Kesadaranku perlahan kembali, seperti kabut yang tersapu angin. Tubuh ini terasa asing, berat dan sedikit berbau alkohol basi. Otot-ototku menegang, seolah terbiasa dengan perkelahian dan kekerasan.
Jue Von Felix
Apa aku ter-isekai...?
Jue Von Felix
sungguh cerita awal yang klise...!
Kilasan-kilasan gambar mulai menyeruak dalam benakku, bukan ingatanku sendiri sebagai Felix. Seorang pemuda angkuh dengan seringai sinis, botol-botol minuman keras berserakan, pukulan keras yang menghantam wajah seseorang...
Jue Von Felix
Ini bukan aku, Felix. Ini adalah kenangan dari tubuh yang kini kurasuki, tubuh Jue Von Felix. Seorang berandalan... seorang dari keluarga Duke Von... dibuang ke hutan kematian oleh ayahnya sendiri.
Tatapan jijik dan putus asa terpancar jelas dari memori itu.
Jue Von Felix
Bagaimana bisa aku, Felix, seorang karyawan kantoran biasa sekaligus gamer biasa yang mati tersambar petir, berakhir dalam tubuh menyedihkan ini?
Jue Von Felix
Jue Von... jadi ini namaku sekarang? Jue Von Felix. Keluarga Duke Von? Seriusan ini? Tapi... kelakuan macam apa ini, Jue? Mabuk-mabukan, main kekerasan... pantas saja ditelantarkan. Tunggu... hutan kematian? Ayahnya sendiri yang... tega sekali. Jadi, Jue mati di sini? Dan jiwaku, Felix... entah bagaimana... masuk ke tubuhnya? Ini seperti... isekai? Dunia game? Karakter ekstra? Ya ampun, ini benar-benar gila. Aku harus... aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku harus mencari tahu kenapa aku, Felix, ada di tubuh Jue Von Felix.
Jue Von Felix
Sial... kepala ini sakit sekali. Jue Von Felix... nama nya mirip dengan nama-ku Jue Felix jadi namaku sekarang Jue Von Felix? Tapi... bukan aku, Felix, yang melakukan semua itu. Bukan aku yang...
Jue Von Felix
(mengepalkan tangannya, merasakan bekas luka kecil di buku-buku jarinya)...bukan aku yang pantas menanggung semua ini. Beban masa lalu Jue Von... sekarang jadi bebanku juga.
Jue Von Felix
(Tersenyum, perlahan-lahan bangkit dari tanah)
Jue Von Felix
Tapi bodoamat lah...! FELIX YANG DULU SUDAH TIDAK ADA!
Jue Von Felix
AKU-LAH YANG MENEMPATI TUBUH INI!, JADI!!!!
Jue Von Felix
(Membentang-kan kedua tangan-nya, menarik napas dengan panjang) AAAAHHHHH~~~~!!!!INI-KAH YANG NAMA-NYA KEBEBASAAAANNNNN!!!!!!
[System Pondelium]
DING...!
....
(Mendadak saja menjadi hening)
Jue Von Felix
...?
Jue Von Felix
apa aku tidak sendirian...?
Jue Von Felix
J-jangan-jangan... monster...?
Jue Von Felix
T-tidak mungkin, kan...? aku baru saja ter-isekai...!
[System Pondelium]
ೀ܀⊹˙┆✽ Salam kepada host yang ter-hormat 𝜗𝜚┆˙⊹܀ೀ
Jue Von Felix
Suara ini... berasal dari dalam kepala-ku...?
Jue Von Felix
apa aku telah menjadi gila...?
[System Pondelium]
Anda tidak gila, host...!
Jue Von Felix
Mungkin-kah... ini... suara dari sebuah... system...?
Jue Von Felix
(Bibirnya tertarik lebar-lebar, memperlihatkan deretan gigi putih yang tampak terlalu besar di wajah kurusnya. Tulang pipinya yang menonjol semakin kentara, menciptakan bayangan gelap di bawahnya, membuat matanya terlihat semakin dalam dan mengancam.)
Ia tersenyum... 🗿😅
Napas Jue sedikit terengah-engah, dadanya naik turun. Senyum itu masih terpampang jelas di wajahnya, tidak goyah sedikit pun. Matanya kini tertuju pada langit-langit hutan, seolah melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh mata biasa.
Jue Von Felix
Jadi... ini nyata, (Bisiknya parau, suaranya serak namun mengandung nada yang berbahaya.)
Jue Von Felix
Sebuah... system.
Senyum mengerikan itu semakin menjadi-jadi, mencapai puncaknya. Itu adalah senyum yang bisa membuat bulu kuduk berdiri, senyum yang menjanjikan kekacauan dan kehancuran.
# jika semua huruf besar berarti... ia sedang ber-teriak #
Jue Von Felix
(Tertawa lepas dengan mata membelalak penuh kegilaan, aura menyelimuti tubuhnya)
KEHAHAHAHAHA!!!!!
Jue Von Felix
(Meneriakkan kegembiraannya sambil mengepalkan tinju ke arah langit.)
YEAH...!!!!!!
Jue Von Felix
(menatap ke kejauhan, tubuhnya gemetar oleh luapan emosi dan kekuatan yang bangkit dalam dirinya) INI-LAH YANG SEHARUSNYA DIMILIKI OLEH TOKOH UTAMA....!!!
Jue Von Felix
(menyentakkan kakinya ke tanah, menciptakan retakan, matanya membara) SEKARANG!!!!! (dengan napas terengah-engah, penuh semangat dan gairah yang tak terbendung)
[System Pondelium]
(terkejut, sistem tampak bingung dan tidak siap menghadapi respons di luar parameter) ...!?
Jue Von Felix
(berjalan tertatih dengan ekspresi gila, air liur menetes di sudut bibir, matanya tak berkedip menatap sistem) BERIKAN... AKU... QUEST-NYA...!!! ٩(*•͈ ꇴ •͈*)و ̑̑ (⸝⸝ᵒ̴̶̷̤ꇴᵒ̴̶̷̤⸝⸝)
(Napasnya memburu, terengah-engah seperti hewan buas kelaparan. Ia ngiler, matanya menyipit dengan senyum penuh teror dan hasrat membara.)
# simbol ini "*" = dalam hati #
[System Pondelium]
(hologram biru bergetar pelan, lalu muncul siluet humanoid digital yang menatap Felix dengan ekspresi... sulit dijelaskan)
[......] (hening panjang, sistem seakan mencoba memahami makhluk di hadapannya)
Hologram mengedipkan satu mata virtualnya, seolah tak percaya dengan pemandangan menjijikkan yang ia saksikan.
[System Pondelium]
[Ngiler...? Serius? Kau bahkan belum mulai quest apapun...]
(Sistem menghela ‘napas’ digital, jika itu mungkin.)
[System Pondelium]
(akhirnya menyerah, tampak ingin cepat-cepat menyelesaikan ini agar tidak harus melihat Felix lebih lama)
[Baiklah... Quest diterbitkan.]
[System Pondelium]
[Judul: <Kalah-kan 10 serigala>: Jadi-lah sang pembantai]
Deskripsi: Serigala yang ada di hutan ini memiliki tinggi 2 meter, di harap-kan anda ber-hati-hati...!
HADIAH: 120 EXP DAN 2 KAPAK BESI]
Jue Von Felix
(berbisik dengan suara serak, sambil menunduk)
Serigala…?
[System Pondelium]
*ukh... mata yang seperti iblis itu...*
Jue Von Felix
(menoleh perlahan ke depan, senyumnya makin terbuka, giginya gemeretak, air liur menetes ke dagu)
Heheh… hehehehe…
(teriaknya melengking sedikit, sambil mengangkat tangannya seperti sedang menyambut hujan darah)
BWAHAHAHAHA!! AKU SUKA!! AKU SUKA QUEST ITU!!
Jue Von Felix
(Senyum-nya semakin lebar, dari sana air liur menetes dengan tatapan seperti hewan buas yang kelaparan) PERASAAN... PERASAAN MENGOYAK-NGOYAK ITU...!! ITU LUAR BIASA...!!!!
Jue Von Felix
(Kakinya melangkah pelan, nyaris tanpa suara) Sepuluh serigala... Sepuluh kepala...
Comments