Highlander (Syndrome): Release
Chapter 4
Lane of Dawn terpampang nyata di monitor ponsel Michael.
Siapapun yang duduk di hadapan meja itu pasti bisa melihatnya.
Fajar Aditya
[melirik ke layar ponsel Michael]
Fajar Aditya
[menyorot ke mata Michael]
Michael Afandy
[deg-degan]
Fajar Aditya
[menengok ke jam dinding]
Michael Afandy
[melirik ke jam dinding juga]
Michael Afandy
^jam 2 dini hari. dan apa yang Papa harapkan dari gue?^
Michael Afandy
^berharap gue udah tidur jam segini kaya bayi?^
Fajar Aditya
[kembali menyorot ke mata Michael]
Fajar Aditya
[menghela napas sesal]
Fajar Aditya
Tier apa yang sedang kamu mainkan?
Fajar Aditya
[mengangkat alis]
Michael Afandy
Maksud Mike, pemain handal.
Fajar Aditya
[mengangguk-angguk]
Fajar Aditya
Hebat juga kamu.
Michael Afandy
Papa tahu? Mike sudah sering ikut turnamen dan sekarang Mike ada di sepuluh besar rangking global!
Michael Afandy
[sambil mendekat dan meraih ponselnya]
Michael Afandy
Ini, Mike adalah jungler dan hero Alfa punya Mike ada di nomor 9!
Michael Afandy
Global, Pa! Bukan lagi tingkat daerah apalagi kabupaten.
Fajar Aditya
^krik krik krik^
Michael Afandy
I-ini keren lho, Pa.
Michael Afandy
[suara lemas]
Fajar Aditya
Papa tidak mengerti apa yang kamu bicarakan.
Michael Afandy
Karena Papa ga main game ini.
Fajar Aditya
Ini hanya game, kan?
Fajar Aditya
Mike, ini sudah hampir subuh.
Fajar Aditya
Dan kamu mengorbankan waktu istirahatmu hanya demi sebuah game!
Fajar Aditya
Besok kamu sekolah, Mike.
Fajar Aditya
Kamu akan ngantuk di kelas.
Fajar Aditya
Papa membayar sekolahmu bukan agar kamu tidur di kelas.
Michael Afandy
Lalu, kapan waktunya, Pa?
Michael Afandy
Sore hari Mama mengomeli Mike dan menyuruh saya main keluar.
Michael Afandy
Setelah makan malam, Mama mengomeli Mike lagi agar saya membuka buku pelajaran.
Michael Afandy
Hanya sekarang inilah waktu yang saya punya, Pa.
Fajar Aditya
Di usiamu yang sekarang hal yang terpenting buat kamu adalah sekolah, Mike.
Fajar Aditya
Kamu bisa melakukan apapun yang kamu suka setelah kewajibanmu ini selesai.
Michael Afandy
Ketika saya sudah lulus?
Michael Afandy
Lalu orang-orang akan menanyakan pekerjaan saya?
Michael Afandy
Dan setelah saya sampai di masa itu, saya harus menunda hobi saya ini sampai saya pensiun bekerja?
Michael Afandy
Bagaimana dengan berumahtangga?
Michael Afandy
Lihatlah diri Papa.
Michael Afandy
Apakah saat ini Papa bisa melakukan semua hal sesuka hati Papa?
Fajar Aditya
Semua hal yang Papa sukai ada di dalam rumah ini.
Fajar Aditya
Kamu dan Mama-mu. Jadi?
Fajar Aditya
Dari segi mana kamu bisa bertanya seperti itu sama Papa?
Michael Afandy
Mike ga yakin.
Michael Afandy
Pasti ada satu hal, atau beberapa hal...
Michael Afandy
Yang Papa korbankan ketika sudah berumahtangga.
Fajar Aditya
Tidak ada yang namanya pengorbanan ketika seseorang sudah mencintai.
Fajar Aditya
Seperti Papa kepada kamu dan Mamamu.
Michael Afandy
Demikian juga Mike dengan game ini.
Michael Afandy
Saya mencintai hobi saya ini...
Michael Afandy
Dan tidak merasa sedang mengorbankan waktu istirahat saya.
Fajar Aditya
Tapi, kamu harus belajar bertanggungjawab, Mike.
Fajar Aditya
Hidup itu bukan tentang dirimu sendiri.
Michael Afandy
Tanggungjawab.
Fajar Aditya
Ya, tanggungjawab.
Michael Afandy
Karena yang membiayai semua keperluan hidup saya adalah Papa.
Fajar Aditya
Akhirnya kamu sadar juga.
Michael Afandy
Jadi, saya punya tanggungjawab untuk memuaskan keinginan Papa.
Michael Afandy
Sebagai anak yang membanggakan, berprestasi dengan sekolah yang membosankan itu.
Michael Afandy
Sehingga, Papa bisa dipuji-puji oleh orang lain.
Michael Afandy
Sebagai seorang orangtua yang berhasil.
Michael Afandy
Begitu kan, Pa?
Fajar Aditya
Bukan, bukan seperti itu.
Fajar Aditya
Papa menyekolahkan kamu itu untuk bekal hidup kamu juga, Nak.
Fajar Aditya
Sedikit sekali orang yang berhasil tanpa sekolah.
Fajar Aditya
Papa ingin anak Papa kelak hidup nyaman karena berpendidikan.
Fajar Aditya
Bukan demi Papa pamer-pamerkan, seperti yang kamu bilang barusan.
Michael Afandy
Tapi, sampai kapan semua anak mengorbankan masa mudanya untuk sesuatu yang membosankan seperti sekolah?
Fajar Aditya
Tidak semua anak sama seperti kamu, Mike!
Michael Afandy
Dan tidak semua anak seperti masa lalu Papa!
Fajar Aditya
^benar apa kata anakku.^
Fajar Aditya
^sekarang zaman sangat berbeda.^
Fajar Aditya
^aku tak bisa memaksakan kehendakku kepada anakku.^
Fajar Aditya
^aku tak bisa memaksanya pergi ke masa laluku.^
Fajar Aditya
^saat ini buku adalah hal yang membosankan, tidak seperti pada zamanku dulu.^
Michael Afandy
[menunggu sanggahan Fajar]
Fajar Aditya
Apakah ada orang yang bisa hidup dari hasil bermain game, Mike?
Michael Afandy
Haha... Banyak, Pa.
Michael Afandy
Come on! Ternyata Papa sangat tertinggal, ya? Sampai harus bertanya begitu.
Michael Afandy
Tentu saja, Pa!
Michael Afandy
Apapun bisa dilakukan dengan game ini.
Michael Afandy
Live streaming, jadi joki, jadi pengembang atau membuat game tandingan. Banyak sekali.
Fajar Aditya
Kalau begitu, tunjukkan pada Papa!
Michael Afandy
Ma-maksud Papa?
Fajar Aditya
Mulai sekarang, kamu boleh melakukan apapun dengan game itu.
Fajar Aditya
Asalkan, kamu tunjukkan sama Papa, bahwa kamu bisa bertahan hidup dengan itu!
Michael Afandy
Se-serius, Pa?
Michael Afandy
( •̀ - •́ )
Fajar Aditya
Mulai sekarang, tugas Papa hanya membayari uang sekolah kamu dan keperluan sekolah lainnya.
Fajar Aditya
Uang jajan akan Papa stop. Tidak ada lagi uang bensin, tidak ada lagi service mobil dan motor.
Michael Afandy
Ta-tapi Pa...
Fajar Aditya
Bukankah kamu bisa bertahan hidup dengan game itu?
Michael Afandy
Baiklah, Mike akan membuktikan pada Papa bahwa saya akan menjadi gamer yang berhasil.
Michael Afandy
Jadi, mulai sekarang, ga ada larangan buat saya main game lagi kan, Pa?
Fajar Aditya
Ya, selama kamu tidak lupa dengan timbal balik apa yang sudah kamu dapatkan di rumah ini.
Michael Afandy
Mike janji, Pa.
Michael Afandy
Mike akan tetap bersekolah seperti biasa.
Michael Afandy
Dan tolong sampaikan hal ini juga kepada Mama.
Michael Afandy
Agar Mama tidak lagi mengomeli Mike ketika saya bermain game.
Fajar Aditya
Asal kamu selalu ingat dengan janji kamu ini.
Fajar Aditya
Karena laki-laki tidak akan lupa dengan janjinya.
Michael Afandy
Saja berjanji... sebagai seorang laki-laki.
Ingin tahu kelanjutan ceritanya?
Kira-kira seperti apa pembuktian yang akan dilakukan Michael kepada papanya?
Yuk, lanjut ke chapter berikutnya.
Jangan lupa beri dukunganmu berupa vote dan kasih jejak di kolom komentar, ya...
𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆🌷͙⋆ ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ
Comments
Rindi Rin
sekolah itu penting buat diri kamu sendiri, mike! seenggaknya kamu akan dapat ilmu yang bisa kamu gunakan nanti. walau pun kamu bisaa sukses melalui game kamu, tapi kalau kamu gak ada pendidikan nantinya kamu yang akan kerepotan sendiri
2025-08-01
0
Nurul Hidayah
iya, bertanggung jawab terhadap hidupmu dan juga kesehatan tubuh kamu. karena kalau kamu terus begadang yang ada nanti tubuh kamu gak kuat
2025-08-01
0
ZARA Ra
nah bagus itu, karena walau pun kamu bisa sukses melalui game, kamu harus tetep punya pendidikan buat bekal hidup
2025-08-01
0