JANGAN IKUT CAMPUR
69 Bab 69 RENCANA LICIK RENDI
70 Bab 70 TAUBATLAH CASANOVA
71 Bab 71 RAKHA ANAK PAK KADES PULANG
72 Bab 72 SIAPA WANITA BERKEBAYA ITU
73 Bab 73 DOSA TERINDAH
74 Bab 74 SELLY TERUS TERSIKSA
75 Bab 75 GANCET
76 Bab 76 KORBAN KETIGA SELESAI
77 Bab 77. PAK KADES MURKA
78 Bab 78 KELUAR BELATUNG HIDUP DIKEMALUAN
79 Bab 79 CASANOVA DATANG MELAYAT
80 Bab 80 ADA KEJANGGALAN.
81 Bab 81 TIDAK DITERIMA BUMI
82 Bab 82 RINTANGAN MENUJU KOTA
83 Bab 83 BOCAH INI SUDAH DITANDAI
84 Bab 84 RENCANA LICIK BU KADES
85 Bab 85 PENEMUAN MAYAT LAGI
86 Bab 86 RAKHA BERTEMU CASANOVA
87 Bab 87 MENGANTAR CASANOVA PULANG
88 Bab 88 HASRAT RENDI YANG MEMBARA
89 Bab 89 JERAT NYI LENGGINI
90 Bab 90 KESAKSIAN BU RT
91 Bab 91 BOCAH TENGIK ITU DALANGNYA
92 Bab 92 PENGAKUAN CITRA
93 Bab 93 CITRA MEMINTA MAAF
94 Bab 94 PENYIKSAAN KEJAM
95 Bab 95 PERSIAPAN PERNIKAHAN
96 Bab 96 RENDI PULANG
97 Bab 97 BOLA BOLA API KIRIMAN
98 Bab 98 KEMARAHAN MBAH WIRO
99 Ba 99 PERTEMPURAN SENGIT
100 Bab 100 PETAKA DIRUMAH PAK KADES
101 Bab 101 MEMANGGIL USTADZ ZAENAL DAN DUKUN
102 Bab 102 TERPAKSA SELLY DIKORBANKAN
103 Bab 103 BU KADES KRITIS
104 Bab 104 CURIGA PADA CASANOVA
105 Bab 105 RAKHA BERTEMU NYI LENGGINI
106 Bab 106 ILMU GENDAM
107 Bab 107 KEMATIAN BU KADES
Episodes

Updated 107 Episodes

1
BAB 1. GELAP MALAM YANG ANEH
2
BAB 2 PARA PEMUDA YANG DURJANA
3
BAB 3. CASANOVA TERNODAI
4
BAB 4 SAKIT LUAR DALAM
5
BAB 5. DENDAM KU BERMULA
6
BAB 6. KEKHAWATIRAN SANG IBU
7
BAB 7 CASSANOVA PULANG
8
BAB 8. HATI YANG TERIRIS
9
BAB 9. DESAS-DESUS TETANGGA
10
BAB 10 MULUT MULUT CELAKA
11
BAB 11 MENCARI KEADILAN
12
BAB 12 INGIN MEMBALAS JALAN SESAT
13
BAB 13 TEKAD BU RAHMI
14
BAB 14 MINTA TOLONG PAK KADES
15
BAB 15 HINAAN DAN EJEKAN
16
BAB 16 HATI YANG TERLUKA
17
BAB 17 TERTANGKAP BASAH
18
BAB 18 HILANG NYA KAYANO
19
BAB 19 KABAR DUKA
20
BAB 20 DENDAM CASANOVA
21
BAB 21 MENOLAK PAK KADES
22
Bab 22 KEDATANGAN RAMPOK
23
Bab 23 ASUMSI TETANGGA
24
Bab 24 BU RAHMI MENDADAK SAKIT
25
Bab 25 SAKIT KIRIMAN
26
Bab 26 KOTAK KERAMAT NENEK
27
Bab 27 AROMA BUSUK DAN BERNANAH
28
Bab 28 BU RAHMI KRITIS
29
Bab 29 BU RAHMI MENINGGAL
30
Bab 30 BISIKAN GHOIB
31
Bab 31 AWAL KEBANGKITAN
32
Bab 32 ILMU SESAT (NYI LENGGINI)
33
Bab 33 BERITA HILANGNYA CASANOVA
34
Bab 34 PEMBALASAN DENDAM DIMULAI
35
Bab 35 CASANOVA KEMBALI
36
Bab 36 MEMBURU EMPAT PRIA DURJANA
37
Bab 37 RITUAL MEMANGGIL NYI LENGGINI
38
Bab 38 KORBAN PERTAMA
39
Ba 39 KENCAN DIPOHON PISANG (21+++)
40
Bab 40 KORBAN PERTAMA SELESAI
41
Bab 41 PENEMUAN MAYAT
42
Bab 42 SELLY MENJADI TERSANGKA
43
Bab 43 TERTAWA PUAS
44
Bab 44 KORBAN SELANJUTNYA
45
Bab 45 PERINGATAN UNTUK TIKA
46
Bab 46 ARWAH RIKO TAK TENANG
47
Bab 47 MERAYAP RAYAP DIDINDING
48
Bab 48 SELLY KERASUKAN
49
Bab 49 TEROR AYAM MATI TANPA KEPALA
50
Bab 50 TEROR MULAI BERDATANGAN
51
Bab 51 RENCANA PENGASINGAN SELLY
52
Bab 52 TEROR SETAN DIPUKESMAS
53
Bab 53 MINTA TOLONG MBAH WIRO
54
Bab 54 MELAMAR CASANOVA
55
Bab 55 MULAI MERASA KETAKUTAN
56
Bab 56 TEROR SAWAH HABIS TERBAKAR
57
Bab 57 PAK RT TERKEJUT
58
Bab 58. KEMARAHAN BU KADES
59
Bab 59 FIRASAT TAK BAIK
60
Bab 60 DESIS NYI LENGGINI
61
Bab 61 KORBAN KEDUA
62
Bab 62 KETAKUTAN RENDI
63
Bab 63 MINTA BANTUAN KI KUSUMO
64
Bab 64 MENCARI SELLY DAN ANDI
65
Bab 65 KETAKUTAN CITRA
66
Bab 66. GANGGUAN MAHKLUK TAK KASAT MATA
67
Bab 67 KORBAN KEDUA SELESAI
68
Bab 68 JANGAN IKUT CAMPUR
69
Bab 69 RENCANA LICIK RENDI
70
Bab 70 TAUBATLAH CASANOVA
71
Bab 71 RAKHA ANAK PAK KADES PULANG
72
Bab 72 SIAPA WANITA BERKEBAYA ITU
73
Bab 73 DOSA TERINDAH
74
Bab 74 SELLY TERUS TERSIKSA
75
Bab 75 GANCET
76
Bab 76 KORBAN KETIGA SELESAI
77
Bab 77. PAK KADES MURKA
78
Bab 78 KELUAR BELATUNG HIDUP DIKEMALUAN
79
Bab 79 CASANOVA DATANG MELAYAT
80
Bab 80 ADA KEJANGGALAN.
81
Bab 81 TIDAK DITERIMA BUMI
82
Bab 82 RINTANGAN MENUJU KOTA
83
Bab 83 BOCAH INI SUDAH DITANDAI
84
Bab 84 RENCANA LICIK BU KADES
85
Bab 85 PENEMUAN MAYAT LAGI
86
Bab 86 RAKHA BERTEMU CASANOVA
87
Bab 87 MENGANTAR CASANOVA PULANG
88
Bab 88 HASRAT RENDI YANG MEMBARA
89
Bab 89 JERAT NYI LENGGINI
90
Bab 90 KESAKSIAN BU RT
91
Bab 91 BOCAH TENGIK ITU DALANGNYA
92
Bab 92 PENGAKUAN CITRA
93
Bab 93 CITRA MEMINTA MAAF
94
Bab 94 PENYIKSAAN KEJAM
95
Bab 95 PERSIAPAN PERNIKAHAN
96
Bab 96 RENDI PULANG
97
Bab 97 BOLA BOLA API KIRIMAN
98
Bab 98 KEMARAHAN MBAH WIRO
99
Ba 99 PERTEMPURAN SENGIT
100
Bab 100 PETAKA DIRUMAH PAK KADES
101
Bab 101 MEMANGGIL USTADZ ZAENAL DAN DUKUN
102
Bab 102 TERPAKSA SELLY DIKORBANKAN
103
Bab 103 BU KADES KRITIS
104
Bab 104 CURIGA PADA CASANOVA
105
Bab 105 RAKHA BERTEMU NYI LENGGINI
106
Bab 106 ILMU GENDAM
107
Bab 107 KEMATIAN BU KADES

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!