Camilan gratis 2

Bu Suci
Bu Suci
Eh, kamu mau kemana?
Bu Suci bersorak bingung melihat Farel yang ngibrit semakin menjauh. Lalu melihat tangannya yang memegang paper bag berukuran menengah berisi camilan. Bu Suci mengangkat bahu lalu masuk ke UKS.
Sasya
Sasya
Ada apa, Bu, heboh di luar?
Rupanya Sasya mendengar sorakan Bu Suci.
Bu Suci
Bu Suci
Ga tau. Tadi si Fa....
Kalimat Bu Suci menggantung karena teringat sesuatu. Ia tiba-tiba memahami kejadian barusan. Paper bag camilan yang baru saja ia taruh di atas ranjang kosong sebelah ranjang Sasya pun ia ambil kembali dan menyodorkannya pada Sasya.
Bu Suci
Bu Suci
Ambil!
Sasya menatap heran pada paper bag itu lalu Bu Suci.
Sasya
Sasya
Buat saya?
Bu Suci mengangguk.
Sasya perlahan mengambilnya, meski bingung. Lalu membuka paper bag itu sedikit.
Sasya
Sasya
Loh ini camilan favorit saya, Bu. Kok Bu Suci tau?
Sasya
Sasya
Emang sekarang pasien UKS diservis kek gini, ya? Asik, dong, bisa ke UKS tiap hari.
Bu Suci langsung melotot dan Sasya langsung sadar dengan ucapan tidak tahu dirinya.
Bu Suci
Bu Suci
Emang kamu mau sakit terus? Tapi ini bukan servisan dari UKS.
Sasya
Sasya
Terus apa ini, Bu?
Bu Suci
Bu Suci
Dari saya. Kan saya yang ngasih.
Dahi Sasya berkerut. Ia makin tidak mengerti. Kenapa Bu Suci tiba-tiba ngasih camilan buat dirinya? Apalagi tahu persis camilan favoritnya. Agak aneh, tapi biarlah. Yang penting Sasya dapat camilan gratis.
Sasya
Sasya
Makasih, ya, Bu. Aku jadi langsung sembuh, nih.
Sasya senyam-senyum dan merubah cara bicara menjadi manja. Terdengar imut sekali, lucu. Mungkin kalau ada orang lain selain Bu Suci yang hanya mendengar suara itu, mereka akan gemas tanpa tahu kalau itu Sasya yang membuat suara.
Bu Suci hanya bisa senyum tipis sebagai jawaban. Bu Suci berpikir ternyata Farel masih punya hati nurani meskipun sering jahilin Sasya dengan teman-temannya. Mungkin Farel malu akan ketahuan kalau datang ke UKS jenguk Sasya. Padahal secara tidak langsung Gilang juga pelaku, tapi hanya Farel yang mau menurunkan sedikit egonya untuk memastikan keadaan Sasya.
Karena itu pula Bu Suci tidak ingin mengatakan kalau yang memberikan camilan itu adalah Farel. Bu Suci ingin mempertahankan sifat baik Farel meskipun hanya secuil itu. Siapa tau nanti Farel berubah dan bisa mengajak teman-temannya agar tidak menjahili Sasya lagi.
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!