(Berjalan dengan santai menikmati angin sepoi-sepoi, sesekali memejamkan mata dan menarik napas panjang seolah melupakan bahaya yang mengintai.)
Tiba-tiba, dari antara semak-semak yang sunyi dan hening, sebuah bayangan besar melesat dengan kecepatan luar biasa.
[The Lord of Servant]
Eh-?
BRAK!!! Sebuah mayat serigala raksasa, berukuran dua meter, menghantam wajahnya dengan kekuatan brutal. Cipratan darah segar menyebar ke udara, membasahi wajah dan pakaiannya.
[The Lord of Servant]
Ghhk!?
Tubuhnya langsung terpental ke belakang, menabrak pohon demi pohon. Batang-batang keras patah seperti ranting kering, menciptakan suara retakan dan dentuman keras di sepanjang lintasan tubuhnya yang masih terus terlempar.
Dan akhirnya tubuhnya berhenti setelah menghantam batu besar, menyisakan debu, daun berguguran, dan keheningan yang menegangkan.
Sunyi. Hanya suara dedaunan yang jatuh dan darah yang menetes dari mayat serigala yang masih tergeletak di tengah jalan.
[The Lord of Servant]
(Mengangkat tubuhnya perlahan dari reruntuhan pohon dan batu. Wajahnya berlumuran darah, sebagian milik serigala, sebagian lagi dari luka di pelipisnya.) Tch...! siapa yang melempar bangkai ke wajahku...?
Matanya bersinar merah samar. Sorotnya tajam, penuh kemarahan dan kebingungan. Ia melangkah mendekati mayat serigala dengan langkah berat namun mantap.
Mayat serigala itu tampak segar. Luka besar menganga di bagian perutnya, seolah ada sesuatu yang mencabik dari dalam. Darah masih mengalir, membentuk genangan kecil di tanah.
[The Lord of Servant]
Ini... bukan serangan biasa.
Suara yang kencang tiba-tiba muncul disertai dengan getaran tanah, seperti ledakan yang muncul dari arah ia terpental.
[The Lord of Servant]
(Ia berjalan dengan langkah-langkah berat, luka di kepalanya yang lebih parah tidak menghalangi gerakannya. Tangannya terjulur ke pohon terdekat untuk menahan dirinya.) ukh...!?
Ketika ia semakin dekat, pandangannya tertuju pada seorang pemuda yang tampak berusia sekitar 20-an tahun, tubuhnya kurus, namun matanya memancarkan kegilaan yang mengerikan. Pemuda itu, yang tengah bertarung dengan penuh kebrutalan, tersenyum lebar, senyum yang lebih menyerupai iblis daripada manusia. Cara ia bertarung, seolah tidak ada batasan dalam dirinya, membuat siapa saja yang menyaksikan merasa ngeri.
[The Lord of Servant]
Siapa... orang ini? Apa yang terjadi padanya?
Pemuda itu terus bertarung dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa, seolah tidak peduli dengan nyawanya sendiri. Setiap pukulan dan tendangan yang dilancarkan mengeluarkan ledakan suara dan getaran hebat. Wajahnya tidak memperlihatkan rasa takut, hanya kebingungan, kekosongan, dan sedikit kegilaan.
[The Lord of Servant]
Apa dia benar-benar... tidak takut mati...? apa dia itu gila...? huh...
Melihat pemuda itu terus bertarung seperti orang yang sudah kehilangan akal sehat, tampak jelas bahwa ia memiliki kekuatan yang sangat besar, meskipun perilakunya tidak terkontrol.
[The Lord of Servant]
(Sambil mengamati dengan cermat, ia bisa merasakan keanehan dari cara bertarung pemuda itu. Setiap serangan yang dilancarkan begitu liar dan tanpa arah, seolah tidak ada pertimbangan antara hidup dan mati.)
Tiba-tiba, pemuda itu melakukan gerakan tak terduga, melompat ke udara dengan kecepatan luar biasa, lalu menghantam tanah dengan tinjunya yang penuh kekuatan. Tanah bergetar hebat, dan guncangan itu terasa hingga ke tubuh [The Lord of Servant].
[The Lord of Servant]
Apa yang dia coba lakukan...?
Serangan itu meninggalkan kawah besar di tanah, debu dan serpihan batu terbang ke udara. Namun, pemuda itu tampak tidak peduli dengan kerusakan yang terjadi di sekelilingnya. Wajahnya yang terdistorsi oleh senyum lebar menunjukkan kegilaan yang lebih dalam.
Jue Von Felix
(Seolah mendengar suara di sekitarnya, ia tiba-tiba berhenti sejenak dan menatap dengan pandangan tajam yang penuh kekosongan.)
Hahahaha...! Kematian? Apa itu? Hah? Apa kau pikir aku takut padanya?, INI-LAH YANG NAMA-NYA KEBEBASAN SEJATI...!!!!!!
[The Lord of Servant]
(Menggerakkan tangannya perlahan, mengamati lebih dekat ke arah pemuda itu) Dia bertarung dengan semangat yang lebih mirip dengan... iblis...
(Felix mengayunkan tangan-nya dengan brutal, memukul apa saja yang ada di sekitarnya dengan kekuatan yang tak terduga. Semua lawan yang datang padanya dihancurkan dalam hitungan detik.)
[The Lord of Servant]
(Perlahan mendekati, matanya tetap tertuju pada pemuda itu), apa dia seorang barbarian dari utara...?
[The Lord of Servant]
tapi di lihat-lihat dari tubuh-nya yang kurus... seperti-nya bukan...
Sementara itu, Felix seolah tidak menyadari kehadiran [The Lord of Servant], terus melanjutkan pertempuran tanpa henti, tubuhnya dipenuhi dengan luka-luka dari serangan-serangan yang ia terima, namun ia tetap berdiri tegak, penuh kegilaan.
[The Lord of Servant]
(Dengan nada serius, berbicara kepada dirinya sendiri) apa dia hanya-lah seorang anak manusia dengan semangat yang membara...?
(Saat [The Lord of Servant] melangkah lebih dekat, getaran tanah semakin kuat, seolah mengarah pada titik puncak kekuatan yang hampir meledak.)
[The Lord of Servant]
(Suara rendah dan serius), aku harus ber-hati-hati... pemuda ini lebih ber-bahaya dari yang ter-lihat...
Jue Von Felix
(Felix melompat tinggi, dengan lincah menginjak pohon yang berdiri tegak. Dengan kecepatan luar biasa, ia meluncur kembali ke udara, kali ini tepat di atas kepala serigala terakhir yang masih bertahan.)
Felix meluncur dengan kaki terulur, menghantam kepala serigala itu dengan keras. Benturan itu begitu kuat hingga kepala serigala tersebut menghantam tanah dengan dahsyat, memecahkan tanah di bawahnya dan meninggalkan retakan besar yang merambat.
Jue Von Felix
fyuh~
[System Pondelium]
[Selamat, anda telah mengalah-kan 10 serigala, total hadiah yang di dapat 120 exp...! anda naik ke level 2, anda mendapatkan 2 kapak besi...! Sebagai hadiah bonus, anda mendapatkan title: Pembantai Serigala Pemula. Title ini bisa di upgrade hingga max, dan memiliki 3 level, pertama level saat ini yang harus membunuh 10 serigala, kedua level menengah, harus membunuh 100 serigala, ketiga level master harus membunuh 1.000 serigala]
Comments