Hari kedua class meeting

Sasya sepertinya belum kapok melukis di sudut lapangan basket. Tapi sekarang posisinya sedikit menjauh, agak ngeri juga pikirnya.
Sasya sumringah melihat camilan ciki-ciki micin dengan coklat-coklat di dalam paper bag yang kemarin Bu Suci kasih. Ternyata camilannya banyak, engga kira-kira Bu Suci membelikannya... pikir Sasya.
Di lapangan basket itu sendiri, Farel dengan tim melanjutkan pertandingannya. Tapi sepertinya sekarang sungguhan bertanding, karena Farel, Gilang dan lainnya jadi panitianya. Kemarin itu ternyata masih hiburan saja dan menetapkan peraturan-peraturan semua lomba.
Farel selaku ketua tim basket berdedikasi penuh pada perlombaan ini.
Waktu terus berlalu, mendadak terjadi keributan di tengah lapangan basket. Keadaan menjadi ricuh. Sasya yang sedari tadi hanya peduli pada lukisannya pun jadi ikut penasaran. Tapi ia tidak mau ikut nimbrung, hanya akan merepotkan saja. Ia juga tidak akan dipedulikan di sana, malahan bisa jadi di bully.
Tapi makin lama teriakan siswi terdengar kencang. Sasya sontak berdiri, celingukan dari tempat.
Sasya
Sasya
Ribut-ribut kenapa, sih?
Bugh!
Sasya terkejut melihat 2 orang siswa ambruk ke lantai. Ternyata setelah ia perhatikan betul 2 orang itu adalah Farel dan Gilang, kakak kelas yang pernah ikut membully-nya. Sasya langsung kehilangan respek, mengemas barang-barangnya ingin pindah tempat. Terlalu heboh di sini hingga Sasya tidak bisa fokus melukis.
Sementara kejadian di lapangan....
Farel
Farel
Maksud lo apa, sih, kek gini, Lang? Lo punya masalah apa, sih, sama gue sebenernya?
Mereka saling menarik kerah baju masing-masing.
Sudut bibir Farel sudah berdarah, begitupun dengan Gilang. Bahkan tulang pipi Farel juga, memar dan sedikit berdarah.
Citra
Citra
Farel, Gilang! Kalian berdua apa-apaan, sih? Berhenti ngga!
Citra berusaha menengahi bersama Alya dan Febi.
Febi
Febi
Jangan bikin malu! Kita ini lagi ngadain lomba bareng adek kelas.
Alya
Alya
Iya, nih! Panitia macam apa yang malah berantem.
Alya berusaha menarik Gilang di bantu Febi. Dan Citra berusaha menarik Farel.
Citra
Citra
Udah, Rel. Kita bicara sama Gilang di belakang sekolah. Ngga enak kalau kayak gini. Keburu Pak Dani tau, bisa panjang urusannya.
Gilang
Gilang
Lo baru menjabat sebagai ketua tim basket di sekolah ini. Jadi jangan songong, deh. Sok-sok an merintah-merintah gue!
Gilang menghempas tangan Febi dan Alya.
Farel
Farel
Terus mau lo apa, brengsek? Lo mau ngambil posisi ketua tim lagi, hah? Tim di tangan lo ga pernah becus! Lo tanya, deh, sama yang lain!
Gilang
Gilang
Brengsek lo, Rel!
Gilang kembali melayangkan tinjunya pada Farel, namun Farel bisa menangkis. Mereka lanjut adu jotos. Sampai akhirnya Citra tidak punya pilihan lagi, ia menyuruh Alya dan Febi mengadukan situasi ini pada Pak Dani... guru olahraga. Hanya ini satu-satunya cara agar Farel dan Gilang berhenti.
Class meeting hari ini sudah selesai. Para siswa dan siswi berbondong-bondong pulang ke rumah masing-masing.
Kini tinggal Farel, Gilang, Citra, Alya dan Febi di belakang sekolah. Ketiga siswi itu ingin meluruskan masalah yang terjadi antara Farel dan Gilang. Tidak bisa dibiarkan kalau begini terus.
Febi
Febi
Sebenernya kalian berdua kenapa, sih? Coba jelasin ke kita biar kita juga paham. Biar kita bisa bantu cari solusinya.
Ketiga siswi itu sontak melirik Farel dan Gilang bergantian. Mereka membuat jarak dan enggan untuk saling melirik.
Alya
Alya
Kok pada diem, sih? Ada apa, sih, Lang?
Gilang
Gilang
Ga ada.
Farel
Farel
Lo yakin ga ada? Lo ga bakal ngeributin hal sepele kek gini lagi? Eh, udah dari kemarin-kemarin, ya, lo sensi kek gini.
Penengahan dari Pak Dani tadi seperti belum membuat Farel puas, karena ia merasa ada hal lain yang disembunyikan oleh Gilang. Mereka hanya saling memaafkan di luar saja, tidak dari hati.
Gilang
Gilang
Gue udah diem, ya, Rel. Lo jangan mancing-mancing gue buat emosi lagi, deh! Lo mau lanjut baku hantam di sini?
Citra
Citra
Eh, ehh... apaan, sih! Kalian mau gue aduin lagi ke Pak Dani biar di skors sekalian?
Farel dan Gilang pun terpaksa kembali diam.
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!