Setelah selesai makan, Aurelia mencari keberadaannya Fathaan dia begitu sangat ingin tau sebenarnya apa yang sudah terjadi kepada dirinya malam ini.
Aurelia mencoba mencarinya digazebo tepat didepan kamar utama, ternyata dia ada disana sedang menatap kearah langit malam.
" Abang" panggil Aurelia membuat Fathaan menoleh kebelakang
Aurelia pun langsung menghampiri Fathaan, dimana pandangannya beralih kembali keatas langit sambil menatap langit malam yang begitu indah sekali.
" Abang" panggil Aurelia lagi
" Hmm, apa?" jawab Fathaan dengan ketus
" Ish, abang sebenarnya kenapa sih? Tiba-tiba jadi aneh begitu saja" protes Aurelia
Seketika Fathaan langsung menatap Aurelia dengan tatapan penuh kecemburuan sehingga membuat Aurelia merasa takut.
" Apa benar yang dikatakan Opa bahwa kamu memilik pacar?" tanya Fathaan membuat Aurelia merasa heran
" Abang dengar sendiri bukan tadi Aurelia sudah mengatakan bahwa Aurelia tidak memiliki pacar"
" Lalu dengan teman laki-laki yang menyukaimu?"
" Ish abang, dia hanya menyukai Aurelia saja tidak lebih"
" Tidak lebih maksudmu?"
Aurelia menganggukkan kepalanya, sedikit mood Fathaan semakin berantakan sekali. Fathaan kembali menatap kearah langit membuat Aurelia juga ikut menatapnya.
" Abang pasti kangen Daddy ya?" tanya Aurelia membuat Fathaan kembali menatapnya" Sama, Aurelia juga kangen Daddy" sambung Aurelia
Fathaan menghelakan nafasnya, tebakannya Aurelia benar-benar pas sekali.
" Jika Daddy masih ada mungkin dia akan posesif kepadamu karena dia memiliki putri yang begitu cantik seperti Bunda" ucap Fathaan sambil menatap langit-langit kembali
Aurelia tersenyum, rasanya ingin sekali menangis namun dia mencoba untuk menahannya.
" Bang, besok Aurelia sedang libur sekolah bagaimana kita kemakam menjenguk Daddy?"
" Abang besok harus bertemu kolega"
" Jam berapa abang selesai?"
Fathaan menarik nafasnya lalu menatap kearah Aurelia kembali.
" Abang tidak tau jam berapa selesainya"
" Iya sudah Aurelia tunggu sampai abang selesai bertemu dengan kolega bisnis abang, setelah itu kita pergi ke makam"
" Jangan menunggu, karena menunggu itu sangat membosankan" jawab Fathaan sambil mengacak-acak rambutnya Aurelia dan pergi
Aurelia benar-benar merasa sangat heran sekali, sebenarnya ada apa dengan abangnya? Biasanya tidak pernah seperti itu.
Sementara dikamar kedua.
Aluna yang sedari bolak-balik kekamar mandi karena perutnya terasa tidak enak sekali, dia sudah beberapa kali muntah terus sehingga membuat Alaska menjadi sangat khawatir sekali.
" Ada apan bun?" tanya Alaska kepada Aluna
" Tidak tau mas, rasanya perut Aluna sehabis makan tadi tidak enak betul"
" Bunda ada salah makan atau gimana?"
" Hmm sepertinya tidak ada mas, kan Aluna tadi masak sendiri bersama Fathaan mas"
" Lalu mengapa perut Bunda sangat tidak enak?"
" Aluna juga tidak tau mas, mungkin masuk angin"
Alaska hanya menghelankan nafasnya, lalu dia bangun dari duduknya berjalan mengarah salah satu laci didepan tempat tidurnya.
Lalu dia mengambil salah satu minyak angin untuk memberikannya kepada Aluna, dia pun duduk tepat dibelakangnya Aluna.
" Sini mas urut, siapa tau nanti enakan"
" Terima kasih ya mas"
Alaska menganggukkan kepalanya, lalu dengan mulai mengurut Aluna. Rasanya begitu sangat enak sekali.
" Mas" panggil Aluna
" Iya bun ada apa?"
" Maaf ya, selama habis Aluna keguguran waktu itu sampai saat ini Aluna belum bisa lagi memberikan Aurelia adik hingga sampai dia berusia 18tahun ini"
Alaska kembali menghelakan nafasnya, lalu mulai menjawab ucapan Aluna.
" Sudah mas katakan, tidak apa-apa Bunda. Mas juga tidak bisa memaksanya jika memang belum diberi rezeki. Tapi sekarang sudah ada Aurelia dan Fathaan itu sudah cukup"
" Tapi jelas beda lah mas, mereka sudah pada dewasa semua jarang-jarang mau dimanja-manja apa lagi Fathaan dia pria yang benar-benar sangat dingin sekali"
Alaska tertawa kecil saat mendengar ucapannya Aluna, memang benar yang dikatakan Aluna bahwa Fathaan orangnya sangat dingin sekali.
Tatapannya saja kadang tidak ada berekpresi untungnya saja Aluna sudah sangat paham dengan anaknya satu ini.
" Jangan dipikirkan lagi ya, jika memang sudah rezekinya maka dia akan hadir didalam kehidupan kita okey"
Aluna hanya menganggukkan kepalanya, benar yang dikatakan oleh Alaska jika memang sudah rezekinya tidak perlu lagi menunggunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Dwi Winarni Wina
jangan2 tanda aluna hamil lagi merasa mual dan muntah...
2025-05-31
0
Kasih Bonda
next Thor semangat.
2025-05-30
0