suka memaksa

"Saya menjemput Nona!!" Ucap pria itu, melirik Dion dan menatapnya dari atas sampai bawah seolah sedang menilai penampilan kekasih Gaby, satu alis Madava terangkat kembali menatap Gaby.

Wajah Gaby di tekuk sebal.

"Nggak usah jemput aku, om pulang lagi sana karena aku mau pulang sama pacar aku!!"

Gaby mencekal tangan Dion posesif dan menekan kata pacar, seolah pria itu harus tau jika dirinya memiliki kekasih.

Dion mengangguk. "Iya om, untuk kali ini saya yang akan antar Gaby pulang."

Sebenarnya Dion dan pria itu merupakan sepupu.

"Nona Gaby akan pulang dengan saya, Dion."

Madava Ricard. Pria tampan dengan tinggi 188 ini merupakan tangan kanan Frederick sekaligus bodyguard Gaby, usianya baru 25 tahun.

Madava bekerja dengan Frederick sudah dua tahun lamanya menggantikan sang ayah.

Ya, Madava menggantikan ayahnya yang pensiun karena sudah sepuh waktunya istirahat.

Gaby menghela nafas kasar, menatap Madava malas. "Om plis deh, jangan suka memaksa!!"

Suka sekali bodyguard-nya ini memaksa. Bodyguard macam apa yang seperti ini? Tidak patuh kepada majikan, namun Gaby yang harus patuh kepadanya.

Dion melirik Gaby yang terlihat kesal. Kembali menatap Madava dengan wajah datar. Sebenarnya sudah biasa Madava seperti ini menyulitkannya untuk mengantar Gaby pulang.

"Om tenang aja nggak usah khawatir, saya akan menjaga Gaby mengantarnya pulang sampai tujuan." Dion mencoba meyakinkan, berharap kali ini Madava membiarkannya membawa Gaby.

Madava langsung menatap Dion tajam, sedikitpun pria itu tidak mau di bantah.

Melihat tatapan Madava membuat Dion terintimidasi, dengan canggung mengalihkan pandangannya sambil mengelus belakang kepala.

Dion tau bagaimana sifat om-nya yang tidak suka dibantah.

"Nona Gaby akan pulang dengan saya" Tegas Madava sekali lagi.

Nah kan, Madava pasti tetap dengan pendiriannya.

Dion menghela nafas kasar. Selalu kesusahan hanya ingin mengantar Gaby pulang gara-gara om sepupu yang menjadi bodyguard sang kekasih. Seharusnya sebagai saudara Madava membantunya bukan malah menyulitkannya.

"Om!!"

Gaby menghentakkan satu kakinya kesal, tidak terima Madava se enak jidat mengatur.

"Saya tunggu Nona di mobil!!"

Setelah mengatakan itu Madava segera berjalan menuju mobilnya, tidak ingin dibantah atau mendapat penolakan lagi. Tidak perduli walaupun Gaby marah, karena ini juga demi kebaikan gadis itu.

"Issh, kesel banget!!" Keluh Gaby.

"Sayang!!" Menatap Dion dengan wajah memelas, cowok itupun menatapnya.

"Kenapa dia keras kepala banget nggak kaya kamu, padahal kalian sepupu." Keluh Gaby.

Tentu saja Gaby tau mereka sepupu.

Dion tersenyum lembut, juga tidak bisa protes ini diluar kendali pacarnya. Dan Dion paham, sebagai bodyguard om-nya memang harus menjalankan tugas menjaga Gaby.

"Yaudah nggak papa!!"

Mengelus lembut kepala Gaby lalu mengecup pucuk kepalanya.

Di dalam mobil Madava melihat interaksi Gaby dan Dion. Tangannya mencekal kuat stir rahangnya mengetat tatapannya begitu tajam, dan wajahnya semakin datar saat melihat Dion mengecup kepala Gaby.

Menghela nafas kasar, mengalihkan pandangannya menatap tajam ke depan.

"Kau---terlalu nakal nona" gumam Madava dengan suara rendah.

Bibir Gaby mengerucut dan mengangguk. "Yaudah, kamu hati-hati dijalan ya aku duluan"

Dengan berat hati, Gaby akan pulang bersama Madava dan rencana mereka yang akan pergi jalan-jalan kini sirna gara-gara bodyguard menyebalkan itu.

Tiba-tiba Gaby berjinjit lalu.

Cup.

Mengecup pipi Dion seketika membuat cowok itu terkejut, namun sekian detik tersenyum lebar pipinya menghangat bahkan telinganya memerah.

Dion blushing. Rasa kesalnya langsung sirna setelah Gaby mengecup pipinya.

"Semakin nakal, hmm!!"

Madava kembali menyaksikan adegan yang membuat hatinya terasa panas.

Entah mengapa, setelah ada status lain di antara mereka, Madava tidak suka melihat gadis itu di sentuh oleh pria lain. Ya, walaupun Dion lebih dulu berpacaran dengan Gaby, tapi tetap saja, rasa tidak suka itu menguasai hatinya.

Brak.

Dengan kasar Gaby membanting pintu mobil yang ada di belakang, membuat pria di balik kemudi terkejut, langsung menoleh menatap protes gadis cantik itu.

Gaby pun menatapnya dengan tatapan sinis, tangannya terlipat di depan dada memalingkan wajah sebal.

Madava hanya menghela nafas tanpa menegur, karena sudah biasa dengan tingkah Gaby.

"Sabuk pengamannya pakai Nona." Titah Madava sambil menyalakan mesin mobil.

Gaby mendelik, dengan wajah cemberut memakai sabuk pengaman.

***

Di perjalanan menuju rumah, hanya keheningan yang menyelimuti mereka, tidak ada yang mau bicara apalagi Gaby masih sangat kesal dengan Madava

Tring tring.

Tiba-tiba terdengar suara ponsel berdering memecahkan keheningan.

Madava merogok saku jas mengeluarkan benda pipih miliknya.

Setelah membaca nama si penelpon pria itu segera menerima sambungan telponnya.

"Iya tuan?" Ucap Madava.

[Apa kamu sudah menjemput princess nakal saya, Dava?] Tanya seseorang di sebrang sana.

Madava langsung melirik Gaby dari kaca spion depan, gadis itu sedang menatap ke luar jendela dengan wajah di tekuk bibirnya manyun beberapa senti.

"Iya tuan saya sudah menjemput, Nona!!"

Gaby yang mendengar itu, memutar bola mata jengah, tau siapa yang menelpon Madava pasti Daddy-nya.

[Baik lah, pastikan Gaby tidak keluar rumah]

"Baik tuan"

Nut.

Sambungan telpon diakhiri, Madava kembali memasukan ponselnya ke dalam saku jas.

Ini yang membuat Madava melarang Gaby pulang bersama Dion. Frederick selalu menelpon untuk memastikan apakah Madava sudah menjemput Gaby, dan jika tidak berhasil membawa Gaby atau gadis itu pergi dengan orang lain, makan Frederick akan marah besar.

"Nona, apa mau mampir dulu untuk belanja? Saya---traktir!!"

Berusaha mencarikan suasana itu yang Madava lakukan, karena gawat sekali jika Gaby terus marah, yang ada gadis itu marah kepada Daddy-nya juga dan akan berimbas kepada Madava.

Ya, jika Gaby kesal atau marah orang lain juga akan terkena imbasnya.

Gaby langsung menatap Madava, pipinya menggembung matanya sedikit memicing, gadis itu sedang berfikir.

"Mau!!" Jawab Gaby setelah beberapa saat berfikir.

Madava tersenyum tipis, tau bagaimana meluluhkan Nona-nya jika sedang marah, bawa saja jajan pasti tidak akan menolak.

Yah, seperti gadis-gadis pada umumnya, Gaby suka jajan.

.....

"Nona---apa masih ingat membeli yang lain?" Tanya Madava ragu, menatap Gaby yang sedang berjalan di depannya sambil melihat-lihat rak snack.

Gaby menghentikan langkah, berbalik badan menatap Madava.

Menaikkan sebelah alis dan tersenyum miring, Madava terlihat kesusahan membawa troli.

Gaby mengangguk santai, kembali melihat snack-snack.

"Yaah, masih banyak yang mau di beli. Hmm kira-kira ada beberapa snack lagi!!"

Madava menghela nafas pelan, menatap troli yang sudah dipenuhi dengan snack, tapi Gaby masih ingin membeli yang lain.

Apa gadis ini sedang mengerjainya? Madava jadi curiga.

Saking penuhnya troli, beberapa snack terjatuh saat Madava bergerak mendorong.

"Mampus, gue abisin uang lu ya om, siapa suruh larang gue jalan sama Dion!!!" Batin Gaby tak perduli betapa kesusahannya pria itu.

Ya Madava benar, Gaby memang mengerjainya.

...***...

Cklk.

Gaby masuk kedalam kamar, menutup pintu dan melepas tasnya di lempar begitu saja ke atas meja.

Merebahkan tubuhnya di atas kasur, menatap langit-langit yang tidak ada menariknya sama sekali.

"Menyebalkan" Gerutunya kesal.

"Selalu saja mengganggu, padahal gue sama Dion mau jalan-jalan!!"

Ya, masih sedikit kesal dengan Madava.

Harapan jalan-jalan bersama sang kekasih sirna begitu saja gara-gara bodyguard-nya yang selalu mengatur.

"Gara-gara Daddy siih, ngapain coba adain bodyguard buat gue mana rese banget tuh om-om, gue jadi nggak bebas kemana-mana!!"

Sebenarnya Gaby heran, kenapa Daddy-nya mengadakan bodyguard? Jika bertanya Frederick pasti akan menjawab. Untuk menjaga princess Daddy yang nakal.

Sungguh menyebalkan sekali bukan? Apa Gaby ini princess kerajaan yang harus di jaga?

Menghembuskan nafas kasar, memejamkan matanya.

.....

Sementara itu snack yang Gaby beli sudah memenuhi meja makan.

Madava menatap datar snack yang berhamburan di atas meja, sampai habis 500 ribu hanya untuk membeli snack

Kini Madava paham. Ternyata benar gadis itu mengerjainya, uang 500 ribu melayang menjadi snack-snack yang entah kapan habisnya.

Bukan hanya Madava saja yang ada di sana, namun beberapa ART juga menatap heran meja makan. Mereka berfikir, untuk apa anak majikan membeli snack sebanyak itu?

"Kira-kira bagaimana Nona Gaby menghabiskan snack-snack itu?" Bisik seorang arti kepada temannya.

"Entahlah."

****

...Like, komen, vote ikuti akun author...

Terpopuler

Comments

ChaManda

ChaManda

ikan cucut .... lanjuttt

2025-06-02

1

ChaManda

ChaManda

/Sob//Sob//Sob//Sob/

2025-06-02

1

ChaManda

ChaManda

cembulu, yaaa/Tongue/

2025-06-02

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 suka memaksa
3 status kita
4 Flashback
5 Dinikahkan
6 Kecelakaan
7 'Gila, si om mau bilang kalau dia suami gue?'
8 Tidak sadarkan diri.
9 Kejanggalan
10 Dendam
11 Rapuh
12 Bagaimana jika Dion tau??
13 Ingin di andalkan
14 wanita itu tunangan Madava
15 Aku ingin menikah
16 "Bagaimana rasanya? Enak tidur berdua?"
17 Ini gila om
18 "Kamu yang pertama, nona!!"
19 Rencana pemb*nuhan.
20 Berusaha menggagalkan
21 Kapan menikahi Chelsea.
22 Rencana Dion
23 Om udah pikun ya!!
24 Tidak tegaan
25 Mana bisa di tahan om!!
26 Si pelaku
27 mengagumi
28 Gaby dan Chelsea bertemu
29 Sakit parah
30 Motif Kumala
31 meratapi nasib
32 Azka tidak suka Frederick sadar dari koma?
33 Suster penyamar
34 Apa Madava tega?
35 Suntik m*ati
36 penjaga gadungan
37 Musuh dalam selimut
38 Wanita itu
39 Saya tunangan Madava!!
40 Madava di pecat?
41 plot twist
42 kebenaran
43 Obsesi!!
44 Menikah lagi
45 Jangan memberiku cucu.
46 Pelakor kecil
47 Alasan Diandra membenci Frederick.
48 Perjanjian?
49 "Bagaimana rasanya!!"
50 Madava menyebalkan
51 Di jebak Chelsea.
52 Saya butuh nona!!
53 Setelah ini aku akan memiliki anak??!!
54 "Aku pengen tiga keponakan sekaligus, kembar."
55 Sama-sama malu
56 Mantu durhaka.
57 "Om kenapa?"
58 Mantan menjadi supir pribadi
59 Naura dan Azka?
60 Tidak menerima
61 Nona akan saya bebaskan dari pernikahan ini!!
62 Ternyata dia!!
63 Jangan menyakitinya.
64 Pemalas
65 Harus banyak sabar
66 "APA BAYI!!"
67 Gelisah
68 Keinginan bayi?
69 Selalu tidak tahan.
70 Panik!!
71 Curiga
72 Bagaimana dengan bayinya
73 Luna mengetahuinya
74 "nanti juga baik sendir"
75 "Lo mau m*ati sekarang juga haah?"
76 Laras cemburu?
77 Akhiri hubungan kalian.
78 Terlalu cemburu.
79 Chelsea bertemu Ansell
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Awal
2
suka memaksa
3
status kita
4
Flashback
5
Dinikahkan
6
Kecelakaan
7
'Gila, si om mau bilang kalau dia suami gue?'
8
Tidak sadarkan diri.
9
Kejanggalan
10
Dendam
11
Rapuh
12
Bagaimana jika Dion tau??
13
Ingin di andalkan
14
wanita itu tunangan Madava
15
Aku ingin menikah
16
"Bagaimana rasanya? Enak tidur berdua?"
17
Ini gila om
18
"Kamu yang pertama, nona!!"
19
Rencana pemb*nuhan.
20
Berusaha menggagalkan
21
Kapan menikahi Chelsea.
22
Rencana Dion
23
Om udah pikun ya!!
24
Tidak tegaan
25
Mana bisa di tahan om!!
26
Si pelaku
27
mengagumi
28
Gaby dan Chelsea bertemu
29
Sakit parah
30
Motif Kumala
31
meratapi nasib
32
Azka tidak suka Frederick sadar dari koma?
33
Suster penyamar
34
Apa Madava tega?
35
Suntik m*ati
36
penjaga gadungan
37
Musuh dalam selimut
38
Wanita itu
39
Saya tunangan Madava!!
40
Madava di pecat?
41
plot twist
42
kebenaran
43
Obsesi!!
44
Menikah lagi
45
Jangan memberiku cucu.
46
Pelakor kecil
47
Alasan Diandra membenci Frederick.
48
Perjanjian?
49
"Bagaimana rasanya!!"
50
Madava menyebalkan
51
Di jebak Chelsea.
52
Saya butuh nona!!
53
Setelah ini aku akan memiliki anak??!!
54
"Aku pengen tiga keponakan sekaligus, kembar."
55
Sama-sama malu
56
Mantu durhaka.
57
"Om kenapa?"
58
Mantan menjadi supir pribadi
59
Naura dan Azka?
60
Tidak menerima
61
Nona akan saya bebaskan dari pernikahan ini!!
62
Ternyata dia!!
63
Jangan menyakitinya.
64
Pemalas
65
Harus banyak sabar
66
"APA BAYI!!"
67
Gelisah
68
Keinginan bayi?
69
Selalu tidak tahan.
70
Panik!!
71
Curiga
72
Bagaimana dengan bayinya
73
Luna mengetahuinya
74
"nanti juga baik sendir"
75
"Lo mau m*ati sekarang juga haah?"
76
Laras cemburu?
77
Akhiri hubungan kalian.
78
Terlalu cemburu.
79
Chelsea bertemu Ansell

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!